Mandat yang diberikan Peran Strategis KPP Pratama Medan Petisah Sumber Daya Manusia Dasar Hukum Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

- Tanjung Rejo - Lalang - Babura - Simpang Tanjung - Sei Sikambing B c. Medan Petisah - Sei Putih Timur I - Sei Putih Timur II - Sei Putih Barat - Sekip - Sei Putih Tengah - Sei Sikambing D - Petisah Tengah

E. Mandat yang diberikan

Dalam melaksanakan tugas sebagai pengemban penerimaan APBN. KPPPratama Medan Petisah sebagai instansi vertikal di bawah Direktorat Jenderal Pajak secara langsung mendapat mandat mengumpulkan dana bagi pembiayaan negara APBN.

F. Peran Strategis KPP Pratama Medan Petisah

Wilayah kerja KPP Pratama Medan Petisah mencakup seluruh Kecamatan Medan Helvetia, Medan Petisah dan Medan Sunggal.Wilayah ekonomi Kecamatan Medan Petisah terdiri dari dua sektor yaitu pedagangan dan pemukiman penduduk baik berupa komplek perumahan dan pemukiman penduduk biasa.Wilayah perdagangan meliputi wilayah sepanjang Jalan Jend.Gatot Subroto, Jalan Sekip 11 Kapten Muslim.Wilayah pemukiman meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Medan Petisah dan Medan Sunggal.

G. Sumber Daya Manusia

Aspek kepegawaian yang mendukung operasional KPP Pratama Medan Petisah dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Klasifikasi Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jenjang Jumlah S2 8 S1D4 24 D3 23 D1 27 SLTP 8 Lainnya Sumber : KPP Pratama Medan Petisah 2. Berdasarkan PangkatGolongan Klasifikasi Pegawai Berdasarkan PangkatGolongan Pangkat Golongan Golongan Jumlah IV 2 III 49 II 39 I - Sumber : KPP Pratama Medan Petisah 3. Berdasarkan Jabatan Klasifikasi Kepegawaian Berdasarkan Jabatan Jabatan Jabatan Jumlah Ka. Kantor 1 Kasi Kasubbag 10 Supervisor 2 Fungsional 11 Account representative 27 Pelaksana 39 Sumber : KPP Pratama Medan Petisah BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Dasar Hukum Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Adapun dasar hukum penagihan pajak dengan surat paksa adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. 2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 24PMK.032008 sebagaimana telah diubah Nomor 85PMK.032010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa dan Seketika dan Sekaligus. 3. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor Se-08PJ.752002 tentang Kebijaksanaan Penagihan Pajak Tahun 2002. 4. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor Se-08PJ.752002 tentang Pemeriksaan Untuk Tujuan Penagihan Pajak. 5. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor Se-02PJ.752004 tentang Kebijakan Penagihan Pajak Tahun 2004. Dengan adanya peraturan dan Undang-Undang yang menjadi landasan hukum Penagihan Pajak dengan Surat Paksa di Indonesia ini.Maka pajak yang dipungut oleh pemerintah sudah mempunyai suatu pondasi yang kuat dan tegas sehingga tidak perlu lagi adanya keraguan ataupun alasan bagi wajib pajak. 26

B. Pengertian Penagihan Pajak