30
baik dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 7 orang 12,3.
4.2.3. Sikap Responden Tabel 4.4 Distribusi Sikap Responden tentang MP-ASI di Kelurahan Tiga
Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun
No Pernyataan
Jumlah n
1 Bayi 4 bulan memerlukan makanan khusus
Sangat Setuju 5
8,8 Setuju
23 40,4
Tidak Setuju 19
33,3 Sangat Tidak Setuju
10 17,5
2 Bayi 6 bulan boleh diberikan makanan
tambahan Tidak Setuju
17 29,8
Setuju 29
50,9 Sangat Setuju
11 19,3
3 Bayi 0-6 bulan lebih gemuk, makanannya harus
ditambah dengan susu formula Sangat Setuju
6 10,5
Setuju 26
45,6 Tidak Setuju
16 28,1
Sangat Tidak Setuju 9
15,8 4
Pemberian makanan pada bayi sebelum 6 bulan dapat berpengaruh pada pencernaannya
Sangat Tidak Setuju 8
14,0 Tidak Setuju
18 31,6
Setuju 22
38,6 Sangat Setuju
9 15,8
5 Pemberian makanan selain ASI kepada bayi
sebelum bayi berusia 6 bulan Sangat Setuju
17 29,8
Setuju 15
26,3 Tidak Setuju
21 36,8
Sangat Tidak Setuju 4
7,0 6
Menunda pemberian makanan padat dapat mengurangi resiko alergi makanan pada bayi
Sangat Tidak Setuju 6
10,5 Tidak Setuju
24 42,1
31
Setuju 23
40,4 Sangat Setuju
4 7,0
7 Pemberian makanan pada usia 6 bulan dapat
membantu bayi mengatasi rasa lapar dan tidak akan menangis
Sangat Setuju 6
10,5 Setuju
28 49,1
Tidak Setuju 17
28,8 Sangat Tidak Setuju
6 10,5
8 Memberi makanan lumat seperti bubur susu
sebagai makanan pertama pada usia 6 bulan Sangat Tidak Setuju
11 19,3
Tidak Setuju 19
33,3 Setuju
23 40,4
Sangat Tidak Setuju 4
7,0 9
Pada bayi berusia 7-9 bulan diberikan lebih dari 6 kali makanan tambahan setiap hari
Sangat Setuju 12
21,1 Setuju
22 38,6
Tidak Setuju 16
28,1 Sangat Tidak Setuju
7 12,3
Jumlah 57
100,0
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sikap responden dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi sebagian besar setuju dengan pernyataan
“bayi 4 bulan memerlukan makanan khusus” sebanyak 23 orang 40,4, untuk pernyataan tentang bayi 6 bulan boleh diberikan makanan tambahan sebagian
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 29 orang 50,9, pernyataan bayi 0-6 bulan lebih gemuk, makanannya harus ditambah dengan susu formula sebagian
responden menjawab setuju yaitu sebanyak 26 orang 45,6, pernyataan tentang pemberian makanan pada bayi sebelum 6 bulan dapat berpengaruh pada
pencernaannya sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 22 orang 38,6, pernyataan tentang pemberian makanan selain ASI kepada bayi sebelum
bayi berusia 6 bulan sebagian responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 21
32
orang 36,8, pernyataan tentang menunda pemberian makanan padat dapat mengurangi resiko alergi makanan pada bayi sebagian responden menjawab tidak
setuju yaitu sebanyak 24 orang 42,1, pernyataan tentang pemberian makanan pada usia 6 bulan dapat membantu bagi mengatasi rasa lapar dan tidak akan
menangis sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 28 orang 49,1, pernyataan tentang memberi makanan lumat seperti bubur susu sebagai makanan
pertama pada usia 6 bulan sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 23 orang 40,4, pernyataan tentang pada bayi berusia 7-9 bulan diberikan lebih
dari 6 kali makanan tambahan setiap hari sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 22 orang 38,6.
Berdasarkan hasil tersebut maka sikap ibu seputar MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun dikategorikan
pada Tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran
Kabupaten Simalungun
No Sikap
Jumlah n
1 Baik
24 42,1
2 Tidak Baik
33 57,9
Jumlah 57
100,0
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap kategori tidak baik dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu
sebanyak 33 orang 57,9, dan terendah memiliki sikap kategori baik dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 24 orang 42,1.
33
4.2.4. Ketepatan Pemberian MP-ASI Tabel 4.6 Distribusi Ketepatan Pemberian MP-ASI di kelurahan Tiga
Balata kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun No
Pertanyaan Jumlah
n
1 Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia
0-6 bulan Ya
9 15,8
Tidak 48
84,2 2
Pemberian ASI saja sampai bayi usia 6 bulan Ya
46 80,7
Tidak 11
19,3 3
Pemberian makanan tambahan pada bayi saat berumur 4 bulan
Ya 9
15,8 Tidak
48 84,2
4 Pemberian makan bayi berusia 6 bulan jika bayi
rewel atau menangis Ya
15 26,3
Tidak 42
73,7 5
Pemberian susu formula pada anak usia 6 bulan Ya
9 15,8
Tidak 48
84,2 6
Pemberian makanan lumat seperti bubur sebagai makanan pertama bayi berusia diatas 6 bulan
Ya 47
82,5 Tidak
10 17,5
7 Pemberian makanan tambahan 3-4 kali sehari pada
bayi usia 9 bulan Ya
46 80,7
Tidak 11
19,3 8
Pemberian makanan orang dewasa pada umumnya pada bayi usia 12 bulan
Ya 47
82,5 Tidak
10 17,5
9 Pemberian
makanan tambahan
bubur tim,sayuran,pisang,dll pada bayi usia 7 bulan
Ya 49
86,0 Tidak
8 14,0
10 Pemberian makanan tambahan dagingikan pada bayi usia 9 bulan atau lebih
Ya 45
78,9 Tidak
12 21,1
Jumlah 57
100,0
34
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari pertanyaan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 0-6 bulan dengan ketepatan pemberian MP-
ASI yang menjawab paling banyak yaitu Tidak sebanyak 48 orang 84,2, pemberian ASI saja sampai bayi usia 6 bulan yang menjawab paling banyak yaitu
Ya sebanyak 46 orang 80,7, pemberian makanan tambahan pada bayi saat berumur 4 bulan yang menjawab paling banyak yaitu Tidak sebanyak 48 orang
84,2, pemberian makan bayi berusia 6 bulan jika bayi rewel atau menangis jawaban responden tertinggi yaitu Tidak sebanyak 42 orang 73,7, pemberian
susu formula pada anak usia 6 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Tidak sebanyak 48 orang 84,2, pemberian makanan lumat seperti bubur sebagai
makanan pertama bayi berusia diatas 6 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 47 orang 82,5, pemberian makanan tambahan 3-4 kali sehari
pada bayi usia 9 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 46 orang 80,7, pemberian makanan orang dewasa pada umumnya pada bayi usia 12
bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 47 orang 82,5, Pemberian makanan tambahan bubur tim,sayuran,pisang,dll pada bayi usia 7
bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 49 orang 86,0, dan Pemberian makanan tambahan dagingikan pada bayi usia 9 bulan atau lebih
jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 45 orang 78,9. Berdasarkan hasil tersebut maka ketepatan pemberian MP-ASI di
Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun dapat dikategorikan pada Tabel 4.7 sebagai berikut:
35
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Ketepatan Pemberian MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran
Kabupaten Simalungun
No Ketepatan Pemberian MP-ASI
Jumlah
1 Tepat
26 45,6
2 Tidak Tepat
31 54,4
Jumlah 57
100,0
Dari tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki ketidaktepatan pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 31 orang 54,4, dan
terendah memiliki ketepatan pemberian MP-ASI kategori tepat dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 26 orang 45,6.Dapat dijelaskan
ketidaktepatan responden dalam pemberian MP-ASI sebagai berikut:
Tabel 4.8 Jadwal Pemberian MP-ASI, Menurut Umur, MP-ASI, Frekuensi Pemberian per Hari, dan Jumlah Responden Yang Tidak Tepat
Umur MP-ASI
Frekuensi Pemberian per Hari
Jumlah Responden Yang Tidak Tepat
0-6 Bulan ASI Setiap Hari
11 6 Bulan
ASI Kapan diminta
Buah lunaksari buah Bubur tepung atau
bubur beras merah 1-2 Kali sehari
10 7 Bulan
ASI Kapan diminta
Buah-buahan Hati
ayam atau
kacang-kacangan Beras merah atau ubi
Sayuran wortel, dan bayam
Minyaksantanalpukat Air tajin
2-3 Kali sehari 12
9 Bulan ASI
Kapan diminta Buah-buahan
Dagingkacang- kacanganayamikan
Beras merah kentang labujagung
Kacang tanah Minyaksantanalpukat
3-4 Kali sehari 12
36
Lanjutan Tabel 4.8 Jadwal Pemberian MP-ASI, Menurut Umur, MP-ASI, Frekuensi Pemberian per Hari, dan Jumlah Responden Yang
Tidak Tepat
12 Bulan atau lebih
ASI Kapan diminta
Makanan pada
umumnya, termasuk
kuning telurnya dan jeruk
4-6 Kali sehari 10
Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak tidak tepat dalam pemberian MP-ASI pada usia 7 bulan dan 9 bulan sebanyak 12 orang.
4.3. Analisis Bivariat