Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Peramalan pada metode eksponensial smoothing linier ini disebut metode “Brown’s One Parameter Linier Eksponensial Smoothing” dan formula yang
digunakan yaitu :
m b
a F
t t
m t
+ =
+
Sedangkan :
2
t t
t t
t t
S S
S S
S A
− −
+ =
1
t t
t
S S
B −
− =
α α
1
1 1
−
− +
=
t t
S X
S
α α
1
1
−
− +
=
t t
t
S S
S
α α
Dimana m adalah jumlah periode di depan yang di ramalkan,
t
S adalah nilai eksponensial smoothing tunggal dan
t
S
adalah nilai eksponensial gan
BAB 3
GAMBARAN UMUM BADAN KETAHANAN PANGAN
3.1 SEJARAH RINGKAS DAN PERKEMBANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Pada era orde baru program intensifikasi pertanian bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi beras menuju swasembada pangan. Untuk mewujudkan
swasembada pangan dibentuk suatu wadah koordinasi yang bersifat fungsional dari berbagai dinas intansi terkait baik di tingkat pusat, propinsi, kabupaten kota dan
sampai ke tingkat desa yang disebut Badan Pengendali BIMAS Bimbingan Masal di tingkat pusat, Satuan Pembinaan BIMAS di tingkat propinsi dan Satuan Pelaksanaan
BIMAS di tingkat Kabupaten, dan Satuan penggerak BIMAS di tingkat Kecamatan dan Desa. Wadah koordinasi ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden di tingkat
pusat, Keputusan Gubernur di tingkat Propinsi, Keputusan Bupatiwalikota di tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Untuk mendukung wadah koordinasi yang bersifat
fungsional tersebut, maka ditetapkan adanya Sekretariat Pembinaan BIMAS di tingkat Propinsi dan Sekretariat Pelaksanaan BIMAS di tingkat KabupatenKota yang
dipimpin oleh seorang Sekretaris.
Seiring dengan perkembangan otonomi daerah maka seluruh lembaga struktural yang bersifat vertikal, bergabung dan menyatu ke dalam lembaga struktural
dinas daerah. Sehingga dengan demikian seluruh lembaga struktural yang bersifat vertikal yang ada selama ini tidak ada lagi kecuali Lembaga Struktural yang
menangani Keuangan, Kehakiman, Agama dan Pertahanan.
Mengingat wadah koordinasi yang bersifat fungsioanal yang Satuan Pembinaan BIMAS di tingkat Propinsi, Satuan Pelaksanaan BIMAS di tingkat
Kabupaten, dipandang tugas-tugasnya masih diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas dan produksi bahan pangan pokok dan startegis secara luas, maka
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah PEMDA Sumatera Utara membentuk suatu badan yang disebut dengan Badan Ketahanan Pangan BKP oleh karena itu
Badan Ketahanan Pangan ini berperan sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan yang sekaligus merupakan transparansi dari satuan Pembina BIMAS.
Badan Ketahanan Pangan ini mempunyai tugas dan fungsi yang bersifat koordinatif yang merupakan kesinambungan dari tugas dan fungsi koordinasi yang
diemban oleh satauan pembina BIMAS dan satuan pelaksanaan BIMAS pada era pemerintahan orde baru. Seluruh instansi Badan Ketahanan Pangan menempati kantor
lama Kanwil Departemen Pertanian Propinsi Sumatera Utara dan kantor lama BIMAS dan pegawainya berasal dari pegawai Sekratiat Satuan Pembinaan BIMAS dan
pegawai Kanwil Departemen Pertanian Sumatera Utara.
Visi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara
Visi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : ”Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya
lokal yang dimiliki secara efesien dan berkelajutan menuju masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.”
3.1.2 Misi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara
Misi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara :
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
1. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan
ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang dimiliki. 2.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.
3.1.3 Tugas Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara
Tugas Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : 2.
Sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah Perda No. 4 Tahun 2001, membentuk kepala daerah dalam pemeliharaan Ketahanan Pangan.
3. Sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan SK GUBSU No, 18844250KThn
2002, membantu gubernur dalam pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan dan program di bidang Ketahanan Pangan yang meliputi aspek ketersediaan,
distribusi, konsumsi, keamanan pangan, dan melaksanakan pengendalian, monitoring, dan evaluasi ketahanan pangan daerah.
3.1.4 Fungsi Badan Ketahana Pangan Propinsi Sumatera Utara
Fungsi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara : 1.
Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan impor.
b. Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan
terjangkau.
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi nonberas,
bermutubergizi dan aman. 2.
Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui Rapat Dewan Ketahanan Pangan, Rapat Kelompok Kerja guna mengantisipasi dan
memecahkan masalah yang dihadapi meliputi hal-hal sebagai berikut : a.
Monitoring pelaksanaan kegiatan usaha tani b.
Monitoring exporimpor bahan pangan strategis c.
Monitoring harga pangan strategis dan lokal d.
Monitoring pengadaanpenyimpanganpenyaluran cadangan makanan e.
Monitoring kewaspadaan pangan bencana alam dan gangguan OPT f.
Monitoring daerah rawan pangan g.
Monitoring penganekaragaman konsumsi bahan pangan h.
Monitoring mutu dan keamanan pangan i.
Supervisi yang terkoordinasi ke lapangan 3.
Melaksanakan peningkatan analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek ketahanan pangan ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi dan
kewaspadaankeamanan pangan yang meliputi : a.
Pelaksanaan DPH-LUEP b.
Pengembangan lumbung pangan c.
Pengembangan tunda jual d.
Pengembangan pangan lokal e.
Peningkatan pekarangan f.
Pemberdayaan daerah raman pangan
Evi Yully Desna Nababan : Peramalan Tingkat Produksi Beras Dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
4. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan,
terutama 9 sembilan bahan pangan pokok. 5.
Mengkoordinasi pelaporan dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan.
3.1.5 Lokasi Badan Ketahanan Pangan
Bangunan kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara seluas ± 1.276 m
2
diatas tanah seluas 14.271,5m
2
yang terletak di Jl. Jendral Besar Dr. Abdul Haris Nasution No. 24 Medan.
3.2 Struktur Organisasi Instansi Pemerintah