Nurhasanah : Penentuan Kadar COD Chemical Oxygen Demand Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet Dan Domestik, 2009.
4. Aktivitas Bidang Perindustrian Aktivitas bidang perindustrian juga sangat bervariasi. Variasi kegiatan bidang
perindustrian dipengaruhi antara lain oleh faktor jenis bahan baku yang diolah diproses, jenis barang atau bahan jadi yang dihasilkan, kapasitas produksi, teknikjenis proes
produksi yang diterapkan, kemampuan modal, jumlah karyawan, serta kebijakan manajemen industri.
5. Aktivitas Bidang Pertanian Aktivitas bidang pertanian menghasilkan limbah cair karena digunakannya air untuk
mengaliri lahan pertanian. Secara alami dan dalam kondisi normal, limbah cair pertanian sebenarnya tidak menimbullkan dampak negatif pada lingkungan, namun dengan
digunakannya pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air pada badan air penerima.
b. Aktivitas Alam Hujan merupakan aktivitas alam yang menghasilkan limbah cair yang disebut air
larian. Air larian yang jumlahnya berlebih sebagai akibat dari hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama dapat menyebabklan terjadinya banjir. Atas
dasar itu air hujan atau air larian perlu diperhitungkan dalam perencanaan sistem limbah cair, agar dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat air hujan, baik bagi
lingkungan maupun bagi kesehatan masyarakat. Sugiharto. 1987
2.3. Komposisi Air Limbah
Nurhasanah : Penentuan Kadar COD Chemical Oxygen Demand Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet Dan Domestik, 2009.
Sesuai dengan sumber asalnya, maka air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi secara garis besar zat-zat
yang terdapat dalam air limbah dapat dikelompokkan seperti pada skema berikut ini:
Protein 65 Butiran
Karbohidrat 25 Garam
Lemak 10 Metal
Gambar 2.1. Skema pengelompokan bahan yang terkandung di dalam limbah. Sugiharto. 1987
2.4. Parameter Kualitas Limbah Cair
Menurut Okun dan Ponghis 1975, berbagai parameter kualitas limbah cair yang penting untuk diketahui adalah: bahan padat tersuspensi suspended solids, bahan padat
terlarut dissolvel solids, kebutuhan oksigen kimiawi Chemical Oxygen Demand=COD, kebutuhan oksigen biokimia Biochemical Oxygen Demand=BOD,
Air limbah
Air 99,
Bahan padat 0,1
Organik Anorganik
Nurhasanah : Penentuan Kadar COD Chemical Oxygen Demand Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet Dan Domestik, 2009.
organisme coliform, pH, oksigen terlarut Dissolved Oxygen=DO, kebutuhan klor Chlorine demand, nutrien, dan logam berat heavy metals.
a. Bahan Padat Tersuspensi Bahan padat tersuspensi adalah bahan padat yang dihilangkan pada penyaringan
filtration melalui media standar halus dengan diameter 1 mikron. Bahan padat tersuspensi dikelompokkan lagi dalam bahan padat yang tetap fixed solids dan yang
menguap volatile solids. Bahan padat yang menguap merupakan bahan yang bersifat organik yang diharapkan dapat dihilangkan melalui penguraian secara biologis
biological degradation atau pembakaran incineration. Fixed solids merupakan bahan padat yang bersifat tetap. Bahan padat tersuspensi selanjutnya dapat dikelompokkan lagi
berdasarkan sifat atau kemampuan pengendapannya. Bahan padat yang dapat diendapkan secara normal dapat dihilangkan dalam ukuran besar pada tangki sedimentasi. Bahan
padat yang tidak dapat mengendap memerlukan perlakuan tambahan, baik secara kimia ataupun biologis, untuk menghilangkannya dari limbah cair.
b. Bahan Padat Terlarut Bahan padat terlarut adalah bahan padat yang terdapat dalam filtrat yang diperoleh
setelah penghilangan bahan padat tersuspensi. Bahan ini mewakili garam-garam dalam larutan, termasuk garam-garam mineral dari penyediaan air. Bahan padat terlarut penting
terutama apabila limbah cair akan digunakan kembali setelah pengolahan. Bahan padat terlarut tidak dapat dihilangkan melalui pengolahan konvensional.
Nurhasanah : Penentuan Kadar COD Chemical Oxygen Demand Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet Dan Domestik, 2009.
c. Kebutuhan Oksigen Biokimia Biochemical Oxygen Demand=BOD Kebutuhan Oksigen Biokimia KOB adalah ukuran kandungan bahan organik
dalam limbah cair. KOB ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen yang diserap oleh sampel limbah cair akibat adanya mikroorganisme selama satu periode waktu tertentu,
biasanya 5 hari, pada satu temperatur tertentu, umumnya 20 C. BOD merupakan ukuran
utama kekuatan limbah cair. BOD juga merupakan petunjuk dari pengaruh yang diperkirakan terjadi pada badan air penerima berkaitan dengan pengurangan kandungan
oksigennya. d. Kebutuhan Oksigen Kimia Chemical Oxygen Demand=COD
COD atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar limbah organik yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Limbah
organik akan dioksidasi oleh kalium bichromat K
2
Cr
2
O
7
sebagai sumber oksigen menjadi gas CO
2
dan H
2
O serta sejumlah ion Chrom. Nilai COD merupakan ukuran bagi tingkat pencemaran oleh bahan organik.
e. Organisme Koliform Organisme indikator ini meliputi Escherechia coli yang berasal dari saluran
penceranaan makanan binatang berdarah panas. Adanya organisme koliform menunjukkan kemungkinan adanya pathogen, baik virus ataupun bakteri. Karena tinja
manusia mengandung kira-kira 1 x 10
12
organisme koliform per kapita per hari, harus dicurigai semua limbah cair dari kegiatan rumah tangga terkontaminasi berat oleh
oragnisme ini.
Nurhasanah : Penentuan Kadar COD Chemical Oxygen Demand Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet Dan Domestik, 2009.
f. pH pH limbah cair adalah ukuran keasaman acidity atau kebasaan alkalinity
limbah cair. pH menunjukkan perlu atau tidaknya pengolahan pendahuluan pretreatment untuk mencegah terjadinya gangguan pada proses pengolahan limbah cair secara
konvensional. Secara umum, dapat dikatakan bahwa pH limbah cair domestik adalah mendekati netral.
g. Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen=DO DO penting dalam pengoperasian system saluran pembuangan maupun bangunan
pengolahan limbah cair. Air bersih biasanya jenuh akan oksigen, namun dengan cepat akan berkurang apabila limbah organik ditambahkan ke dalamnya. Derajat kandungan
oksigen pada limbah cair sangat bervariasi dan sama sekali tidak stabil. Tujuan pengolahan limbah cair sebelum diolah adalah memelihara kandungan oksigen yang
terlarut dan cukup untuk mencegah terjadinya kondisi anaerob. h. Kebutuhan Klor Chlorine Demand
Pendesinfeksian terhadap efluen limbah cair yang diolah diperlukan angka kebutuhan klor yang merupakan parameter kualitas yang penting angka tersebut
merupakan fungsi dari kekuatan limbah. Semakin tinggi derajat pengolahan, semakin kecil angka keutuhan klor dari efluen tersebut.
i. Nutrien
Nurhasanah : Penentuan Kadar COD Chemical Oxygen Demand Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet Dan Domestik, 2009.