Nining Andriati : G ambaran Perilaku R emaja Yang D iawasi Ibu Kos t D an Yang Tidak D iawasi Ibu Kos t Tentang H ubungan Seks ual Pranikah D i Padang Bulan Medan T ahun 2009, 2009.
sistem, fungsi dan proses reproduksi. Sehat secara fisik, mental dan sosial suatu masyarakat tentu saja dipengaruhi oleh sudut pandang kehidupan Anonim, 2003.
Sedangkan menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak ada
penyakit atau kelemahan. Masa remaja dalam perjalanan hidup kita adalah suatu periode transisi yang memiliki rentang dari masa anak-anak yang bebas dari tanggung
jawab sampai pencapaian tanggung jawab pada masa dewasa. Remaja secara umum dianggap mencakup individu berusia antara 10 sampai 19 tahun, sehingga kesehatan
reproduksi remaja memperhatikan kebutuhan fisik, sosial, dan emosional kaum muda. Remaja memiliki masalah yang berbeda dari orang dewasa sehingga program
kesehatan seksual dan keluarga berencana yang ditujukan kepada kaum muda harus dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka, bukan diadaptasi dari
program yang sudah ada ditujukan kepada orang dewasa Glasie,dkk, 2006. Dilihat dari dimensi biologis, seksualitas berkaitan dengan organ reproduksi,
termasuk bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi, menggunakannya secara optimal sebagai alat untuk berprokreasi berproduksi den berekreasi dalam
mengekspresikan dorongan seksual. Sedangkan dilihat dari dimensi psikologis, seksualitas berhubungan erat dengan identitas peran jenis, perasaan terhadap
seksualitas sendiri dan bagaimana menjalankan fungsi sebagai makhluk seksual. Dalam dimensi sosial, berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul, dalam relasi
antar manusia, bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku seks Kuswardani dan Risyanti, 2000.
2.3.1. Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja
Nining Andriati : G ambaran Perilaku R emaja Yang D iawasi Ibu Kos t D an Yang Tidak D iawasi Ibu Kos t Tentang H ubungan Seks ual Pranikah D i Padang Bulan Medan T ahun 2009, 2009.
. Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan
informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan hidup sehat bagi remaja, disamping mengatasi masalah yang ada. Pengetahuan dasar yang perlu diberikan
kepada remaja agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik adalah Depkes RI, 2001 :
1. Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja Pembekalan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara fisik, kejiwaan
dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang membinggungkan. Informasi tentang haid dan
mimpi basah, serta tentang alat reproduksi remaja laki-laki dan perempuan perlu diperoleh setiap remaja.
2. Proses reproduksi yang bertanggung jawab Manusia secara biologis mempunyai kebutuhan seksual. Remaja perlu
mengendalikan naluri seksualnya dan menyalurkannya menjadi kegiatan yang positif, seperti olah raga dan mengembangkan hobi yang membangun penyaluran
yang berupa hubungan seksual dilakukan setelah berkeluarga untuk melanjutkan keturunan.
3. Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan, serta kewaspadaan terhadap masalah remaja yang banyak ditemukan. Remaja memerlukan informasi
tersebut agar selalu waspada dan berperilaku reproduksi sehat dalam bergaul dengan lawan jenisnya. Disamping itu remaja memerlukan pembekalan tentang
Nining Andriati : G ambaran Perilaku R emaja Yang D iawasi Ibu Kos t D an Yang Tidak D iawasi Ibu Kos t Tentang H ubungan Seks ual Pranikah D i Padang Bulan Medan T ahun 2009, 2009.
kiat-kiat untuk mempertahankan diri secara fisik maupun psikis dan mental dalam menghadapi berbagai godaan, seperti ajakan untuk melakukan hubungan seksual
dengan penggunaan NAPZA. 4. Persiapan pernikahan
Informasi tentang hal ini diperlukan agar calon pengantin lebih siap secara mental dan emosional dalam memasuki kehidupan berkeluarga.
5. Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahannya Remaja perlu mendapatkan informasi tentang hal ini, sebagai persiapan bagi
remaja pria dan wanita dalam memasuki kehidupan berkeluarga di masa depan Depkes, 2001.
2.3.2. Berbagai Resiko Kesehatan Reproduksi