sebesar Rp. 174.989.864.152 sedangkan penggunaan dananya sebesar Rp. 162.895.310.820 sehingga terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp.
12.094.553.332
C. Analisa Laporan Keuangan
a. Ratio Likuiditas Ratio likuiditas digunakan perusahaan untuk memperoleh gambaran akan
kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban yang akan segera jatuh tempo dan hutang jangka pendeknya.
Beberapa jenis ratio yang dipakai untuk menilai liquiditas yaitu :
1. Current Ratio
Current ratio adalah kemampuan perusahaan membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.
Current Ratio = Lancar
g Hu
Lancar Aktiva
tan x 100
2007 =
179 .
881 .
460 .
16 024
. 105
. 787
. 127
x 100 2007 = 776 atau 7,76
2008 =
441 .
800 .
884 .
21 624
. 891
. 683
. 141
x 100 2008 = 647 atau 6,47
Perhitungan current ratio yagn telah dilakukan menunjukkan bahwa current ratio tahun 2008 menurun. Penurunan tingkat likuiditas dibanding dengan tahun
2007 sebesar 8,3. Current Ratio ini menggambarkan setiap Rp. 1, hutang lancar
Universitas Sumatera Utara
memerlukan jaminan sebesar Rp. 7,76 aktiva lancar pada tahun 2008 dan Rp. 6,47 pada tahun 2007. Penurunan ini disebabkan bertambahnya hutang lancar yang
terdiri dari hutang pajak, hutang usaha, hutang dana pensiun, hutang lain-lain dan kewajiban jangka pendek lainnya yang belum dibayarkan oleh perusahaan.
Peningkatan ini terjadi mungkin karena adanya adanya penambahan aktiva lancar yang ada, sebab pos-pos untuk kas dan bank, piutang, pembayaran dimuka
dan aktiva tetap lainnya untuk tahun 2008 meningkat dibandingkan tahun 2007.
2. Quick Ratio
Quic ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Quick Ratio = Lancar
g Hu
Persediaan Lancar
Aktiva tan
− x 100
2007 =
179 .
881 .
460 .
16 760
. 166
. 388
. 3
024 .
105 .
787 .
127 −
x 100 2007 = 755 atau 7,55
2008 =
441 .
800 .
884 .
21 188
. 341
. 260
. 4
624 .
891 .
683 .
141 −
x 100 2008 = 628 atau 6,28
Dalam perhitungan quick ratio yang diperbandingkan adalah komponen aktiva lancar yang benar-benar mempunyai tingkat lukuiditas yang tinggi dengan hutang
lancar. Berdasarkan data dan laporan keuangan pada bab sebelumnya, maka quick ratio pada tahun 2007 sebesar 755 dan tahun 2008 sebesar 628 hal ini
menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 1,23.
Universitas Sumatera Utara
Penurunan quick ratio ini disebabkan oleh kekurangan aktiva lancar kecuali persediaan yang terdiri atas kas dan bank, piutang bersih, pembayaran dimuka
dan aktiva lancar lainnya. Penerimaan aktiva lancar ini diikuti dengan penerimaan piutang lancar yang berarti bahwa komponen hutang lancar yang terdiri dari
hutang pajak, hutang usaha, hutang dana pensiun, hutang lain-lain dan kewajiban jangka pendek lainnya dilakukan dengan menggunakan aktiva lancar yang
mengalami penurunan tersebut ataupun dengan menambah hutang jangka panjang untuk menutupi sebagian hutang jangka pendek.
3. Cash Ratio