Levinson dalam Antilan, 2002: 33 mengatakan bahwa deiksis persona adalah penyandian peran partisipan di dalam peristiwa berbahasa. Pengertian yang
sama dengan Levinson dibuat oleh Nababan. Nababan 1984: 41 mengemukakan bahwa di dalam kategori deiksis persona yang menjadi kriterianya adalah peran
peserta di dalam peristiwa berbahasa. Dalam kaitannya dengan kompetensi pragmatik, bagaimana menggunakan
deiksis persona itu secara tepat perlu diperhatikan. Dengan ungkapan lain, dalam setiap peristiwa berbahasa pemakai bahasa dituntut dapat menggunakan deiksis
persona sesuai kaidah sosial dan santun berbahasa dengan tepat. Sebagai contoh persona pertama aku dan saya masing-masing memiliki perbedaan dalam pemakaian.
Kata aku hanya dapat dipakai dalam situasi informal, misalnya di antara dua peserta tindak ujaran yang saling kenal atau akrab hubungannya. Sedangkan kata saya
dipergunakan dalam situasi formal, misalnya dalam situasi ceramah, kuliah, atau di antara dua peserta tindak ujaran yang belum saling kenal, tetapi kata saya juga dapat
dipakai dalam situasi informal seperti kata aku. Leksem-leksem yang menjadi bahan pembicaraan dalam deiksis persona adalah bentuk-bentuk nomina dan pronomina
persona Purwo 1984: 22.
1.5.2 Bentuk-bentuk Deiksis Persona
Kridalaksana 1994: 76 mengatakan pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain lihat Ramlan, 1991: 52 Moeliono, 2003:
249. Nomina perawat dapat diacu dengan pronomina dia atau ia. Bentuk –nya pada Meja itu kakinya tiga, mengacu ke kata meja. Jika dilihat dari segi fungsinya dapat
15
Universitas Sumatera Utara
dikatakan bahwa pronomina menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh nomina, seperti subjek, objek, dan-dalam macam kalimat tertentu-juga predikat. Ciri lain yang
dimiliki pronomina adalah bahwa acuannya dapat berpindah-pindah karena bergantung kepada siapa yang menjadi pembicarapenulis, siapa yang menjadi
pendengarpembaca, atau siapaapa yang dibicarakan. Ramlan 1991 membagi pronomina menjadi tiga macam, yaitu 1
pronomoina persona, 2 pronomina penunjuk, 3 pronomina penanya. Penelitian ini hanya mengkhususkan pada pronomina persona.
Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang Kridalaksana, 1994: 77. Kridalaksana membagi pronomina persona atas tiga
bagian yaitu: 1
Pronomina persona pertama a. Pronomina pertama tunggal: aku, saya, dan daku.
b. Pronomina pertama jamak: kami, kita. 2
Pronomina persona kedua a. Persona kedua tunggal: engkau, kamu, anda.
b. Persona kedua jamak: kamu sekalian, anda sekalian. 3
Pronomina persona ketiga a. Persona ketiga tunggal: ia, dia, beliau.
b. Persona ketiga jamak: mereka, mereka semua.
16
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah kata ganti persona yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 1 Kata Ganti Persona
Persona Tunggal Jamak
Pertama saya, aku, daku, ku-, -ku
Kami, kita
Kedua engkau, kamu, anda, dikau, kau, -mu
Kalian, kalian semua
Ketiga ia, dia, beliau, -nya
Mereka, mereka semua
Purwo 1984 dan Chaer 1994 membagi pronomina persona atas tiga bagian, yaitu 1 kata ganti orang pertama misalnya saya, aku tunggal, kalian, kamu
sekalian jamak; dan 3 kata ganti orang ketiga ia, dia, -nya, beliau tunggal, mereka jamak’.
Dengan mengacu dari pendapat ahli di atas, dapatlah dibagi pronomina persona yang dipakai dalam penelitian ini atas tiga bagian, yaitu: kata ganti persona
pertama, kata ganti persona kedua, dan kata ganti persona ketiga dalam bentuk tunggal dan jamak.
1.5.3 Perilaku Deiksis Persona