Teknik Pengolahan Data Penggunaan Media Televisi

Universitas Sumatera Utara populasi sudah didapatkan, maka ditentukan kerangka sampel menggunakan rumus Taro Yamane. Peneliti memilih menggunakan teknik penarikan sampel dengan metode purposive sampling yang merupakan sampel sesuai dengan karakteristik penelitian. Setelah melakukan langkah-langkah di atas, peneliti mengadakan seminar proposal skripsi yang bertujuan untuk memaparkan isi skripsi dan meminta kritik dan saran dari peserta seminar yang hadir. Banyak pendapat dari pesera dan dosen pembimbing yang membantu dalam pengerjaan skripsi peneliti. Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menyusun daftar kuesioner yang merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan merancang daftar pertanyaan yang sesuai dengan kerangka teori yang digunakan dan memperhatikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Daftar pertanyaan harus berisi mengenai variabel-variabel suatu penelitian. Kuesioner yang dibagikan kepada responden ini bersifat tertutup artinya responden memilih jawaban sesuai dengan pilihan jawaban yang telah tersedia, tidak dapat menjawab di luar pilihan jawaban yang sudah ditentukan. Adapun satu pertanyaan terbuka dibuat peneliti dengan tujuan menambah khasanah pandangan responden dalam penelitian ini. Selain itu, dapat juga membantu peneliti dalam membuat hasil dari penelitian ini. Dalam kertas kuesioner sudah terdapat petunjuk pengisian yang akan memudahkan responden dalam menjawab. Pemilihan responden yang akan menerima kuesioner ini adalah responden yang merupakan sampel dalam penelitian ini dan mengetahui tentang program “Metro Kini” di Metro TV dan menggunakan media televisi sebagai pemenuhan kebutuhan informasi. Setelah melakukan semua proses tersebut, peneliti langsung terjun ke lapangan. Data-data atau hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti kemudian diolah dengan ketentuan yang telah ditetapkan untuk membuktikan hipotesis dan menemukan kesimpulannya.

4.2 Teknik Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara Setelah peneliti terjun ke lapangan maka tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah proses pengolahan data. Proses tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Label Tahap ini dilakukan dengan memberi label di setiap pertanyaan sehingga dapat membedakan pertanyaan yang satu dengan yang lain untuk memudahkan memasukkan data ke dalam variable view pada SPSS 13.0. 2. Coding Untuk memudahkan analisis data maka jawaban-jawaban yang telah diisi oleh responden diberi kode. Proses pemberian kode adalah memberi angka score yang telah ditetapkan pada setiap jawaban. 3. Inventarisasi Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC Fotron Cobol sehingga membentuk satu kesatuan. 4. Validitas Data Metode validitas dalam penelitian ini untuk mencari validitas instrumen adalah korelasi produk momen product moment correlation, Pearson correlation antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk hal tersebut adalah sebagai berikut : � � = ∑ � �� − � � � � − � � � =1 �∑ � �� − � � 2 ∑ � � − � 2 � � =1 � �=1 5. Reliabilitas Data Reliabilitas merupakan ketepatan atau consistency atau dapat dipercaya. Sifat reliabel andal sebuah alat ukur berhubungan dengan kemampuan alat ukur tersebut memberikan hasil yang konsisten. Universitas Sumatera Utara 6. Tabulasi Data Langkah selanjutnya adalah memasukkan data yang ada di FC Fotron Cobol ke dalam bentuk tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung dalam berbagai kategori. Tabel tersebut terdiri dari tabulasi tunggal. Sebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa. 7. Uji Hipotesa Pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini digunakan rumus uji statistik yang telah ditentukan, yaitu uji korelasi tata jenjang Spearman. Untuk mengukur tinggi rendahnya digunakan skala ordinal. 4.3 Analisis Tabel Tunggal 4.3.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dibuat ke dalam tabel tunggal untuk mengetahui keadaan responden dalam penelitian ini. Karakteristik-karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan. Tabel berikut akan dipaparkan mengenai karakteristik responden.

1. Usia

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Usia Responden Usia Tahun Frekuensi Persen 25-34 26 29,5 35-44 28 31,8 45-54 24 27,3 55-64 8 9,1 78-84 2 2,3 Total 88 100 Sumber: FC.41 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa di kalangan responden penelitian ini kebanyakan memiliki usia dengan antara 35-44 tahun yakni 28 orang 31,8. Dengan usia tersebut, responden bersedia untuk memberikan jawaban dari pertanyaan kuesioner yang diberikan oleh peneliti karena mereka merasa bahwa kebutuhan informasi merupakan sesuatu yang penting dalam kelangsungan hidupnya. Selain itu, dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa rentang usia 55-64 tahun dan 78-84 tahun merasa informasi itu hal yang lumrah dalam kehidupan mereka dan tidak melihat usia untuk pemenuhan kebutuhan informasi tersebut.

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persen Pria 70 79,5 Wanita 18 20,5 Total 88 100 Sumber: FC.42 Universitas Sumatera Utara Telah jelas dapat kita dilihat bahwa dari jumlah responden yang telah ditetapkan yakni 88 orang maka diperoleh jumlah jenis kelamin laki-laki yang lebih banyak dari perempuan yakni 70 orang. Hal ini membuktikan bahwa responden yang telah ditetapkan telah mewakili sampel yakni pengisian jawaban kuesioner dilakukan oleh kepala keluarga dalam lokasi penelitian tersebut. Sedangkan jenis kelamin perempuan dalam tabel tersebut menunjukkan kepala keluarga responden tersebut merasa tidak dapat memberi jawaban tersebut sehingga mengalihkannya kepada pendampingnya istri. Jumlah laki-laki yang lebih banyak tersebut juga dapat membuktikan bahwa hasrat untuk memenuhi kebutuhan informasi lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang lebih memikirkan urusan pekerjaan rumah tangga. Selain itu, pemilihan program televisi oleh kaum laki-laki yang lebih meminati program informasi berita dibanding dengan kaum perempuan yang lebih menyukai program hiburan.

3. Pekerjaan

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden Pekerjaan Frekuensi Persen Petani 2 2,3 Buruh kasar tukang 1 1,1 Pedagang wiraswasta 45 51,1 Pegawai desa, swasta, PNS, guru 29 33,0 Ibu rumah tangga 4 4,5 Lainnya 7 8,0 Total 88 100 Sumber: FC.43 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan pekerjaan responden dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa kebanyakan bekerja sebagai pedagang wiraswasta yakni 45 orang. Masyarakat tersebut tidak terikat oleh waktu kerja artinya mereka menentukan sendiri untuk memulai dan mengakhiri pekerjaan mereka. Dengan demikian mereka juga memiliki waktu yang banyak untuk menonton dan mengetahui program-program televisi khususnya program informasi dengan jam tayangnya yang berbeda-beda.

4.3.2 Program Metro Kini di Metro TV

4.3.2.1 Frekuensi, Durasi, dan Waktu Penayangan

Program Metro Kini adalah salah satu program informasi yang ditayangkan di Metro TV. Metro Kini tayang setiap hari mulai pukul 08.00-09.00 pagi. Dengan waktu penayangan tersebut, masyarakat dapat mengetahui kejadian lingkungan sekitar lebih cepat, terkini. Tabel 4.4 Mengetahui Jam Tayang Program Metro Kini Tanggapan Frekuensi Persen Sangat tahu 11 12,5 Tahu 50 56,8 Kurang tahu 22 25,0 Tidak tahu 5 5,7 Total 88 100 Sumber: P.1FC.3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dengan persentasi 56,8 mengetahui jam tayang program Metro Kini. Program yang penayangannya setiap pagi menjadi alternatif bagi Universitas Sumatera Utara responden untuk mendapatkan informasi. Jika stasiun televisi lainnya lebih menayangkan hiburan dan interaktifsetiap paginya maka Metro TV tetap menayangkan informasi yang terjadi di lingkungan sekitar. Selain itu, masyarakat dapat menambah wawasannya yang telah menonton tayangan informasi sebelumnya dengan menonton program Metro Kini. Responden tidak perlu merasa ketinggalan informasi setiap paginya. Selain itu, didukung oleh pekerjaan responden yang tidak terikat waktu dan tempat. Namun ada pula responden yang kurang mengetahui dan tidak mengetahui akan pogram ini dikarenakan jam tayang tersebut tidak sesuai dengan pekerjaan mereka dan hanya bisa menontonnya ketika tidak hari kerja yakni hari Sabtu dan Minggu. Selain itu, masih adanya responden yang tidak peduli terhadap penayangan program-program informasi dan lebih memilih program lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jam tayang program Metro Kini merupakan waktu penayangan yang tepat bagi responden. Program ini telah membantu responden untuk membuat pilihan dalam rangka mendapatkan program informasi yang teraktual dan terpercaya dengan menonton televisi yang lebih menayangkan program informasi. Selain itu, dapat dilihat responden memiliki hasrat yang tinggi untuk menonton program informasi. Tabel 4.5 Frekuensi Menonton Metro Kini dalam Seminggu Keterangan Frekuensi Persen Setiap hari 18 20,5 3-5 kali seminggu 34 38,6 2 kali seminggu 30 34,1 Tidak pernah 6 6,8 Total 88 100 Sumber: P.2FC.4 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden menonton program Metro Kini dengan rentang 3-5 kali seminggu. Responden dalam penelitian ini telah membuat pemilihan yang tepat dengan menonton program Metro Kini di Metro TV terhadap penayangan program-program lainnya yang ditawarkan beberapa stasiun televisi. Semakin sering program informasi suatu stasiun televisi lain ditayangkan dan ditonton oleh masyarakat maka semakin menambah keprcayaan masyarakat terhadap program berita tersebut dan semakin terpenuhinya kebutuhan informasinya. Kondisi responden yang masih ada tidak peduli dengan penayangan informasi dapat ditunjukkan dengan jumlah responden sebanyak 8 orang tidak pernah menonton penayangan Metro Kini. Dengan demikian tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kekayaan informasi yang ditayangkan oleh suatu stasiun televisi dapat diperoleh dengan semakin seringnya kita melihat, mengamati penayangan suatu program informasi. Tabel 4.6 Kategori Menonton Metro Kini Saat Penayangannya Kategori Penonton Frekuensi Persen Mengikuti dari awal sampai akhir 10 11,4 Setel ke saluran lain jika sedang iklan 40 45,4 Sekilas saja 31 35,2 Tidak mengikuti dari awal sampai akhir 7 8,0 Total 88 100 Sumber: P.3FC.5 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini sebanyak 31 orang lebih memilih menonton program Metro Kini dengan menyetel Universitas Sumatera Utara atau pindah ke saluran lain jika sedang iklan. Pengadaan iklan pada saat penayangan suatu informasi belum mendapatkan perhatian yang khusus bagi penonton. Masih adanya faktor kebosanan dan tidak peduli responden saat penayangan suatu iklan. Responden dalam penelitian ini tidak terlalu membentuk kepercayaan penuh untuk membeli dan menggunakan suatu produk dari penayangan iklan namun lebih percaya terhadap produk yang telah biasa digunakan atau dari pembicaraan orang ke orang. Selain itu, alasan responden lebih memilih ke saluran lain jika sedang iklan adalah memilih, melihat program- program yang sedang ditayangkan stasiun TV lainnya. Namun, akan kembali menonton program Metro Kini ketika penyangan iklan sudah selesai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat dalam menonton tayangan program informasi lebih memilih menyetel ke saluran lain jika sedang iklan. Sikap masyarakat ini dapat dianggap sebagai sikap yang selektif dalam menikmati berbagai saluran televisi yang ditawarkan namun tidak bagi pihak iklan. Tabel 4.7 Penonton Mengingat Jam Tayang Metro Kini Sumber: P.4FC.6 Tabel di atas menunjukkan sikap responden dalam mengingat jam tayang Metro Kini yaitu setiap hari pukul 08.00-09.00 Wib. Dari 88 responden Keterangan Frekuensi Persen Sangat ingat 3 3,4 Ingat 41 46,6 Kurang Ingat 37 42,0 Tidak Ingat 7 8,0 Total 88 100 Universitas Sumatera Utara didapatkan 41 orang mengingat jam tayang tersebut. Keadaan masyarakat yang memiliki waktu untuk menonton program ini telah membentuk sikap untuk mengingat jam tayang program ini. Adanya faktor kebiasaan menonton program Metro Kini telah membentuk keputusan untuk mengingat dan responden akan menontonnya sebagai kegiatan yang harus dilakukan dalam kegiatannya sehari- hari. Semakin kita mengingat terhadap jam tayang suatu program di televisi maka semakin kita mengetahui tujuan ditayangkannya program tersebut. Namun, jumlah responden sebanyak 37 orang yang kurang mengingat jam tayang program Metro Kini maka dapat dikatakan bahwa masih adanya masyarakat yang menanamkan sikap kurang peduli terhadap program ini. Hal ini disebabkan oleh pilihan masyarakat untuk lebih menonton tayangan lain dan memilih mengetahui informasi terkini dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian penayangan program Metro Kini ini ada yang telah berhasil membentuk ingatan bagi responden untuk menontonnya di jam tayang yang telah ditentukan. Responden telah menaruh perhatian dengan mengingat jam tayang program Metro Kini yang akan membantu dalam proses penerimaan dan penafsiran informasi yang ditayangkan. Selain itu, ada responden yang tidak terlalu menaruh perhatian.

4.3.2.2 Tanggapan Terhadap Pemilihan Menonton

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan suatu masyarakat dalam berbagai bentuk memiliki maksud dan tujuan sesuai dengan kepentingan masyarakat tersebut. Begitu juga saat menggunakan televisi yang menawarkan berbagai program misalnya informasi, hiburan, interaktif, dan lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, kebutuhan informasi merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu masyarakat agar tidak mengalami ketertinggalan informasi yang juga akan menimbulkan keterbelakangan dalam kemajuan aspke-aspek kehidupan. Tabel berikut akan menunjukkan tanggapan responden dalam penelitian ini terhadap alasan pemilihan Universitas Sumatera Utara menonton Metro Kini yang telah disediakan oleh peneliti. Responden hanya memilih dari salah satu tanggapan yang juga telah disediakan oleh peneliti Tabel 4.8 Tanggapan Dalam Alasan Pemilihan Metro Kini Alasan Tanggapan Frekuensi Persen Tidak memperoleh berita terkini yang ditayangkan lebih pagi Sangat setuju 8 9,1 Setuju 50 56,8 Kurang setuju 26 29,5 Tidak setuju 4 4,5 Total 88 100 Sumber: P.5FC.7 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan tanggapan responden Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar sebanyak 50 orang yang setuju memilih menonton program Metro Kini karena tidak memperoleh berita terkini yang ditayangkan lebih pagi oleh berbagai stasiun televisi lainnya. Hasrat responden yang tinggi untuk memperoleh informasi kejadian lingkungan sekitar. Suatu informasi disebarkan secara bersamaan secara sistematis dan dalam cakupan wilayah yang luas. Responden yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan pekerjaan yang diatur sendiri waktunya membuat mereka memilih menonton informasi pada saat jam penayangan program Metro Kini.Stasiun- stasiun televisi lainnya yang menayangkan program informasi lebih pagi membuat responden yang masih melakukan aktivitas lainnya atau masih beristirahat tidak menaruh perhatian terhadap program informasi tersebut. Universitas Sumatera Utara Selain itu, stasiun televisi lainnya yang lebih menayangkan program hiburan dibanding informasi. Dengan jam tayang program Metro Kini ini, responden tidak merasa ketinggalan karena tidak menonton program informasi yang lebih pagi tetapi tetap mendapatkan informasi kejadian lingkungan sekitar yang terkini.

4.3.3 Keberadaan Metro TV di Kalangan Masyarakat

4.3.3.1 Program-Program Metro TV

Metro TV merupakan stasiun TV swasta yang mulai mengudara secara resmi sejak 25 November 2000 tepatnya di Jakarta. Metro TV hadir di tengah- tengah maraknya kemunculan stasiun televisi lainnya yang berusaha menarik perhatian masyarakat sebanyak-banyaknya. Dengan strategi yang disusun oleh pihak Metro TV harus menyediakan informasi terkini sebagai bentuk tanggung jawab mereka kepada masyarakat luas. Metro TV menyajikan informasi yang memiliki news value nilai berita yang berguna bagi kelangsungan hidup masyarakat. Metro TV lebih memusatkan penyajian ke dalam bentuk program informasi. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa informasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat. Penyampaian informasi oleh Metro TV yang terus- menerus kepada kalangan masyarakat akan memberikan kepuasan pemenuhan kebutuhan informasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Respon Pengenalan Program-Program Informasi di Metro TV Sumber: P.6FC.8 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini sebanyak 49 orang mengetahui program-program informasi yang ditayangkan oleh Metro TV. Penayangan progrm-program informasi yang jujur dan transparan akan menghasilkan masyarakat yang kaya informasi. Program-program informasi yang selalu tersedia mulai dari pagi sampai malam hari oleh stasiun ini membuat masyarakat dapat menerima penayangannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memilih untuk menonton dan mengetahui program-program informasi yang hadir sebagai stasiun televisi berita yang pertama di Indonesia.

4.3.3.2 Metro TV Sebagai Saluran Berita

Setiap stasiun televisi harus menyusun format penyajian programnya. Begitu juga dengan Metro TV. Metro TV memiliki format penyajian yang terdiri dari 80 program informasi dan 20 program hiburan dan interaktif. Respon Frekuensi Persen Sangat tahu 11 12,5 Tahu 49 55,7 Kurang tahu 24 27,3 Tidak tahu 4 4,5 Total 88 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Tanggapan Masyarakat Terhadap Metro TV sebagai Saluran Berita Pertama di Indonesia Tanggapan Frekuensi Persen Sangat baik 20 22,7 Baik 64 72,7 Kurang baik 4 4,5 Tidak baik Total 88 100 Sumber: P.7FC.9 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 64 orang memberikan tanggapan yang baik terhadap stasuin Metro TV sebagai saluran berita pertama di Indonesia. Metro TV telah berhasil membentuk pemikiran dan positioning yang kuat di kalangan masyarakat dengan sebutan news TVpertama di Indonesia. Stasiun televisi lainnya memang menyajikan program informasi namun hanya di waktu tertentu saja. Sedangkan Metro TV mulai dari pagi hingga malam hari program informasi yang terus ditayangkan sehingga masyarakat dapat merasakan pemenuhan kebutuhan informasi secara cepat dan terkini. Dengan demikian, ini merupakan andalan yang kuat bagi Metro TV untuk menghadapi kompetitornya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Metro TV Tidak Menayangkan Sinetron Respon Frekuensi Persen Sangat setuju 31 35,2 Setuju 46 52,3 Kurang setuju 8 9,1 Tidak setuju 3 3,4 Total 88 100 Sumber: P.8FC.10 Seiring dengan keberadaannya, Metro TV tetap menyusun format penyajiannya yang tidak menayangkan sinetron. Metro TV selalu menyajikan informasi bagi masyarakat luas yang tentunya akan berguna bagi kelangsungan hidup mereka. Dari tabel di atas yang menunjukkan 46 responden setuju mengenai Metro TV yang tidak menayangkan informasi maka dapat disimpulkan bahwa Metro TV telah berhasil menyusun format penayangan informasi secara konsisten artinya mulai dari berdirinya sampai sekarang tetap menayangkan program- program informasi saja. Kekonsistenan pihak Metro TV dapat menunjukkan bahwa stasiun TV ini lebih mengutamakan untuk memenuhi kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan bisnis, sosial. Dengan penayangannya yang secara bersamaan dan dalam cakupan wilayah yang luas dapat menjangkau masyarakat sehingga ketertinggalan informasi dapat dihindari dan diatasi. Selain itu, responden dalam penelitian ini lebih berusaha untuk mementingkan kebutuhan yang berguna bagi kelangsungan hidup sehari-harinya. Universitas Sumatera Utara 4.3.3.3 Program “Metro Kini” Masyarakat telah ditawarkan berbagai program informasi oleh pihak Metro TV. Hal ini telah menarik perhatian masyarakat untuk memilih program- program tersebut untuk pemenuhan kebutuhan informasi. Tabel 4.12 Metro Kini Sebagai Pilihan yang Tepat Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 15 17,0 Setuju 54 61,4 Kurang setuju 19 21,6 Tidak setuju Total 88 100 Sumber: P.9FC.11 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari berbagai program informasi yang ditawarkan oleh Metro TV sebanyak 54 responden memberikan tanggapan bahwa Metro Kini merupakan pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan infromasi mereka. Alasan responden memberikan tanggapan tersebut karena jam tayang program Metro Kini yang tepat dengan aktivitas sehari-hari yang bekerja sebagai pedagang wiraswasta yang bisa menonton program informasi sambil melakukan pekerjaan mereka tersebut. Selain itu, mereka memandang program Metro Kinisebagai program informasi yang menyajikan berita secara lengkap dan akurat serta tetap menjadikan informasi terkini untuk ditayangkan. Dengan pembentukan Metro TV sebagai saluran berita pertama Indonesia, Metro Kini berhasil mewakili bukti program informasi yang tetap bisa menjadi pilihan responden untuk tetap mendapatkan informasi terkini. Universitas Sumatera Utara 4.3.4 Konten Berita, Tampilan Berita, Gaya Pemberitaan

4.3.4.1 Konten Metro Kini

Setiap program informasi yang ditayangkan oleh Metro TV berusaha menyajikan konten atau isi berita yang jelas, mudah dimengerti oleh pihak audience. Konten berita yang baik merupakan isi berita yang mampu menarik perhatian dan memudahkan dalam penerimaan suatu informasi. Tabel 4.13 Konten Isi Berita Metro Kini Mudah Dimengerti Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 22 25,0 Setuju 62 70,5 Kurang setuju 2 2,3 Tidak setuju 2 2,3 Total 88 100 Sumber: P.10FC.12 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 62 responden memberikan tanggapan setuju terhadap konten isi informasi Metro Kini yang mudah dapat dimengerti. Selain itu, konten Metro Kini ini juga menunjukkan bahwa proses penentuan jenis dan isi program akan menentukan besar kecilnya daya tarik suatu program tersebut. Program yang tepat akan menarik audience yang banyak. Berbagai informasi yang ditayangkan oleh program Metro Kini telah berhasil mencuri perhatian masyarakat sehingga masyarakat merasa ikut terlibat dan harus mengikuti perkembangan informasi yang ditayangkan. Hal ini terjadi pada responden penelitian ini. Dengan konten berita Metro Kini yang mudah dimengerti telah berhasil menarik perhatian responden ini. Universitas Sumatera Utara 4.3.4.2 Tampilan Audio Suara dan Visual Gambar Metro Kini Media massa khususnya televisi menyajikan suatu penayangan dengan audio suara dan visual gambar. Pertama, audio suara harus disesuaikan dengan daya jangkau wilayah penerimaan program ini. Tabel 4.14 Tampilan Audio Suara Metro Kini Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 15 17,0 Setuju 61 69,3 Kurang setuju 11 12,5 Tidak setuju 1 1,1 Total 88 100 Sumber: P.11FC.13 Tabel 4.15 Tampilan Visual Gambar Metro Kini Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 17 19,3 Setuju 65 73,9 Kurang setuju 5 5,7 Tidak setuju 1 1,1 Total 88 100 Sumber: P.12FC.14 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini sebanyak 61 orang setuju terhadap tampilan audio suara Metro Kini dapat dengan mudah dimengerti. Tentunya audio suara yang bagus akan membuat proses pengertian dan penerimaan informasi yang disampaikan Metro Kini mudah dilakukan responden. Responden tidak memerlukan keahlian khusus untuk Universitas Sumatera Utara mengartikan informasi yang disampaikan karena audionya yang bagus, jernih, dan jelas telah membuat semuanya mudah untuk ditafsirkan. Suara yang terkadang kecil dan terkadang tinggi akan menganggu audience saat menonton suatu program. Begitu juga dengan tampilan yang bagus dan jelas dari program ini telah membantu responden dalam memaknai suatu pemberitaan. Hal ini dapat dilihat dari 65 responden yang setuju tampilan visualnya mudah dimengerti. Dengan demikian dalam suatu penayangan harus memerhatikan dari segi audio dan visualnya yang membantu audience menonton dan memahami maksud suatu infromasi.

4.3.4.3 Gaya Bicara Presenter

Gaya bicara seorang presenter pembawa acara dalam menyampaikan suatu informasi merupakan komponen penting yang akan menarik perhatian dan memudahkan pengertian audience. Tabel 4.16 Gaya Bicara Presenter Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 28 31,8 Setuju 53 60,2 Kurang setuju 6 6,8 Tidak setuju 1 1,1 Total 88 100 Sumber: P.13FC.15 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa gaya bicara presenter program Metro Kini mempunyai pengaruh terhadap pemahaman informasi yang disampaikan. Sebanyak 53 responden menyatakan setuju bahwa gaya bicara presenter yang sederhana, jelas, dan lugas membuat mereka tertarik untuk menonton dan mengerti isinya. Dengan demikian gaya bicara presenter ini Universitas Sumatera Utara berguna untuk memudahkan responden dalam pemenuhan kebutuhan informasinya.

4.4 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat

4.4.1 Metro Kini Menambah Pengetahuan, Wawasan

Suatu program informasi yang ditayangkan di televisi mempunyai tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang menarik perhatian dan yang berguna untuk menambah pengetahuan, wawasan. Dengan demikian akan menghasilkan masyarakat yang kaya informasi terhadap lingkungan sekitar. Tabel 4.17 Metro Kini Menambah Pengetahuan, Wawasan Pendapat Frekuensi Persen Sangat setuju 30 34,1 Setuju 53 60,2 Kurang setuju 4 4,5 Tidak setuju 1 1,1 Total 88 100 Sumber: P.14FC.16 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 53 responden setuju bahwa dengan menonton program Metro Kini dapat menambah pengetahuan,wawasan mereka mengenai kejadian lingkungan sekitar. Hal ini akan membuat mereka kaya informasi dan tidak merasa ketinggalan suatu informasi. Penambahan pengetahuan dan wawasan ini membuat responden mengikuti perkembangan lingkungan sekitar dan akan berpengaruh dengan pola pikir dan perilaku mereka. Universitas Sumatera Utara 4.4.2 Metro Kini Menggugah Perasaan Selain menambah pengetahuan, suatu program informasi harus mampu menggugah perasaan emosional audience sehingga pihak audience merasa terlibat langsung dan ikut merasakan atau menjadi bagian dari terjadinya suatu informasi. Tabel 4.18 Metro Kini Menggugah Perasaan Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 17 19,3 Setuju 55 62,5 Kurang setuju 15 17 Tidak setuju 1 1,1 Total 88 100 Sumber: P.15FC.17 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 55 responden memberikan pendapat setuju bahwa program Metro Kini dapat menggugah perasaan emosional mereka. Hal ini dapat dilihat dari penayangan suatu informasi kejadian yang membuat mereka merasa simpati atau empati. Responden merasa ikut terlibat langsung dan merupakan bagian dari kejadian tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Metro Kini dapat meningkatkan rasa sosial dari suatu individu atau masyarakat dengan cara menggugah perasaan mereka. Universitas Sumatera Utara 4.4.3 Metro Kini Memberikan Pengalaman Menyenangkan Tabel 4.19 Pengalaman Menyenangkan Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 17 19,3 Setuju 52 59,1 Kurang setuju 17 19,3 Tidak setuju 2 2,3 Total 88 100 Sumber: P.16FC.18 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan menonton program Metro Kini, responden sebanyak 52 orang telah mendapatkan pengalaman yang menyenangkan mengenai lingkungan sekitar. Wilayah dunia ini yang tidak dapat dijangkau secara keseluruhan kejadian terkininya maka dengan menonton program Metro Kini dapat membantu menjawab semua itu.

4.4.4 Metro Kini Meningkatkan Kredibilitas Diri

Kata kredibilitas artinya tingkat kepercayaan diri seseorang. Penayangan suatu program khususnya informasi yang baik akan menghasilkan tingkat kepercayaan diri audience. Hal ini akan membantu dalam membina dan keberlangsungan sebagai masyarakat sosial. Dengan demikian, masyarakat akan peduli terhadap sekitarnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Metro Kini Meningkatkan Kepercayaan Diri Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 15 17,0 Setuju 63 71,6 Kurang setuju 9 10,2 Tidak setuju 1 1,1 Total 88 100 Sumber: P.17FC.19 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 63 responden dalam penelitian ini setuju dengan menonton program Metro Kini dapat meningkatkan kredibilitas kepercayaan diri mereka. Responden merasa perlu untuk terlibat dalam keberlangsungan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, diperlukan informasi terkini terkait dengan hal itu. Dengan demikian akan membantu responden untuk turut serta di dalamnya. Program Metro Kini yang menyajikan informasi sekitar telah membantu masyrakat untuk menentukan bagian keikutsertaan di lingkungan sekitar dengan kepercayaan diri mereka yang memadai.

4.4.5 Motif-Motif Informasi

Pemilihan menonton suatu program informasi oleh audience didasarkan pada motif-motif informasi telah disebutkan di atas yaitu untuk menambah pengetahuanwawasan, menggugah perasaan, mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, meningkatkan kredibilitas kepercayaan diri. Motif-motif tersebut dapat menjadi alasan mereka dalam memilih berbagai program informasi yang ditawarkan oleh stasiun-stasiun televisi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21 Kepuasan Motif-Motif Informasi Tanggapan Frekuensi Persen Sangat puas 15 17 Puas 60 68,2 Kurang puas 13 14,8 Tidak puas Total 88 100 Sumber: P.18FC.20 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 60 responden memberikan tanggapan puas terhadap pemenuhan motif-motif informasi yang diperoleh dari penayangan Metro Kini. Jadi,program Metro Kini telah menjadi alternatif bagi responden ini untuk kebutuhan informasinya. Selain itu, dapat juga disimpulkan bahwa adanya hubungan antara program Metro Kini di Metro TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi responden penelitian ini. Dengan mengetahui kepuasan motif-motif informasi responden ini maka dapat dilihat pula bahwa motif-motif ini yang membuat responden tertarik untuk menonton program Metro Kini. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22 Motif Kebutuhan Informasi dengan Ketertarikan Untuk Menonton Metro Kini Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 9 10,2 Setuju 72 81,8 Kurang setuju 5 5,7 Tidak setuju 2 2,3 Total 88 100 Sumber: P.19FC.21 Dari tabel di atas jelas dapat dilihat bahwa sebanyak 72 responden tertarik untuk memilih dan menentukan pilihan untuk menonton Metro Kini karena adanya motif-motif informasi dalam informasi yang disampaikan. Dari ketersediaan motif-motif informasi ini, responden akan memperoleh sikap untuk menerima informasi tersebut dengan menafsirkan telebih dahulu secara logika dan sistematis tujuan suatu informasi. Tabel 4.23 Kesenangan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tanggapan Frekuensi Persen Sangat senang 16 18,2 Senang 67 76,1 Kurang senang 5 5,7 Tidak senang Total 88 100 Sumber: P.20FC.22 Universitas Sumatera Utara Dengan ketertarikan responden terhadap program Metro Kini yang dapat memudahkan memenuhi kebutuhan informasi maka sebanyak 67 responden merasa senang. Kesenangan mereka itu dapat ditunjukkan dari bertambahnya infromasi baik yang penyampaiannya secara sekilas maupun mendalam maka dengan menonton program Metro Kini ini mereka mendapatkan informasi yang dapat membuka cakrawala pemikiran mereka terhadap informasi suatu kejadian menjadi lebih luas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya motif-motif informasi membuat tahap awal yakni tertarik mencari berbagai program-program informasi yang tersedia pada saluran televisi-televisi. Adanya penayangan Metro Kini, responden merasa senang karena penayangan informasinya yang jelas, terkini, dan akurat mereka merasa pemenuhan kebutuhan informasi cukup untuk menghadapi keberlangsungan hidup bermasyarakat.

4.4.6 Tanggapan Terhadap Metro Kini

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teori Lasswell yaitu media massa khususnya televisi menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat luas yang kemudian masyarakat akan menaruh perhatian dan kepercayaan dengan menyeimbangkan fungsi-fungsi komunikasi massa. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa pesan atau informasi yang disampaikan melalui program Metro Kini di Metro TV dengan teknik penyampaian, audio-visual, maupun unsur lainnya yang mendukung telah menarik perhatian responden untuk menafsirkan dan menerima maksud penyampaiannya. Pada tabel berikut dapat dilihat tingkat penerimaan responden terhadap penyampaian informasi yang ada di program Metro Kini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.24 Penyebarluasan Informasi Tanggapan Frekuensi Persen Sangat bisa 9 10,2 Bisa 50 56,8 Kurang bisa 24 27,3 Tidak bisa 5 5,7 Total 88 100 Sumber: P.21FC.23 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa efek yang ditimbulkan terhadap penayangan Metro Kini adalah sikap responden untuk menyebarluaskan informasi tersebut kepada orang lain. Seperti yang diketahui bahwa salah satu tujuan dilakukannya kegiatan komunikasi adalah persamaan makna yang dapat dicapai melalui penyebarluasan suatu informasi. Sebanyak 50 reponden mengambil sikap bisa atau dapat untuk melakukan penyebarluasan informasi kepada lingkungan sekitarnya. Hal ini didukung oleh tingkat pengetahuan, penalaran, dan penyampaian yang akan mencapai kesesuaian antara tujuan awal penyampaian suatu informasi dan keberlanjutan informasi tersebut kepada orang lain. Selain itu, adanya penyebarluasan informasi yang tidak mengurangi news value nilai berita. Penyebarluasan informasi yang secara terus-menerus dilakukan akan memudahkan untuk menghasilkan reaksi yang diharapkan oleh informasi tersebut. Semakin banyak kalangan responden yang membahas, membicarakan suatu informasi maka akan memudahkan untuk menciptakan kepercayaan bagi diri responden terhadap nilai beritanya. Dengan demikian, program Metro Kini memberikan efek yang cukup kuat bagi responden untuk menyebarluaskan infromasi tersebut sehingga lingkungan yang kaya informasi akan dapat tercipta secara sistematis. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.25 Informasi Lingkungan Sekitar Tanggapan Frekuensi Persen Sangat setuju 16 18,2 Setuju 57 64,8 Kurang setuju 15 17,0 Tidak setuju Total 88 100 Sumber: P.22FC.24 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa dengan menonton program Metro Kini dapat mengetahui keadaan lingkungan sekitar mereka. Responden tidak perlu merasa ketinggalan terhadap lingkungan yang tidak mereka lihat atau dapat ditempuh. Dengan program Metro Kini yang menyampaiakan infromasi secara terkini maka responden dapat mengetahui dan mengambil sikap terhadap hal tersebut. Tabel 4.26 Peningkatan Rasa Partisipasi Terhadap Lingkungan Tanggapan Frekuensi Persen Sangat baik 14 15,9 Baik 63 71,6 Kurang baik 11 12,5 Tidak baik Total 88 100 Sumber: P.23FC.25 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, dengan penayangan program Metro Kini di Metro TV yang membuat responden mengetahui lingkungan sekitar maka akan membantu menciptakan dan meningkatkan rasa partisipasi terhadap lingkungan. Sebanyak 63 responden merasa baik dalam ikut serta atau berpartisipasi terhadap pembangunan kehidupan sosial mereka. Hal ini tampak dari kemajuan lingkungan informasi responden tersebut dengan adanya kemudahan penerimaan hal-hal baru yang sesuai dengan budaya setempat. Selain itu, responden peduli terhadap kejadian lingkungan sekitar yang akan mendukung terciptanya keharmonisan hidup dalam keberlangsungan sehari-hari. Konflik sosial dapat terhindarkan dengan peningkatan rasa partisipasi responden terhadap lingkungan.

4.5 Penggunaan Media Televisi

Media massa baik dalam cakupan sempit cetak maupun luas cetak dan elektronik, maka masyarakat dapat memilih dan menggunakan media massa sesuai denga kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Perkembangan media massa mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tabel 4.27 Penggunaan Media Televisi Tanggapan Frekuensi Persen Sangat tepat 21 23,9 Tepat 59 67,0 Kurang tepat 6 6,8 Tidak tepat 2 2,3 Total 88 100 Sumber: P.24FC.26 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat sebanyak 59 responden berpendapat bahwa penggunaan media televisi sebagai media pemenuhan kebutuhan informasi merupakan pemilihan media massa yang tepat. Televisi di kalangan responden merupakan media yang dapat dijangkau baik dari segi harga maupun penyediaannya. Televisi yang menggabungkan unsur audio suara dan visual gambar mampu menarik perhatian dan menumbuhkan rasa percaya untuk memiliki dan menggunakannya. Selain itu, masih adanya responden yang berpendapat bahwa perkembangan bentuk media seperti smartphone juga ikut ambil bagian dalam mendapatkan informasi namun masih memiliki kekurangan yang hanya sekilas saja penyampaiannya dan biasanya dikejar oleh deadline yang sebagian besar isinya sama saja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media televisi memiliki kemampuan yang menonjol untuk memengaruhi khalayak luas dibandingkan media massa lainnya.

4.6 Analisis Tabel Silang

Dokumen yang terkait

Program “Asal Usul” Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos (Studi Korelasional Tentang Program “Asal Usul” di Trans7 dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos di Kalangan Masyarakat Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Polonia Kota Medan)

1 23 156

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 8

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 7

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 32

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

0 0 12

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Keluraha

0 0 22

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan

0 0 9

PROGRAM INFORMASI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT (STUDI KORELASIONAL MENGENAI PROGRAM “METRO KINI” DI METRO TV DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KELURAHAN PARHORASAN NAULI KOTA PEMATANGSIANTAR) SKRIPSI

0 0 16