Rumusan masalah Tujuan Penelitian Teknik pengumpulan data

Universitas Sumatera Utara Sebagian masyarakat di kelurahan ini dapat menikmati berbagai saluran TV yang ditawarkan dengan baik dan tepat namun ada yang tidak dapat menikmatinya secara selektif dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi. Ada 2 kategori masyarakat dalam hal menikmati berbagai program informasi di televisi saat ini. Pertama, ketika kondisi masyarakat ini dengan berbagai penambahan berbagai saluran televisi lokal maupun luar negeri, mereka memilih hanya menikmati saluran-saluran televisi nasional. Hal ini dapat disebabkan karena adanya faktor kebiasaan menonton program-program khususnya informasi pada saluran TV tertentu. Program-program saluran tambahan TV lainnya tidak mendapat perhatian dari kelompok masyarakat ini karena sudah terbiasa menikmati saluran TV nasional. Kategori masyarakat yang kedua adalah masyarakat yang dapat secara selektif menentukan dan menikmati tambahan program-program informasi lainnya di samping TV nasional. Selain itu, kebutuhan informasi masyarakat secara tidak langsung menuntut masyarakat selektif dalam memilih program informasi yang akan ditonton, dan proses pengertian dan penerimaan yang menuntut pemikiran dan penalaran yang sesuai dengan maksud dan tujuan penyampaian informasi tersebut. Berdasarkan paparan di atas, peneliti akan melakukan penelitian untuk mencari dan mengetahui hubungan program informasi Metro Kini terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalahnya adalah: “Bagaimanakah hubungan program informasi Metro Kini di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar ?” Universitas Sumatera Utara 1.3 Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini melihat hubungan antara program Metro Kini di Metro TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar. 2. Penelitian ini dilakukan di lingkungan masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar. 3. Program yang akan diteliti dalam pemenuhan kebutuhan informasi penelitian ini adalah program Metro Kini di Metro TV.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara program Metro Kini di Metro TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar 2. Untuk mengetahui masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar dalam memenuhi kebutuhan informasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan baik pengajar maupun pendidik mengenai pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat melalui televisi. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat lebih membuka wawasan dan menumbuhkan rasa ingin tahu mengenai program-program TV yang ditawarkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat. Universitas Sumatera Utara 3. Secara praktis, penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengguna sarana komunikasi sehingga memudahkan untuk mendapatkan informasi.

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai suatu kegiatan yang selalu dilakukan manusia baik secara langsung tatap muka maupun tidak langsung elektronik. Tiada hari tanpa berkomunikasi. Komunikasi erat kaitannya dengan interaksi antara masyarakat dengan lingkungan. Kegiatan ini akan membentuk jalinan hubungan dengan menyampaikan segala sesuatu kepada pihak lain yang akan mempermudah dalam keberlangsungan manusia dengan lingkungan sekitar. Hal terpenting dari kegiatan komunikasi adalah persamaan penafsiran terhadap makna sesuatu yang akan ditunjukkan dari isi pendapat, gagasan, maupun perilaku. Dengan kata lain, hakikat komunikasi adalah proses pernyataan manusia. Pengertian komunikasi menurut para ahli yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain :  Harold Lasswell mendefinisikan komunikasi dengan formula Lasswell yakni Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana.  Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mendefinisikan komunikasi sebagai proses memahami makna dan berbagi makna.  Dance 1967 mendefinisikan komunikasi sebagai proses pemilihan dan pemilahan respons terhadap stimulus melalui simbol verbal-verbal.  Cronkhite 1976 mengartikan komunikasi manusia terjadi karena manusia merespons simbol tertentu. Universitas Sumatera Utara  McCross 1998 mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang menggambarkan bagaimana seseorang memberi stimulasi pada makna pesan verbal dan non verbal ke dalam pikiran orang lain.  Robert E. Park 1887 mendefinisikan komunikasi sebagai proses sosial psikologi seseorang yang mampu menerima sikap dan pandangan orang lain bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar informasi selama berlangsungnya proses komunikasi dan masing-masing mereka memberikan makna yang berbeda pada informasi yang diterimanya. Dari beberapa pengertian komunikasi di atas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang tidak hanya sekadar kata namun menjadi konsep dan teori dalam kelangsungan komunikasi. Ada tiga faktor pembentukan definisi komunikasi sebagai suatu proses Liliweri, 2011:64 yaitu : 1. Proses yang membuat semua komponen komunikasi berinteraksi secara dinamis, hal ini karena kita tidak akan mengerti komunikasi jika hanya melihat satu atau beberapa saja komponen-komponen tersebut. 2. Interaksi adalah proses yang menghubungkan pengirim pesan dan penerima pesan, dan konsep interaksi merupakan kata kunci untuk menghubungkan dua atau lebih orang untuk melakukan pengiriman dan penerimaan sehingga terjadi persamaan makna. 3. Konteks sosial menggambarkan tempat, waktu, dan situasi komunikasi itu terjadi, dan konteks tersebut akan mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses yang tetap terjadi dalam kelangsungan hidup seseorang baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai makna, gagasan, ide dengan menggunakan simbol baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi merupakan proses pertukaran ide-ide dan transmisi informasi yang dihasilkan oleh pengirim stimulus dari suatu sumber yang direspons penerima. Universitas Sumatera Utara Proses komunikasi dikatakan berhasil jika unsur-unsur di dalamnya yang berupa komunikator, pesan, saluran, komunikan mengalami penafsiran arti yang sama. Istilah komunikator disebut juga dengan sender pengirim, source sumber, encoder, speaker, originator, pemilik informasi, narator, reporter, presenter, pemberi keterangan. Maka, komunikator dapat diartikan sebagai pihak pertama yang memiliki suatu informasi dan menyampaikan, menyebarkan informasi tersebut ke pihak-pihak lain. Pesan atau informasi merupakan suatu informasi yang akan disampaikan komunikator ke komunikan dan dapat mengurangi ketidakpastian. Saluran adalah media yang akan digunakan oleh komunikator dalam penyampaian pesan. Komunikan adalah sasaran komunikator yang berupa masyarakat individu atau kelompok. Oleh sebab itu, unsur-unsur di atas harus mendapatkan perhatian terutama bagi komunikator dalam melangsungkan proses komunikasi. Selain unsur-unsur di atas masih terdapat dua hal penting yang berperan dalam proses komunikasi. Pertama, aktivitas memaknakan pesan yang disampaikan oleh komunikator encoding dan pemaknaaan yang dilakukan oleh komunikandecoding terhadap informasi yang diterimanya tersebut. Proses encoding merupakan proses pengalihan pesan yang akan disampaikan oleh komunikator ke dalam bentuk simbol verbal atau non verbal sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh komunikan. Proses decoding merupakan proses pengawasandian yang dilakukan oleh komunikan terhadap pesan yang diterima sehingga dapat dimengerti. Tahapan akhir dari proses komunikasi adalah efek response yang diartikan sebagai tanggapan atau reaksi yang ditunjukkan oleh komunikan setelah menerima suatu pesan. Bentuk-bentuk efek dalam komunikasi antara lain : 1. Efek kognitif adalah efek pesan yang diterima oleh komunikan menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalamannya. 2. Efek afektif adalah efek pesan dalam bentuk aksi baik secara langsung tersentuh maupun tidak langsung emosional. Universitas Sumatera Utara 3. Efek koratif behaviour dalam bentuk tingkah laku komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Wilbur Schramm memaparkan faktor-faktor penunjang komunikasi agar efektif Effendy, 2003: 41-42 diantaranya :  Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.  Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga tercipta kesamaan pengertian.  Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.  Pesan harus menyarankan suatu jalan atau solusi untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi suatu komunitas komunikan agar dapat bertingkah laku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

2.1.1.1 Tujuan dan Manfaat Komunikasi

Tujuan dilakukannya kegiatan komunikasi antara lain ; 1. Untuk mengubah sikap to change the attitude sesuai dengan yang diharapkan komunikator kepada komunikan. Hal ini biasanya tampak dalam kegiatan yang bersifat penyuluhan, persuasif, dan lain-lain. 2. Untuk mengubah opini pendapatpandangan to change opinion komunikan terhadap suatu peristiwa sehingga mempunyai keputusan pemikiran sesuai dengan yang disampaikan komunikator. Hal ini tampak dalam kegiatan propaganda. 3. Untuk mengubah perilaku to change the behaviour dalam kelangsungan hidup bermasyarakat. Manfaat kegiatan komunikasi antara lain : 1. Menginformasikan to inform sesuatu yang bersifat terkini dan dapat dipercaya serta disampaikan secara singkat, jelas, dan terperinci. 2. Mendidik to educate yang akan berguna menambah pengetahuan, wawasan komunikan tentang lingkungan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 3. Menghibur to entertain komunikan sesuai dengan budaya dan aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat.

2.1.1.2 Bentuk-Bentuk Komunikasi

Berdasarkan tatanan situasi terjadinya kegiatan komunikasi maka bentuk-bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication adalah bentuk komunikasi yang berlangsung dalam diri sendiri seseorang. Bentuk ini hanya melibatkan satu orang saja dan pihak lain tidak mengetahui isi, informasi yang sedang ia pikirkan, rasakan dalam dirinya misalnya berkhayal, berpikir. Menurut Ronald L. Applbaum dalam bukunya yang berjudul “Fundamental Concept in Human Communication” mendefinisikan komunikasi intrapribadi sebagai komunikasi yang berlangsung dalam diri individu berupa kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan mengamati serta memberikan makna intelektual dan emosional terhadap lingkungan kita. 2. Komunikasi antarpribadi interpersonal communication adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang biasanya dilakukan secara tatap muka serta reaksi yang ditimbulkan terjadi secara langsung dan spontan. 3. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara lima orang atau lebih yang kegiatannya terstruktur, terencana. Suatu kelompok dapat terbentuk atas kesepakatan bersama diantara anggota-anggota kelompok. 4. Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang melibatkan media massa cetak, elektronik dalam menyebarkan informasi terhadap masyarakat luas. Komunikasi massa dilakukan secara serentak dan efeknya bersifat tidak langsung. Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Komunikasi massa Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa cetak, audio, audiovisual yang lebih memudahkan dalam menciptakan persamaan makna terhadap komunikan yang dituju. Penggunaan media massa disebabkan pesan yang disampaikan berguna bagi kepentingan khalayak luas dan harus disampaikan dengan segera dan serentak.Penyampaian suatu informasi yang menggunakan media massa harus disampaikan kepada masyarakat yang berbeda- beda tempat tinggalnya. Pengertian ini mengalami perkembangan yang diartikan sebagai proses komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di bioskop-bioskop. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Dalam prosesnya akan melakukan penyebaran informasi secara serentak dan menyeluruh kepada khalayak luas. Unsur-unsur suatu proses komunikasi massa terdiri dari komunikator, media massa, informasi pesan massa, gatekeeper, khalayak publik, dan umpan balik. Unsur yang berperan penting dalam proses komunikasi massa adalah komunikator. Ada 2 tugas penting yang diemban untuk harus dilakukan oleh komunikator dalam komunikasi massa. Pertama, harus mengetahui yang ingin dikomunikasikan atau disampaikan. Kedua, harus mengetahui juga cara penyampaian pesan tersebut. Sebuah pesan yang isinya lemah, disampaikan dengan menggunakan sarana yang lemah juga akan menimbulkan pengaruh yang kurang efektif terhadap komunikan yang berjumlah banyak. Sebaliknya, suatu pesan yang penting disampaikan dengan sarana yang baik dan penyampaian yang jelas akan menimbulkan pengaruh yang efektif terhadap komunikan. Komunikator dalam komunikasi massa adalah pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi informasi modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi akan dengan cepat ditangkap dan dapat dinikmati oleh publik. Universitas Sumatera Utara Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar tanpa diketahui jelas keberadaan mereka. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal tertentu yang sifatnya mencari keuntungan positif dan penyebaran informasi tersebut. Media massa merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara bersamaan kepada khalayak banyak yang berada di tempat yang berbeda-beda. Media massa dalam arti sempit berupa surat kabar, brosur, selebaran, majalah. Media massa dalam arti luas berupa media massa periodik yaitu tercetak dan elektronika seperti radio, televisi, film. Dengan menggunakan media massa suatu informasi dapat disampaikan secara berkala, terkini, dan diterima secara massal masyarakat luas. Gatekeeper adalah penyeleksi informasi misalnya wartawan, editor, redaksi, dan lain-lain. Komunikasi massa dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu organisasi media massa. Sebelum informasi massa diberitakan harus dilakukan proses seleksi pesan oleh gatekeeper yang memiliki wewenang menentukan informasi yang layak atau tidak layak, baik atau tidak baik disampaikan secara massal. Dengan demikian, masyarakat akan menerima dan percaya terhadap maksud penyampaian informasi tersebut. Khalayak adalah massa yang menerima informasi yang disampaikan secara serentak melalui media massa. Umpan balik dalam proses komunikasi massa biasanya bersifat terbatas tertunda, tidak langsung. Nordenstreng dan Varis, 1973 mengatakan bahwa terdapat empat proses utama yang menjadi sejarah komunikasi massa yakni : • Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi pertama manusia • Berkembangnya seni tulisan dan kemampuan bicara manusia dengan menggunakan bahasa • Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis written words dengan menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sesungguhnya Universitas Sumatera Utara • Lahirnya komunikasi elektronik yang dimulai dari telegraf, telepon, radio, televisi hingga satelit. Kecepatan sarana komunikasi yang bersifat digital cenderung menghilangkan ruang dan waktu dalam kesadaran manusia. Menurut Winston, faktor utama yang menyebabkan perubahan dan perkembangan teknologi adalah hubungan timbal balik antara masyarakat dan teknologi Roger Fidler, 1990. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan zaman dengan kebutuhan makhluk hidup.Teknologi mesin cetak yang terjadi dalam era media cetak cukup bertahan lama yaitu sekitar empat abad. Beberapa tahun kemudian, Markis Guglielmo Marconi menemukan suatu alat pemancar yang dikenal dengan sebutan radio telegraf dan tepat pada tahun 1897 ia berhasil mendirikan perusahaan telegraf tanpa kawat. Seiring dengan hal ini, masyarakat sudah mulai mengenal komunikasi jarak jauh namun masih bersifat terbatas ruang dan waktu. Perkembangan selanjutnya adalah Alexander Graham Bell mengembangkan telegraf menjadi telepon. Perkembangan ini menjadi titik tolak ukur lahirnya era telekomunikasi yang mampu melahirkan teknologi super cepat saat itu yaitu penemuan Alexanderson pada tahun 1914 berupa radio Bungin, 2005:24-25. Perkembangan terus berjalan dengan cepat yang ditandai dengan penemuan radio yang tidak bertahan lama dengan ditemukannya televisi oleh Farnswoth pada tahun 1927. Sejak saat itu manusia merasakan kesempurnaan dalam memperoleh berbagai informasi dan menikmatinya dengan adanya audio dan visual yang ditampilkan oleh televisi. Umumnya media massa modern menunjukkan seluruh sistem-sistem tentang proses pesan diproduksikan, dipilih, disiarkan, diterima, dan ditanggapi. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal dan serentak pula. Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama berupa buku, majalah, koran, televisi, radio, rekaman, film, dan web. Para ahli teori komunikasi menganggap media sebagai wahana atau Universitas Sumatera Utara sarana yang netral dalam memuat pesan.Informasi massaadalah informasi yang ditujukan kepada masyarakat secara massal bukan untuk dikonsumsi oleh kalangan pribadi. Di era moderrnisasi ini, komunikasi massa mengalami perkembangan yang cukup pesat. Media massa dianggap memegang peranan penting atau sering disebut sebagai agen perubahan agent of change. Perannya dapat diuraikan sebagai berikut :  Sebagai media informasi. Dengan penyampaian informasi yang terbuka dan jujur kepada khalayak luas akanmembantu masyarakat mengetahui kejadian sekitar dan mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam proses komunikasi dengan kemampuan yang dimiliki.  Sebagai media edukasi. Media massa akan menambah informasi, pengetahuan, wawasan tentang kehidupan sekitar dan sekaligus akan mendidik masyarakat menjadi cerdas, berpikir positif, dan menjadi masyarakat yang maju.  Sebagai media hiburan. Peran media massa sebagai agent of change sangat dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai budaya, seni yang positif dan tentunya menghibur sehingga menimbulkan peradaban moral budaya yang berguna antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. 2.1.2.1 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa berbeda dengan komunikasi tatap muka. Komunikasi tatap muka dapat dilakukan oleh dua atau lebih orang yang dilakukan secara langsung sehingga dapat melihat reaksi langsung setelah menerima suatu pesan. Sedangkan, komunikasi massa melibatkan banyak orang sehingga prosesnya kompleks dan rumit. Menurut McQuail 1992 bentuk-bentuk komunikasi massa antara lain: 1. Pendistribusian dan penerimaan pesan dalam skala besar. Komunikasi massa melakukan distibusi informasi kemasyarakatan dalam skala besar, Universitas Sumatera Utara sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula. 2. Proses komunikasi massa dapat melalui satu arah yaitu dari komunikator ke komunikan. Jika terjadi interaktif antara komunikator dan komunikan maka umpan baliknya bersifat terbatas, tetap didominasi oleh komunikator. 3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris diantara komunikator dan komunikan yang bersifat datar dan sementara. Jika melibatkan kondisi emosional terhadap suatu pemberitaan maka itu hanya berlaku sementara dan tidak permanen. 4. Proses komunikasi massa juga berlangsung secara impersonal non pribadi dan tanpa nama. Proses ini mengatakan bahwa sulit untuk menentukan unsur-unsur yang berperan sebagai komunikator atau komunikannya. 5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan kepada hubungan- hubungan kebutuhan market pasar di masyarakat. Media penyiaran misalnya televisi dan radio melakukan penyiaran mereka karena adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan massa. Dengan demikian, agenda televisi dan radio juga sangat ditentukan oleh rating yaitu tingkatan proses masyarakat menonton atau mendengar suatu acara, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya maka acara tersebut akan dihentikan karena dianggap rugi jika dilanjutkan dan tidak disponsori didukung oleh pasar.

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Setiap kegiatan yang dilakukan memiliki fungsi, begitu juga dengan komunikasi massa. Fungsi komunikasi massa antara lain : 1. Fungsi pengawasan berupa peringatan dan kontrol sosial yang dilakukan dengan cara kegiatan preventif mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam masyarakat luas. Selain itu, pengawasan berupa persuasif yang mengajak, membujuk masyarakat untuk melakukan yang disampaikan komunikator dan biasanya disertai dengan reward hadiah jika melakukannya atau punishment hukuman jika tidak melakukannya. 2. Fungsi social learningyang memberikan pencerahan kepada komunikan masyarakat luas secara efektif dan efisien serta dilakukan dalam waktu yang bersamaan serentak. Selain itu, fungsi ini akan membantu masyarakat dalam bertingkah laku di lingkungan sekitarnya. 3. Fungsi penyampaian informasi dalam waktu yang cepat dan singkat. Universitas Sumatera Utara 4. Fungsi transformasi budaya adalah fungsi yang bersifat dinamis yang dilakukan bersamaan dengan social learning. 5. Fungsi hiburan yang biasanya dilakukan bersamaan dengan fungsi transformasi budaya sehingga lebih mudah untuk diterima dalam lingkup sosial atau budaya suatu masyarakat.

2.1.3 Teori Lasswell

Teori Lasswell dicetuskan oleh Harold Lasswell. Teori ini dianggap oleh beberapa ahli sebagai teori awal dalam perkembangan ilmu komunikasi. Teori ini dipahami dengan istilah formula Lasswell yakni Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa. Untuk memudahkan dalam proses pemahaman teori ini maka perlu diperhatikan unsur-unsur proses komunikasi berupa komunikator communicator, pesan message, media, komunikan receiver, dan efek effect. Unsur-unsur tersebut merupakan hal umum yang harus ada dalam proses komunikasi. Teori ini dianggap baik untuk digunakan karena memperhatikan dengan benar aspek-aspek komunikasinya. Dengan demikian tidak menggunakan cara yang rumit untuk menginterpretasikannya. Setiap hal yang ada dalam suatu teori komunikasi mempunyai fungsi bagi kelangsungan hidup baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Demikian juga dengan teori Lasswell. Fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut :  Sebagai pengamat dan pengawasan lingkungan the surveillance of the invironment artinya komunikasi berfungsi untuk mengingatkan masyarakat terhadap bahaya dan peluang-peluang yang terjadi dalam lingkungan.  Sebagai korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan the correlations of the parts of society in responding to the environment artinya memberikan gambaran hubungan masyarakat terhadap bagian-bagian terpisah yang berfungsi dalam Universitas Sumatera Utara merespons lingkungan. Hal ini bisa tampak dalam bentuk tajuk rencana atau propaganda.  Sebagai transmisi warisan sosial dari generasi satu ke generasi yang lain the transmission of the social heritage from one generation to the next artinya proses komunikasi akan menjadi warisan bagi generasi komunikan selanjutnya yang akan membantu dalam perkembangan komunikasi. Hal – hal yang diwariskan berupa nilai-nilai sosial, norma, ataupun hal lain yang bersifay berguna dan mendidik bagi generasi selanjutnya. Fungsi-fungsi komunikasi di atas dapat dijalankan oleh tiga kelompok khusus yakni dalam fungsi pengawasan dan pengamat lingkungan diperankan oleh pemimpin politik dan diplomat, dalam menjalankan fungsi korelasi masyarakat dengan lingkungannya dijalankan oleh pendidik, jurnalis, dan penceramah, serta dalam menjalankan fungsi pewarisan ke generasi selanjutnya diperankan oleh anggota keluarga dan pendidik sekolah. Ada beberapa motif kebutuhan informasi terhadap masyarakat menurut Elihu Katz 1973 antara lain : 1. Kognitif cognitive yaitu kebutuhan masyarakat luas untuk memperoleh pengetahuan, informasi, wawasan mengenai keadaan lingkungan sekitar. Contohnya straight news, dokumenter, dan lain-lain. 2. Afektif yaitu kebutuhan masyarakat terhadap suatu program informasi yang dapat menyenangkan batin atau emosionalnya. Contohnya feature, infotainment, dan lain-lain. 3. Integratif personal personal integrative yaitu kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kredibilitas atau kepercayaan diri terhadap penayangan suatu program informasi. Contohnya talk show. 4. Integratif sosial social integrative yaitu kebutuhan informasi oleh masyarakat untuk meningkatkan hubungan dengan keluarga, Universitas Sumatera Utara lingkungan sekitar. Contohnya : current affair, dokumenter, dan lain-lain. 5. Escapist pelepasan ketegangan yaitu kebutuhan informasi untuk memperoleh pencerahan baru dari keadaan hidup yang membuat hidup masyarakat tegang atau tertekan. Contohnya : talk show, feature. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka akan terjadi kesediaan untuk mengubah sikap. Suatu pesan dikatakan berhasil dalam teori ini tergantung pada cara masyarakat dalam mengendalikan fungsi-fungsi komunikasi massa supaya efisien. Media massa mempunyai peran untuk memberi efek yang cukup kuat kepada audience. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kebutuhan informasi dan konsumsi masyarakat terhadap media massa khususnya televisi yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.Suatu informasi akan menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat jika dilakukan secara berkesinambungan dan memiliki nilai berita news value yang dapat dipercayai. Semakin sering suatu informasi disampaikan dan masyarakat semakin banyak yang membahasnya dalam kehidupan sehari-hari maka masyarakat telah membentuk nilai kepercayaan terhadap suatu pemberitaan di media massa. Dengan demikian, jika suatu informasi semakin sering diberitakan maka akan semakin cepat untuk menghasilkan reaksi yang diharapkan kepada audience.

2.1.4 Televisi sebagai media massa

Kata televisi berasal dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi vision” yang berarti penglihatan.Daya tarik TV lebih kuat dibandingkan dengan radio.Jika radio memiliki daya tarik yang kuat karena mengombinasikan unsur kata-kata, musik, dan sound effect maka TV selain ketiga unsur tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar.Gambar yang disajikan TV bukan yang bersifat mati namun gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam bagi penonton.Gambar-gambar hidup yang ditayangkan televisi tidak berasal dari bahan yang mempunyai wujud.Sebuah objek yang terkena sasaran lensa kamera Universitas Sumatera Utara diubah menjadi getaran oleh antena pesawat TV. Pada pesawat ini akan mengalami perubahan kembali menjadi gambar-gambar yang hidup dan akan sama dengan objek yang terkena sasaran kamera tadi. Awalnya masyarakat menggunakan media surat-menyurat, radio untuk menyebarluaskan suatu kejadian atau informasi. Perkembangan media terus berlanjut hingga televisi menjadi media massa yang sangat berperan penting saat ini. Televisi dianggap sebagai media massa yang sangat mudah digunakan oleh pihak media untuk menyebarluaskan informasi secara serentak bersamaan dan lingkup masyarakat yang luas. Unsur kata-kata, musik, serta sound effect mampu menarik perhatian khalayak.Selain itu, gambar hidup yang ditampilkan TV dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi penonton. Dengan demikian, televisi memiliki kemampuan yang lebih menonjol dibandingkan dengan media massa lainnya guna memengaruhi khalayak. Perkembangan televisi pada tahun 1980-an ditunjukkan dari munculnya layar televisi pelat LCD dengan teknologi plasma menggantikan teknologi layar televisi tabung yang dinilai kurang efektif karena menghasilkan kualitas warna dan gambar tayangan yang kurang baik dan jelas. Televisi juga menggunakan satelit sama halnya dengan radio sehingga membuka peluang bagi audience untuk menyaksikan siaran secara berkesinambungan dan tidak mengenal batas ruang dan situasi. Misalnya, pertandingan sepak bola suatu negara dapat dilihat oleh negara lain. Televisi digunakan sebagai sarana yang dapat digunakan dan dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat termasuk dalam masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli. Dengan penggunaan televisi, masyarakat dapat mengetahui suatu kejadian secara utuh tanpa harus melihat dan mengalami langsung di lokasi kejadian. Pemberitaan melalui televisi dapat meningkatkan rasa ingin tahu masyarakat dan ikut berpartisipasi dalam memajukan kehidupan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 2.1.5 Program Informasi

2.1.5.1 Pengertian Informasi

Kata informasi dalam bahasa Inggris yakni information, berasal dari bahasa Latin informare yang berarti memberi bentuk. Informasi dapat diartikan sebagai suatu pemberian makna dalam kehidupan manusia. Pemberian informasi selalu terjadi secara terus-menerus kepada manusia dengan memberitahukan sesuatu yang sedang berlangsung, baru, dan ekspektasi akan kelangsungan manusia. Komunikasi sangat berperan dalam menjalankan fungsi informatif yang akan memberikan pengetahuan kepada manusia. Fungsi informatif tersebut harus berisi hal-hal yang bersifat fakta sesuai dengan kenyataan, tidak berisi tentang hal-hal yang bersifat khayalan. Informasi- informasi yang ditayangkan di televisi harus berupa fakta yakni kejadian yang sesungguhnya terjadi di lingkungan masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur, dan benar disampaikan oleh media massa kepada masyarakat akan menjadikan masyarakat tersebut kaya dengan informasi, terbuka dengan lingkungan sekitar. Selain itu, masyarakat sebagai masyarakat dalam lingkungan yang luas dapat berpartisipasi dengan sekitarnya melalui kemampuannya yang beraneka ragam. Beberapa pengertian informasi menurut para ahli antara lain : 1. Bentuk lain dari berita Tolaas, 1986. 2. Informasi adalah pengorganisasian dan interpretasi terhadap data kemudian dimasukkan dalam format yang tepat agar dapat digunakan oleh pemakai dalam pandangan baru Liliweri, 2005. 3. Fritz Machlup mengartikan informasi bukan sesuatu yang mengartikan sesuatu. Informasi merupakan makna yang terdapat dalam karakteristik seperti properti, unsur, dimensi, dan koneksi. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa informasi merupakan bentuk lain dari berita yang menjadi kebutuhan dalam keberlangsungan hidup individu atau kelompok masyarakat. Kebutuhan informasi akan memberikan makna, wawasan baru yang secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap keikutsertaan masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Universitas Sumatera Utara 2.1.5.2 Jenis-Jenis Program Informasi di Televisi Setiap stasiun televisi berusaha menyajikan berbagai jenis program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menarik dan disukai, serta berusaha untuk tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Vane-Gross 1944 menentukan jenis program berarti memilih daya tarik dari suatu program tersebut. Suatu program harus memilih daya tarik tepat agar dapat meraih perhatian audien dalam jumlah yang banyak.Program informasi yang ditayangkan di televisi memberikan berbagai informasi yang aktual dan terkini sehingga dapat memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap sesuatu hal dan bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan informasi kepada khalayak audien.Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian yakni berita keras hard news dan berita lunak soft newsMorissan, 2008:208-212. Berita keras hard news adalah segala informasi penting, menarik yang sifat penyiarannya harus segera diinformasikan oleh media agar dapat diketahui dengan cepat oleh audiennya. Televisi memiliki peranan penting dalam proses informasi ini. Media penyiaran adalah media yang paling cepat untuk menyiarkan informasi kepada masyarakat.Stasiun televisi sebagian besar menyajikan program informasi beberapa kali dalam satu hari misalnya pada pagi, siang, sore hari, dan tengah malam.Ada beberapa stasiun televisi yang menyajikan hard news secara reguler dalam suatu program berita. Selain itu, ada juga program berita yang disajikan setiap jamnya walaupun hanya selama beberapa menit saja. Berita keras dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain : • Straight news yaitu berita yang singkat, tidak terlalu mendalam, dengan hanya menyajikan informasi yang dianggap penting saja dan terikat dengan waktu yang apabila terlambat untuk diberitakan maka nilai beritanyanews value tidak ada lagi. • Feature yaitu berita yang bersifat ringan dan harus menarik seperti informasi kuliner, tempat wisata. Pada dasarnya berita ini termasuk ke dalam berita lunak karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena ia dominan disiarkan dalam program berita keras dan dalam waktu yang singkat maka kurang sesuai lagi untuk dikatakan sebagai berita lunak. Universitas Sumatera Utara • Infotainment. Kata infotainment berasal dari dua kata yakni information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan. Pengertian infotainment bukan berita hiburan atau yang memberikan hiburan namun berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang terkenal. Umumnya, berita infotainment disajikan dalam program berita tersendiri dan khusus berisi berita-berita mengenai kehidupan selebritis. Berita lunak soft news adalah informasi-informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat segera untuk diinformasikan.Jenis berita ini ditayangkan dalam satu program tersendiri di luar program berita. Bentuk-bentuk berita lunak antara lain : • Current affair yaitu program yang menayangkan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang telah ditayangkan sebelumnya namun dalam konteks ini disajikan secara lengkap dan mendalam. Misalnya, program yang menyajikan informasi mengenai kehidupan masyarakat yang menjadi korban bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. • Magazine yaitu bentuk berita yang hampir sama isinya dengan feature namun dengan durasi yang lebih panjang. Magazine lebih mementingkan aspek menariknya suatu informasi daripada aspek pentingnya. Dengan durasi 30 menit atau lebih, program magazine dapat menyajikan lebih dari satu topik. • Dokumenter yaitu program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan yang dkemas dengan jelas dan menarik. Misalnya, program dokumenter yang menceritakan sejarah tentang suatu kerajaan atau pahlawan. • Talk show yaitu program perbincangan yang menampilkan satu atau lebih orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembaca acara host. Orang-orang yang menjadi narasumbernya merupakan orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa langsung atau yang ahli dengan topik yang akan dibahas.

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan kemampuan seorang peneliti untuk menyusun konsep operasional penelitian yang bertitik tolak dari kerangka teori dan tujuan penelitian. Penyusunan kerangka konsep yang sistematis menggambarkan secara jelas dan membantu dalam pemecahan masalah suatu Universitas Sumatera Utara penelitian. Kerangka konsep dalam penelitian ini mencakup dua variabel antara lain :

1. Variabel Bebas Independent Variable X

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi suatu gejala. Variabel bebas X dalam penelitian ini adalah program Metro Kini di Metro TV.

2. Variabel Terikat Dependent Variable Y

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari pengaruh suatu variabel.Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat.

2.3 Model Teoritis

Gambar 1.1 Model Teoritis Sumber : Hasil Penelitian 2015 Variabel bebas X Program “Metro Kini” di Metro TV Variabel terikat Y Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat : 1. Motif kognitif cognitive 2. Motif afektif 3. Motif integratif personal 4. Motif integratif sosial 5. Motif escapist pelepasan ketegangan Universitas Sumatera Utara 2.4 Variabel Operasional Tabel 2.4 Operasional Variabel No Variabel Teoritis Variabel Operasional 1 Variabel Bebas X Program Metro Kini di Metro TV 1. Konten berita 2. Tampilan berita 3. Gaya pemberitaan 4. Frekuensi, durasi, dan waktu penayangan 2 Variabel Terikat Y Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat 1. Motif kognitif cognitive 2. Motif afektif 3. Motif integratif personal 4. Motif integratif sosial 5. Motif escapist pelepasan ketegangan 3 Karakteristik Responden 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Pekerjaan 4. Frekuensi masyarakat menonton “Metro Kini” 2.5Defenisi Operasional Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

A. Variabel Bebas Program “Metro Kini” di Metro TVterdiri dari :

1. Konten berita berbicara tentang isi-isi berita “Metro Kini” yang disajikan bagi pemahaman dan pengertian responden dalam penelitian ini. 2. Tampilan berita mengenai tampilan audio visual program “Metro Kini” dalam menyampaikan suatu informasikejadian. 3. Gaya pemberitaan mengenai penggunaan bahasa, intonasi, mimik muka dalam memberitakan suatu informasi. Universitas Sumatera Utara 4. Frekuensi, durasi, dan waktu penayangan membahas mengenaiintensitas waktu penayangandalam satu hari, lama penayangan, dan waktu penayangan yang disesuaikan dengan target audien.

B. Variabel Terikat Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat terdiri

dari : 1. Motif kognitif cognitive yaitu responden memilih suatu program informasi untuk memperoleh pengetahuan, informasi atau pemahaman. 2. Motif afektif yaitu responden menonton suatu program informasi agar mendapatkan pengalaman yang bersifat emosional menggugah perasaan. 3. Motif integratif personal yaitu responden dapat meningkatkan kredibilitas kepercayaan diri dan status dengan penayangan suatu program informasi. 4. Motif integratif sosial yaitu motif kebutuhan informasi untuk meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman, lingkungan sekitar. 5. Motif escapist pelepasan ketegangan yaitu responden dapat mendapatkan pencerahan atau melepas ketegangan dengan menikmati suatu program informasi.

C. Karakteristik Responden terdiri dari :

1. Usia yaitu tingkatan umur dari responden penelitian iniyaitu umur masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar. 2. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin responden terdiri dari laki-laki dan perempuan. 3. Pekerjaan mengenai aktivitas atau mata pencaharian yang dilakukan responden dalam kegiatan sehari-hari yaitu wiraswasta, pegawai, pensiunan, pekerja rumahan. 4. Frekuensi masyarakat menonton “ Metro Kini” mengenai banyaknya waktu masyarakat dalam menonton Metro Kini dalam jangka waktu seminggu. Universitas Sumatera Utara 2.6 Hipotesis Penelitian dilakukan karena adanya suatu gejala atau masalah. Oleh sebab itu, sebelum terjun ke lokasi penelitian harus mengetahui penyebab dasarnya. Langkah pertama untuk mengetahui penyebab dasarnya adalah merumuskan dugaan sementara yang biasa disebut dengan istilah hipotesis. Kata hipotesis berasal dari dua kata yakni hipo berarti keraguan dan tesis berarti kebenaran. Dengan demikian, hipotesis masih bersifat sementara dan diperlukan suatu pembuktian dengan dilakukannya penelitian ke lapangan untuk mengetahui kebenarannya. Penolakan dan penerimaan suatu hipotesis tergantung kepada hasil-hasil penelitian empiris. Hipotesis dalam suatu penelitian berfungsi sebagai pengarah yang akan memberikan batasan-batasan mengenai data yang dikumpulkan atau didapat, cara pengumpulan data, dan model-model analisis yang digunakan. Suatu hipotesis penelitian harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut Ida Bagoes, Filsafat Penelitian Metode Penelitian Sosial : 58-59 : 1. Hipotesis merupakan hasil konstruksi dari gagasan-gagasan yang dapat dijelaskan dan dihubungkan dengan teori atau hasil-hasil pengamatan. 2. Hipotesis disusun dengan kalimat-kalimat pernyataan bukan kalimat- kalimat pertanyaan. 3. Hipotesis selalu dikaitkan dengan keadaan populasi penelitian bukan hanya pada sampel saja. Sampel merupakan unit dari populasi yang digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis dan akan digeneralisasikan dengan keadaan populasinya. 4. Suatu hipotesis tidak dapat berdiri dengan satu variabel, harus terdiri dari dua variabel atau lebih. 5. Hipotesis harus sejalan dan berurutan dengan infomasi umum dan teori yang didapat dan dikumpulkan. 6. Hipotesis harus disusun dengan bahasa yang sederhana dan jelas sehingga memudahkan dalam pembuktian kebenarannya. Goode dan Hatt menjelaskan ciri-ciri hipotesis yang baik adalah hipotesis harus jelas secara konseptual, harus mempunyai rujukan empiris, harus bersifat spesifik, harus dihubungkan dengan teknik penelitian yang ada, dan harus berkaitan dengan suatu teori Rakhmat, 2004 : 14-15. Universitas Sumatera Utara Hipotesis dalam penelitian ini antara lain : Ha : terdapat hubungan program “Metro Kini” di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar. Ho : tidak terdapat hubungan program “Metro Kini” di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar. Hipotesis di atas tergolong kepada hipotesis hubungan yang menyatakantentanghubungan yang saling berpengaruh antar variabel dan memerlukanpembuktian testing secara empiris. Pembuktian hipotesis akan dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai dengan metode penelitian. Dengan demikian akan memudahkan dalam menemukan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

3. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Kota Pematangsiantar Penelitian ini dilakukan di Kota Pematangsiantar Kelurahan Parhorasan Nauli. Kota Pematangsiantar merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara dan kota terbesar kedua setelah Medan. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km 2 . Jarak wilayah dari kota Medan ke kota Pematangsiantar 128km dengan waktu tempuh antara tiga sampai dengan empat jam. Kota ini merupakan lintas Sumatera karena letaknya yang strategis menuju wilayah atau tempat wisata di sekitarnya, misalnya Parapat, Kabanjahe. Wilayah Kota Pematangsiantar terdiri dari 8 kecamatan dan 53 kelurahan. Pada tahun 2012 telah dilakukan sensus penduduk dan kota ini memiliki penduduk berjumlah 236.947 jiwa. Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, daerah ini masih tergolong daerah keturunan atau pemerintahannya bersifat kerajaan hingga tahun 1906. Memasuki tahun 1907, bangsa Belanda datang ke daerah ini dan menguasai wilayah Simalungun. Akhirnya, sifat kekuasaan di daerah ini dihapuskan. Selama masa pemerintahan Belanda, tempat pengiriman barang-barang yang memasuki daerah Simalungun dipusatkan ke Pematangsiantar. Sejak saat itu, Pematangsiantar mulai dikenal dan dikunjungi pendatang baru misalnya dari Cina. Pada tahun 1910, bangsa Belanda membentuk Badan Persiapan Kota Pematangsiantar yang bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat Pematangsiantar dan pemerintahannya menjadi daerah yang berbentuk kotamadya. Pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad istilah hukum saat itu No. 285 Kota Pematangsiantar ditetapkan sebagai daerah yang mempunyai otonomi pemerintahan sendiri. Berdasarkan Stad Blad No. 717 bulan Januari 1939, bentuk pemerintahan daerah ini diganti dengan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Dewan. Namun, pada saat kedudukan Jepang, sistem pemerintahan Kota Pematangsiantar diubah dari kepemimpinan Dewan menjadi Siantar State. Universitas Sumatera Utara Dari beberapa peraturan daerah yang ditetapkan untuk daerah Pematangsiantar maka berdasarkan UU No.1 Tahun 1957 sistem pemerintahan daerah ini adalah Kota Praja Penuh, kemudian dengan dikeluarkannya Undang- undang No.18 Tahun 1965 berubah menjadi Kota, sehingga dengan ditetapkannya Undang-undang No.5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah maka menjadi Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar. Hal ini berlaku sampai sekarang.

3.1.2 Kelurahan Parhorasan Nauli

Pembagian wilayah di Kota Pematangsiantar mengalami pergantian secara terus-menerus. Pada tahun 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.35 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar terbagi atas empat wilayah kecamatan yang terdiri atas 29 DesaKelurahan dengan luas wilayah 12,48 km². Kecamatan- kecamatan tersebut yaitu kecamatan Siantar Barat, Siantar Timur, Siantar Utara, Siantar Selatan. Kemudian mengalami perluasan wilayah kecamatan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1986 tanggal 10 Maret 1986 yakni Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar menjadi enam wilayah kecamatan yakni kecamatan Siantar Barat, Siantar Timur, Siantar Utara, Siantar Selatan, Siantar Marihat, dan Siantar Martoba, serta sebanyak sembilan desakelurahan dari wilayah Kabupaten Simalungun masuk ke dalam wilayah Kota Pematangsiantar. Dengan demikian, Kota Pematangsiantar terdiri dari 38 desakelurahan dengan luas wilayah menjadi 70.230 km². Tabel 3.1.2.1 Data Kecamatan di Kota Pematangsiantar Tahun 2012 No Nama Kecamatan Luas Wilayah km² Jumlah Penduduk Jiwa 1 Siantar Barat 3.205 35.467 jiwa 2 Siantar Timur 4.520 38.613 jiwa 3 Siantar Utara 3.650 46.613 jiwa 4 Siantar Selatan 2.020 17.150 jiwa Universitas Sumatera Utara 5 Siantar Marihat 7.825 18.191 jiwa 6 Siantar Martoba 18.022 38.750 jiwa 7 Siantar Sitalasari 22.723 27.279 jiwa 8 Siantar Marimbun 18.006 14.884 jiwa Sumber : BPS Pematangsiantar Tahun 2012 Kecamatan Siantar Marihat memiliki 7 kelurahan yakni Kelurahan Baringin Pancur Nauli, Mekar Nauli, Pardamean, Parhorasan Nauli, Sukamaju, Sukamaju, Sukaraja.Lokasi penelitian ini terpusat ke satu kelurahan saja yakni di Kelurahan Parhorasan Nauli. Kelurahan ini terbagi atas dua lingkungan yang pembagiannya berdasarkan kepada letak jalan. Lingkungan satu merupakan lingkungan yang tempat tinggalnya dimulai dari Jalan Melanthon Siregar sampai Jalan Jambu. Sedangkan, lingkungan dua dimulai dari jalan setelah Jalan Jambu sampai dengan Jalan Mangga Ujung. Pemilihan Kelurahan Parhorasan Nauli dalam penelitian ini karena memenuhi karakteristik dalam pencapaian tujuan penelitian. Tabel 3.1.2.2 Luas Wilayah Kecamatan Siantar Marihat dan Tiap Kelurahan No Kecamatan Luas km² Kelurahan Luas km² 1 Siantar Marihat 7.825 1. Sukamaju 20,30 2. Pardamean 8,10 3. Sukaraja 171,00 4. Baringin Pancur Nauli 233,52 5. Suka Makmur 36,70 6. Parhorasan Nauli 30,40 7. Mekar Nauli 282,48 Sumber : BPS Pematangsiantar Tahun 2012 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1.2.3 Pembagian Lingkungan Kecamatan Siantar Marihat Tiap Kelurahan N o Kecamatan Kelurahan Jumlah Lingkungan 1 Siantar Marihat 1. Sukamaju 2 2. Pardamean 2 3. Sukaraja 2 4. Baringin Pancur Nauli 2 5. Sukamakmur 2 6. Parhorasan Nauli 2 7. Mekar Nauli 2 Sumber : BPS Pematangsiantar Tahun 2012 Tabel 3.1.2.4 Jumlah Kepala Keluarga di Kelurahan Parhorasan Nauli N o Kecamatan Kelurahan Jumlah Kepala Keluarga 1 Siantar Marihat 1. Sukamaju 340 2. Pardamean 805 3. Sukaraja 557 4. Baringin Pancur Nauli 215 5. Sukamakmur 969 6. Parhorasan Nauli 741 7. Mekar Nauli 701 Sumber : BPS Pematangsiantar Tahun 2012 Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Siantar Marihat 18.191 jiwa yang secara khususnya Kelurahan Parhorasan Nauli dengan jumlah penduduk sebanyak 741 jiwa. Universitas Sumatera Utara Masyarakat mempunyai kebutuhan informasi yang harus dipenuhi dalam menghadapi berbagai keadaan sosial sekitarnya. Penggunaan media massa merupakan pilihan yang tetap dan mendapat kepercayaan yang kuat di kalangan masyarakat. Cakupan masyarakat yang luas dapat mengetahui kejadian lingkungan sekitarnya melalui televisi yang tampilannya berupa audiovisual suara dan gambar. Dengan melihat kondisi penduduk di Kelurahan Parhorasan Nauli rata-rata bermata pencaharian sebagai wiraswasta, pegawai, dan beberapa diantaranya sudah tidak bekerja lagi karena usia pensiun dapat dilihat bahwa mereka banyak menggunakan televisi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Kebutuhan informasi dapat mereka dapat dan lihat dari penayangan program informasi yang ditawarkan stasiun-stasiun TV. Program Metro Kini merupakan salah satu program informasi yang ditayangkan oleh Metro TV setiap hari pada pukul 08.00-09.00 Wib. Program ini menayangkan informasi terkini yang sedang terjadi dan banyak dibahas oleh masyarakat seperti informasi politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan lainnya. Penayangan program Metro Kini menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan dan memenuhi kebutuhan informasi mengenai lingkungan sekitar. Jam tayang program ini menjadikan masyarakat mempunyai alternatif untuk mendapatkan informasi yang belum didapat dari penayangan program informasi yang lebih pagi.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat korelasional yang bertujuan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat antara dua variabel yakni antara pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat Kota Pematangsiantar Kelurahan Parhorasan Nauli terhadap program informasi “Metro Kini” di Metro TV. Metode ini bersifat umum dalam penelitian komunikasi yang menemukan hubungan, menentukan besarnya hubungan, dan mencari hubungan. Penjelasannya berupa angka-angka, grafik, tabel, atau lainnya yang akan lebih jelas dan rinci menjelaskan proses penelitian. Penelitian ini berusaha menjelaskan Universitas Sumatera Utara secara ringkas, jelas, dan mendalam tentang hubungan program-program informasi televisi tertentu terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penentuan hubungan kedua variabel ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan jenis penelitian korelasional ini. Hubungan dapat dilihat dari penggunaan media massa dan memilih berbagai macam program- program informasi televisi terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat yang dijadikan responden dalam penelitian ini.

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian ini adalah Kota Pematangsiantar Kelurahan Parhorasan Nauli.

3.2.2 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah sejumlah atau sekelompok makhluk hidup yang menjadi sumber informasi informan yang akan dimintai sejumlah keterangan atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Populasi penelitian harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar. Penentuan populasi dalam penelitian didasarkan sejumlah unsur-unsur yang memenuhi kriteria. Sebelum terjun ke lokasi penelitian, peneliti menentukan karakteristik populasinya secara jelas sebelum menentukan cara-cara pengambilan sampelnya. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui unsur-unsur yang memenuhi syarat karakteristik sebagai anggota populasi, dapat memperkirakan besarnya sampel yang harus diambil, dan mengetahui secara tepat generalisasi kesimpulan penelitiannya akan diberlakukan. Jika populasi penelitiannya dianggap terlalu cukup besar maka tidak perlu untuk meneliti setiap unit dari populasi. Namun, cukup hanya mengambil sebagian besar saja sampel. Selain itu, perlu adanya perencanaan yang baik Universitas Sumatera Utara dalam pembuatan kuesioner, konsep pengumpulan dan pengolahan data untuk mencegah terjadi kesalahan.

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel

Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.Peneliti harus memberi batasan yang jelas terhadap populasi penelitian.Pembatasan populasi harus berpedoman kepada tujuan dan permasalahan penelitian.Selain itu, pembatasan populasi akan menentukan dalam pengambilan kesimpulan. Dengan demikianakan memudahkan dalam penarikan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Pematangsiantar yang terdapat di Kelurahan Parhorasan Nauli Kecamatan Siantar Marihat.Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya adalah menentukan besaran sampel.Penentuan sampel dan teknik penarikan sampel yang representatif akan menghasilkan kesimpulan yang tepat. Maka, dalam penelitian ini akan menentukan besaran sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90. � = � �� 2 + 1 Keterangan : n : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi d :Tingkat kepercayaankecepatan yang diinginkan 90 Universitas Sumatera Utara Populasi dalampenelitian ini adalah 741 kepala keluarga kepala keluarga Sumber: data kantor Kelurahan Parhorasan Nauli tahun 2011-2013. Maka untuk menentukan besaran sampelnya adalah dengan cara sebagai berikut : n = N N � 2 + 1 n = 741 741 0.1 2 + 1 n = 741 8.41 n = 87.99 n = 88 kepala keluarga Dalam proses mendapatkan sampel berdasarkan yang telah ditentukan, penelitian akan menggunakan teknik purposive sampling. Artinya, peneliti akan menentukan atau melihat sampel lebih ke arah pencapaian tujuan dilakukannya penelitian. Teknik purposive sampling merupakan salah satu dari teknik non probability samplingyaitu besaran sampel yang telah ditentukan tidak memiliki kesempatan atau kemungkinan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel. Teknik purposive samplingdigunakan oleh peneliti dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan terhadap teknik penarikan sampel.Hal ini digunakan sebab penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui suatu hubungan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain. Langkah pertama yang dilakukan dalam penarikan sampel dengan teknik purposive sampling adalahmengetahui dan memahami karakteristik sampel dengan baik dan benar yang sesuai dengan karakteristik dalam pemenuhan tujuan penelitian. Besaran sampel yang baik dan benar harus mewakili keseluruhan populasi dan sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian. Karakteristik sampel harus relevan agar penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu, Universitas Sumatera Utara kesimpulannya juga dapat lebih mudah dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait, misalnya bagi pihak di bidang pendidikan. Berdasarkan paparan di atas maka pemilihan sampel berdasarkan tujuan dapat dilakukan dengan melihat karakteristikbesaran sampel. Hal ini didapat dengan memahami lebih mendalam tentang pemilihan besaran sampel yang sesuai dengan desain penelitian yang telah disusun. Dengan demikian akan memudahkan dalam pencapaian tujuan.

3.3 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pemilihan dan pengembangan data yang digunakan dalam penelitian dengan mengarah pada variabel-variabel penelitian tersebut. Selain itu, harus juga disesuaikan dengan metode penelitian. Pertimbangan selanjutnya adalah pertimbangan dari segi validitas dan reliabilitas, biaya, kualifikasi orang yang akan digunakan, dan mudah sukarnya menerapkannya dalam penelitian Sumadi Suryabrata, 1983. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan keterangan yang jelas, signifikan sesuai dengan tujuan penelitian dan akan memudahkan dalam menentukan kesimpulan. Kuesioner akan dibagikan saat peneliti terjun ke lokasi penelitian. Kuesioner yang baik adalah apabila isi kuesioner dapat ditafsirkan sama seragam oleh responden yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini kuesioner bersifat tertutup artinya responden tidak diberi kesempatan menjawab di luar pilihan jawaban. Kuesioner tertutup dirancang sedemikian rupa untuk memperoleh data terkait dengan tujuan penelitian. Alternatif jawaban telah disediakan di daftar pertanyaan kuesioner. Responden akan memberikan tanda silang, melingkar, mencentang sesuai permintaan pada alternatif jawaban yang telah disediakan untuk dipilih salah satu oleh responden. Universitas Sumatera Utara 2. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik dokumen-dokumen maupun sumber lainnya kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian misalnya misalnya buku Sosiologi Komunikasi, Mediamorfosis, Teori-Teori Komunikasi, Manajemen Media Penyiaran dan lain-lain.

3.4 Teknik analisis data

Dokumen yang terkait

Program “Asal Usul” Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos (Studi Korelasional Tentang Program “Asal Usul” di Trans7 dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos di Kalangan Masyarakat Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Polonia Kota Medan)

1 23 156

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 8

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 7

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 32

Acara Di Televisi Dan Pemenuhan Informasi Pada Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Upaya Pemenuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU)

0 0 1

Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

0 0 12

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Keluraha

0 0 22

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan

0 0 9

PROGRAM INFORMASI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT (STUDI KORELASIONAL MENGENAI PROGRAM “METRO KINI” DI METRO TV DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KELURAHAN PARHORASAN NAULI KOTA PEMATANGSIANTAR) SKRIPSI

0 0 16