Teori Stuktur Pasar Industri Perbankan

18

2.1.3 Teori Stuktur Pasar Industri Perbankan

Pengukuran konsentrasi indusri dilakukan untuk menganalisis struktur pasar dimana industri tersebut berada Tushaj, 2010. Teori umum struktur pasar mengklasifikasikan struktur pasar menjadi beberapa jenis, mengacu pada dua bentuk ekstrim struktur pasar yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Pasar persaingan sempurna perfect competition adalah sebuah pasar dimana perekonomian bekerja tanpa gangguan atau sesuai dengan mekanisme pasar. Kondisi yang harus terpenuhi agar suatu pasar dapat dikatakan bersaing sempurna adalah: i terdapat firm dalam jumlah yang banyak; ii setiap pembeli dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga price taker; iii tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar; iv setiap firm memproduksi output yang identik homogenius product; v terdapat informasi yang sempurna tentang pasar bagi firm dan konsumen; dan vi firm penjual adalah firm yang berorientasi pada maksimisasi profit Colander, 2004:242. Monopoli adalah suatu industri yang hanya terdiri dari satu perusahaan yang memproduksi produk yang tidak memiliki substitusi dekat dan memiliki hambatan yang signifikan untuk mencegah perusahaan baru memasuki industri, sehingga mencegah terjadinya persaingan Case dan Fair, 2007:308. Hambatan tersebut dapat berupa hambatan legal seperti pemberian hak paten pada suatu firm yang dapat mencegah firm lainnya untuk masuk, hambatan sosiologi dimana keputusan untuk masuk dipengaruhi oleh faktor kebiasaan dan tradisi, hambatan alami dimana firm memiliki kemampuan unik untuk memproduksi sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh firm lainnya, atau hambatan teknologi dimana ukuran pasar hanya dapat mendukung satu firm Colander, 2004:264. Industri perbankan merupakan industri yang memiliki karakateristik khusus dibandingkan industri lainnya. Oleh karenanya struktur pasar industri perbankan tidak ada yang benar-benar bersaing sempurna maupun monopoli murni. Hal tersebut dikarenakan dalam situasi persaingan murni bank baru terancam bangkrut dan keruntuhan sebuah bank dapat menular ke bank-bank lainnya contagion effect dan pada akhirnya hal ini akan membahayakan perekonomian secara makro Widyastuti 19 dan Armanto, 2013. Sejumlah penelitian baru yang dilakukan untuk menganalisis struktur industri perbankan menyatakan bahwa sebagian besar industri perbankan suatu negara berada pada struktur pasar persaingan monopolistik Malik, 2008; Macit, 2012; Sugiyanto dan Jumono, 2012. Suatu pasar dapat dikatakan berada dalam kondisi persaingan monopolistik apabila memiliki karakteristik: i terdapat banyak penjual; ii adanya diferensiasi produk; iii dimensi kompetisi yang bervariasi; dan iv adanya kemudahan untuk memasuki pasar bagi firm baru dalam jangka panjang Colander, 2004:288. Senada dengan hal tersebut, Case dan Fair 2007:354 berpendapat bahwa persaingan monopolistik dicirikan dengan sejumlah besar perusahaan dalam industri, namun ukuran perusahaan tidak menentukan kemampuan perusahaan tersebut dalam menentukan harga. Tingkat kekuatan pasar dicapai oleh perusahaan dengan memproduksi produk yang berbeda, serta perusahaan baru bisa masuk dan perusahaan mapan bisa keluar dari industri ini dengan mudah. Jumlah penjual yang banyak menunjukkan sisi persaingan pada pasar monopolostik, namun adanya produk yang terdeferensiasi produk tidak bersifat homogen merupakan pembeda antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopolistik. Persaingan di pasar monopolistik bisa dalam berbagai bentuk atau dimensi. Jika pada pasar persaingan sempurna, harga merupakan dimensi persaingan satu-satunya, namun pada pasar monopolistik persaingan dapat berbentuk produk yang terdeferensiasi, iklan, pelayanan dan bahkan tempat penjualan distribution outlet. Selain itu, selama masih terdapat keuntungan ekonomi yang ditawarkan oleh pasar, maka sepanjang itu pula akan ada firm yang memasuki pasar Colander, 2004:289-290 Karakteristik yang dimiliki oleh struktur pasar monopolistik cukup mewakili karakteristik sebagian besar industri perbankan di setiap negara, dimana persaingan antar bank dalam memperoleh pendapatan yang tinggi meliputi persaingan harga dan non-harga. Widyastuti dan Armanto 2013 menyatakan bahwa persaingan harga dalam industri perbankan dapat berupa penetapan suku bunga terhadap sumber daya produktif seperti deposito, tabungan, dan penyaluran kredit yang merupakan sumber 20 pendapatan bank, sedangkan persaingan non-harga antar bank bisa berbentuk pemberian hadiah dan berbagai promosi menarik untuk memperoleh nasabah sebanyak-banyaknya, penyediaan dan pengembangan variasi produk yang berbeda, dan pemberian layanan baru yang didukung oleh perkembangan teknologi yang mampu menekan biaya produksi dan distribusi. Untuk beberapa kasus tertentu terutama pada industri perbankan yang telah maju dan mapan, munculnya dominasi pangsa pasar oleh beberapa bank besar menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Adanya sejumlah bank besar yang menguasai pasar industri perbankan erat kaitannya dengan karakteristik struktur pasar oligopoli. Oligopoli diartikan sebagai suatu industri yang terkonsentrasi dengan beberapa perusahaan dominan Case dan Fair, 2007: 364. Terdapat sifat ketergantungan interdependent diantara perusahaan yang bergerak di pasar oligopoli. Perusahaan yang berada pada pasar oligopoli harus mempertibangkan dampak dari setiap kebijakan yang diambil terhadap perusahaan saingannya. Perubahan atas setiap penetapan harga atau output oleh suatu perusahaan tidak hanya akan berdampak pada penjualan dan keuntungan perusahaannya saja, melainkan dapat berdampak pula terhadap penjualan dan keuntungan pesaingnya, begitupula sebaliknya. Setiap perubahan kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan pada pasar oligopoli akan cepat diantisipasi dan ditanggapi oleh perusahaan lainnya tergantung pada kelengkapan dan kecepatan informasi yang diperoleh perusahaan-perusahaan tersebut Lubis, 2012.

2.1.4 Pengukuran Derajat Konsentrasi Perbankan