Letak Geografis dan Demografis Desa Leuwimekar Kondisi Sosial – Budaya

b. Kuta Udaya Wangsa, Kuta berarti Kota, Udaya berarti fajar, Kebangkitan atau pembangkit, Wangsa berarti bangsa atau suku bangsa. Ketiga kata tersebut mengandung makna bahwa Kabupaten Bogor dengan dukungan masyarakatnya hendaklah menjadi pembangkit dan pusat kebangkitan bagi perjuangan pembangunan untuk memperoleh kemajuan dan kemakmuran bangsa. c. Tegar Beriman, Akronim dari Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman dan Nyaman. Tegar Beriman menggambarkan kondisi masyarakat dan lingkungan alam daerah yang terbentuk oleh perilaku dan usaha masyarakatnya dengan landasan iman yang kokoh. Hal ini juga merupakan perwujudan dari Prayoga Sayaga dan Kuta Udaya Wangsa. TEGAR BERIMAN merupakan motto Kabupaten Bogor yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1995.

C. Letak Geografis dan Demografis Desa Leuwimekar

Desa Leuwimekar terletak di Kecamatan Leuwiliang kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 244.197 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut: bagian Utara berbatasan dengan desa Leuwiliang, bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Cibungbulang, bagian Selatan berbatasan dengan desa Barengkok dan bagian Barat berbatasan dengan desa Cibeber I dan II. Desa Leuwimekar memiliki 12 Rukun Warga RW, dan 38 Rukun Tetangga RT. Jumlah penduduk desa Leuwimekar pada tahun 2009 mencapai 13.876 jwa yang terdiri dari 6826 laki-laki dan 7050 perempuan. Jumlah kepala keluarga mencapai 3741 jiwa. Desa Leuwimekar berada di wilayah persawahan, pada umumnya desa Leuwimekar dilewati oleh jalan raya dan jalan desa yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya. Secara tofografis wilayah Leuwimekar pedataran dengan dikelilingi oleh banyak persawahan warga. Adanya sungai yang menghubungkan beberapa desa menjadikan wilayah ini strategis. Dibeberapa sisi jalan terdapat sawah, tambak ikan dan perkebunanmilik penduduk sebagai mata pencaharian.

D. Kondisi Sosial – Budaya

Potensi kekayaan seni budaya, keramahan dan sopan santun penduduknya serta kesejukan udaranya merupakan kebanggaan dan keistimewaan yang membedakan Kabupaten Bogor dengan daerah lainnya di Indonesia. Keragaman seni budaya dan peristiwa sebagai potensi daerah merupakan kekayaan yang terus dilestarikan. Dimana nilai-nilai budaya yang ada dilihat sebagai bagian dari masa depan dan dikembangkan secara kreatif. Meski masyarakatnya telah banyak mengalami pergeseran namun adat istiadat serta kebudayaan asli daerah yang merupakan warisan leluhur tetap dilestarikan. 8 Cepatnya laju imigrasi dari berbagai daerah, pertemuan antara masyarakat dan pendatang yang berbeda budaya ras dan suku bangsa tidak lagi dapat dihindarkan. Namun dengan kearifan sikap hal tersebut tidak menjadi perpecahan dan kerancuan budaya. 9 Kabupaten bogor merupakan tempat dimana budaya Sunda masih tetap terpelihara, sehingga selalu menarik untuk digali dan dicermati sebagai perekat 8 Profil Kabupaten Bogor, h.20 9 Profil Kabupaten Bogor, h.20 persatuan dan kesatuan di masyarakat. Seni budaya yang merupakan potensi yang berpengaruh bagi pengembangan sektor kepariwisataan antara lain : angklung, silet cimande, debus, wayang golek dan sebagainya. Kerukunan antar umat beragama diupayakan agar senantiasa terbina dengan baik demi terlaksananya keseimbangan pembangunan dan kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini juga merupakan usaha membentengi diri terhadap dampak negatif modernisasi dan globalisasi. 10 Untuk mendukung hal tersebut Pemerintah senantiasa berusaha memfasilitasi kebutuhan pembangunan sarana peribadatan dan senantiasa menjalin kerjasama dengan para ulama, tokoh agama untuk meningkatkan harmonisasi dan kerukunan hidup sesama umat beragama. 11 Seni dan Budaya Seni tradisional yang terdapat di Kabupaten Bogor : No Seni Tradisional Lokasi 1 Pedalangan Kec. Ciampea, Cibungbulang, Nanggung, Cigudeg, Ciriu, Jonggol, Parung 2 Topeng Cikuda Kec. Gunungsindur 3 Reog Kec. Gunungsindur, Leuwiliang, Gungung Putri, Cariu, Ciomas, Cijeruk, Cibungbulang, Nanggung, Cigudeg 4 Calung Kec. Cibinong, Ciomas, Cibungbulang, Gunung Putri, Cariu, Klapanunggal, Rumpin, Parung, Cisarua, Nanggung, Sukaraja, Ciawi, Babakan Madang 5 Gondang Kec. Cibinong, Pamijahan 6 Kliningan Kec. Cariu, Ciampea, Nanggung, Cigudeg, Jonggol, Parung, Cibinong 7 Barongsay Kec. Citeureup, Ciampea, Jonggol, Parung, Cibinong 8 Cibatokan Kec. Cibungbulang 10 Profil Kabupaten Bogor, h.20 11 Profil Kabupaten Bogor, h.20 9 Qasidah 35 Kecamatan 10 Marawis Kec. Ciawi, Cisarua 11 Degung Kec. Cisarua, Ciawi, Cibinong, Cariu, Cileungsi, Jonggol, Gunung Putri, Cibungbulang, Leuwiliang, Parung, Babakan Madang, Citeureup, Jasinga 12 Tari Klasik Kec. Cibinong 13 Rampak Gendang Kec. Cibinong, Dramaga 14 Angklung Kec. Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Ciawi 15 Pantun Beton Kec. Cariu 16 Kecapi Suling Kec. Cibinong, Ciawi, Cisarua, Parung, Cileungsi, 17 Tambang Sunda Cianjuran Kec. Kemang, Ciawi 18 Tandjidor Kec. Kemang, Bojong Gede, Cijeruk, Citeureup, Leuwiliang, Parung, Cibinong. 19 Jingprak Kec. Cibungbulang 20 Ajeng Kec. Cileungsi 21 Tari Jaipong Kec. Cibinong, Dramaga, Cileungsi, Cariu, Jonggol, Ciomas 22 Pencak Silat 35 Kecamatan Sumber: Dinas Pariwisata dan seni Budaya

E. Kondisi Keagamaan Kabupaten