Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Desain atau corak penelitian

tersebut, Pondok pesantren Tarbiyatul Falah tidak ikut serta dengan dunia politik yang berbau-bau politisme. Atas latar belakang pemikiran tersebut, penulis menganggap bahwa pesantren yang berbasis santri khusus putri sangat menarik dan layak untuk dikaji. Karena itu, penulis mengajukan “SEJARAH BERDIRI dan BERKEMBANGNYA PONDOK PESANTREN “TARBIYATUL FALAH” DI KABUPATEN BOGOR 1973-2009” sebagai judul skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana S1 pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humanioran, UIN “Syarif Hidayatullah” Jakarta. B. Permasalahan Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul yang diambil penulis yaitu: “Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Tarbiyatul Falah 1973-2009”, maka objek yang dikaji penulis ialah sejarah perkembangan dan peranannya dalam bidang pendidikan, sosial dan da’wah.

2. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membatasi permasalahannya pada sejarah perkembangan dan peranan pondok pesantren Tarbiyatul Falah tahun 1973-2009.

3. Perumusan Masalah

Masalah yang dirumuskan ialah : a. Apa saja kegiatan yang dilakukan pondok pesantren Tarbiyatul Falah dalam pemberdayaan masyarakat ? b. Bagaimana perkembangan pondok pesantren Tarbiyatul Falah ? C. Tujuan Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan akademis dan tujuan praktis. Tujuan Akademis • Ingin mengetahui apa saja kegiatan pondok pesantren Tarbiyatul Falah Leuwi Mekar Bogor tahun 1973 sampai sekarang • Ingin mengetahui apa saja yang dilakukan pondok pesantren dalam pemberdayaan masyarakat sekitar. D.Metode Penelitian Ada 3 hal yang dikemukakan dalam sebuah metodologi penelitian yaitu : 1 Desain atau corak penelitian, 2 teknik pengumpulan dan penulisan data; dan 3 teknik analisa data.

1. Desain atau corak penelitian

Penelitian ini bersifat historis, yaitu penulis mendeskripsikan dan menganaliasa peristiwa-peristiwa masa lampau 11 , dikorelasikan, perkembangannya pada masa kini. Metode penelitian historis ada 5 tahap, yaitu: 1 pemilihan topik, 2 pengumpulan sumber, 3 verifikasi: kritik keabsahan sumber sejarah, 4 interprestasi: analisis dan sintesis, 5 penulisan. Adapun cara penjabaran serta penyusunannya dilakukan dengan cara berfikir induktif, sehingga spesifikasinya nanti tidak lain adalah mencari fakta-fakta sejarah untuk mendapat kesimpulan sebagai jawaban atas masalah yang diidentifikasikan, dan dapat diketahui dalam pembahasan hasil penelitian. 12 2. Teknik pengumpulan dan penulisan data Ada dua metode pengumpulan data yang digunakan penulis pada studi ini, yaitu: a. Penelitian lapangan field research, dilakukan dengan cara observasi 13 dan wawancara kepada pendiri pondok pesantren Tarbiyatul Falah, para pegawai pemerintahan daerah desa Leuwi Mekar setempat seperti, Kepala desa, RT, RW dan para tokoh lainnya. 11 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah Jakarta: Logos,1999 Cet.1.h.54 12 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Jogjakarta: Bintang, 1999 Cet.3.h.89 13 Imam Suprayogodan Tobrono, Metodologi Penelitian Sosial-Agama,Bandung: Rosda Karya, 2001, cet.1.h.167 b. Penelitian kepustakaan library research, dalam hal ini penulis mengumpulkan dan mempelajari sumber-sumber yang sesuai dengan kajian yang akan dibahas. Sumber tersebut terbagi dua. Pertama sumber primer. Data diperoleh langsung dari dokumen-dokumen resmi yang berkaitan tentang sejarah pondok pesantren Tarbiyatul Falah. Kedua, sumber data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, surat kabar dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan studi ini.

2. Teknik Analisis Data