ovarium. Mutasi gen BRCA1 terjadi pada sekitar 5 pada penderita karsinoma ovarium yang berusia kurang dari 70 tahun. Resiko karsinoma ovarium karena
mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 adalah 20-60 pada penderita berusia 70 tahun. Sebagian besar peristiwa ini terjadi pada penderita Cystadenocarcinomas
Serosa.
8,21
HER2neu
HER2neu c-erbB-2 merupakan suatu onkogen yang meng-code glikoprotein transmembran melalui tirosin kinase, yaitu p185. Hampir 30 kanker payudara
mengalami ekspresi berlebihan dari protoonkogen HER2neu. Gen ini adalah anggota dari family reseptor faktor pertumbuhan epidermi. Ekspresi berlebihan
dari HER2neu dapat dideteksi melalui pemeriksaan imunohistokimia, FISH fluorencence in situ hybridization dan CISH chromogenic in situ hybridization.
Suatu kromosom penanda 1q
+
telah dilaporkan dan peningkatan ekspresi onkogen HER2neu telah dideteksi pada beberapa kasus. Adanya onkogen
HER2neu yang mengalami amplikasi pada sel-sel payudara berhubungan dengan prognosis yang buruk.
8,21
2.6. GEJALA KLINIS
Kanker ovarium sulit terdeteksi, hanya sekitar 10 dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal. Umumnya lebih dari 60 penderita setelah berada
pada stadium lanjut. Pada stadium lanjut biasanya dijumpai gejala-gejala :
1. penekanan pada rongga abdomen berupa rasa mual, muntah, hilang nafsu
makan, dan gangguan motilitas usus
Universitas Sumatera Utara
2. pembesaran abdomen akibat penumpukan cairan dalam rongga abdomen
3. perasaan tidak nyaman pada rongga abdomen dan pelvis
4. menstruasi tidak teratur
5. perasaan lelah
6. keluarnya cairan abnormal pervaginam vaginal discharge
7. nyeri saat berhubungan seksual
8. penurunan berat badan
9,13
2.7. DETEKSI DINI KARSINOMA OVARIUM
Semakin dini tumor ovarium ditemukan dan mendapat pengobatan harapan akan semakin baik. Metode pemeriksaan yang sekarang ini digunakan
sebagai skrining karsinoma ovarium adalah : •
pemeriksaan pelvik dan rektal : termasuk perabaan uterus dan ovarium untuk mengetahui bentuk dan ukuran yang abnormal,meskipun
pemeriksaan rektovaginal tidak dapat mendeteksi stadium dini karsinoma ovarium.
• ultrasonografi USG
• penanda tumor CA-125
4,13,14
2.8. KLASIFIKASI
Klasifikasi WHO untuk karsinoma ovarium berdasarkan jenis sel berasal. Karsinoma ovarium dibagi ke dalam tiga komponen : 1. Epitel permukaan
ovarium yang berasal dari epitel celomic atau epitel endometrium ektopik. Epitel ini akan meningkatkan epitel mullerian selama perkembangan embrionik. Ini
berasal dari tuba falopi sel kolumnar serosa yang bersilia, lapisan endometrium
Universitas Sumatera Utara
sel kolumnar tanpa silia, atau kelenjar endoserviks sel musinosum tanpa silia; 2. Sel germinal, yang bermigrasi ke ovarium dari yolk salk dan totipotensial; dan
3. Stroma ovarium, termasuk seks kord. Disamping itu tumor ovarium bisa juga berasal dari metastase tumor lain.
1,5,10,20,22,23
WHO histological classification of tumours of the ovary Surface epithelial-stromal tumours
Serous tumours Malignant
Adenocarcinoma Surface papillary adenocarcinoma
Adenocarcinofibroma malignant adenofibroma Borderline tumour
Papillary cystic tumour Surface papillary tumour
Adenofibroma, cystadenofibroma Benign
Cystadenoma Papillary cystadenoma
Surface papilloma Adenofibroma and cystadenofibroma
Mucinous tumours Malignant
Universitas Sumatera Utara
Adenocarcinoma Adenocarcinofibroma malignant adenofibroma
Borderline tumour Intestinal type
Endocervical-like Benign
Cystadenoma Adenofibroma and cystadenofibroma
Mucinous cystic tumour with mural nodules Mucinous cystic tumour with pseudomyxoma peritonei
Endometrioid tumours including variants with squamous differentiation Malignant
Adenocarcinoma, not otherwise specified Adenocarcinofibroma malignant adenofibroma
Malignant mullerian mixed tumour carcinosarcoma Adenosarcoma
Endometrioid stromal sarcoma low grade Undifferentiated ovarium sarcoma
Borderline tumour Cystic tumour
Adenofibroma and cystadenofibroma Benign
Cystadenoma
Universitas Sumatera Utara
Adenofibroma and cystadenofibroma Clear cell tumours
Malignant Adenocarcinoma
Adenocarcinofibroma malignant adenofibroma Borderline tumour
Cystic tumour Adenofibroma and cystadenofibroma
Benign Cystadenoma
Adenofibroma and cystadenofibroma Transitional cell tumours
Malignant Transitional cell carcinoma non-Brenner type
Malignant Brenner tumour Borderline
Borderline Brenner tumour Proliferating varian
Universitas Sumatera Utara
2.9. Klasifikasi tumor ganas ovarium
Gambar 6. Klassifikasi tumor ovarium dikutip dari Pathologic Basis of Disease
Tumor
Epitel Papillary serous cystadenokarsinoma
Mucinous cytadenokarsinoma Endometrioid carcinoma
Clear cell carcinoma Malignant Brenner tumor
Undifferentiated carcinoma
Sex Cord – stromal Granulosa Cell tumor
Sertoli – Leydig tumor Mixed tumor
Germ Cell Immature teratoma
Embryonal carcinoma Endodermal sinus tumor
Choriocarcinoma Mixed
Disgerminoma Stromal
Sarcoma
Miscellanous Metastatic carcinoma
Lymphoma
Universitas Sumatera Utara
2.10. STADIUM KLINIK Tabel 2.2. Stadium Kanker Ovarium Menurut FIGO