xxxviii individual terhadap variabel dependen. Kriteria dalam membuat
keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi 0,05 ynag menunjukan probabilitas kesalahan
sebesar 5. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Nilai Signifikansi 0,05 dan t 2 maka H
a
ditolak Nilai Signifikansi 0,05 dan t 2 maka H
a
diterima H
a
: 0, Variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
E. Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu profesionalisme,
pengalaman auditor
dan materialitas.
Dimana Profesionalisme dan pengalaman auditor sebagai variabel independen
sedangkan materialitas sebagai variabel dependen.
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini ada dua, yaitu profesionalisme dan pengalaman. Varibel yang pertama, yaitu
profesionalisme. Profesionalisme merupakan sikap seseorang dalam menjalankan suatu profesi dan sebagai aspirasi dalam kemajuan karir
dalam jangka waktu yang lama. Dalam profesionalisme terdapat lima dimensi yang dikemukakan oleh Hall 1968 dalam Hastuti 2003, yaitu
pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan sesama profesi. Variabel ini diukur dengan
menggunakan 17 item pertanyaan.
xxxix Variabel Independen yang kedua yaitu pengalaman. Pengalaman audit
dapat diartikan pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan
yang pernah ditangani. Variabel ini diukur dengan menggunakan 10 item pertanyaan.
Profesionalisme dan pengalaman auditor diukur dengan menggunakan 27 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Hall 1968 dengan
modifikasi. Skala yang digunakan adalah skala ordinal skala likert yang terdiri dari :
1 = Sangat Tidak Setuju STS 2 = Tidak Setuju TS
3 = Ragu-Ragu RR 4 = Setuju S
5 = Sangat Setuju SS
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah materialitas. Materialitas dalam akuntansi merupakan besarnya nilai yang dihilangkan
atau salah saji akuntansi dilihat dari keadaan yang melingkupinya yang mungkin dapat mengakibatkan perubahan atas informasi tersebut. Variabel
ini diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Hall 1968 dengan modifikasi. Skala yang digunakan adalah skala
ordinal skala likert, yaitu:
xl 1 = Sangat Tidak Setuju STS
2 = Tidak Setuju TS 3 = Ragu-Ragu RR
4 = Setuju S 5 = Sangat Setuju SS
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel
Indikator Skala
Profesionalisme X
1
Pengabdian Terhadap
Profesi Kewajiban
Sosial Kemandirian
Keyakinan Terhadap
Profesi Hubungan
Sesama Profesi
Penggunaan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman
dalam melaksanakan audit Teguh pada profesi sebagai
auditor Berlangganan majalah tentang
eksternal auditor Cita-cita sebagai auditor
Rasa memiliki organisasi dimana auditor tersebut
bekerja Riskan meninggalkan
pekerjaan sebagai auditor Kepuasan batin berprofesi
sebagai auditor Profesi auditor eksternal yang
penting dalam masyarakat Kemampuan menjaga
kekayaan negara atau masyarakat
Dasar kepercayaan masyarakat
Menciptakan transparansi Jika terdapat kelemahan akan
merugikan masyarakat Cara yang dimiliki auditor
eksternal dalam menilai kompetensi auditor lain
Cara untuk pelaksanaan standar auditor eksternal
Partisipasi auditor dalam pertemuan auditor eksternal
Skala Ordinal
xli Hastuti 2003
Saling bertukar pendapat antar rekan profesi
Organisasi ikatan eksternal auditor
Keterlibatan secara Emosional terhadap KAP
tempat auditor bekerja Pengalaman
X
2
Lamanya mengaudit
laporan keuangan
Auditor berpengalaman apabila telah bekerja lebih
dari 3 tahun Auditor berpengalaman
dapat membuat judgment yang lebih baik
Auditor berpengalaman lebih dipercaya melakukan
penugasan audit secara seksama
Pengalaman memudahkan dalam mendeteksi kesalahan
Pengalaman dapat mengembangkan karir
Emakin berpengalaman semakin besar kemampuan
auditor mengatasi masalah Pengalaman membantu
menganalisis masalah Pengalaman memudahkan
mendeteksi kesalahan dan penyelesaiannya
Auditor kurang berpengalaman sulit
menentukan sikap Auditor junior dapat belajar
dari auditor seniornya Skala
Ordinal
Materialitas Y
Pertimbangan Tingkat
Materialitas Materialitas merupakan
konsep vital dalam pengauditan
Materialitas merupakan pendapat subyektif masing-
masing auditor Materialitas pertimbangan
utama menentukan kewajaran laporan keuangan
Penggunaan dasar pengetahun dan kecakapan
dalam pelaksanaan audit Skala
Ordinal
xlii Hastuti 2003
Ketepatan materialitas ditentukan oleh kemampuan
auditor membuat keputusan tanpa tekanan dari pihak lain
Ketepatan materialitas ditentukan oleh komitmen
auditor Ketepatan materialitas
ditentukan oleh kesadaran auditor tentang peran profesi
sudit
xliii
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP di wilayah Jakarta. Karena jumlah auditor yang
bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP di wilayah Jakarta tidak dapat diketahui jumlahnya secara pasti, peneliti membagi kuesioner secara
langsung kepada 10 Kantor Akuntan Publik KAP yang terdapat di wilayah jakarta, yang ditunjukan dalam tabel 4.1:
Tabel 4.1 Nama Kantor Akuntan Publik KAP
Sumber : Data primer yang diolah No.
Nama KAP 1
Darmenta dan Tjahjo
2 Helianto dan Rekan
3
Drs. J.Tanzil dan Rekan
4
Jamaludin Iskak, BAP
5 Johanes dan Rekan
6
Noor Salim, Nursehan dan Sinarahardja
7
Ratna Widjaja
8
Soejatna, Mulyana dan Rekan
9 Tedy Chandra, BAP
10
Drs. Usman dan Rekan
33