21
2.1 Kebobolan Enclave Tourism
“Enclave tourism” sering diasosiasikan bahwa sebuah destinasi wisata dianggap hanya sebagai tempat persinggahan sebagai contohnya,
sebuah perjalanan wisata dari manajemen kapal pesiar dimana mereka hanya singgah pada sebuah destinasi tanpa melewatkan malam atau
menginap di hotel-hotel yang telah disediakan industri lokal sebagai akibatnya dalam kedatangan wisatawan kapal pesiar tersebut manfaatnya
dianggap sangat rendah atau bahkan tidak memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat di sebuah destinasi yang dikunjunginya.
Kenyataan lain yang menyebabkan “enclave” adalah kedatangan
wisatawan yang melakukan perjalanan wisata yang dikelola oleh biro perjalanan wisata asing dari “origin country” sebagai contohnya, mereka
menggunakan maskapai penerbangan milik perusahaan mereka sendiri,
kemudian mereka menginap di sebuah hotel yang di miliki oleh manajemen chain dari negara mereka sendiri, berwisata dengan armada dari
perusahaan chain milik pengusaha mereka sendiri, dan dipramuwisatakan oleh pramuwisata dari negerinya sendiri, dan sebagai akibatnya
masyarakat lokal tidak memperoleh manfaat ekonomi secara optimal
2.2 Pembiayaan Infrastruktur Infrastructure Cost
Tanpa disadari ternyata pembangunan sektor pariwisata yang berstandar internasional dapat menjadi beban biaya tersendiri bagi
pemerintah dan akibatnya cenderung akan dibebankan pada sektor pajak dalam artian untuk membangun infratruktur tersebut, pendapatan sektor
22
pajak harus ditingkatkan artinya pungutan pajak terhadap masyarakat harus dinaikkan.
Pembangunan pariwisata juga mengharuskan pemerintah untuk meningkatkan
kualitas bandara,
jalan raya,
dan infrastruktur
pendukungnya, dan tentunya semua hal tersebut memerlukan biaya yang
tidak sedikit dan sangat dimungkinkan pemerintah akan melakukan re- alokasi pada anggaran sektor lainnya seperti misalnya pengurangan
terhadap anggaran pendidikan dan kesehatan. Kenyataan di atas menguatkan pendapat Harris dan Harris 1994
yang mengkritisi bahwa analisis terhadap dampak pariwisata harusnya menyertakan factor standar klasifikasi industri untuk tiap aktifitas pada
industri pariwisata yang sering dilupakan pada analisis dampak pariwisata.
2.3 Peningkatan Harga Inflation