Prinsip Belajar Proses Perbuatan Belajar

30

a. Prinsip Belajar

Prinsip atau konsep-konsep belajar disampaikan oleh Robert M.Gegne, Muslam, dkk, 2004:28 meliputi: 1. Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidikan tentang respon anak yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut. 2. Pengalaman, adanya situasi dari respon secara berulang-ulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan tingkah laku yang dipraktikkan supaya belajar menjadi lebih sempurna dan lebih lama diingat. 3. Penguatan, adanya respon menyenangkan seperti hadiah bagi prestasi belajar tertentu 4. Motivasi positif, percaya diri dalam belajar 5. Tersedia materi pelajaran yang lengkap dan menyeluruh untuk memancing siswa 6. Ada upaya membangkitkan ketrampilan intelektual untuk belajar 7. Ada strategi yang tepat untuk membiasakan anak-anak dalam belajar 8. Aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam pengajaran. Menurut prinsip-prinsip yang disampaikan oleh Robert M.Gegne tersebut di atas, bahwa pengulangan merupakan sebagian dari prinsip atau konsep dasar dalam proses pembelajaran. Pengulangan ini menjadikan sebuah perilaku dapat dilakukan secara terus-menerus secara berkala dan menjadi sebuah kebiasaan. Artinya, bahwa pembiasaan merupakan sebagian dari proses belajar yang handal untuk diterapkan.

b. Proses Perbuatan Belajar

Sebagaimana dikutip oleh Sudjana dalam bukunya, Dasar-Dasar Belajar Mengajar 2009, Gagne berpendapat bahwa terdapat delapan tipe perbuatan yang diidentikkan sebagai perbuatan belajar. Delapan tipe tersebut adalah: 31 1. Belajar Signal, yang merupakan proses belajar yang paling sederhana yang melibatkan reaksi dan rangsangan saja. 2. Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yaitu memberikan reaksi yang berulang-ulang ketika terjadi suatu penguatan rangsangan. Membiasakan reaksi secara berulang-ulang dan permanen. 3. Belajar membentuk rangkaian, yaitu belajar yang menghubungkan gejalafaktor yang satu dengan lainnya sehingga membentuk sebuah rangkaian yang berarti. 4. Belajar asosiasi verbal, yaitu memberikan reaksi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya 5. Belajar membedakan hal yang majemuk, yaitu memberikan reaksi yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya. 6. Belajar konsep, yaitu menempatkan obyek menjadi satu klasifikasi tertentu di dalam pemikiran dan konsepsi tertentu. 7. Belajar kaedah, yaitu menghubungkan beberapa konsep. 8. Belajar memecahkan masalah dengan cara menggabungkan beberapa kaedah dalam rangka menyelesaikan masalah tertentu. Dari kedelapan perbuatan belajar di atas memberikan gambaran bahwa yang termasuk dalam perbuatan proses belajar salah satunya adanya suatu kegiatan yang dibiasakan secara berulang-ulang dalam rangka merangkaikan beberapa stimulus, sehingga reaksi yang dihasilkan lebih cepat dan mudah terbentuk. Stimulus-stimulus diusahakan untuk dilakukan dalam proses tersebut, yang mana stimulus itu juga akan memberikan dampak signifikan di masa yang akan datang, bagi persepsi dan apresiasi individu terhadap sebuah tujuan belajar atau tugas perkembangan tertentu.

c. Teori Belajar