2. Mean Squares Error MSE
Mean Squared Error MSE yaitu rata-rata dari kesalahan forecasting dikuadratkan dan dapat dilihat pada persamaan 2.8.
2.8 Keterangan:
= Data aktual pada periode t = Data ramalan dari model yang digunakan pada periode t
= Banyak data hasil ramalan
2.2.4 Monitoring
Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai proyek atau
kegiatan. Monitoring membantu mengingatkan ketika terjadi sesuatu yang salah dan membantu agar pekerjaan tetap pada jalurnya.
Monitoring bertujuan mengingkatkan efektifitas dan efisiensi dari sebuah proyek atau organisasi dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang
sudah ditentukan. Monitoring memungkinkan kita untuk menentukan apakah sumber daya kita telah mencukupi dan telah digunakan dengan baik dan menjadi
dasar yang berguna untuk evaluasi dan mengetahui kapasitas kita telah layak dan cukup.
2.2.5 Teknik Safety Stock
Pemesanan suatu barang sampai barang tersebut itu datang diperlukan jangka waktu yang bervariasi dari beberapa jam sampai bulan. Perbedaan waktu
antara saat memesan sampai barang tersebut datang dikenal dengan istilah waktu tenggang Lead Time. Waktu tenggang dipengaruhi oleh ketersediaan barang
yang dipesan dan jarak lokasi antara pemesan dan penyedia barang. Waktu tenggang yang tidak menentu mengakibatkan terjadinya kekurangan barang
misalnya disebabkan penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya, maka dari itu dibutuhkan suatu persediaaan pengaman safety stock .
Apabila Safety Stock ditetapkan terlalu rendah, persediaan akan habis sebelum persediaan pengganti diterima sehingga produksi dapat terganggu atau
permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi. Perencanaan persediaan bahan baku yang telah diperhitungkan namun sering persediaan bahan baku tersebut tidak
mencukupi karena sering meloncatnya persediaan hasil produksi perusahaan atau barang persediaan tersebut mengalami kerusakan dan tidak memenuhi standar
untuk memenuhi permintaan konsumen. Rumus persediaan pengaman safety stock dapat dihitung dengan
persamaan 2.9. Safety Stock = Pemakaian Rata-Rata Periode Sebelumnya x Lead Time 2.9
Dimana : Lead Time = waktu tunggu
139
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1. Implementasi Sistem
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara terperinci maka selanjutnya akan dilakukan tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap
peletakan sistem sehingga dapat dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan sehingga pengguna sistem dapat
memberikan masukan-masukan terhadap pengembang sistem.
4.1.1. Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada table 4.1.
Tabel 4. 1 Implementasi Perangkat Lunak
No Perangkat Lunak
Spesifikasi
1 Sistem Operasi
Microsoft Windows 7
2 Web Server
XAMPP Server 3
Web Browser Mozilla Firefox
4 Database Server
MySQL 5
Code Editor Macromedia Dreamweaver CS6
4.1.2. Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Implementasi Perangkat Keras
No Perangkat Keras
Spesifikasi
1. Processor
1,8 Ghz 2.
RAM 1 GB
3. VGA
256 MB 4.
Harddisk 256 GB
5. Monitor
15,6 inchi
4.1.3. Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut.
1. Tabel detail_pemesanan Tabel detail_pemesanan ini digunakan untuk menyimpan data detail dari
pemesanan. Tabel detail_pemesanan dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Tabel detail_pemesanan
No SQL
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_pemesanan`
`id_detail_pemesanan` int11 NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_barang` varchar10 NOT NULL,
`qty` int11 NOT NULL, `id_pesan` int11 NOT NULL,
PRIMARY KEY `id_detail_pemesanan`, KEY `id_pesan` `id_pesan`,
KEY `id_barang` `id_barang` ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=290 ;
ALTER TABLE `detail_pemesanan` ADD CONSTRAINT `detail_barang` FOREIGN KEY `id_barang` REFERENCES
`t_barang` `id_barang`, ADD CONSTRAINT `detail_pemesanan_ibfk_2` FOREIGN KEY `id_pesan`
REFERENCES `pemesanan` `id_pesan`;
2. Tabel detail_pengadaan Tabel detail_pengadaan ini digunakan untuk menyimpan data detail dari
pengadaan. Tabel detail_pengadaan dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Tabel detail_pengadaan
No SQL
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_pengadaan` `id_detail_pengadaan` int11 NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`safety_stock` double NOT NULL, `total_qty` double NOT NULL,
`id_pengadaan` int11 NOT NULL, `id_ramal` int5 NOT NULL,
PRIMARY KEY `id_detail_pengadaan`, KEY `id_pengadaan` `id_pengadaan`,
KEY `id_ramal` `id_ramal` ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=17 ;
ALTER TABLE `detail_pengadaan` ADD CONSTRAINT `detail_pengadaan_ibfk_1` FOREIGN KEY `id_pengadaan`
REFERENCES `pengadaan` `id_pengadaan`, ADD CONSTRAINT `detail_pengadaan_ibfk_2` FOREIGN KEY `id_ramal`
REFERENCES `ramal` `id_ramal`;