Pembangunan Sistem Informasi Distribusi Alat Kontrasepsi Dengan Pendekatan Metode Supply Chain Management di Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung

(1)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI ALAT

KONTRASEPSI DENGAN PENDEKATAN METODE SUPPLY

CHAIN MANAGEMENT DI BADAN KELUARGA

BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

(BKBPP) KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

DIAN RACHMADIANTI

10110660

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Perusahaan ... 9

2.1.1 Profil Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung ... 9

2.1.2 Visi dan Misi ... 10

2.1.3 Logo BKBPP ... 10

2.1.4 Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung ... 11


(3)

vi

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi... 16

2.2.2 Supply Chain Management ... 17

2.2.3 Teori Peramalan (forecasting) ... 19

2.2.4 Monitoring ... 24

2.2.5 Teknik Safety Stock ... 24

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27

3.1 Analisis Sistem... 27

3.1.1 Analisis Masalah ... 27

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 28

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 36

3.1.4 Analisis Metode Supply Chain Management ... 37

3.1.5 Analisis Peramalan... 39

3.1.6 Analisis Monitoring Pengendalian Persediaan ... 46

3.1.7 Analisis Distribusi ... 48

3.1.8 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 50

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 53

3.2 Perancangan Sistem ... 85

3.2.1 Tabel Relasi ... 86

3.2.2 Struktur Tabel ... 87

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 91

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 94

3.2.5 Perancangan Pesan ... 123

3.3 Perancangan Jaringan Semantik ... 124

3.3.1 Perancangan Jaringan Semantik Admin ... 124

3.3.2 Perancangan Jaringan Semantik Kepala Gudang ... 125

3.3.3 Perancangan Jaringan Semantik Kepala Bidang Keluarga Berencana ... .126

3.3.4 Perancangan Jaringan Semantik Kepala BKBPP ... 127


(4)

vii

4.1.2. Implementasi Perangkat Keras ... 139

4.1.3. Implementasi Basis Data... 140

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 145

4.2. Pengujian Sistem ... 148

4.2.1. Skenario Pengujian Black Box ... 148

4.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian... 149

4.2.3. Kesimpulan Pengujian Blackbox ... 158

4.2.4. Pengujian Beta ... 158

4.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta ... 163

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 165

5.1 Kesimpulan ... 165

5.2 Saran ... 165


(5)

166

DAFTAR PUSTAKA

1. Herjanto, Eddy, 2008, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, Jakarta: Grasindo.

2. Ladjamudin, Al-Bahra, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

3. Makridakis, S, Wheelright, S.C,Mcgee,V.E, 1999, Metoda dan Aplikasi Peramalan, Jakarta : Erlangga

4. Pujawan, I Nyoman, 2010, Supply Chain Management Edisi Kedua, Surabaya : Guna Widya.

5. Rangkuti, Freddy, 1998, Manajemen Persediaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

6. Sommerville, I, 2011, Software Engineering (9th Edition), USA: Pearson Education.

7. Witarto, 2004, Memahami Sistem Informasi, Bandung: Informatika. 8. Yamit, Zulian, 2008, Manajemen Persediaan, Yogyakarta : Ekonisia.


(6)

iii

rahmat dan hidayahNya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW serta doa restu dari kedua orang tua, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Pembangunan Sistem Informasi Distribusi Alat Kontrasepsi Dengan Pendekatan Supply Chain Management di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung ”.

Tugas akhir ini disusun sebagai syarat memperoleh Gelar Serjana Komputer di Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa begitu banyak peran serta dari pihak lain untuk proses penyelesaian Tugas Akhir ini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan. Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.

2. Ayahanda Deni Suhendar dan Ibunda Imas Masroh yang selalu memberikan doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti baik secara moril dan materil, serta sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan pendidikan ini.

3. Adik tercinta Wilda Fawziah yang selalu memberikan doa dan dukungan untuk saya.

4. Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun Tugas Akhir.


(7)

iv

5. Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

6. Nelly Indriani W, S.Si., M.T. Selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan saya selama mengikuti akademik dikampus ini.

7. Seluruh staf pengajar/dosen di lingkungan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengajaran dan didikan sepanjang proses perkuliahan.

8. Segenap staf yang ikut berpartisipasi dalam penelitian di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung.

9. Sahabat terbaik, Vebri Belani, Tamia Rismaya, Mentari Nindy Anggraini, Sinta Devi Yanti, Annisa Angraini D, Noviana Herawati yang selalu memberikan dukungan baik dalam suka dan duka dan selalu memberi bantuan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

10. Teman-teman IF-15/2010 yang tidat dapat disebutkan namanya satu persatu, semoga kita sukses.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangan. Penulis mengaharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Agustus 2014


(8)

Tempat ,Tanggal Lahir Bandung, 03 November 1992

Agama Islam

Status Mahasiswa

Alamat Jln.Sapan Sutam No.25 RT.04 RW.04 Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

No.Telp 085722148497

E-mail dianrachmadianti@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1998-2004 MIN Sutam

2004-2007 SMPN 1 Ciparay 2007-2010 SMAN 21 Bandung


(9)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) merupakan badan yang dibawahi oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). BKBPP mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. BKBPP Kabupaten Bandung membawahi 31 UPTKB (Unit Pelayanan Teknis Keluarga Berencana) yang tersebar di seluruh Kabupaten Bandung dan melaksanakan tugas teknis operasional dibidang keluarga berencana yang meliputi distribusi alat kontrasepsi ke UPTKB, mencari sasaran akseptor, membina akseptor, serta melakukan penyuluhan mengenai Keluarga Berencana kepada masyarakat.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Gudang di BKBPP Kabupaten Bandung yaitu H.Tatang Rubaman,S.Sos, BKBPP Kabupaten Bandung mendistribusikan alat kontrasepsi kepada seluruh UPTKB yang melakukan permintaan alat kontrasepsi. Pendistribusian alat kontrasepsi dilakukan setiap awal bulan, tetapi untuk jumlah alat kontrasepsi dan jenis alat kontrasepsi disesuaikan dengan permintaan dari UPTKB dan apabila jumlah pendistribusian alat kontrasepsi tidak sesuai dengan pemesanan, maka UPTKB dapat mengembalikan kembali pemesanan tersebut ke BKBPP untuk dikoreksi, sehingga pada hari tersebut BKBPP dapat melakukan kembali pendistribusian. Pada saat UPTKB akan melakukan permintaan alat kontrasepsi, permintaan alat kontrasepsi tersebut harus sudah disetujui oleh Kepala Gudang UPTKB, Kepala Sub.Bagian dan Kepala UPTKB. Apabila permintaan tersebut tidak disetujui salah satu pihak, maka permintaan alat kontrasepsi dari UPTKB dianggap tidak sah. Selain itu BKBPP melakukan pengadaan ke BKKBN satu bulan sekali dan jumlah alat kontrasepsi serta jenis alat kontrasepsi untuk pengadaan tersebut disesuaikan dengan jumlah kebutuhan di BKBPP. Pengadaan dari BKBPP ke BKKBN harus


(10)

ada persetujuan dari Kepala Bidang KB dan Kepala BKBPP, karena apabila tidak disetujui oleh salah satu pihak maka kebutuhan alat kontrasepsi di BKBPP Kabupaten Bandung tidak dapat terpenuhi. Sampai saat ini BKBPP Kabupaten Bandung mengalami kesulitan dalam hal menentukan jumlah alat kontrasepsi dan jenis alat kontrasepsi untuk pengadaan ke BKKBN karena BKBPP sering mengalami keterlambatan dalam menerima jumlah kebutuhan alat kontrasepsi dari UPTKB. Sehingga dalam menentukan jumlah alat kontrasepsi dan jenis alat kontrasepsi untuk pengadaan ke BKKBN, BKBPP memesan jumlah alat kontrasepsi berdasarkan perkiraan kebutuhan. Akibatnya pada bulan agustus 2013, BKBPP Kabupaten Bandung mengalami kekosongan stok alat kontrasepsi suntikan Disposible dan alat kontrasepsi pil Pratapa sebelum jatuh tempo permintaan kembali.

Hal tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam memperkirakan persediaan alat kontrasepsi yang dibutuhkan di BKBPP Kabupaten Bandung. Apabila persediaan tidak mencukupi, maka pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak terpenuhi, sedangkan apabila kelebihan persediaan alat kontrasepsi dapat menyebabkan kerugian karena alat-alat kontrasepsi akan rusak jika disimpan dalam waktu yang lama disamping memerlukan biaya penyimpanan alat kontrasepsi yang tinggi.

Berdasarkan permasalahan–permasalahan yang ada pada saat ini di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung, maka dibutuhkan suatu pembangunan sistem informasi distribusi alat kontrasepsi dengan pendekatan metode Supply Chain Management di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di latar belakang, maka permasalahan yang terjadi di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung adalah bagaimana membangun sistem informasi


(11)

3

distribusi alat kontrasepsi dengan pendekatan Supply Chain Management di Kabupaten Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi distribusi alat kontrasepsi dengan menggunakan metode Supply Chain Management di BKBPP Kabupaten Bandung.

Tujuan yang ingin dicapai dari sistem yang dibangun ini adalah:

1. Memudahkan dalam menentukan jumlah alat kontrasepsi dan jenis alat kontrasepsi yang harus dipesan ke BKKBN.

2. Membantu dalam mengendalikan data alat kontrasepsi yang keluar dan data alat kontrasepsi yang masuk.

3. Memudahkan Kepala Bidang KB dan Kepala BKBPP dalam melakukan persetujuan pengadaan ke BKKBN.

4. Memudahkan BKBPP dalam mendapatkan informasi dari UPTKB mengenai pengiriman alat kontrasepsi yang dilakukan.

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang dikaji sangat luas maka diperlukan suatu batasan masalah agar program lebih terarah dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

1. Data yang dikelola adalah data permintaan alat kontrasepsi bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2013.

2. Data alat kontrasepsi yang dikelola yaitu jenis alat kontrasepsi suntikan disposible dan jenis alat kontrasepsi pil harsen, kimia farma, pratapa, sunthi sepuri dan triyasa.

3. BKBPP tidak melakukan produksi alat kontrasepsi.

4. Berdasarkan hasil analisis data permintaan alat kontrasepsi dari bulan januari sampai desember tahun 2013 maka dapat disimpulkan metode peramalan yang digunakan adalah Single Exponential Smoothing karena pola gerakan data menunjukan pola fluktuatif secara tidak teratur.


(12)

5. Perhitungan prediksi ketersediaan alat kontrasepsi di BKBPP menggunakan metode Safety Stock.

6. Pembangunan Sistem Informasi ini hanya pada bagian Upstream dari BKBPP ke UPTKB berupa pendistribusian alat kontrasepsi, meramalkan permintaan alat kontrasepsi dan dari BKBPP ke BKKBN berupa pengadaan alat kontrasepsi.

7. Analisis pengelolaan data alat kontrasepsi berdasarkan prosedur yang digunakan di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung.

8. Model analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah analisis tersturktur yang meliputi ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.


(13)

5

b. Studi Lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. Hal ini meliputi:

1. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data dengan cara sesi tanya jawab secara langsung dengan pihak Kepala Gudang di BKBPP Kabupaten Bandung yaitu H.Tatang Rubaman,S.Sos.

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di BKBPP Kabupaten Bandung.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan menggunakan model waterfall. Model waterfall ini adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial dan terdiri dari beberapa tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar 1.1. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:

a. Requirements analysis and definition

Pada tahap ini mengumpulkan kebutuhan secara lengkap dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan melakukan pihak BKBPP Kabupaten Bandung yaitu Bapak H.Tatang Rubaman,S.Sos kemudian dianalisis dan diidentifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan di bangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. System and software design

Tahap ini dikerjakan setelah analisis dan identifikasi kebutuhan di BKBPP Kabupaten Bandung telah selesai dikumpulkan secara lengkap. Setelah tahap pengumpulan data, maka akan dilakukan tahapan untuk mendesain sistem dan perangkat lunak apa saja yang akan digunakan.


(14)

c. Implementation and unit testing

Tahap ini merupakan proses pembuatan kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database server yang menerima dan mengirimkan datanya. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing berupa pengujian black box dan pengujian beta dengan teknik pengambilan data mewawancarai pengguna terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan dari sistem tersebut untuk kemudian dapat diperbaiki.

d. Integration and system testing

Tahap integration ini bisa dilakukan setelah tahapan dari analisis, design dan pengkodean selesai dikerjakan, maka sistem yang sudah selesai dikerjakan dapat digunakan oleh Kepala Gudang, Kepala Bidang KB, Kepala BKBPP dan Pihak dari BKKBN.

e. Operation and maintenance

Tahap operation and maintenance bisa dikatakan tahapan akhir dari pembangunan sistem informasi distribusi alat kontrasepsi dengan pendekatan metode Supply Chain Management di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pengguna yang terkait dengan sistem distribusi alat kontrasepsi. Kemudian sistem yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. Di dalam penelitian ini, pembangunan perangkat lunak tidak sampai ke tahap operation dan maintenance.


(15)

7

Requirements Definition

System and Software design

Implementation and unit testing

Integration and system testing

Operation and Maintenance

Gambar 1. 1 Model Waterfall [6] 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas uraian mengenai latar belakang masalah yang diambil, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai tinjauan umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung dan pembahasan berbagai konsep dasar mengenai sistem informasi, supply chain management, forecasting, monitoring pengendalian persediaan, konsep pengelolaan data, dan teori-teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan topic pembangunan perangkat lunak.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan


(16)

perangkat lunak yang digunakan, selain itu juga terdapat perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas implementasi dalam bahasa pemograman yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir dan saran mengenai pengembangan aplikasi untuk masa yang akan datang.


(17)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung.

2.1.1 Profil Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung

Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota serta peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan pertimbangan peraturan tersebut maka, dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung yang ditetapkan dengan peraturan daerah

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2008. Badan ini melaksanakan fungsi utama selaku unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis yang bersifat spesifik. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Lingkup Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan meliputi Bidang Analisa dan Informasi, Pelayanan Keluarga Berencana, Ketahanan Keluarga serta Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung.


(18)

2.1.2 Visi dan Misi

BKBPP memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: a. Visi

Visi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung adalah Mewujudkan Keluarga Sejahtera yang Maju, Mandiri dan Berkualitas.

b. Misi

Misi yang dimiliki BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui

pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan keluarga sejahtera

2. Penyediaan data mikro keluarga untuk pembangunan di daerah. 3. Meningkatkan kualtitas kepesertaan peserta Keluarga Berencana. 4. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak melalui kesetaraan

keadilan gender, kesejahteraan dan perlindungan anak

5. Mengikatkan peran serta swasta/steak holder dalam pembangunan Keluarga Berencana

2.1.3 Logo BKBPP

Logo BKBPP Kabupaten Bandung dapat terlihat pada gambar 2.1.


(19)

11

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo ini adalah:

1. Bentuk lingkaran pada lambang BKBPP mempunyai makna terikat dalam satu lingkaran keluarga.

2. Dua orang anak didalam satu lingkaran tersebut mempunyai makna bahwa dalam satu keluarga lebih baik mempunyai dua orang anak.

3. Tulisan kb menggunakan huruf kecil sebagai penekanan pada kegiatan BKBPP yang konsisten mengembangkan perencanaan keluarga dan melambangkan egaliterisme, ramah dan dekat dengan keluarga Indonesia. Logo BKBPP memiliki warna biru yang mempunyai arti keluarga dinamis dibawah naungan langit biru yang menyiratkan sebuah fajar baru yang cerah dan mengayomi.

2.1.4 Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung

Struktur Organisasi yang terdapat di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung lihat pada gambar 2.2.


(20)

(21)

13

Selain itu tugas pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

a. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis, perencanaan dan penyusunan program, pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis serta pembinaan administrasi dan teknis di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan.

b. Sekertariat

Sekertariat mempunyai tugas melaksanakan urusan dan memberikan pelayanan teknis dan administrasi dibidang perencanaan umum, kepegawaian dan keuangan kepada semua unsur di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

c. Subbagian Penyusunan Program

Subbagian penyusunan program mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan urusan tugas operasional dan administratif dibidang penyusunan program.

d. Subbagian Kepegawaian dan Umum

Tugas dari subbagian kepegawaian dan umum BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

1. Melakukan urusan kesekretariatan, pengetikan, penggandaan dan tata kearsipan.

2. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan sekretaris serta pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kantor.

3. Menyusun perencanaan serta pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor.

4. Melakukan pengelolaan barang dilingkungan BKBPP dan UPTKB 5. Melakukan tugas keprotokolan dan perjalanan badan.

6. Melakukan pembinaan dan pengawasan administrasi kepegawaian, perlengkapan serta inventarisasi di badan dan UPTKB.


(22)

7. Mengelola data administrasi kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan kepegawaian.

8. Memproses kedudukan hukum pegawai.

9. Menyiapkan bahan untuk menyusun dan menyempurnakan organisasi dan tatalaksana.

10. Melakukan kegiatan-kegiatan akreditasi tenaga fungsional kesehatan dan dokumentasi kepegawaian.

11. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Subbagian Keuangan

Tugas dari subbagian keuangan BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengelolaan keuangan anggaran pendapatan dan belanja. 2. Melakuka pembinaan dan pengawasan administrasi keuangan di badan dan

UPTKB.

3. Melakukan pembayaran gaji pegawai dan pembayaran keuangan lainnya. 4. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.

5. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

f. Bidang Informasi dan Data Keluarga

Tugas dari bidang informasi dan data keluarga BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mengelola administrasi bidang Informasi Data Keluarga

2. Menyusun bahan evaluasi dan laporan bidang informasi dan data keluarga 3. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

g. Bidang Keluarga Berencana

Tugas dari bidang keluarga berencana BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mengelola administrasi bidang keluarga berencana 2. Menyusun program pengendalian reproduksi remaja.


(23)

15

3. Melakukan pengadaan alat kontrasepsi ke BKKBN.

4. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Menyusun program-program penyuluhan terhadap masyarakat

6. Menyiapkan bahan untuk menyusun dan menyempurnakan rencana-rencana keluarga berencana-rencana.

h. Bidang Keluarga Sejahtera

Tugas dari bidang keluarga sejahtera BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mengelola administrasi bidang keluarga sejahtera 2. Menyususn bahan advokasi.

3. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

i. Bidang Pemberdayaan Perempuan

Tugas dari bidang pemberdayaan perempuan BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mengelola administrasi bidang pemberdayaan perempuan. 2. Menyusun program perlindungan dan pemberdayaan perempuan.

3. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

j. Bidang Perlindungan Anak

Tugas dari bidang perlindungan anak BKBPP Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mengelola administrasi bidang perlindungan anak. 2. Menyusun program integrasi hak anak.

3. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(24)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori dari penulisan skripsi ini menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses pembangunan sistem informasi distribusi alat kontrasepsi dengan pendekatan supply chain management di BKBPP Kabupaten Bandung.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Berdasarkan pendekatan elemen adalah sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.[2]

Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang. Fungsi dari informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sekumpulan-sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian yang ada didalamnya. Adapun tujuan dari sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistemastikkan informasi dari seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi suatu organisasi. Kegiatan yang dimaksud didalam sistem infomasi ini diantaranya mengambil, mengolah,


(25)

17

menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan didalam mengoperasikan seluruh aktifitas organisasi yang bersangkutan.

2.2.2 Supply Chain Management

Supply Chain Management adalah metode atau pendekatan integratif untuk mengelola aliran produk, informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir. Prinsip penting dalam SCM adalah transparansi informasi dan kolaborasi antara fungsi internal perusahaan maupun dengan pihak-pihak diperusahaan disepanjang supply chain. Supply Chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, ritel serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik.

Istilah Supply Chain Management pertama kali dikemukakan oleh Oliver & Weber pada tahun 1982. Jadi SCM tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan ekternal yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Karena perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu supply chain pada intinya ingin memuaskan konsumen akhir yang sama, mereka harus bekerja sama untuk membuat produk yang murah, mengirimkannya tepat waktu, dan dengan kualitas yang bagus. Idelnya, hubungan antar pihak pada suatu supply chain berlangsung jangka panjang. Hubungan jangka panjang memungkinkan semua pihak untuk menciptakan kepercayaan yang lebih baik serta menciptakan efisiensi. Efisiensi bisa tercipta karena hubungan jangka panjang berarti mengurangi ongkos-ongkos untuk mendapatkan perusahaan partner baru. [4]

2.2.2.1Komponen Supply Chain Management

Supply Chain Management memiliki 3 komponen utama yang mendukung berjalannya suatu proses bisnis sebagai berikut:


(26)

1. Upstream Supply Chain

Keseluruhan kegiatan perusahaan manufaktur dengan pendistribusiannya atau hubungan distributor dapat diperluas menjadi kepada beberapa tingkatan. Kegiatan utama dalam Upstream Supply Chain ini adalah pengadaan barang. 2. Internal Supply Chain

Internal Supply Chain ini merupakan proses pengiriman barang ke gudang. Kegiatan utama dalam Internal Supply Chain adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

3. Downstream Supply Chain

Kegiatan didalam Downstream Supply Chain ini melibatkan proses pengiriman kepada konsumen akhir. Kegiatan utama dalam Downstream Supply Chain ini adalah distribusi barang, gudang, transportasi.[4]

2.2.2.2Area Cakupan Supply Chain Management

Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah:

1. Kegiatan merancang produk baru (product development)

2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement, purchasing atau control) 3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning & control) 4. Kegiatan melakukan produksi (production)

5. Kegiatan melakukan pengiriman / distribusi (distribution) 6. Kegiatan pengelolaan pengembalian produk/barang (return)

Keenam klasifikasi tersebut biasanya tercermin dalam bentuk pembagian department atau divisi pada perusahaan manufaktur. [4]

Tabel 2. 1 Lima bagian utama dalam sebuah perusahaan manufaktur yang terkait dengan fungsi utama SCM

Bagian Cakupan Kegiatan

Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan

supplier dalam percancangan produk baru.

Pengadaan Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier,

melakukan pembelian supply risk, membina dan

memelihara hubungan dengan supplier.

Perencanaan & pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan

kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan.


(27)

19

Pengiriman / Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman,

mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level ditiap pusat distribusi.

2.2.3 Teori Peramalan (forecasting)

Menyelesaikan masalah dimasa yang akan datang tidak dapat dipastikan, orang senantiasa berupaya menyelesaikannya dengan model pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan perilaku aktual data, begitu juga dalam melakukan peramalan. Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa diwaktu mendatang dan bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Suatu peramalan banyak mempunyai arti, maka peramalan tersebut perlu direncanakan dan dijadwalkan sehingga akan diperlukan suatu periode waktu paling sedikit dalam periode waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu kebijaksanan dan menetapkan beberapa hal yang mempengaruhi kebijaksanaan tersebut. Peramalan diperlukan disamping untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang juga para pengambil keputusan perlu unuk membuat planning.

Peramalan merupakan suatu perkiraan atau taksiran tingkat permintaan suatu produk atau banyak produk untuk kurun waktu tertentu. Peramalan digunakan untuk mengukur atau menaksir keadaan dimasa yang akan datang.

Suatu peramalan perlu diperhatikan tahapan-tahapan yang harus ada dalam proses peramalan. Terdapat enam proses tahapan dalam peramalan, yaitu:

1. Menentukan tujuan ramalan. Bagaimana ramalan akan digunakan dan kapan akan dibutuhkan ramalan? Tahapan ini akan memberikan indikasi tingkat rincian yang diperlukan dalam ramalan, jumlah sumber daya (karyawan,waktu,komputer, dan biaya) yang dapat dibenarkan, serta tingkat keakuratan yang diperlukan.

2. Menetapkan rentang waktu. Ramalan harus mengindikasikan rentang waktu, mengingat bahwa keakuratan menurun ketika rentang waktu meningkat. 3. Memilih teknik peramalan.

4. Memperoleh, membersihkan, dan menganalisa data yang tepat. Memperoleh data dapat meliputi usaha yang signifikan. Setelah memperoleh data data


(28)

mungkin perlu “dibersihkan” agar dapat menghilangkan objek asing dan data

yang jelas tidak benar sebelum analisis. 5. Membuat ramalan.

Memantau ramalan. Ramalan harus dipantau untuk menentukan apakah ramalan dilakukan dengan cara yang memuaskan. Jika tidak memuaskan, periksa kembali metode peramalan, asumsi, keabsahan data, dan lain-lain. Kemudian, mengubahnya sesuai kebutuhan serta menyiapkan revisi ramalan Langkah yang penting dalam memilih suatu metode deret berkala (time series) yang tepat untuk peramalan adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklis dan trend, yaitu:

1. Pola Horizontal (H) terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar niai rata yang konstan. Deret seperti ini adalah stationer terhadap nilai rata-ratanya, pola data dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2. 3 Pola Horizontal

2. Pola Musiman (S) terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman, misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari hari pada minggu tertentu. Pola data dapat dilihat pada gambar 2.4.


(29)

21

Gambar 2. 4 Pola Musiman

3. Pola siklis (C) terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti berhubungan dengan siklus bisnis. Pola data dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Pola Siklis

4. Pola Trend (T) terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Pola data dapat dilihat pada gambar 2.6.


(30)

Peramalan sangat beragam dalam horizon waktu peramalan, faktor yang menentukan hasil sebenarnya, tipe pola dan berbagai aspek lainnya. Untuk menghadapi penggunaan yang luas seperti itu, beberapa teknik telah dikembangkan. Salah satu teknik dalam peramalan yaitu Metode Smoothing (Pemulusan). [3]

2.2.3.1TeknikPeramalan Metode Single Exponential Smoothing

Metode Single Exponential Smoothing dipakai pada kondisi dimana bobot data pada periode yang satu berbeda dengan data pada periode sebelumnya dan membentuk fungsi Exponential. Metode ini banyak mengurangi masalah penyimpangan data karena tidak perlu lagi menyimpan data historis. Pengaruh

besar kecilnya α berlawanan arah dengan pengaruh memasukan jumlah

pengamatan. Metode ini selalu mengikuti setiap trend dalam data sebenarnya karena yang dapat dilakukannya tidak lebih dari mengatur ramalan mendatang

dengan suatu persentase dari kesalahan terakhir. Menentukan α mendekati optimal

memerlukan beberapa kali percobaan.

Jika suatu deret data historis XTuntuk T = 1,2,3,….,N, maka data ramalan eksponensial untuk data waktu T adalah FT. Metode exponential smoothing yang sederhana dikembangkan dari metode rata-rata bergerak. Jika terdapat data dari T pengamatan makan nilai ramalan pada waktu T + 1 dapat dihitung dengan persamaan 2.1 dan 2.2 sementara untuk perhitungan exponential untuk N dapat dilihat dipersamaan 2.3.

(2.1)

(2.2)

Metode exponential untuk N pengamatan adalah sebagai berikut

= + (2.3)

Misalkan observasi yang lama tidak tersedia sehingga harus digantikan dengan suatu nilai pendekatan (aproksimasi). Salah satu pengganti


(31)

23

yang mungkin adalah nilai ramalan periode yang sebelumnya sehingga dapat dihitungan dengan persamaan 2.4 dan 2.5.

(2.4)

(2.5)

Jadi nilai ramalan pada waktu t + 1 tergantung pada pembobotan nilai observasi saat t, yaitu dan pada pembobotan nilai ramalan saat t yaitu 1 - bernilai antara 0 dan 1. Bila , maka dapat dihitung dengan persamaan 2.6.

(2.6) Keterangan :

= Hasil forecast untuk periode t+1 = Konstanta pemulusan

= Data demand aktual untuk periode t = Forecast pada periode t

Dalam metode exponential smoothing nilai α bisa ditentukan secara bebas,

artinya tidak ada suatu cara yang pasti untuk mendapatkan nilai α yang optimal. Maka pemilihan nilai α dilakukan dengan cara trial dan error. Besarnya α terletak

antara 0 dan 1.

2.2.3.2Mengitung Kesalahan Peramalan

Menghitung error biasanya digunakan Mean Absolute Error Square.atau Mean Square

1. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error (MAE) yaitu rata-rata nilai absolute error dari kesalahan meramal (nilai positif dan negatif tidak dilihat) dapat dilihat pada persamaan 2.7.


(32)

2. Mean Squares Error (MSE)

Mean Squared Error (MSE) yaitu rata-rata dari kesalahan forecasting dikuadratkan dan dapat dilihat pada persamaan 2.8.

(2.8)

Keterangan:

= Data aktual pada periode t

= Data ramalan dari model yang digunakan pada periode t = Banyak data hasil ramalan

2.2.4 Monitoring

Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai proyek atau kegiatan. Monitoring membantu mengingatkan ketika terjadi sesuatu yang salah dan membantu agar pekerjaan tetap pada jalurnya.

Monitoring bertujuan mengingkatkan efektifitas dan efisiensi dari sebuah proyek atau organisasi dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang sudah ditentukan. Monitoring memungkinkan kita untuk menentukan apakah sumber daya kita telah mencukupi dan telah digunakan dengan baik dan menjadi dasar yang berguna untuk evaluasi dan mengetahui kapasitas kita telah layak dan cukup.

2.2.5 Teknik Safety Stock

Pemesanan suatu barang sampai barang tersebut itu datang diperlukan jangka waktu yang bervariasi dari beberapa jam sampai bulan. Perbedaan waktu antara saat memesan sampai barang tersebut datang dikenal dengan istilah waktu tenggang (Lead Time). Waktu tenggang dipengaruhi oleh ketersediaan barang yang dipesan dan jarak lokasi antara pemesan dan penyedia barang. Waktu tenggang yang tidak menentu mengakibatkan terjadinya kekurangan barang


(33)

25

misalnya disebabkan penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya, maka dari itu dibutuhkan suatu persediaaan pengaman (safety stock) . Apabila Safety Stock ditetapkan terlalu rendah, persediaan akan habis sebelum persediaan pengganti diterima sehingga produksi dapat terganggu atau permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi. Perencanaan persediaan bahan baku yang telah diperhitungkan namun sering persediaan bahan baku tersebut tidak mencukupi karena sering meloncatnya persediaan hasil produksi perusahaan atau barang persediaan tersebut mengalami kerusakan dan tidak memenuhi standar untuk memenuhi permintaan konsumen.

Rumus persediaan pengaman (safety stock) dapat dihitung dengan persamaan 2.9.

Safety Stock = Pemakaian Rata-Rata Periode Sebelumnya x Lead Time (2.9) Dimana :


(34)

(35)

139

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1. Implementasi Sistem

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara terperinci maka selanjutnya akan dilakukan tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap peletakan sistem sehingga dapat dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan sehingga pengguna sistem dapat memberikan masukan-masukan terhadap pengembang sistem.

4.1.1. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada table 4.1.

Tabel 4. 1 Implementasi Perangkat Lunak

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Microsoft Windows 7

2 Web Server XAMPP Server

3 Web Browser Mozilla Firefox

4 Database Server MySQL

5 Code Editor Macromedia Dreamweaver CS6

4.1.2. Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4. 2 Implementasi Perangkat Keras

No Perangkat Keras Spesifikasi

1. Processor 1,8 Ghz

2. RAM 1 GB

3. VGA 256 MB

4. Harddisk 256 GB


(36)

4.1.3. Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut.

1. Tabel detail_pemesanan

Tabel detail_pemesanan ini digunakan untuk menyimpan data detail dari pemesanan. Tabel detail_pemesanan dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Tabel detail_pemesanan

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_pemesanan` (

`id_detail_pemesanan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_barang` varchar(10) NOT NULL,

`qty` int(11) NOT NULL, `id_pesan` int(11) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_detail_pemesanan`), KEY `id_pesan` (`id_pesan`),

KEY `id_barang` (`id_barang`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=290 ; ALTER TABLE `detail_pemesanan`

ADD CONSTRAINT `detail_barang` FOREIGN KEY (`id_barang`) REFERENCES `t_barang` (`id_barang`),

ADD CONSTRAINT `detail_pemesanan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pesan`) REFERENCES `pemesanan` (`id_pesan`);

2. Tabel detail_pengadaan

Tabel detail_pengadaan ini digunakan untuk menyimpan data detail dari pengadaan. Tabel detail_pengadaan dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Tabel detail_pengadaan

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_pengadaan` (

`id_detail_pengadaan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `safety_stock` double NOT NULL,

`total_qty` double NOT NULL, `id_pengadaan` int(11) NOT NULL, `id_ramal` int(5) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_detail_pengadaan`), KEY `id_pengadaan` (`id_pengadaan`), KEY `id_ramal` (`id_ramal`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=17 ; ALTER TABLE `detail_pengadaan`

ADD CONSTRAINT `detail_pengadaan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pengadaan`) REFERENCES `pengadaan` (`id_pengadaan`),

ADD CONSTRAINT `detail_pengadaan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_ramal`) REFERENCES `ramal` (`id_ramal`);


(37)

141

3. Tabel Pemesanan

Tabel pemesanan ini digunakan untuk menyimpan data pemesanan. Tabel pemesanan dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4. 5 Tabel Pemesanan

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pemesanan` ( `id_pesan` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tgl_pesan` date NOT NULL,

`tgl_kirim` date NOT NULL,

`estimasi_pengiriman` datetime NOT NULL, `verifikasi_1` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `verifikasi_2` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `verifikasi_3` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `verifikasi_puskes` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `max` int(5) NOT NULL,

`status` enum(„menunggu persetujuan‟,‟telah disetujui‟,‟dalam pengiriman‟,‟sudah

diterima‟,‟belum dikirim‟,‟ditolak‟) NOT NULL,

`id_puskesmas` int(5) NOT NULL, `ket` text NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_pesan`), KEY `id_cabang` (`id_puskesmas`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=50 ; ALTER TABLE `pemesanan`

ADD CONSTRAINT `pemesanan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_puskesmas`) REFERENCES `puskesmas` (`id_puskesmas`);

4. Tabel pengadaan

Tabel pengadaan ini digunakan untuk menyimpan data dari pengadaan. Tabel pengadaan dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4. 6 Tabel Pengadaan

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pengadaan` (

`id_pengadaan` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tgl_pengadaan` date NOT NULL,

`tgl_kirim` datetime NOT NULL, `estimasi_pengiriman` date NOT NULL, `ver_kabid` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `ver_subag` enum(„belum‟,‟sudah‟,‟‟,‟‟) NOT NULL, `ver_kepgud` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `ver_kepupt` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `ver_bkbpp` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `ver_bkkbn` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `ket` text NOT NULL,

`id_uptkb` int(5) DEFAULT NULL,

`bkbpp` enum(„n‟,‟y‟) NOT NULL DEFAULT „n‟,


(38)

16 17 18 19 20 21 22 23

diterima‟,‟belum dikirim‟,‟ditolak‟) NOT NULL DEFAULT „belum dikirim‟,

`tgl_terima` datetime NOT NULL,

UNIQUE KEY `id_pesan` (`id_pengadaan`), KEY `id_uptkb` (`id_uptkb`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=9 ; ALTER TABLE `pengadaan`

ADD CONSTRAINT `pengadaan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_uptkb`)

REFERENCES `uptkb` (`id_uptkb`);

5. Tabel Pengiriman

Tabel pengiriman ini digunakan untuk menyimpan data dari pengiriman. Tabel pengiriman dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4. 7 Tabel Pengiriman

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pengiriman` ( `id_kirim` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_pesan` int(5) DEFAULT NULL,

`tgl_pengiriman` datetime NOT NULL, `no_polisi` varchar(10) NOT NULL, `id_user` int(5) NOT NULL, `tgl_diterima` datetime NOT NULL, `id_pengadaan` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id_kirim`),

KEY `no_polisi` (`no_polisi`), KEY `id_pesan` (`id_pesan`), KEY `id_user` (`id_user`),

KEY `id_pengadaan` (`id_pengadaan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=19 ; ALTER TABLE `pengiriman`

ADD CONSTRAINT `pengiriman_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pesan`)

REFERENCES `pemesanan` (`id_pesan`),

ADD CONSTRAINT `pengiriman_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_polisi`)

REFERENCES `t_transportasi` (`no_polisi`),

ADD CONSTRAINT `pengiriman_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_user`)

REFERENCES `user` (`id_user`);

6. Tabel Puskesmas

Tabel puskesmas ini digunakan untuk menyimpan data dari puskesmas. Tabel puskesmas dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4. 8 Tabel Puskesmas

No SQL

1 2 3 4

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `puskesmas` (

`id_puskesmas` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_puskesmas` varchar(20) NOT NULL,


(39)

143 5 6 7 8 9 10 11 12 13

`jarak_puskesmas` int(11) NOT NULL, `id_uptkb` int(5) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_puskesmas`),

UNIQUE KEY `nama_puskesmas` (`nama_puskesmas`), KEY `id_uptkb` (`id_uptkb`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=4 ; ALTER TABLE `puskesmas`

ADD CONSTRAINT `puskesmas_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_uptkb`)

REFERENCES `uptkb` (`id_uptkb`);

7. Tabel Ramal

Tabel ramal ini digunakan untuk menyimpan data dari peramalan barang. Tabel ramal dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4. 9 Tabel Peramalan

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `ramal` (

`id_ramal` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tgl_ramal` date NOT NULL,

`qty_ramal` int(11) NOT NULL, `id_barang` varchar(10) NOT NULL, `id_uptkb` int(5) DEFAULT NULL, `bkbpp` enum(„n‟,‟y‟) NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_ramal`), KEY `id_barang` (`id_barang`), KEY `id_uptkb` (`id_uptkb`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=35 ;

8. Tabel T_barang

Tabel t_barang ini digunakan untuk menyimpan data dari barang. Tabel barang dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4. 10 Tabel Barang

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_barang` ( `id_barang` varchar(10) NOT NULL,

`tgl_masuk` date NOT NULL, `tgl_kadaluarsa` date NOT NULL, `nama_barang` varchar(50) NOT NULL, `jenis` varchar(10) NOT NULL,

`satuan` varchar(11) NOT NULL, `qty` int(11) NOT NULL,

`safetyStock` int(11) NOT NULL DEFAULT „0‟,

`status` enum(„Ada‟,‟Kosong‟) NOT NULL DEFAULT „Kosong‟, `id_uptkb` int(5) DEFAULT NULL,


(40)

13 14 15 16 17 18 19 20 21

`bkbpp` enum(„y‟,‟n‟) NOT NULL DEFAULT „n‟, `bkkbn` enum(„y‟,‟n‟) NOT NULL DEFAULT „n‟, PRIMARY KEY (`id_barang`),

KEY `id_uptkb` (`id_uptkb`),

KEY `id_puskesmas` (`id_puskesmas`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `t_barang`

ADD CONSTRAINT `t_barang_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_uptkb`)

REFERENCES `uptkb` (`id_uptkb`);

9. Tabel t_transportasi

Tabel t_transportasi ini digunakan untuk menyimpan data transportasi. Tabel t_transportasi dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4. 11 Tabel Transportasi

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_transportasi` ( `no_polisi` varchar(10) NOT NULL,

`jenis_kendaraan` varchar(20) NOT NULL, `pengemudi` varchar(30) NOT NULL,

`badan` enum(„UPTKB‟,‟BKBPP‟) NOT NULL, `id_uptkb` int(5) DEFAULT NULL,

`bkbpp` enum(„n‟,‟y‟) NOT NULL, `bkkbn` enum(„n‟,‟y‟) NOT NULL, PRIMARY KEY (`no_polisi`), KEY `id_uptkb` (`id_uptkb`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `t_transportasi`

ADD CONSTRAINT `t_transportasi_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_uptkb`) REFERENCES `uptkb` (`id_uptkb`);

10. Tabel uptkb

Tabel uptkb ini digunakan untuk menyimpan data uptkb. Tabel uptkb dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4. 12 Tabel UPTKB

No SQL

1 2 3 4 5 6 7

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `uptkb` (

`id_uptkb` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_uptkb` varchar(25) NOT NULL,

`alamat_uptkb` text NOT NULL, `jarak_uptkb` int(5) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_uptkb`)


(41)

145

11. Tabel user

Tabel user ini digunakan untuk menyimpan data user. Tabel user dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4. 13 Tabel User

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `user` (

`id_user` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nip` varchar(18) NOT NULL,

`password` varchar(100) NOT NULL, `nama` varchar(50) NOT NULL, `email` varchar(55) NOT NULL, `jabatan` varchar(60) NOT NULL, `id_uptkb` int(5) DEFAULT NULL, `id_puskesmas` int(5) DEFAULT NULL,

`bkbpp` enum(„y‟,‟n‟) NOT NULL DEFAULT „n‟, `bkkbn` enum(„y‟,‟n‟) NOT NULL DEFAULT „n‟, `reset_token` text NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_user`), UNIQUE KEY `nip` (`nip`),

KEY `id_puskesmas` (`id_puskesmas`), KEY `id_uptkb` (`id_uptkb`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=65 ; ALTER TABLE `user`

ADD CONSTRAINT `user_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_uptkb`) REFERENCES `uptkb` (`id_uptkb`),

ADD CONSTRAINT `user_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_puskesmas`)

REFERENCES `puskesmas` (`id_puskesmas`);

4.1.4. Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka yang dibangun dan dibedakan antara antarmuka untuk admin, kepala gudang, kepala bidang keluarga berencana, dan kepala BKBPP. 1. Implementasi Antarmuka Admin

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk admin dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4. 14 Implementasi Antarmuka Admin

Menu Deskripsi Nama File

Halaman Login Digunakan sebagai halaman

login admin

index.php

uptkb Halaman yang digunakan

untuk mengolah data uptkb


(42)

transportasi Halaman yang digunakan

untuk mengolah data

transportasi

transportasi.php

Keluar logout.php

2. Implementasi Antarmuka Kepala Gudang

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk kepala gudang dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4. 15 Implementasi Antarmuka Kepala Gudang

Menu Deskripsi Nama File

Halaman Login Digunakan sebagai halaman

login kepala gudang

index.php

Pengolahan data barang Digunakan untuk mengolah

data barang

pengolahan_barang.php

Pengolahan data pemesanan Digunakan untuk mengolah

data pemesanan

pesanan.php

Pengolahan data Distribusi Digunakan untuk mengolah

data distribusi barang

distribusi.php

Pengolahan data pengadaan Digunakan untuk mengolah

data pengadaan barang

pengadaan_barang.php Monitoring persediaan barang Digunakan untuk penyajian

hasil monitoring persediaan barang

monitoring_persediaan.php

Laporan persediaan barang Digunakan untuk melihat

laporan persediaan barang

lap_persediaan.php

Pengolahan surat jalan Digunakan untuk mengolah

data surat jalan

surat_jalan.php

Persetujuan pemesanan Digunakan untuk mengelola

persetujuan pemesanan

ver_pesanan.php

Keluar Digunakan untuk keluar dari

halaman akses menuju

halaman login

logout.php

3. Implementasi Antarmuka Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB)

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk kepala bidang keluarga berencana dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4. 16 Implementasi Antarmuka Kepala Bidang Keluarga Berencana

Menu Deskripsi Nama File

Halaman Login Digunakan sebagai halaman

login kepala bidang keluarga berencana

index.php

Verifikasi data pemesanan Digunakan untuk

memverifikasi pemesanan

barang


(43)

147

Pengolahan data peramalan Digunakan untuk mengolah

data peramalan barang

peramalan.php

Pengolahan data pengadaan Digunakan untuk mengolah

data pengadaan barang

pengadaan.php

Keluar Digunakan untuk keluar dari

halaman akses menuju

halaman login

logout.php

4. Implementasi Antarmuka Kepala BKBPP

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Kepala BKBPP dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4. 17 Implementasi Antarmuka Kepala BKBPP

Menu Deskripsi Nama File

Halaman Login Digunakan sebagai halaman

login kepala BKBPP

index.php

Verifikasi data pemesanan Digunakan untuk

memverifikasi pemesanan

barang

ver_pemesanan.php

Verifikasi data pengadaan Digunakan untuk

memverifikasi pengadaan

barang

ver_pengadaan.php

Keluar Digunakan untuk keluar dari

halaman akses menuju

halaman login

logout.php

5. Implementasi Antarmuka BKKBN

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk BKKBN dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4. 18 Implementasi Antarmuka BKKBN

Menu Deskripsi Nama File

Halaman Login Digunakan sebagai halaman

login BKKBN

index.php

Verifikasi data pemesanan Digunakan untuk

memverifikasi pemesanan

barang

ver_pesanan.php

Keluar Digunakan untuk keluar dari

halaman akses menuju

halaman login


(44)

4.2. Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada sistem informasi yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui sistem informasi yang dibuat telah memenuhi kinerja sesuai dengan tujuan perancangan.

Pengujian yang dipergunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian black box. Pengujian black box terfokus pada pengujian persyaratan fungsional sistem informasi.

Rencana pengujian yang akan dilakukan adalah dengan cara menguji sistem yang dibangun secara Black Box dan Beta. Pengujian pembangunan sistem informasi distribusi alat kontrasepsi di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung menggunakan data uji berdasarkan data yang diberikan dari beberapa data yang telah diberikan.

4.2.1. Skenario Pengujian Black Box

Pengujian black box difokuskan pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun. Rencana pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4. 19 Tabel Skenario Pengujian

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Login pengguna Black Box

Data Uptkb Penambahan

Pengubahan

Black Box

Data Transportasi Penambahan

Pengubahan

Black Box

Data User Penambahan

Pengubahan

Black Box

Data Barang Penambahan

Pengubahan

Black Box

Data Surat Jalan Pengunduhan Black Box

Data Laporan Persediaan Pengunduhan Black Box

Data Peramalan Penambahan

Penghapusan Pencarian

Black Box


(45)

149

4.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Pengujian dilakukan dengan menguji setiap proses untuk kemungkinan kesalahan yang terjadi.

1. Pengujian Login

Login digunakan untuk Admin, Kepala Gudang, Kepala Bidang KB, Kepala BKBPP, pihak BKKBN masuk ke dalam sistem. Pengujian Data login dapat dilihat pada tabel 4.20.

Tabel 4. 20 Pengujian Login

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

NIP :1988327632701 Password : 1988327632701

Mengisikan data login yang sudah terdaftar.

Data login benar dan akan masuk ke masing-masing interface yang telah ditentukan sesuai dengn data login.

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

NIP :1988327632701 Password : admin

Muncul pesan

“username atau password salah.”

Muncul pesan

“username atau

password salah”

[√] diterima

[ ] ditolak Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan NIP : Password :

Muncul pesan

“silahkan isi

semua field

terlebih dahulu”

Muncul pesan

“silahkan isi semua

field terlebih dahulu”

[√] diterima

[ ] ditolak

2. Pengujian Penambahan Data UPTKB

Pengujian penambahan data UPTKB dilakukan oleh admin. Pengujian penambahan data UPTKB dapat dilihat pada tabel 4.21.

Tabel 4. 21 Pengujian Tambah Data Uptkb

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nama : Majalaya

Alamat : Jln.Majalaya no.45

Mengisikan data uptkb dan menyimpan data.

Data jadwal dapat tersimpan

[√] diterima [ ] ditolak


(46)

Jarak : 50

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nama : Majalaya

Alamat : Jln.Majalaya no.45

Jarak :

Menampilkan pesan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan jarak” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan jarak” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nama : Alamat : Jarak :

Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu” Dapat menampilkan pesan kesalahan

“silahkan isi semua field terlebih dahulu”

[√] diterima

[ ] ditolak

3. Pengujian ubah data uptkb

Pengujian pengubahan data UPTKB dilakukan oleh admin. Pengujian pengubahan data UPTKB dapat dilihat pada tabel 4.22.

Tabel 4. 22 Pengujian Ubah Data Uptkb

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nama : Majalaya

Alamat : Jln.Laswi no.45 Majalaya

Jarak : 50

Muncul pesan

“Data UPTKB telah diedit”

Dapat menampilkan pesan kesalahan

“Data UPTKB telah diedit”

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nama : Majalaya Alamat :

Jarak : 50

Menampilkan pesan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan nomor alamat” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan nomor alamat” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nama : Alamat : Jarak :

Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu” Dapat menampilkan pesan kesalahan

“silahkan isi semua field terlebih dahulu”

[√] diterima


(47)

151

4. Pengujian Penambahan Data Transportasi

Pengujian penambahan data transportasi dilakukan oleh pihak admin. Pengujian penambahan data transportasi dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4. 23 Pengujian Tambah Data transportasi

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

Nomor Polisi : D 3504 XO

Jenis Kendaraan : Mobil Pengemudi : Vebri Belani

Muncul pesan

“Data transport

telah

ditambahkan”

Dapat menampilkan

pesan “Data transport telah ditambahkan”

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nomor Polisi : Jenis Kendaraan : Mobil Pengemudi : Vebri Belani

Menampilkan pesan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan nomor polisi” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan nomor polisi” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nomor Polisi : Jenis Kendaraan : Pengemudi :

Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu” Dapat menampilkan pesan kesalahan

“silahkan isi semua field terlebih dahulu”

[√] diterima

[ ] ditolak

5. Pengujian ubah data transportasi

Pengujian pengubahan data transportasi dilakukan oleh admin. Pengujian pengubahan data transportasi dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4. 24 Pengujian Ubah Data Transportasi

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

Nomor Polisi : D 3504 XO

Jenis Kendaraan : Mobil Pengemudi : Maulana Ibrahim Muncul pesan “Data transportasi telah diedit” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Data transportasi telah diedit” [√] diterima


(48)

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nomor Polisi : Jenis Kendaraan : Mobil Pengemudi : Maulana Ibrahim Menampilkan pesan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan nomor polisi” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan nomor polisi” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nomor Polisi : Jenis Kendaraan : Pengemudi :

Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu” Dapat menampilkan pesan kesalahan

“silahkan isi semua field terlebih dahulu”

[√] diterima

[ ] ditolak

6. Pengujian Penambahan Data User

Pengujian penambahan data user dilakukan oleh admin. Pengujian penambahan data user dapat dilihat pada tabel 4.25.

Tabel 4. 25 Pengujian Tambah Data User

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

NIP : 19827382371 Password : 19827382371 Nama : Deni Suhendar

Email :

denisuhendar@gmail.com Badan : BKBPP

Jabatan : Kepala Bidang KB

Muncul pesan

“Data user telah ditambahkan”

Dapat menampilkan

pesan “Data user

telah ditambahkan”

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

NIP : 19827382371 Password : 19827382371 Nama : Deni Suhendar Email :

Badan : BKBPP

Jabatan : Kepala Bidang KB Menampilkan pesan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan email.” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan email.” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan NIP :

Muncul pesan

“silahkan isi Dapat menampilkan pesan kesalahan

[√] diterima


(49)

153

Password : Nama : Email : Badan : Jabatan :

semua field

terlebih dahulu” “silahkanfield terlebih isi semua

dahulu”

7. Pengujian Pengubahan Data User

Pengujian pengubahan data user dilakukan oleh admin. Pengujian pengubahan data user dapat dilihat pada tabel 4.26.

Tabel 4. 26 Pengujian Ubah Data User

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

NIP : 19827382372 Password : 19827382372 Nama : Tatang Pahlevi

Email :

tatangpahlevi@gmail.com Badan : BKBPP

Jabatan : Kepala Bidang KB

Muncul pesan

“Data user telah diedit”

Dapat menampilkan pesan kesalahan

“Data user telah diedit”

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

NIP : 19827382372 Password : 19827382372 Nama : Tatang Pahlevi

Email :

tatangpahlevi@gmail.com Badan : BKBPP Jabatan :

Menampilkan pesan “Jabatan harus diisi.” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Jabatan harus diisi.” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Nomor Polisi : Jenis Kendaraan : Pengemudi :

Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu” Dapat menampilkan pesan kesalahan

“silahkan isi semua

field terlebih

dahulu”

[√] diterima

[ ] ditolak

8. Pengujian Penambahan Data Barang

Pengujian penambahan data barang dilakukan oleh admin. Pengujian penambahan data barang dapat dilihat pada tabel 4.27.


(50)

Tabel 4. 27Pengujian Tambah Data Barang

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Id_barang : H00-001 Nama_barang : Harsen Jenis : Pil

Satuan : Strip Qty : 1700

Muncul pesan

“Data barang telah ditambahkan”

Dapat menampilkan

pesan “Data barang telah ditambahkan”

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Id_barang : H00-001 Nama_barang : Harsen Jenis : Pil

Satuan : Strip Qty : Menampilkan pesan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan qty.” Dapat menampilkan pesan kesalahan “Penambahan gagal, jangan mengosongkan qty.” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Id_barang : Nama_barang : Jenis : Satuan : Qty :

Muncul pesan

“please fill out

this field

Dapat menampilkan pesan kesalahan

“please fill out this field”

[√] diterima

[ ] ditolak

9. Pengujian Pengubahan Data Barang

Pengujian pengubahan data barang dilakukan oleh admin. Pengujian pengubahan data barang dapat dilihat pada tabel 4.28.

Tabel 4. 28 Pengujian Ubah Data Barang

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Id_barang : H00-001 Nama_barang : Harsen Jenis : Pil

Satuan : Strip Qty : 1700

Muncul pesan

“Data barang telah diedit”

Dapat menampilkan pesan kesalahan

“Data barang telah diedit”

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Id_barang : H00-001 Nama_barang : Jenis : Pil Satuan : Strip

Menampilkan

pesan “please

select an item in the list.”

Dapat menampilkan pesan kesalahan

“please select an item in the list.”

[√] diterima


(51)

155

Qty : 1700

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Id_barang : Nama_barang : Jenis :

Satuan : Qty :

Muncul pesan

“please fill out

this field

Dapat menampilkan pesan kesalahan

“please fill out this field”

[√] diterima

[ ] ditolak

10. Pengujian Pengunduhan Surat Jalan

Pengujian pengunduhan surat jalan dilakukan oleh Kepala Gudang. Pengujian pengunduhan surat jalan dapat dilihat pada tabel 4.29.

Tabel 4. 29 Pengujian Pengunduhan Surat Jalan

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Klik Surat Jalan Data materi

yang didownload

Data materi yang didownload

[√] diterima

[ ] ditolak

11. Pengujian Pengunduhan Laporan Persediaan

Pengujian pengunduhan laporan persediaan dilakukan oleh Kepala gudang. Pengujian pengunduhan laporan persediaan dapat dilihat pada tabel 4.30.

Tabel 4. 30 Pengujian Pengunduhan Laporan Persediaan

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Klik Laporan Persediaan Data materi

yang didownload

Data materi yang didownload

[√] diterima

[ ] ditolak

12. Pengujian Penambahan Data Peramalan

Pengujian penambahan data peramalan dilakukan oleh Kepala Bidang KB. Pengujian Penambahan Data Peramalan dapat dilihat pada tabel 4.31.


(52)

Tabel 4. 31 Pengujian Penambahan Data Peramalan

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

Tanggal Peramalan :

1/7/2014

Nama Alkon : Disposible

Muncul pesan “Data barang telah

ditambahkan”

Dapat menampilkan pesan “Data barang telah ditambahkan”

[√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Salah)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan

Tanggal Peramalan :

3/7/2014

Nama Alkon : Disposible

Menampilkan pesan “Penambahan gagal, peramalan hanya dapat dilakukan tanggal 1” Dapat menampilkan pesan “Penambahan gagal, peramalan hanya dapat dilakukan tanggal 1” [√] diterima

[ ] ditolak

Kasus dan hasil uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang

Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukan Tanggal Peramalan : Nama Alkon :

Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu” Dapat menampilkan pesan kesalahan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”

[√] diterima

[ ] ditolak

13. Pengujian Penghapusan Data Peramalan

Pengujian penghapusan data peramalan barang dilakukan oleh Kepala Bidang KB. Pengujian penghapusan data peramalan dapat dilihat pada tabel 4.32.

Tabel 4. 32 Pengujian Penghapusan Data Peramalan

Kasus dan hasil uji (Data Benar)

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Pilih Peramalan yang akan dihapus Muncul pesan “Data ramal berhasil telah dihapus” Dapat menampilkan

pesan “Data ramal

berhasil telah

dihapus”

[√] diterima

[ ] ditolak

14. Pengujian Pencarian Data Pemesanan

Pengujian pencarian data pemesanan barang dilakukan oleh Kepala Bidang KB. Pengujian pencarian data pemesanan dapat dilihat pada tabel 4.33.


(1)

162

4) Pertanyaan wawancara Kepala BKBPP

1. Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik? 2. Apakah sistem ini sudah mengelola data pengadaan dengan baik?

3. Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ? 4. Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan sistem ini ? 5. Bagaimana pendapat anda tentang tampilan antarmuka pada sistem ini ?

Tabel 4.38 adalah jawaban dari Ibu Grace Handayani selaku Kepala BKBPP yang akan menjadi pengguna sebagai Kepala BKBPP dari sistem ini terhadap kelima pertanyaan diatas.

Tabel 4. 38 Hasil Wawancara Pengguna Kepala BKBPP

Pertanyaan Jawaban

Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik?

Dengan dibangunnya sistem ini, saya merasa terbantu dalam mengelola data pemesanan Apakah sistem ini sudah mengelola data pengadaan dengan

baik?

Dengan adanya sistem ini dapat membantu saya dalam mengelola data pengadaan.

Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ?

Penggunaan bahasa dalam sistem ini mudah dimengerti dan mudah dipahami dengan penggunaan bahasa yang baik pula Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan

sistem ini ?

Penggunaan sistem untuk saat ini masih cukup mudah

Bagaimana pendapat anda tentang tampilan antarmuka pada sistem ini ?

Tampilan antarmuka sudah cukup baik dan mudah untuk digunakan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala BKBPP dengan adanya sistem informasi ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini membantu Kepala BKBPP dalam mengelola data pemesanan dan data pengadaan dengan cukup baik dan dengan penggunaan bahasa dan tampilan antarmuka yang mudah dimengerti. 5) Pertanyaan wawancara Pihak BKKBN

1. Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik? 2. Apakah sistem ini sudah mengelola data pengiriman dengan baik?

3. Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ? 4. Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan sistem ini ? 5. Bagaimana pendapat anda tentang tampilan antarmuka pada sistem ini ?


(2)

163

Tabel 4.39 adalah jawaban dari pihak BKKBN selaku Supplier yang akan menjadi pengguna sebagai pihak BKKBN dari sistem ini terhadap kelima pertanyaan diatas.

Tabel 4. 39 Hasil Wawancara Pengguna Pihak BKKBN

Pertanyaan Jawaban

Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik?

Sistem yang dibangun ini sudah cukup baik dalam mengelola data pemesanan

Apakah sistem ini sudah mengelola pengiriman dengan baik?

Dengan dibangunnya sistem ini dapat membantu saya dalam memantau pengiriman alat kontasepsi.

Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ?

Pemakaian bahasa dalam sistem ini mudah dimengerti dan mudah dipahami.

Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan sistem ini ?

Penggunaan sistem untuk saat ini mudah digunakan

Bagaimana pendapat anda tentang tampilan antarmuka pada sistem ini ?

Tampilan antarmuka sudah cukup baik dan mudah untuk dimengerti dan digunakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pihak BKKBN dengan adanya sistem informasi ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini membantu Pihak BKKBN dalam mengelola data pemesanan dan mengelola pengiriman dengan cukup baik dan dengan penggunaan bahasa dan tampilan antarmuka yang mudah dimengerti.

4.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta

Berdasarkan pengujian beta diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem ini cukup mudah untuk digunakan

2. Sistem ini memiliki tampilan antarmuka yang cukup dimengerti

3. Penggunaan bahasa dalam sistem ini cukup dimengerti dan cukup mudah untuk digunakan

4. Sistem ini cukup membantu Kepala Gudang, Kepala Bidang KB, Kepala BKBPP, dan Pihak BKKBN dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing. 5. Fitur-fitur yang ada pada sistem ini juga cukup membantu pekerjaan


(3)

(4)

165

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam penulisan tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi yang dibangun ini dapat memudahkan BKBPP dalam menentukan jumlah alat kontrasepsi dan jenis alat kontrasepsi yang harus dipesan ke BKKBN

2. Sistem informasi ini membantu Kepala Gudang dalam mengendalikan data alat kontrasepsi yang keluar dan data alat kontrasepsi yang masuk.

3. Sistem informasi ini memudahkan Kepala Bidang KB dan Kepala BKBPP dalam melakukan persetujuan pengadaan ke BKKBN.

4. Sistem informasi ini memudahkan BKBPP dalam mendapatkan informasi dari UPTKB mengenai pengiriman alat kontrasepsi yang dilakukan.

5.2 Saran

Saran untuk pengembangan sistem informasi ini ada beberapa saran yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Membuat tampilannya lebih menarik lagi karena tampilan yang digunakan sekarang masih cukup sederhana.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan sistem yang dibangun dapat melakukan pengelolaan stok alat kontrasepsi yang mempertimbangkan tanggal kadaluarsa dari alat kontrasepsi tersebut.


(5)

(6)