2.2.1. Hubungan Diferensiasi Produk dengan Keputusan Pembelian
Hubungan antara diferensiasi produk dengan proses keputusan pembelian dijelaskan oleh Michael Porter dalam Indra Wijaya 2007:65, menyatakan
bahwa: “A company can out perform its rivals only if it can establish a difference
that it can preserve. It must deliver greater value to customer or create comparable value at lower cost, or both. Most of the time, differentiation
is why people buy”. “Sebuah perusahaan dapat bersaing jika dapat membuat perbedaan yang
bisa dipertahankan. Hal ini dapat memberikan nilai yang lebih besar pada pelanggan atau menciptakan nilai sebanding dengan biaya yang lebih
rendah, atau keduanya. Biasanya, diferensiasi adalah alasan mengapa
orang membeli”.
2.2.2. Hubungan Diferensiasi Produk dengan Citra Merek
Menurut Peter Dumonic dan Daniel T. Knowles 2007 menjelaskan bahwa dalam diferensiasi produk terdapat faktor komplek yaitu penjelasan tentang suatu produk
yang lebih baik dan produk yang komplek dapat membedakan bagaimana produk tersebut berbeda dengan produk pesaing. Diferensiasi produk merupakan faktor
pendorong bagi konsumen untuk tetap berhubungan dengan perusahaan agar terjadi pembelian ulang yang lebih banyak, kesetiaan pelanggan dan pemberian
citra merek yang positif.
2.2.3. Hubungan Citra Merek dengan Keputusan Pembelian
Wicaksono 2007, mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam keputusan pembelian. Brand image Citra Merek yang dikelola dengan baik akan
menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi:
a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian. b.
Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk.
c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi
teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing. Aaker dalam Vranesevic 2003, penciptakan kesan menjadi salah satu
karateristik dasar dalam orientasi pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan merek yang kuat. Implikasi dari hal tersebut
menjadikan merek suatu produk menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam
memilih suatu produk.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka berikut ini adalah Gambar Kerangka Pemikiran
Gambar: 2.4 Paradigma Penelitian
Diferensiasi Produk
1. Bentuk
2. Fitur
3. Penyesuaian
4. Kualitas Kinerja
5. Kualitas
Kesesuaian 6.
Ketahanan 7.
Keandalan 8.
Gaya
Citra Merek
1. Merek
2. Kemasan
3. Kualitas
Keputusan Pembelian
1. Pengenalan
Masalah 2.
Pencarian Informasi
3. Evaluasi
Alternatif 4.
Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca
Pembelian
2.3. Hipotesis Penelitian Hipotesis Utama: