Model Jerold E. Kemp, dkk

pembelajar, strategi pembelajar, sistem penyampaian, penilaian proses belajar dan penilaian belajar. 2. Sering di adakan pengulangan kegiatan dengan tujuan Evaluate and Review. selain itu model ini mengedepankan pembelajar, ditinjau dari proses belajar, tipe belajar, kemampuan prasyarat. 3. Turut mengutamakan partisipasi pembelajar dalam Poin Require Learner Participation, sehingga di adakan pengelompokan- pengelompokan kecil seperti pengelompokan pebelajar menjadi belajar mandiri dan belajar tim dll. Serta penugasan yang bertujuan untuk memicu keaktifitasan peserta didik. 4. Menyiratkan untuk para guru untuk menyampaikan materi dan mengelola kegiatan kelas 5. Pada poin Select methods Media and Materials serta Utilize Media and Materials membuat guru atau pendidik aktif untuk menemukan dan memanfaatkan, bahan dan media yang tepat dan memanfaatkan secara optimal media yang telah ada model ini dapat diterapkan sendiri oleh guru Randa, 2011. Adapun kekurangan Model ASSURE sebagai berikut. 1. Tidak mencakup suatu mata pelajaran tertentu. 2. Walau komponen relatif banyak, namun tidak semua komponen desain pembelajaran termasuk di dalamnya Randa, 2011.

3. Model Jerold E. Kemp, dkk

Model desain system pembelajaran yang dikemukakan oleh Jerold E. Kemp dkk berbentuk lingkaran menunjukkan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain system pembelajaran, yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya. 1. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan pembelajaran 2. Menentukan dan menganalisis karakter siswa 3. Mengidentifikasi materi dan menganalisis komponen tugas belajar yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran 4. Menetapkan tujuan pembelajaran khusus bagi siswa 5. Membuat sistematika panyampaian materi pembelajaran secara sistematik dan logis 6. Merancang strategi pembelajaran 7. Menetapkan metode untuk menyampaikan materi pelajaran 8. Mengembangkan instrumen evaluasi 9. Memilih sumber-sumber yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran Model desain system pembelajaran yang memungkinkan penggunanya untuk memulai kegitan desain dari komponen yang mana saja. Model ini tergolong dalam taksonomi model yang berorientasi pada kegitan pembelajaran individual atau klasikal. Model ini dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas secara efektif, efisien, dan menarik. Ada beberapa factor penting yang mendasari pengunaan model desain system pembelajaran kemp yaitu : a. Kesiapan siswa dalam mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran b. Strategi pembelajaran dan karakteristik siswa c. Media dan sumber belajar yang tepat d. Dukungan terhadap keberhasilan belajar siswa e. Menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran f. Revisi untuk membuat program pembelajaran yang efektif dan efisien. Model desain pembelajaran J. Kemp merupakan model desain pembelajaran di jenjang SD, SMP, dan SMA. Aplikasi model desain pembelajaran ini dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Karena itu, RPP harus mempunyai daya terap aplicable yang tinggi. Tanpa perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya. Sebagaimana rencana pembelajaran pada umumnya, rencana pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dirancang oleh guru -yang akan melaksanakan pembelajaran di kelas¬yang berisi skenario tentang apa yang akan dilakukan siswanya sehubungan topik yang akan dipelajarinya. wordpress.com2011 Kelebihan pada model ini adalah selalu diadakannya revisi. Dan kekurangannya adalah model pembelajarannya adalah pembelajaran konvensional, yang mana pada pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hafalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, dan menekankan pada informasi konsep, latihan soal dalam tes.

4. Model Smith dan Ragan