JURNAL BELAJAR BAB I DAN II Desain Pembe

IDENTITAS
NAMA

: HANI’ FARIDAH

NIM

: 201310070311166

KELAS

: BIOLOGI 2D

FAKULTAS

: FKIP

REFLEKSI DIRI
Pada pertemuan minggu lalu presentasi dilakukan oleh kelompok 1 yang menyampaikan
materi tentang Mengenal Kurikulum 2013 dan kelompok 2 yang menyampaikan materi tentang
Hakikat Desain Pembelajaran. Presentasi berjalan dengan lancar seperti biasanya. Beberapa

mahasiswa yang aktif mengajukan berbagai pertanyaan, dan para penyajipun mampu
menjawabnya dengan baik. Bapak Husamah juga memberikan beberapa tambahan di akhir
pelajaran, sehingga pemahaman yang kami dapat dari materi yang telah disampaikan semakin
bertambah.
Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun memang diupayakan agar bisa terus
berkembang, demi mencetak generasi penerus yang lebih baik dan berkualitas dari yang
sebelumnya. Karena itu, untuk kurikulum pendidikan, yang merupakan salah satu komponen
penting dalam pendidikanpun mengalami beberapa perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.
Kurikulum seharusnya diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda
terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan
masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan (Kemdikbud, 2012).
Perubahan kurikulum memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong
siswa untuk aktif. Menurut Syaifuddin , minimal ada lima rasionalisasi pengembangan
kurikulum 2013 yaitu tentang eksternal dan internal, pola pikir pengembangan kurikulum 2013,
pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses dan penyesuaian beban.
Pada presentasi minggu lalu, ada beberapa teori yang dikemukakan, antara lain: Teori
Belajar Behaviorisme, Teori Belajar Kognitivisme, Teori Belajar Konstruktivisme, dan Teori
Belajar Humanistik. Setiap teori memiliki pandangan yang berbeda, tetapi tentu saja pada
dasarnya sama. Setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai calon
pendidik masa depan, kita tidak harus hanya berpusat pada satu teori, saja. Kita bisa mengambil


pengetahuan dan hal-hal positif dari setiap teori tersebut, untuk bisa menerapkan pembelajaran
yang jauh lebih baik.
Sementara itu, hubungan antara guru dengan desain pembelajaran, yaitu dimana semua
guru profesional dituntut terampil mengemas pembelajaran dan terampil dalam mengajar tidak
hanya semata-mata hanya menyajikan materi ajar. Guru dituntut memiliki pendekatan
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru dituntut menguasai dan memahami
materi yang akan diajarkan agar dengan cara demikian para siswa akan benar-benar memahami
apa yang akan diajarkan. Karena itu, guru memiliki peran yang sangat penting, apakah
pembelajaran itu akan berjalan dengan baik atau tidak, tergantung bagaimana seorang guru
memiliki kesadaran akan tanggung jawab mereka, yakni untuk meningkatkan kecerdasan bangsa
dengan menyampaikan segala pengetahuan yang mereka miliki kepada peserta didik, sehingga
ilmu yang mereka miliki bermanfaat, bukan sekedar profesi semata.