Penentuan Populasi dan sampel Analisis Data

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Pencucian Uang. 8. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang b. Data sekunder berupa bahan hukum sekunder anatara lain meliputi peraturan pelaksanaan, Rancangan Undang-Undang, Keputusan Menteri dan Peraturan Pemerintah. c. Data tersier berupa bahan bacaan lain berupa karya ilmiah, literatur-literatur, hasil penelitian yang akan berkaitan dengan masalah yang akan dibahas atau diteliti dalam skripsi ini.

C. Penentuan Populasi dan sampel

Populasi yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang dapat diduga-diduga. Populasi adalah sejumlah manusia atau unit yang mempunyai ciri-ciri dan karakteristik yang sama Soerjono Soekanto, 1986:172. Populasi dalam penelitian ini adalah Penyidik Polisi Daerah Lampung dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung. Sampel merupakan sejumlah objek yang jumlahnya kurang dari populasi. Pada sampel penelitiannya diambil dari beberapa orang populasi secara purposive sampling atau penarikan sampel yang bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan pada tujuan tertentu Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1987:152. Dalam penelitian ini responden sebanyak 4 orang, yaitu: 1. Penyidik Polisi Daerah Lampung : 2 orang 2. Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung : 2 orang + 4 Orang

D. Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Studi Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan cara melakukan serangkaian kegiatan seperti membaca, mencatat dan membuat ulasan bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. b. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan melalui wawancara dengan para responden yang telah direncanakan sebelumnya.

2. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut Abdulkadir Muhammad, 2004:126. a. Pemeriksaan data editing, yaitu mengoreksi apakah data yang terkumpul sudah cukup lengkap, sudah benar, dan sudah sesuairelevan dengan masalah. b. Penandaan data coding, yaitu memberi catatan atau tanda yang menyatakan jenis sumber data responden, buku, literatur, perundang-undangan, atau dokumen. c. Rekonstruksi data reconstructing, yaitu menyususn ulang data secara teratur, berurutan, logis, sehingga mudah dipahami dan dinterpretasikan. d. Sistematisasi data sistematizing, yaitu menempatkan data menurut kerangka, sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah, sehingga memudahkan analisis data.

E. Analisis Data

Data yang diperoleh lalu diolah kemudian dianalisis secara kulitatif, yaitu menguraiakan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tumpang tindih, dan efektif, sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis. Uraian kalimat dan penjelasan berdasarkan hasil pembahasan kemudian diambil kesimpulan sebagai jawaban terhadap permasalahan yang diteliti.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden Sebelum penulis menguraikan hasil penelitian dan pembahasan, dan untuk menjawab permasalahan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis melakukan studi pustaka dan wawancara kepada responden yaitu 4 empat orang yang dianggap mengerti dan dapat mencapai tujuan dari penulisan skripsi ini, adapun responden dalam penelitian adalah: 1. Nama : Ketut Suryana, S.H. Umur : 28 tahun Pendidikan : SI PekerjaanPangkat : PolisiBriptu Alamat : Teluk Betung, Bandar Lampung 2. Nama :Tb. Beni Sandera Umur : 47 tahun Pendidikan : SMA PekerjaanPangkat : Polisi Briptu Alamat : Komplek Perumahan Polri Haji Mena. 3. Nama : Erna Dewi, S.H., M.H Umur : 48 Tahun Pendidikan : S2 Pekerjaan : PNSDosen Unila Alamat : Fakultas Hukum Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro Nomor 1 Bandar Lampung 4. Nama : Dr I Gede AB. Wiranata, S.H., M.H Umur : 47 Tahun Pendidikan : S3 Pekerjaan : PNSDosen Unila Alamat : BTN III Jl. Damar Nomor 11 Bandar Lampung

B. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Dan

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Perdata Tentang Syarat Sah Kontrak Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

9 219 88

Informasi, Dokumen Dan Tanda Tangan Elektronik Sebagai Alat Bukti Yang Sah Dalam Hukum Acara Perdata Kaitannya Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008.

1 73 168

Hasil Penyadapan KPK Sebagai Alat Bukti Dalam Perspektif Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

1 64 77

IMPLEMENTASI PASAL 5 UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MENGENAI PEMBERLAKUAN DOKUMEN ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI SAH

0 6 18

DATA ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

2 21 96

PENDAHULUAN KEKUATAN E-MAIL SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PROSES PERSIDANGAN PERKARA PERDATA (Berdasarkan Pasal 1866 KUHPerdata dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik).

0 0 19

Kedudukan Bukti Elektronik Sebagai Alat Bukti Di Pengadilan Setelah Berlakunya Undang Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.

1 1 17

Bentuk Pengaturan Yang Tepat Terkait Pengakuan Dan Kekuatan Pembuktian Alat Bukti Elektronik Sebagai Alat Bukti Baru Dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.

0 0 27

undang undang no 11 tahun 2008 informasi dan transaksi elektronik

0 0 22

BAB II INFORMASI ELEKTRONIK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Pengertian Informasi Elektronik - Informasi yang Menyesatkan dalam Perdagangan Efek Tanpa Warkat Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

0 0 11