I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma
dari masyarakat
industri menjadi
masyarakat informasi membawa perubahan penting dalam bidang hukum. Dahulu belum dikenal
istilah hukum telematika cyberlaw namun atas perkembangan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika, cyberlaw dikenal dan menjadi salah suatu
bidang hukum yang berkembang pesat. Seiring dengan era globalisasi perkembangan teknologi semakin pesat terutama teknologi informasi. Kemajuan teknologi telah
mengubah hidup manusia lebih mudah karena teknologi selalu memanjakan manusia dengan segala kecanggihannya dan daya kerja yang efektif dan efisien.
Perubahan bentuk masyarakat menjadi suatu masyarkat informasi information
society memicu perkembangan teknologi informasi information technology revolution menjadi kian pesat sehingga terciptalah sistem informasi yang kian rumit
dan handal, serta mampu memenuhi permintaan semua masyarakat. Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat telah menyebabkan perubahan yang signifikan
dalam berbagai bidang secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Makarim, Edmon. 2004. Kompilasi Hukum Telematika, Rajagrafindo Perkasa,
Jakarta. M. Arief Mansur, Dikdik dan Gultom. Elisatris. 2005. Cyber Law Aspek Hukum
Teknologi Informasi. Refika Aditama. Bandung. Nawawi Arief, Barda. 1996. Bunga Rampai Kebijakan hukum Pidana. Citra Aditya
Bakti. Bandung. Soerjono, Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian hukum. Universitas Indonesia.
Jakarta. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Kitab Undang-Undang Hukun Acara Perdata. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektonik
Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
www.blogspot.com www.hukumonline.com
www.google.com www.legalitas.org
www.scribd.com
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hukum Pembuktian di Indonesia
Hukum pembuktian yang tercantum dalam Buku IV keempat dari Burgelijk
Wetboek BW atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengandung segala aturan-aturan pokok pembuktian dalam perdata. Pembuktian dalam BW semata-mata
hanya berhubungan dengan perkara saja. Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli hukum yang dapat dijadikan acuan. Menurut Pitlo, pembuktian adalah
suatu cara yang dapat dilakukan oleh suatu pihak atas fakta dan hak yang berhubungan dengan kepentingannya. Menurut Subekti yang dimaksudkan dengan “
membuktikan ” adalah meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil ataupun dalil-dalil yang dikemukakan oleh para pihak yang dalam suatu persengketaan Edmon
Makarim, 2004: 417 Menurut M. Yahya Harahap, pembuktian adalah masalah yang memegang peranan
dalam proses pemeriksaan sidanng dipengadilan. Pembuktian dalam Acara Pidana agak berbeda dengan pembuktian dalam hukum Acara Perdata, di mana dalam Acara
Pidana pembuktian bersifat materiil sedangkan dalam Acara perdata adalah bersifat Formil. Oleh karena itu, sekiranya dalam hukum
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, Andi.1995. Hukum Acara Pidana Sinar Grafika. Jakarta. Hamid, Hamrat dan M. Husein, Harun. 1997. Pembahasan Permasalahan KUHAP
Bidang Penyidikan Dalam Tanya Jawab. Sinar Grafika, Jakarta. Harahap,Yahya. 2000. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP,Pemeriksaan Sidang Pengadilan. Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali. Sinar Grafika. Jakarta.
Makarim, Edmon. 2004. Kompilasi Hukum Telematika, Rajagrafindo Perkasa, Jakarta.
M. Arief Mansur, Dikdik dan Gultom. Elisatris. 2005. Cyber Law Aspek Hukum Teknologi Informasi. Refika Aditama. Bandung.
Soekanto, Soekanto. 1986 Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Pencucian Uang. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang kepolisian Republik Indonesia. www.google.com
www.hukumonline.com www.legalitas.org
www.scribd.com
III. METODE PENELITIAN
Metode merupakan suatu bentuk atau tata cara yang digunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna mendapatkan, mengolah dan mengumpulkan data yang dapat
memecahkan permasalahan Soerjono Soekanto, 1986: 5.
A. Pendekatan Masalah