63 Keefektifan karakteristik kurikulum berhubungan dengan tingkat dimana
instrukturtutor benar-benar menggunakan kurikulum dan media pembelajaran, tutor berfikir bahwa kurikulum sebagai sumber hukum dan ide-ide, khususnya
mengenai mata pelajaran dan urutan mata pelajaran. Secara umum tutor tidak terlalu ketat berpegang pada kurikulum jika mereka mengajar. Jika kurikulum
menuntun aktivitas tertentu dan indikasi bahwa tutor selalu membutuhkan kebebasan yang disesuaikan dengan pembelajaran yang berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan instruktur kursus menjahit, dalam penggunaan media dan kurikulum sangat penting. Oleh karena itu, sebagian besar
rancangan kurikulum melalui implementasi tidak menunjukan keefektifan pembelajaran. Meskipun begitu suatu dasar dari keefektifan pembelajaran dapat
diciptakan dengan penekanan elemen-elemen pendidikan yang menjadi sifat kurikulum. Elemen-elemen ini berupa materi yang disampaikan, susunan dan
urutan pembelajaran secara objektif serta media pembelajaran yang berhubungan dengan prosedur evaluasi. Media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran kursus menjahit. Sebab kurangnya media akan membuat keefektifan pembelajaran juga kurang efektif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pihak
penyelenggara kursus menjahit sudah cukup baik dalam memfasilitasi media pembelajaran.
4.2.2.2 Faktor Pengelolaan Warga Belajar
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti melihat pengelolaan warga belajar sangat kental aroma kekeluargaannya. Artinya sejauh mana
instruktur kursus menjahit memastikan kesiapan warga belajar untuk mempelajari
64 materi baru. Pengelolaan kelas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh instruktur
yang mengarah peraturan waktu sehingga proses belajar mengajar efektif dengan hasil pencapaian yang optimal. Strategi belajar adalah prosedur dan metode yang
digunakan oleh tutor untuk memberikan kemudahan belajar kepada warga belajar dengan cara memadukan perbedaan individual dan kelompok, yang bertujuan agar
warga belajar menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Berdasarkan hasil wawancara dengan instruktur kursus menjahit
menunjukan keberhasilan strategi ini bergantung pada faktor-faktor kemampuan, kecepatan, ketekunan, dan waktu yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Dengan mengadakan kerjasama antara warga belajar kursus menjahit dan instruktur akan tercipta keefektifan dalam proses pembelajaran di dalam kursus
menjahit, ini terbukti dengan penggunaan strategi dan metode yang digunakan oleh instruktur dapat diterima oleh warga belajar kursus menjahit.
4.2.2.3 Faktor Perilaku Instruktur
Berdasarkan dari hasil observasi peneliti mengamati perilaku instruktur dalam kelas yang memiliki korelasi positif dengan prestasi warga belajar. Perilaku
instruktur tersebut sangat penting, yang mencakup pengalokasian dan penggunaan waktu dalam belajar, manajemen kelas, yang bertujuan untuk menciptakan
atmosfir belajar warga belajar dan juga meliputi aktivitas instruktur dalam komponen pendidikan, seperti penyusunan isi materi, teknik mengajar, umpan
balik, dan pengajaran perbaikan. Artinya seberapa besar usaha instruktur memotivasi warga belajar mengerjakan tugas belajar dari materi yang
disampaikan. Semakin besar motivasi yang diberikan instruktur kepada warga
65 belajar maka keaktifan semakin besar pula, dengan demikian pembelajaran
semakin efektif. Berdasarkan hasil observasi peneliti, perilaku instruktur mempunyai
pengaruh positif terhadap prestasi warga belajar, dan pengaruh itu sendiri diharapkan meningkatkan sebagaimana yang ditujukan dalam studi eksperimental.
Instruktur sangat mempengaruhi dalam keefektifan pembelajaran kursus menjahit. Keefektifan dalam perilaku instruktur sangat mempengaruhi prestasi, terbukti saat
pembelajaran berlangsung warga belajar dapat menyelesaikan praktik kursus menjahit dengan hasil yang memuaskan.
4.2.2.4 Faktor Waktu