Perhitungan return saham individual. Menentukan besarnya return ekspektasi saham individual. Menghitung total risiko masing-masing saham Merangking sekuritas

semua saham dalam pasar modal yang bersangkutan                 N t mt mt N t mt mt it it M im i R R R R R R 1 2 1 2    4. risiko tidak sistematis Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu yang umumnya dapat dihindari atau diperkecil melalui diversifikasi     2 1 2 1      n t mt i i it ei R R n   

E. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data untuk membentuk portofolio optimal dengan menggunakan metode indeks tunggal. Langkah – langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah:

1. Perhitungan return saham individual.

Untuk menghitung return saham individual dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Jogiyanto, 2000; 108 27 P P R t t t i 1 1    Keterangan: R it : Return saham P t : Harga saham pada saat t P t 1  : Harga saham pada saat t-1 Dengan tingkat pengembalian pasar sebesar: JII JII JII R t t t i m 1 1 .     Keterangan: R i m. : return pasar saham JII t : nilai saham JII pada saat t JII t 1  : nilai saham JII pada saat t-1

2. Menentukan besarnya return ekspektasi saham individual.

28 menggunakan rumus:     N E R R i i   Keterangan:   R i E : Expected return suatu aktiva atau sekuritas ke i    R i : jumlah total expected return untuk sekuritas i N : jumlah periode sekuritas Dan return ekspektasi pasar dengan rumus:     N E R R m m   Keterangan:   R m E : Expected return pasar ke i    R m : jumlah total expected return pasar i N : jumlah periode nilai pasar

3. Menghitung total risiko masing-masing saham

29 sistematis   2 2 . m i   dan risiko tidak sistematis   2 ei  dihitung dengan menggunakan rumus: Rmt Rit t i .                     N t mt mt N t mt mt it it M im i R R R R R R 1 2 1 2    Dimana:     2 1 2 1      n t mt i i it ei R R n    Keterangan:  : suatu variable acak yang menunjukkan komponen dari return sekuritas ke-I yang independent terhadap kinerja pasar 30 i mengukur perubahan Rt atau Rm ERi : pengembalian yang diperkirakan expected return atas saham i R mt : tingkat keuntungan pasar pada periode tertentu R it : rata-rata Ri ERm : rata-rata Rm P it : harga saham individual periode t Pi t 1  : Harga saham pada saat t-1 N : jumlah periode pengamatan 2  ei :Varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga merupakan resiko unik atau resiko tidak sistematis

4. Merangking sekuritas

31 nilai historis dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu, misalnya selama 6 bulan atau 200 hari untuk return harian. Dngan mengasumsikan bahwa hubungan antara return sekuritas dan return pasar adalah linier, maka Beta dapat diestimasikan secara manual dengan memplot garis diantara titik- titik return atau dengan teknik regresi Jogiyanto, 2000; 239 Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasi dengan return aktiva bebas risiko. Excees return to beta berarti mengukur kelebihan return relative terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. Rasio ERB ini juga menunjukkan hubungan antara dua factor penentu investasi yaitu return dan risiko. Rasio ini dinotasikan dengan:    i BR i R R ERB E   Keterangan: ERB :Excess return to beta sekuritas ke- i 32 i untuk sekuritas ke- i R BR : Return aktiva bebas risiko SBI  i :Beta sekuritas ke- i Berdasarkan penilaian ERB untuk setiap sekuritas, kemudian urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai ERB terkecil. Portofolio optimal akan terdiri dari sekuritas-sekuritas yang memiliki ERB tertinggi.

5. Hitung nilai A