melakukan investasi, antara lain: a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa
mendatang. Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu, atau
setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa
yang akan datang. b. Mengurangi tekanan inflasi.
c. Dorongan untuk menhemat pajak.
2. Return dan Risiko Investasi.
a. Return Investasi
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return menurut Jogiyanto, 2003; 109 dapat dibedakan menjadi:
1 Return Realisasi realized return Merupakan return yang telah terjadi. Return dihitung
berdasarkan data histories, return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.
10
ekspektasi ekspekted return dan risiko dimasa mendatang. Perhitungan return realisasi disini menggunakan return total.
Return total merupakan keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Adapun rumus return realisasi menurut
Jogiyanto, 2003; 111 adalah:
1 1
t t
t t
i
P D
P P
R
Jogiyanto, 2003; 111
Keterangan: R
i
: return saham P
t
: harga saham pada saat t P
t-1
: harga saham pada saat t-1 D
t
: dividen kas pada akhir periode 2 Return Ekspektasi Expected Return
Merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Perhitungan return ekspektasi dapat dilakukan
dengan dua analisis yaitu: a. Pendekatan Peramalan
11
masa depan, yaitu kondisi yang diduga dan probabilitas yang diperkirakan terjadi sebagai berikut jogiyanto, 2003;126:
n j
j ij
i
P R
R E
1
.
Keterangan: E R
i
: Expected return suatu aktiva atau sekuritas ke i R
ij
: Hasil masa depan ke j untuk sekuritas i P
j
: Probabilitas hasil masa depan ke j b. Pendekatan Historis
Yaitu return actual yang telah terjadi dimasa lalu yang merupakan rata-rata return yang telah terjadi dengan rumus sebagai
berikut; E R
i
=
n R
i
b. Risiko Investasi
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar
12
tersebut. 1 Pengelompokan Risiko
a Risiko tidak Sistematis
2 ei
Merupakan risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu
yang umumnya dapat dihindari atau diperkecil melalui diversifikasi diverfiable. Risiko yang termasuk dalam
kelompok ini adalah risiko kegagalan karena kondisi intern perusahaan, risiko kredit atau financial, risiko manajemen atau
convertability risk. b Risiko sistematik βi
Merupakan risiko pasar tang bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam pasar modal yang bersangkutan.
Risiko ini tidak mungkin dapat dihindari oleh investor melalui diversifikasi sekalipun. Risiko ini disebabkan oleh faktor-faktor
yang secara serentak mempengaruhi harga saham dipasar modal, misalnya perubahan dalam kondisi perekonomian, iklim
politik, peraturan perpajakan, inflasi, devaluasi, dan resesi. 2 Pengukuran Risiko
13
Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas volatility return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return
pasar. Volatilitas dapat diartikan fluktuasi dari return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu
Jogiyanto, 2003;193. Adapun rumus beta sekuritas jogiyanto, 2003;201:
2
m m
i i
Keterangan:
βi : Beta sekuritas
σm : Kovarian return antara sekuritas ke i dengan return
pasar Σm
2
: varian return pasar Beta juga dapat dihitung dengan menggunakan
teknik persamaan regresi. Teknik regresi untuk mengestimasikan beta suatu sekuritas sebagai variable
dependen dan return pasar sebagai variable independent jogiyanto, 2003;233. Persamaan regresi yang dugunakan
14
indeks tunggal: R
i
: α
i
+ βi.R
m
+ e
i
b Pengukuran risiko tidak sistematis
Risiko tidak sistematis merupakan bagian dari risiko saham yang tidak dapat dipengaruhi oleh pergerakan pasar.
Risiko tidak sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal return ei. Adapun rumus risiko tidak sistematis
Jogiyanto, 2003;238:
2 2
2 2
. :
m i
i ei
Keterangan:
2 ei
: Risiko tidak sistematis
2 i
: varian residu
2 i
: Beta saham
2 m
: Varian pasar
C . Teori Portofolio.
Arti portofolio adalah sekumpulan surat-surat atau sekumpulan kesempatan investasi. Menurut tandelilin 2001;456
15
risiko yang terkait pada aktiva yang berada dalam suatu portofolio akan berlainan dengan leader risiko dari aktiva yang berdiri sendiri.
Portofolio merupakan sekumpulan surat atau saham, obligasi, instrument pasar yang uang atau jenis investasi yang dimiliki seseorang
atau badan yang biasanya disusun sedemikian rupa dalam rangka penyebaran risiko..
Pembentukan portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan
investasi. Asumsi yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko risk adverse. Investor penghindar risiko adalah investor yang
jika dihadapkan pada dua investasi dengan penghambatan diharapkan yang sam dan risiko yang berbeda, maka ia akan memilih investasi
dengan tingkat risiko yang lebih rendah Fabozzi, 2001;63. Jika seorang investor memilki beberapa pilihan portofolio
yang efisien, maka portofolio yang paling optimal yang akan dipilihnya.
D. Model Indeks Tunggal