Pertimbangan Intrinsik: · Sifat asli yang dipertahankan:

· Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang silinder. Kebanyakan orang enggan untuk berpindah atau ganti dari satu sistem proyeksi peta ke sistem proyeksi peta yang lain. Namun dengan berkembang majunya teknologi komputer dan komunikasi dengan terapannya dalam bidang pemetaan, seperti GPS dan GIS, maka perpindahan sistem proyeksi merupakan hal yang penting dan untuk dikerjakan. 2 Tujuan dan Cara Proyeksi Peta · Sistem Proyeksi Peta dibuat dan dipilih untuk: · Menyatakan posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang nantinya bisa digunakan untuk perhitungan jarak dan arah antar titik. · Menyajikan secara grafis titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang selanjutnya bisa digunakan untuk membantu studi dan pengambilan keputusan berkaitan dengan topografi, iklim, vegetasi, hunian dan lain-lainnya yang umumnya berkaitan dengan ruang yang luas. Cara proyeksi peta bisa dipilah sebagai: · Proyeksi langsung direct projection: Dari ellipsoid langsung ke bidang proyeksi. · Proyeksi tidak langsung double projection: Proyeksi dilakukan menggunakan bidang antara, ellipsoid ke bola dan dari bola ke bidang proyeksi. Pemilihan sistem proyeksi peta ditentukan berdasarkan pada: · Ciri-ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan sesuai dengan tujuan pembuatan pemakaian peta, · Ukuran dan bentuk daerah yang akan dipetakan, · Letak daerah yang akan dipetakan. 3 Pembagian Sistem Proyeksi Peta · Secara garis besar sistem proyeksi peta bisa dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan intrinsik. 3.1 Pertimbangan Ekstrinsik: · Bidang proyeksi yang digunakan: · Proyeksi azimutal zenital: Bidang proyeksi bidang datar. · Proyeksi kerucut: Bidang proyeksi bidang selimut kerucut. · Proyeksi silinder: Bidang proyeksi bidang selimut silinder. Persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumi: · Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi. · Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi. · Proyeksi Polysuperficial: Banyak bidang proyeksi Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bumi: · Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bola bumi. · Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap sumbu bola bumi. · Proyeksi Traversal: Sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bola bumi.

3.2 Pertimbangan Intrinsik: · Sifat asli yang dipertahankan:

· Proyeksi Ekuivalen: Luas daerah dipertahankan: luas pada peta setelah disesuikan dengan skala peta = luas di asli pada muka bumi. · Proyeksi Konform: Bentuk daerah dipertahankan, sehingga sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan sudut-sudut di muka bumi. · Proyeksi Ekuidistan: Jarak antar titik di peta setelah disesuaikan dengan skala peta sama dengan jarak asli di muka bumi. Cara penurunan peta: · Proyeksi Geometris: Proyeksi perspektif atau proyeksi sentral. · Proyeksi Matematis: Semuanya diperoleh dengan hitungan matematis. · Proyeksi Semi Geometris: Sebagian peta diperoleh dengan cara proyeksi dan sebagian lainnya diperoleh dengan cara matematis. Tabel 1: Kelas proyeksi peta Ekstrinsik Intrimsik KELAS Pertimbangan EKSTRINSIK 3. Posisi Normal ObliqueMirin g Transversal Pertimbangan INTRINSIK 5. Generasi Geometris Matematis Semi Geometris Pertimbangan dalam pemilihan proyeksi peta untuk pembuatan peta skala besar adalah: · Distorsi pada peta berada pada batas-batas kesalahan grafis · Sebanyak mungkin lembar peta yang bisa digabungkan · Perhitungan plotting setiap lembar sesederhana mungkin · Plotting manual bisa dibuat dengan cara semudah-mudahnya · Menggunakan titik-titik kontrol sehingga posisinya segera bisa diplot. Gambar 1: Jenis bidang proyeksi dan kedudukannya terhadap bidang datum 4. Peristilahan Dalam Proyeksi Peta Beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pemodelan bumi sebagai spheroid adalah: a. Meridian dan meridian utama b. Paralel dan paralel NOL atau ekuator. c. Bujur longitude - j , Bujur Barat 0° - 180° BB dan Bujur Timur 0° - 180° BT d. Lintang latitude - l , Lintang Utara 0° -90° LU dan Lintang Selatan 0° –90° LS Gambar 2: Bumi sebagai spheroi 5. Bidang Datum Dan Bidang Proyeksi: · Bidang datum adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya j ,l . · Bidang proyeksi adalah bidang yang akan digunakan untuk memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya X,Y. Ellipsoid:

a. Sumbu panjang a dan sumbu pendek b b. Kegepengan flattening - f = a - bb