Tujuan Pembelajaran : ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR PADA MATERI ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

pOH = -log [OH - ] Tetapan kesetimbangan air K w Pada kelas X anda telah mengetahui bahwa air bersifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini diakibatkan karena sebagian kecil molekul air akan terionisasi menjadi H + dan OH - menurut reaksi kesetimbangan berikut : H 2 O H + + OH - Tetapan kesetimbangan air adalah : K c = [H + ] [OH - ] [H 2 O] Karena [H 2 O] dapat dianggap konstan, maka hasil kali [H 2 O] dengan K c merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air K w , yang besarnya 10 -14 K c [H 2 O] = [H + ] [OH - ] K w = [H + ] [OH - ] 10 -14 = [H + ] [OH - ] Hubungan pH dan pOH Jika persamaan diatas lebih dijabarkan, maka akan didapat hubungan sebagai berikut : 10 -14 = [H + ] [OH - ] [H + ] = 10 -14 [OH - ] -log [H + ] = -log 10 -14 [OH - ] -log [H + ] = -log 10 -14 - -log [OH - ] pH = 14 - pOH 4. Kekuatan asam-basa Seperti yang telah dijabarkan diatas, bahwa spesi pembawa sifat asam adalah H + , sedangkan spesi pembawa sifat basa adalah OH - , jadi dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut : a. Semakin banyak konsentrasi ion H + maka, akan semakin asam atau semakin kuat keasaman suatu larutan. Atau dengan kata lain, semakin kecil pH suatu larutan maka akan semakin asam atau semakin kuat keasaman suatu larutan b. Semakin banyak konsentrasi ion OH - maka, akan semakin basa atau semakin kuat sifat basa suatu larutan. Atau dengan kata lain, semakin besar pH suatu larutan maka akan semakin basa atau semakin kuat sifat basa suatu larutan. 5. pH Asam dan Basa Lemah Berbeda dengan asam kuat dan basa kuat yang terionisasi sempurna, asam lemah dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan membentuk kesetimbangan dengan ion-ionnya. a. Asam lemah HA ↔ H + + A - Dimana tetapan kesetimbangannya adalah sebagai berikut : K a = [H + ] [A - ] [HA] Karena [H + ] dan [A - ] sama maka dapat dianggap : [H + ] [A - ] = [H + ] 2 Sehingga rumus diatas dapat lebih diuraikan lagi sebagai berikut : K a = [H + ] [A - ] [HA] K a = [H + ] 2 [HA] [H + ] 2 = K a [HA] [H + ] = [ ] b. Basa lemah BOH ↔ B + + OH - Dimana tetapan kesetimbangannya adalah sebagai berikut : K b = [B + ] [OH - ] [BOH] Karena [H + ] dan [A - ] sama maka dapat dianggap : [B + ] [OH - ] = [OH - ] 2 Sehingga rumus diatas dapat lebih diuraikan lagi sebagai berikut : K b = [B + ] [OH - ] [BOH] K b = [OH - ] 2 [BOH] [OH - ] 2 = K b [BOH] [OH - ] = [ ]

E. Model Pembelajaran

Model : Inkuiri Terbimbing

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-1

A. Pendahuluan

Kegiatan GuruSiswa 1 Penilaian oleh Pengamat 2 1 2 3 4 1. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. 2. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran. 3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, dan setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa. 4. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk berkelompok. Kemudian guru membagikan LKS 1 tentang larutan asam basa.

B. Inti

Kegiatan GuruSiswa 1 Penilaian oleh Pengamat 2 1 2 3 4 Fase 1 : Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan 1. Guru mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa dalam rangka memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah tesebut : Pernahkan kalian meminum perasan air jeruk nipis? Bagaimana rasa air jeruk nipis? lalu bagaimana dendan air kapur?. Jika mencicipi suatu zat dilarang keras, lalu bagaimana cara mengidentifikasi sifat asam atau basa dari suatu larutan tanpa harus merasakannya?apakah yang menentukan sifat keasaman dan kebasaan dari suatu zat tersebut? Siswa memberikan pendapat terhadap masalah yang diajukan oleh guru. 2. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan untuk diselesaikan oleh siswa. yaitu : a. Bagaimana cara mengidentifikasi sifat asam atau basa dari suatu larutan tanpa harus merasakannya? b. Apakah yang menentukan sifat keasaman dan kebasaan dari suatu zat ?