Patofisiologi Penatalaksanaan Konsep Dasar ISPA 1.

httpwww. Geogle. Com

2. Patofisiologi

Penyebab dari infeksi saluran pernafasan akut adalah bakteri, virus, jamur, dan benda-benda asing lainnya. Wong Donna L, 2004. Berdasarkan penyebab diatas yang paling mencetuskan ISPA adalah virus. dan virus tersebut dinamakan Streptocous dan Shaphy Lococus, kemudian masuk melalui partikel udara dan melekat pada epitel sel di hidung. Kemudian masuk ke bronkus dan ke Traktus Respralorius atau sel napas sehingga menimbulkan tanda dan gejala influenza seperti : batuk, pilek, demam dan sakit kepala. Dan karena adanya debu dan bakteri yang masuk ke saluran pernafasan melalui udara sehingga menimbulkan gejala batuk pilek. http : www.republika. Co. Id. 2004 Tanda dan gejala yang sering muncul pada penyakit ISPA seperti : pilek, badan pegal-pegal, demam, sakit kepala, batuk, sakit pada tenggorokan, tidak nafsu makan, gelisahrewel. http:www. Jambi Independen. Co. Id. 2004 Dari faktor predisposisi pada penyakit ISPA adalah imunisasi yang tidak lengkap, kurang gizi, lingkungan : yang tidak sehat. http:www. Tempo Interaktif. Com 2004 Komplikasi yang dapat menyebarkan infeksi sehingga menurunkan ke saluran pernafasan bawah dapat melihatkan bronkus yang menimbulkan bronchitis, penyebaran lebih lanjut ke jaringan paru yang menyebabkan pneumonia. Infeksi dapat juga menyebar ke telinga bagian tengah yang menyebabkan otiris media, dan sinusitis infeksi sinus. http:www. Tempo Interaktif. Com 2004 Virus streptococus dan shaphy lococus Masuk melalui partikel udara proplet Melekat pada epitel sel di hidung Masuk ke bronkus Kemudian ke Traktus Respiralorius sel napas Tampak tanda dan gejala influenza : seperti batuk, pilek, demam Dan sakit kepala.

3. Penatalaksanaan

Sebelum dilakukan penatalaksanaan ISPA terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan test diagnostik menurut Sandra M Nettina 2000 yaitu: a. Pemeriksaan darah lengkap yaitu Hb, Leukosit, Hematokrit, dan Trombosit. b. Ro foto : Thorax Penulis mengambil pelaksanaan untuk pasien yang mengalami ISPA menurut Depkes RI 2006 dan Geogle.http : www. Viethanurse. Wordpress. Com2009, kemudian penulis mengelompokkan berdasarkan golongan dan jenis tanda dan gejala dari ISPA sebagai berikut: a. Untuk penatalaksanaan ISPA yang tergolong ringan atau non pneumonia adalah jika anak penderita ISPA ringan maka perawat cukup dilakukan di rumah tidak perlu dibawa ke dokter atau puskesmas. di rumah dapat diberikan obat penurun panas yang di jual di toko-toko atau apotik, akan tetapi jika dalam 2 hari gejala belum hilang anak harus segera dibawa ke dokter atau puskesmas terdekat. selain itu juga bisa dengan menggunakan cara tradisional yaitu dengan ½ sendok teh jeruk nipis ditambah ½ sendok teh kecap manis atau madu di minumkan pada anak 3- 4 kalihari diminumkan selama kurang lebih 2-3 hari jika batuknya tidak kunjung sembuh dibawa ke dokter atau puskesmas. b. Untuk penatalaksanaan ISPA yang tergolong sedang atau pneumonia maka harus diperiksakan pelayanan kesehatan mendapatkan terapi obat. Anti mikrobaantibiotika untuk membunuh virus dan bakteri yang ada dan mendapatkan terapi oksigen yang di sebabkan 2 sampai 4 liter 1 hari. c. Untuk penatalaksanaan ISPA yang tergolong berat atau pneumonia berat harus dirawat di rumah sakit atau puskesmas, karena perlu mendapatkan perawatan dengan perawatan khusus seperti oksigen dan cairan infus.

B. Asuhan Keperawatan Keluarga 1.