c. Rasio Efisiensi Penggunaan Anggaran Kinerja Pengeluaran
Rumus yang digunakan dalam pengukuran rasio efisiensi penggunaan anggaran adalah sebagai berikut:
Rumus 1 = TBD
TSA jaDaerah
TotalBelan nggaran
TotalSisaA :
Rumus 2 = TBD
TPL jaDaerah
TotalBelan nya
luaranLain TotalPenge
: 2.
Pengujian Sampel Berpasangan Paired Sample T Test Dalam pengamatan penelitian ini selanjutnya uji beda dua sampel berpasangan.
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan berhubungan. Maksudnya disini adalah
sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H :
µ
1 =
µ
2
= 0 tidak ada perbedaansama Ha
: µ
1 =
µ
2
≠ 0 ada perbedaantidak sama
D. Definisi Operasional
1. Tingkat Desentralisasi Fiskal
Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kewenangan dan tanggung jawab yang diberika pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam menggali dan
mengelola pendapatan.
Variabel yang digunakan ialah Pendapatan Asli Daerah PAD, Total Penerimaan Daerah TPD, Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak BHPBP dan Sumbangan Daerah
SB. 2.
Tingkat Kemandirian Pembiayaan
Adalah suatu ukuran yang meunjukkan seberapa jauh penerimaan yang berasal dari daerah dalam memenuhi kebutuhan daerahnya. Variabel yang digunakan
ialah Pendapatan Asli Daerah PAD, Total Pengeluaran Daerah TKD, Pengeluaran Rutin KR dan Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak BHPBP.
3. Rasio Efisiensi Penggunaa Anggaran
Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat efisiensi dari setiap penggunaan uang daerah dalam membangun daerahnya. Variabel yang digunakan ialah Total
Sisa Anggaran TSA, Total Pengeluaran Lainnya TPL dan Total Belanja Daerah TBD.
E.
Gambaran Umum Provinsi Lampung 1.
Kondisi Geografis
Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan antara 103
o
40 sampai 105
o
50 Bujur Timur dan 6
o
45 sampai 3
o
45 Lintang Selatan dengan luas wilayah 35.288,35 km
2
termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera. Provinsi Lampung secara geografis terletak
di ujung selatan Pulau Sumatera. Letaknya sangat strategis karena Provinsi ini menjadi sentral penghubung antara Pulau Jawa dengan Sumatera.
Di sebelah selatan, Provinsi dengan ibu kota Bandar Lampung ini berbatasan dengan Selat Sunda, kawasan yang harus dilalui oleh siapa pun yang hendak pergi
dari Sumatera menuju Jawa atau sebaliknya.
Di daerah utara, Provinsi Lampung berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, di sebelah timur berhadapan dengan Laut Jawa, dan di sebelah barat berhimpitan
dengan Samudra Indonesia.
Sumber: Lampung Dalam Angka 2010 Gambar 2. Peta Provinsi Lampung menurut KabupatenKota
Memiliki luas 35.288,35 km
2
, provinsi ini terdiri atas daerah pesisir, pulau kecil, dan laut. Luas seluruh daratannya mencapai 3.528. 835 ha, sementara garis
pantainya sepanjang 1.105 km. Kawasan bagian barat merupakan daerah pegunungan yang menjadi bagian dari rangkaian Bukit Barisan. Tercatat ada tiga
buah gunung disana dengan tinggi lebih dari 2.000 m dari permukaan laut dpl, yaitu Gunung Pesagi, Gunung Tanggamus, dan Gunung Tangkit Tebak. Provinsi
ini juga memiliki 70 pulau, terdiri atas 18 pulau berpenghuni dan 52 pulau lainnya tidak bertuan Indonesia Tanah Airku 33 Provinsi Pemerintahan Kabinet Indonesia
Bersatu, 2007, p. 133. Secara administratif sejak tahun 1999 Provinsi Lampung terdiri dari 8 Kabupaten, 2 Kota, 8 Kecamatan, dan 2.024 Desa Lampung Dalam
Angka, 2007. Tabel 8. Luas Ibukota, KabupatenKota di Provinsi Lampung, 2009
No. KabupatenKota
Ibukota Luas
ha Kecamatan
Desa
1. Kab. Lampung Selatan
Kalianda 200,701
17 251
2. Kab. Lampung Tengah
Gunung Sugih 478,982
28 301
3. Kab. Lampung Utara
Kotabumi 272,563
23 247
4. Kab. Lampung Barat
Liwa 495,040
17 201
5. Kab. Lampung Timur
Sukadana 433,789
24 257
6. Kab. Tanggamus
Kota Agung 272,161
20 278
7. Kab. Tulang Bawang
Menggala 438,584
15 151
8. Kab. Way Kanan
Blambangan Umpu 392,163
14 210
9. Kab. Pesawaran
Gedong Tataan 117,377
7 133
10. Kab. Pringsewu
Pringsewu 62,500
8 101
11. Kab. Mesuji
Mesuji 218,400
7 75
12. Kab. Tulang Bawang Barat
Panaragan 120,100
8 79
13. Kota Bandar Lampung
Bandar Lampung 19,296
13 98
14. Kota Metro
Metro 6,179
5 22
Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2010
2. Penduduk
Penduduk merupakan modal pembangunan yang berharga. Baik secara jumlah maupun kualitas, penduduk sangat berpotensi memengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Jika potensi yang dimiliki penduduk dikelola dengan benar akan meningkatkan dan memacu pertumbuhan ekonomi, namun sebaliknya penduduk
dapat menjadi penghambat bagi pelaksanaan pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi selain sebagai pelaku ekonomi produksi namun
dapat juga sebagai pasar jika memiliki daya beli yang sesuai. Potensi ini dapat menjadi penghambat jika jumlah penduduk yang besar