40
Brain Gym tidak saja berguna untuk lansia, tetapi untuk segala umur. Bahkan, Brain Gym juga merangsang pertumbuhan bayi dan menenangkan
anak yang hiperaktif. Karena Brain Gym merupakan latihan yang terangkai dari gerakan tubuh yang dinamis, yang memungkinkan didapatkannya
keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan.
37
Disamping kelebihan Brain Gym diatas, ada juga kekurangan dalam pembelajaran ini, diantaranya: kebanyakan dari mereka, baik lansia, maupun
pelajar kurang telaten untuk mengikuti gerakan-gerakan dari Brain Gym, kecuali ada kemauan sendiri dari mereka. Sebenarnya, Brain Gym tidak
membutuhkan waktu yang lama, tetapi supaya lebih baiknya, Brain Gym harus mendatangkan instruktur atau pemandu untuk menuntun gerakan-gerakannya,
agar tidak terjadi salah pengertian terhadap gerakannya.
38
b. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan
nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
39
37
Ibid., hlm 124-125.
38
Retno Palupi.Mengenal Berbagai Manfaat Senam Otak. http:id.she.yahoo.commengenal-
berbagai-manfaat-senam-otak-093358732.html , diakses Selasa, 22 April 2014,pukul.12.04.
39
Nana Sudjana,Penilaian Proses Belajar Mengajar,Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991,hlm.22
41
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental atau otak. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Berkenaan dengan hasil belajar dari ranah kognitif ini terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
40
b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi.
Penilain hasil belajar ranah afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru banyak menilai ranah kognitif semata-mata. Tipe hasil belajar
afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman
sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.
41
Ranah afektif ini oleh Krathwohl dan kawan-kawannya ditaksonomikan menjadi lima jenjang, yaitu receiving, responding, valuing, organization, dan
characterization by a value or a value complex.
42
40
Ibid.
41
Ibid., hlm.30.
42
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008,hlm 54
42
c. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif. Hasil belajar belajar kognitif
dan hasil belajar afektif apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif
dan ranah afektifnya.
43
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar