Model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

3. Apabila IPA diajarkan dengan demonstrasi dan percobaan, maka IPA bukan pelajaran hafalan, melainkan pelajaran ketrampilan secara menyeluruh baikfisik maupun psikis. 4. IPA memiliki nilai-nilai dan potensi pendidikan yang dapat membentuk kepribadian secara menyeluruh. Pembelajaran IPA di kelas dipandang sebagai suatu proses aktif dan sangat dipengaruhi oleh apa yang sebenarnya ingin dipelajari anak. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan, mereka memiliki rasa ingin tahu untuk menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya dapat mengaplikasinya dalam kehidupan mereka. Pada waktu kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya selalu memperhatikan dan mengetahui pengetahuan dasar apa saja yang anak-anak miliki.Pengalaman visual kita ketika melihat sesuatu sebagian tergantung pada pengalaman kita sebelumnya, pengetahuan dan harapan kita. Sains adalah pengetahuan yang dikembangkan melalui proses kerjasama temuan-temuan yang ada di alam. Hal ini dijelaskan juga oleh T. Collette dan E, L. Chiappeta sebagai berikut Asma, 2006:37 : “science should be viewed as a way of thingking in the persuit of understanding nature, as a way of investigating claims about phenomena, and as a body of knowledge that has resulted from inquiry” Pembelajaran IPA Sains harus dipandang sebagai cara berpikir untuk memahami alam, mengivestigasikan anggapan-anggapan kita tentang fenomena dan sebagai bangunan pengetahuan yang dihasilkan dari proses inkuiri.

2. Model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

Model pembelajaran dipandang mampu untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Menurut Komarudin yang dikutip oleh Somatowa 2006 : 48 , model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model ini dapat dipahami sebagai suatu tipe atau desain, suatu deskripsi atau analogi yang langsung diamati, suatu system atau asumsi-asumsi, data-data, dan obyek atau peristiwa, suatu desain yang disederhanakan dari suatu system kerja suatu terjemahan realitas yang disederhanakan, suatu despripsi dari suatu system yang mungkin atau imajiner, dan penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya. Model pembelajaran IPA dapat meningkatkan mutu pembelajaran IPA SD. Model pembelajaran pada dewasa ini adalah pandangan konstruktivisme yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA. Model pembelajaran konstruktivisme ini memperhatikan dan mengembangkan serta mempertimbangkan pengetahuan awal siswa yang mungkin diperoleh di luar sekolah. Pengetahuan siswa yang mungkin diperoleh di luar sekolah sebaiknya dipertimbangkan sebagai pengetahuan awal siswa dalam sasaran pembelajaran, karena sangat mungkin terjadi perbedaan pendapat. Komponen utama yang secara langsung membentuk suatu model pembelajaran adalah materi. Adapun yang dibahas guru pada waktu guru mengajar adalah tahap berpikir siswa sebagai subyek belajar. Pendekatan dan metode serta alat evaluasi yang digunakan merupakan suatu program pembelajaran yang dirumuskan dengan jelas.

B. METODE DEMONSTRASI

1. Pengertian

Sanjaya 2006, dan Sumantri dan Permana 19981999 mengemukakan bahwa demonstrasi adalah cara menyajikan pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topic bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan misalnya : proses mengerjakan sesuatu, proses menggunakan sesuatu, membandingkan sustu cara dengan cara lain, atau untuk mengetahui melihat kebenaran sesuatu.

2. Tujuan