PENGARUH HUTANG DAN PERSEDIAAN TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR OTMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2103.
TAHUN 2010-2013
(Skripsi)
Oleh
Edo Aditya Rachman
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
(2)
INDONESIA TAHUN 2010-2103.
Oleh
Edo Aditya Rachman
ABSTRAK
Perusahaan otomotif dan komponen harus dapat bersaing pada industrinya. Profitabilitas merupakan komponen penting dari sebuah perusahaan agar tetap bisa beroperasi hingga mencapai tujuan sebuah perusahaan, yang diukur melalui rasioreturn on equity(ROE). Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap profitabilitas diantara adalah hutang dan juga pengoptimalan persediaan. Hutang merupakan salah satu yang diperlukan agar perusahaan dapat menyediakan dana yang dapat digunakan untuk memaksimalkan kegiatan operasional perusahaan. Persediaan juga akan mempengaruhi tingkat prifitabilitas perusahaan, yang akan dipengaruhi melalui tingkat penjualan yang dihasilkan dari perputaran persediaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh hutang yang diukur dengan rasioDebt to Equity Ratio(DER) dan persediaan yang diukur dengan rasio perputaran persediaan (Inventorry turnover) terhadap profitabilitas yang diukur dengan rasio ROE (Return On Equity) perusahaan otomtif dan komponen periode tahun 2010-2013. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa secara simultan DER dan ITO
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa secara parsial DER tidak berpengaruh terhadap ROE, sedangkan ITO berpengaruh terhadap ROE. Hasil Koefisien Determinasi (R2 = 0,314 atau 31,4%) yang berarti bahwa variabel independen (DER dan ITO) mampu menjelaskan variabel
dependen (ROE) sebesar 31,4% dan sisanya 68,6%% dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak masuk dalam model penelitian.
(3)
TAHUN 2010-2013
Oleh
Edo Aditya Rachman
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasLampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
(4)
(5)
(6)
(7)
Penulis dilahirkan di Metro, 15 Agustus 1993, anak pertama dari tiga bersaudara, Pasangan Suami-Istri dari Bapak Hadi Suyanto dan Ibu Suprihatiningsih. Penulis telah menempuh jenjang pendidikan formal yang dimulai dari Pendidikan Tingkat Dasar ditempuh di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Banjar Agung, pada tahun 1999 yang diselesaikan pada tahun 2005. Pendidikan Tingkat Pertama di tempuh di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Metro, pada tahun 2005 yang diselesaikan pada tahun 2008. Pendidikan Tingkat Atas ditempuh di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Metro, pada tahun 2009 yang diselesaikan pada tahun 2011. Dan pada tahun 2011 penulis diterima dan telah dicatat sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi S1 Manajemen di Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa, penulis turut serta di organisasi Intra kampus dan eksternal kampus sebagai anggota, pengurus dan juga ketua umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung periode 2013-2014 dan juga ketua umum Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung 2014-2015.
(8)
Tidak ada hal yang tidak bermanfaat, jadi berusahalah untuk selalu
bermanfaat untuk orang-orang yang ada disekitarmu.
Jadikanlah lafas bismillahirohamanirrohim
Sebgai kekuatan dasarmu dalam melakukan apapun,
Dan ucapkanlah alhamdulillah atas hasil dari aoa yang kamu lakukan.
(9)
Yang utama dari segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah
SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-MU telah memberi ku kekuatan
dan ilmu yang sangat luar biasa, atas karunia-MU, banyak sekali
kemudahan-kemudahan yang ku dapatkan dalam setiap proses
menyelesaikan skripsi ini, dan atas rahmat dan restu-MU skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Kedua orang tua tercinta
Kasih Sayang, Doa, Pengorbanan, Kesabaran, Ketulusan
yang tiada hentinya.
Istri tercintaku dan anaku tersayang yang telah setia mendampingiku dan
memotivasiku untuk menyelesaikan tugak akhir ini dengan hasil yang maksimal
Almamater Tercinta
Universitas Lampung
(10)
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat, berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“PengaruhHutang dan Persediaan Terhadap Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013”.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada pembawa keislaman dan kebenaran, Nabiullah Muhammad S.A.W. beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Strata-1 (S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung. Berbagai upaya telah dilakukan guna terselesaikannya skripsi ini. Dukungan, dorongan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak juga berperan aktif dalam penyelesaian skripsi. Penulis belum dapat membalas segala dukungan, dorongan, bantuan serta motivasi yang telah diberikan, namun hanyalah serangkai ucapan terima kasih yang tulus serta untaian penghargaan penuh makna yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang dapat penulis persembahkan, terutama kepada :
1. Kanda Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.
(11)
3. Ibunda Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Ahmad Faisol, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Bapak Iban Sofyan, S.E., M.M selaku pembimbing utama yang telah
membimbing dengan sabar dan memberikan pengarahan kepada penulis sampai akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak R.A. Fisca Huzaimah, S.E., M.Si. selaku pembimbing pendamping yang juga tidak pernah lelah dalam memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
7. Kanda M. Syatibi CH, S.E. selaku penguji utama pada ujian skripsi yang bersedia hadir dan memberikan kritik serta memberikan motivasi, saran serta pembekalan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
8. Seluruh dosen Jurusan Manajemen, khususnya pada dosen konsentrasi Keuangan dan seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan membagikan pengalamannya sehingga mendukung teori yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi. 9. Dan kepada seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung yang telah membantu kelancaran pada proses penyusunan skripsi.
(12)
dan tak pernah lelah memberi semangat, motivasi serta doa sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Adik-adiku sayang, Rizky Aditya Ramdhan dan Naila Nur Azizzah yang senangtiasa memberikan masukan dan memotivasi penulis agar segera menyelesaikan pendidikan S-1 dan membahagiakan kedua orang tua penulis.
12. Kepada kakek dan neneku, Bapak H. Ahmad Suyono dan Hj. Sri Haryati yang senantiasa memberikan pelajran hidup hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
13. Istri Tercintaku Tri Handayani Amd. Keb. Yang telah menemani dalam menyusun tugas akhir ini, dan juga memberikan motivasi setiap harinya. tidak pernah lelah untuk menunggu penulis mulai dari awal menempuh pendidikan perguruan tinggi hingga menyelesaikan tugas akhir.
14. Anak tercintaku, Verrel Aditya Alfathan yang menjadi motivasi penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir agar segera fokus kepada usahanya.
15. Sahabat-sahabat terbaik, Ido, Fadli, Pandu, Dany, Agus, Nay, Aulia, Nay, David, Galla, Gerry, Edwar, RH, Tika dan sahabatku yang ku sayangi yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu menemani penulis selama menempuh pendidikan dalam keadaan susah dan senang, mulai dari makan bareng, basic training bareng dan nginep bareng.
(13)
dukungan yang di berikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun perbuatan penulis yang tidak berkenan.
17. Presidium Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Universitas Lampung periode 2012-2013, ketum faiz, bang wahyu, lek, norega, mb windi, mb dwi, ela, teh gilang, erson, edo gilang, ido, winda, bang sofyan, dan sekbid saya damar yang selalu setia dan berusaha dengan keras untuk menyatukan pendapat dengan penulis.
18. Pengurus penulis Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen Universitas Lampung periode 2013-2014, winda, ela, agus, dwifa, edo, mala, edwar, kurnia, sulton, ayi, rh, tika, daus, damar, kris dan nugi. Yang bersedia untuk membantu penulis dalam menjadi tulang punggung organisasi.
19. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat ekonomi unila tercinta, abang-abang 2007 sampai dengan 2010 yang sudah menjadi motivasi penulis dalam belajar berorganisasi.
20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu dan memberikan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Saat ini penulis hanya bisa membalas dengan ucapan terima kasih.
(14)
memberikan balasan atas jasa-jasa yang telah diberikan serta memperhitungkannya sebagai amal baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan beguna bagi kita semua.
Bandar Lampung, 21 September 2015 Penulis,
(15)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Daftar perusahaan sektor manufaktur subsektor otomotif dan komponen 2
1.2 Daftar hutang perusahaan otomotif tahun 2010-2013... 6
1.3 Daftar persediaan perusahaan otomotif tahun 2010-2013 ... 8
1.4 Daftar laba tahun berjalan perusahaan otomotif tahun 2010-2013 ... 10
3.1 Daftar perusahaan sektor manufaktur subsektor otomotif dan komponen 36 3.2 Operasional Variabel ... 39
3.3 Statistik Deskriptif ... 40
3.4 Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov ... 43
3.5 Pengujian Multikolinearitas ... 46
3.6 Uji Autokorelasi ... 48
4.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 52
4.2 Hasil Koefisien determinasi R ... 54
4.3 Hasil Uji Statistik f ... 55
4.4 Hasil Uji statistik t ... 55
4.5 Nilai DER Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif dan Komponen Tahun 2010-2013... 57
(16)
4.6 Nilai ITO Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif dan Komponen Tahun 2010-2013...59 4.7 Tingkat ROE Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif dan Komponen
(17)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Daftar perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen Menjadi Sampel Penelitian
2. Data Hutang Perusahaan Otomotif dan Komponen Di Indonesia Tahun 2010-2013
3. Data persediaan perusahaan otomotif dan komponen pada tahun 2010-2013.
4. Data ekuitas perusahaan otomotif dan komponen tahun 2010-2013 5. Laba Bersih Perusahaan Otomotif dan Komponen tahun 2010-2013 6. Debt to equity ratio(DER) Perusahaan otomotif dan komponen tahun
2010-2013.
7. Inventorry turnover(ITO) pada perusahaan otomotif dan komponen tahun 2010-2013.
8. Return on equityPerusahaan otomotif dan komponen Di Indonesia Tahun 2010-2013
9. Hasil Statistik Deskriptif 10. Hasil Uji Normalitas ROE 11. Hasil Uji Normalitas DER 12. Hasil Uji Normalitas ITO 13. Hasil Uji Normalitas 14. Hasil Uji Multikolinearitas 15. Uji Heteroskedasitas
16. Hasil Uji Koefisien Determinasi DER 17. Hasil Uji Parsial Variabel DER
(18)
18. Hasil Uji Koefisien Determinasi ITO 19. Hasil Uji Parsial Variabel ITO
20. Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan 21. Hasil Uji F
(19)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Kerangka Pemikiran... 7
3.1 Grafik Histogram Regresi Standarisasi Residu ... 44
3.2 Normal P-Plot Regresi ... 45
(20)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR/ BAGAN ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 13
1.2.1 Rumusan Masalah ... 13
1.2.2 Batasan Masalah ... 13
1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian ... 13
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 13
1.3.2 Manfaat Penlitian ... 14
1.4 Kerangka Penelitian ... 14
1.5 Hipotesis ... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan ... 17
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan ... 17
2.3 Laporan Keuangan ... 18
2.4 Modal Kerja ... 19
2.4.1 Pengertian Modal ... 19
(21)
2.4.3 Jenis-jenis Modal ... 20
2.5 Resiko Keuangan (Financial Risk) ... 25
2.6 Leverage ... 25
2.7 Operating Leverage ... 25
2.8 Hutang ... 26
2.9 Persediaan ... 27
2.10 Return On Equity (ROE) ... 28
2.11 Pengaruh Hutang Terhadap ROE ... 29
2.12 Pengaruh Persediaan Tehadap ROE ... 30
2.13 Penelitian Terdahulu ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 34
3.2 Jenis dan Sumber Data... 34
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 35
3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian ... 35
3.5 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel ... 36
3.5.1 Variabel Penelitian... 36
3.5.2 Operasional Variabel Penelitian ... 37
3.5.2.1 Variabel Dependen ... 37
3.5.2.2 Variabel Independen ... 37
3.6 Analisis Data ... 40
3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 41
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 42
3.6.2.1 Uji Normalitas ... 42
3.6.2.2 Uji Multikolonieritas ... 45
3.6.2.3 Uji Autokolerasi ... 47
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 48
3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 50
3.6.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 50
3.6.3.2 Uji F ... 50
(22)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perhitungan ... 52 4.1.1 Model Analisis yang Digunakan ... 52 a. Analisis Regresi Linier Berganda ... 52 b. Koefisien Determinasi R... 54 4.1.2 Pengujian Hipotesis ... 55 a. Uji Statistik F ... 55 b. Uji Statistik t ... 55 4.1.3 Perhitungan Variabel Berdasarkan Teori Keuangan ... 56 a. Analisis Perkembangan Variabel Hutang ... 56 b. Analisis Perkembangan Variabel Persediaan ... 58 c. Analisis Perkembangan Variabel ROE ... 60 4.2 Pembahsan ... 63 4.2.1 Pengaruh Hutang terhadap Return On Equity (ROE) ... 63 4.2.2 Pengaruh Persediaan Terhadap Return On Equity (ROE) ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 67 5.2 Saran ... 68
(23)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.
Produk-produk yang diluncurkan juga semakin canggih mengikuti perkembangan teknologi guna memenuhi kepuasan para konsumen. Perusahaan-perusahaan tersebut tentunya banyak melakukan upaya guna mengikuti perkembngan teknologi. Upaya tersebut tidak terlepas dari biaya atau modal yang digunakan untuk melakukan pengembangan produk dan biaya promosinya.
Perusahaan-perusahaan otomotif dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing dan memperoleh laba yang berkesinambungan. Laba yang diperoleh tentunya merupakan salah satu tujuan perusahaan sebagai institusi bisnis. Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus inovatif dan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan di regional dan dalam negeri seperti kebijakan-kebijakan pemerintah dan kondisi politik.
(24)
Saat ini perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 12 perusahaan. Berikut adalah data perusahaan otomotif yang terdfatar di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2013 berjumlah 12 perusahaan yang sudah melakukan IPO :
Tabel 1.1 Daftar perusahaan sektor manufaktur subsektor otomotif dan komponen
No Saham Emiten IPO
1 ASII Astra International Tbk 04 April 1990
2 AUTO Astra Otoparts Tbk 15 Juni 1996
3 BRAM Indo Kordsa Tbk 05 September 1990
4 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 1 Desember 1980
5 GJTL Gajah Tunggal Tbk 5 Mei 1990
6 IMAS Indomobil Sukses International Tbk 15 September 1993
7 INDS Indospring Tbk 10 Agustus 1990
8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 05 Februari 1990 9 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 09 Juni 2005
10 NIPS Nipress Tbk 24 Juli 1991
11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk 12 Juli 1990
12 SMSM Selamat Sempurna Tbk 09 September 1996 Sumber :www.idx.co.id(data perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan
komponen)
Perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri dari berbagai macam jenis operasionalnya. Astra International, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kendaraan roda empat yang merupakan salah satu perusahaan pemegang saham terbesar di Indonesia untuk saat ini, dan juga produk yang dihasilkan merupakan produk yang banyak diminati oleh masyarakat dari kalangan menengah keatas hingga menengah kebawah.
AstraOtoparts, Tbk adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Selanjutnya adalah Indo Kordsa Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia ban, serat nylon,
(25)
polyester, rayon serta benang nylon untuk ban. Perusahaan ini kemudian "go public" sejak bulan Juli 1990 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Goodyear, Tbk yang merupakan perusahaan ban terbesar di dunia yang selain memproduksi ban dengan merek sendiri, juga memproduksi merek yang tak kalah disegani seperti Dunlop, Kelly, Fulda, Lee, Sava, dan Debica. SelainGoodyear ada Gajah Tunggal, Tbk merupakan perusahaan ban terbesar di Asia Tenggara yang memproduksi dan mendistribusikan ban berkualitas tinggi untuk mobil penumpang, SUV's / Truk ringan,off-road, industri dan sepeda motor. Gajah Tunggal, Tbk juga memproduksi dan mendistribusikan produk karet terkait lainnya seperti karet sintetis, benang ban, ban dalam, flap, o-ring dan banyak lagi.
Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan suatu kelompok usaha terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Indomobil Sukses International, Tbk merupakan salah satu perseroan yang terdiri dari beberapa perusahaan mobil antara lain adalah Suzuki, Nissan, Audi, Volvo dan lain-lain.
Indospring, Tbk merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi produk, komponen dan peralatan yang menggunakan besi, Spring, Mesin & peralatan Otomotif, Produk Besi Baja, Per Puntir (Torsion Spring), Per Tarik (Extension Wire Spring), Per Tekan (CompressionSpring), Per Kawat / Pegas, produk dari kawat baja, Kawat Per/Pegas (Spring), Tipe Kawat Baja.
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi antara lain: manufaktur busi dan suku cadang kendaraan bermotor, perdagangan barang-barang hasil produksi sendiri dan/atau perusahaan yang mempunyai
(26)
hubungan istimewa, penyertaan dalam perusahaan-perusahaan dan/atau badan hukum lain. Perusahaan berkedudukan di Karawaci Office Park Blok M No. 39-50, Lippo Karawaci, Tangerang, sedangkan pabriknya berlokasi di Jl. Kabupaten No. 454, Desa Tlajung Udik, Kecamantan Gunung Putri, Jawa Barat.
PT Multistrada Arah Sarana Tbk, atau ‘MASA’ (Perseroan), merupakan produsen ban di Indonesia yang beralamat di Jl. Raya Lemahabang Km 58,3 Desa
Karangsari Cikarang Timur–Bekasi Jawa Barat 17550. Perseroan memproduksi ban luar kendaraan bermotor roda dua dan roda empat baik merek sendiri
(Achilles, Corsa & Strada) maupun offtake, dengan area pemasaran di pasar domestik dan internasional.
Perusahaan akan melakukan banyak upaya guna memenuhi pembiayaan agar profit yang diharapkan tercapai. Upaya-upaya tersebut baik secara langsung atau pun tidak langsung sangat berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa berusaha agar tumbuh dan berkembang secara sistematis dengan berorientasi kepada
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang dinamis melalui pemanfaatan seluruh potensi sumber daya perusahaan. Perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan usahanya pasti bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik(shareholder)melalui keputusan atau kebijakan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan deviden yang tercermin dalam harga saham di pasar modal, demikian jika dilihat dari sudut pandang manajemen keuangan. Tujuan ini sering diterjemahkan sebagai suatu usaha untuk memaksimumkan nilai
(27)
Menurut Riyanto (2001) jika dilihat dari asalnya, sumber modal terdiri dari sumber intern (internal resources) dan sumber modal ekstern (eksternal
resources). Modal yang dihasilkan dari dalam perusahaan sebagai sumber intern dapat berupa laba ditahan dan akumulasi penyusutan, sedangkan sumber eksternal dijelaskan sebagai sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yaitu dana yang diperoleh dari para kreditor dan pemegang saham.
Perusahaan tidak akan terlepas dari Hutang dalam memenuhi pembiayaan operasionalnya. Perusahaan yang mempunyai hutang yang cukup besar selalu mengharapkan profit yang besar juga, karena secara teori hutang yang semakin meningkat tentunya juga akan merangsang kenaikan profit dari perusahaan. Penilaian kefektifan perusahaan dalam mengelola hutang dapat dilihat melalui Ratio Solvabilitasperusahaan tersebut. Menurut Sutrisno (2009)Ratio
Solvabilitasadalah rasio-rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.
Ada berbagai macam perhitungan dalamratio solvabilitasdiantaranya adalah rasio hutang terhadap aktiva(Total Debt to Assets Ratio), Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi total debt semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Syamsudin, 2007) dan Rasio hutang terhadap modal(Total Debt to Equity Ratio), Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibelanjai oleh pihak kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di ambil dari luar.
(28)
Tabel 1.2 Daftar hutang perusahaan otomotif tahun 2010-2013 (dalam jutaan rupiah)
No Perusahaan Total Hutang Rata-rata
Hutang
2010 2011 2012 2013
1 ASII 54.168 78.481 92.460 107.806 83.228
2 AUTO 1.482 2.241 3.396 3.058 2.544
3 BRAM 283.850 458.393 606.470 761.660 527.593
4 GDYR 81.462 83.626 71.185 54.822 72.774
5 GJTL 6.844 7.123 7.391 9.626 7.746
6 IMAS 6.377.070 7.829.760 11.869.218 15.655.152 10.432.800
7 INDS 543 507 528 443 505
8 LPIN 44.001 39.115 37.413 52.980 43.377
9 MASA 140.927 296.932 252.502 253.786 236.037
10 NIPS 18.943 28.069 32.262 56.246 33.880
11 PRAS 326.702 342.114 297.056 389.182 338.763
12 SMSM 498.627 466.245 594.468 619.707 544.762
Rata-rata Per
Tahun 652.885 802.717 1.155.362 1.497.039 1.027.001
Sumber : Data hutang (Laporan keuangan tahunan perusahaan otomotif ww.idx.co.id)
Tabel 1.2 adalah tabel total hutang perusahaan otomotif dari tahun 2010-2013. Tercatat pada tahun 2010 rata-rata hutang Astra International Tbk sebesar 83.228, AstraOtopartsTbk sebesar 2.544, IndoKordsaTbk sebesar 527.593,Goodyear Indonesia Tbk sebesar 72.774, Gajah Tunggal Tbk sebesar 7.746, Indomobil SeuksesInternationalTbk sebesar 10.432.800,IndospringTbk sebesar 505, Multi Prima Sejahtera Tbk sebesar 43.377, Multi Arah Sarana Tbk sebesar 236.037,NipressTbk sebesar 33.880, PrimaAlloy Steel UniversalTbk sebesar 338.763, Selamat Sempurna Tbk sebesar 544.762. masing-masing perusahaan mempunyai rata-rata hutang yang berbeda, hal ini dikarenakan perbedaan dari produk yang dihasilkan. Tabel 1.2 juga menunjukan adanya kenaikan dan
(29)
penurunan yang fluktuatif dari total hutang perusahaan disetiap tahunnya. Contohnya saja perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk, pada tahun 2011 total hutangnya turun dan pada tahun berikutnya total hutangnya naik kembali. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa seharusnya kenaikan total hutang yang fluktuatif juga diikuti dengan kenaikan profit dari masing-masing perusahaan.
Tabel 1.2 dapat menunjukan seberapa besar nilairatio solvabilitasdari
perusahaan otomotif, salah satu rasio yang efektif untu digunakan adalahdebt to equity ratio(DER).Debt to euqity ratio(DER) yang semakin besar menunjukkan bahwa struktur modal yang berasal dari utang semakin besar digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada. Kreditor memandang, semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Untuk keamanan pihak luar, rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama, namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio ini sebaiknya besar.
Komponen lain selainDebt to equity ratio(DER) yang sangat mempengaruhi profit perusahaan adalahinventory turnover. Rasio perputaran persediaan
merupakan rasio dimana penjualan dibagi dengan aset. Sesuai namanya, rasio ini menunjukkan berapa kali pos tersebut “berputar”sepanjang tahun. Rasio
perputaran persediaan dinyatakan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan (Brigham dan Houston, 2010).Inventory turnovermerupakan rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi harga pokok barang yang terjual(cost of good sold) denganinventory(Ang, 1997).
(30)
Inventory turnoveradalah rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual(cost of good sold)denganinventory(Ang, 1997). Rasio inventory turnovermenunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventory-nya, yaitu dengan menunjukkan berapa kaliturnover inventoryselama satu tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada. Sebagai contoh, toko penjual makanan akan mempunyai tingkat turnover yang jauh lebih tinggi dari pada perusahaan yang lain yang cenderung berfokus dengan output jasa. Sama seperi rasio-rasio yang lain, adalah penting untuk
membandingkan rasio ini dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri yang sama (Ang, 1997).
Tabel 1.3 Data persediaan perusahaan otomotif tahun 2010-2013 (dalam ribuan rupiah)
Sumber : Laporan keuangan tahunan perusahaan otomotif ww.idx.co.id
No Perusahaan Persediaan Rata-rata
Persediaan
2010 2011 2012 2013
1 ASII 1.803.000 2.222.000 15.285.000 14.433.000 8.435.750
2 AUTO 70.832 95.536 1.155.235 1.605.263 731.716
3 BRAM 2.192.930 3.507.503 3.680.279 4.206.174 3.396.721
4 GDYR 58.187 65.428 62.158 49.903 58.919
5 GJTL 10.892 16.604 14.788 18.201 15.121
6 IMAS 1.542.709 2.427.737 3.888.214 4.498.533 3.089.298
7 INDS 575.954 793.407 867.620 1.086.591 830.893
8 LPIN 101.175 100.022 95.726 117.584 103.626
9 MASA 393.453 786.336 953.222 857.684 747.673
10 NIPS 64.111 121.745 123.127 193.146 125.532
11 PRAS 97.296 108.657 119.894 153.754 119.900
(31)
Tabel 1.3 menunjukan jumlah persediaan dari perusahaan otomotif selama tahun 2010-2013. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terjadi perkembangan yang fluktuatif dari pengelolaan persediaan dimasing-masing perusahaan. Namun ada beberapa perusahaan yang selalu mengalami kenaikan persediaan disetiap tahunnya, antara lain AstraInternationalTbk yang mengalami kenaikan jumlah persediaannya mulai dari tahun 2010-2013 dengan rata-rata persediaan sebesar 8.435.750, perusahaan selanjutnya yaitu Indomobil SuksesInternationalTbk yang mempunyai rata-rata persediaan sebesar 3.089.298. Hal ini menunjukan bahwa adanya perbedaan sistem pengelolaan persediaan disetiap perusahaan yang ditunjukan melalui naik dan turunya jumlah persediaan pertahun di setiap
perusahaan. Secara keseluruhan perusahaan otomotif mempunyai perputaran persediaan yang cukup besar, hal ini terjadi karena kegiatan operasional mereka yang selalu menghasilkan barang pada setiap harinya.
Investor juga melihatreturn on equity(ROE) dalam mengukur profitabilitas perusahaan.Menurut Sartono, (2001:124), “Return on equityadalah rasio yang mengukur kemampuan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.”Dengan demikian ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah
ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Rasio ini menunjukkan
kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik.
(32)
Tabel 1.4 Daftar laba tahun berjalan perusahaan otomotif tahun 2010-2013 (dalam juta rupiah)
No Perusahaan Laba Bersih Rata-rata
Laba
2010 2011 2012 2013
1 ASII 17.004.000 21.077.000 22.742.000 22.297.000 15.211.324 2 AUTO 1.225.305 1.101.583 1.135.91 1.058.015 1.130.204
3 BRAM 144.774 71.039 225.463 55.422 124.175
4 GDYR 741.586 215.646. 667.399 463.439 522.018 5 GJTL 830.624 683.629 1.132.247 120.330 691.707 6 IMAS 508.022 970.891 899.090 621.139 749.786 7 INDS 70.040 120.415 134.068 147.608 118.032
8 LPIN 14.122 11.319 16.599 8.554 12.648
9 MASA 176.086 142.739 3.197 36.015 89.509
10 NIPS 12.662 7.831 21.610 33.872 18.993
11 PRAS 306 1.353 15.565 13.196 7.605
12 SMSM 164.849 219.260 286.929 350.777 255.454 Sumber : Laporan keuangan tahunan perusahaan otomotif ww.idx.co.id
Tabel 1.4 menunjukan laba tahun berjalan perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen, dari tahun 2010-2013. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada beberapa perusahaan yang mengalami kenaikan dan penurunan laba tahun berjalannya. Contohnya perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk, yang mengalami penurunan laba pada tahun 2011 dan kenaikan kembali pada tahun 2012 dengan rata-rata laba sebesar 12.648, dan ada juga perusahaan yang
mengalami kenaikan laba setiap tahunnya salah satunya adalah Selamat Sempurna Tbk, dengan rata-rata laba pertahunnya sebesar 255.454. Hal ini menunjukan bahwa ada beberapa perusahaan yang mengalami kenaikan laba tahun berjalannya dipengaruhi oleh hutang dan persediaan setiap tahunnya. Secara teori hutang yang meningkat seharusnya memicu peningkatan laba dari sebuah perusahaan, begitu pula dengan persediaan semakin besar perputaran atau pengelolaan persediaan perusahaan akan menunjang profit dari sebuah perusahaan.
(33)
Debt to equity ratio(DER) selalu berkaitan dengan profitabilitas perusahaan Return On Equity(ROE). Return on Equity(ROE) adalah rasio profitabilitas yang membandingkan antar laba bersih (net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau modal). Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh Perusahaan dibandingkan dengan modal yang disetor oleh Pemegang Saham. Weston and Brigham (1997) menyatakan bahwa hutang akan mempengaruhi pengembalian atas ekuitas bagi para pemegang sahamnya.
Perusahaan yang mempunyai rasio utang yang tinggi menghadapi resiko yang lebih tinggi, tetapi tingkat pengembalian yang diharapkan juga lebih tinggi. Sebaliknya, perusahaan dengan resiko utang yang rendah tidak beresiko besar, tetapi peluangnya untuk melipatgandakan atas ekuitas juga kecil. Jika ROE sebelumnya naik, bukan berarti ROE yang akan datang juga akan naik. Sedangkan jika ROE turun, maka investasi perusahaan yang baru akan menawarkan ROE lebih rendah dibandingkan dengan investasi sebelumnya (Bodie, Kane, and Marcus, 2002). Demikian hubungan antara leverage dan ROE, bahwa kontribusi dari financial leverage adalah positif hanya jika tingkat pengembalian aktiva perusahaan melebihi suku bunga utang perusahaan. Hal ini terbukti dari data tersebut dapat dianalisis bahwa adanya pengaruh dari kenaikan total hutang perusahaan otomotif terhadap kenaikan perputaran modal dari tahun 2010-2013.
Data keuangan pada Tabel 1.2, Tabel 1.3 dan Tabel 1.4, peneliti melihat terdapat perkembangan yang berkesinambungan antara leverage, inventory turnover dan return on equity. Dari analisis sederhana leverage dan inventory turnover mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan yang dilihat melalui return on
(34)
equity. Penelitian mengenai PengaruhDebt to equity ratio(DER) terhadapreturn on equity (ROE) sudah pernah dilakukan oleh Albdul Hamid (2009) dan Jauhar Prayogi (2012) dengan judul penelitian Pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap Return On Equity dan Earning Per Share menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara DER terhadap ROE dan EPS. Penelitian mengenai Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Profitabilitas juga dilakukan oleh Tiara Herdiani (2011) yang menyatakan bahwa secara parsial signifikan dan berpengaruh positif terhadap Return On Equity. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengulangi penelitian tersebut dengan menambah satu variabel bebas berupa Inventory turnover dengan mengambil sample pada perusahaan pertambangan dan logam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013, dengan judul
“Pengaruh Hutang dan Persediaan terhadap Return On equity pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek (BEI) Indonesia Periode Tahun 2010-2013”
(35)
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh antara hutang dan persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan
komponen yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2010-2013? 1.2.2 Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang ditentukan oleh peneliti bertujuan agar penelitian ini memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas sebagi berikut :
1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Hutang akan dihitung menggunakan rasio hutang yaituDebt to equity ratio (DER),persediaan dihitung dengan menggunakan Perputaran persediaan dan profitabilitas akan dihitung menggunakan ratio profitabilitasreturn on equity (ROE) pada perusahaan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Hutang dan Persediaan terhadap Profitabilitas perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen tahun 2010-2013.
(36)
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi kalangan akademis
Memberikan referensi untuk keperluan penelitian yang berhubungan dengan pengaruh Hutang dan Persediaan terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang ada di indonesia. 2. Bagi kalangan praktisi
Manfaat bagi praktisi terutama manajer danstakeholderotomotif dan
komponen, agar penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi manajemen perusahaan manufaktur otomotif dan komponen dalam mengelola usahanya terutama dalam pengelolaan Hutang dan Persediaan terhadap profitabilitas perusahaan otomotif dan komponen.
1.4 Kerangka Pemikiran
Return On Equity merupakan salah satu metode yang digunakan oleh perusahaan maupun para investor guna melihat seberapa besar tingkat pengembalian modal suatu perusahaan.
• Hubungan Hutang (Debt to Equity Ratio) dengan Return On Equity Weston and Brigham (1997), Hutang akan mempengaruhi pengembalian atas ekuitas bagi para pemegang sahamnya. Perusahaan yang mempunyai rasio utang yang tinggi menghadapi resiko yang lebih tinggi, tetapi tingkat pengembalian yang diharapkan juga lebih tinggi. Sebaliknya, perusahaan dengan resiko utang yang rendah tidak beresiko besar, tetapi peluangnya untuk melipatgandakan atas ekuitas juga kecil. Jadi hubungan antar Hutang
(37)
dan ROE, bahwa kontribusi dari Hutang adalah positif hanya jika tingkat pengembalian aktiva perusahaan melebihi suku bunga utang perusahaan. Penjelasan lainnya menyatakan tinggi rendahnya DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian ROE yang dicapai perusahaan. Jika biaya yang
ditimbulkan oleh pinjaman lebih kecil daripada biaya modal sendiri, maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba, demikian juga dengan sebaliknya. Perusahaan dengan laba bertumbuh akan memperkuat hubungan DER dengan profitabilitas yaitu dimana profitabilitas meningkat seiring dengan DER yang rendah. Rasio profitabilitas yang dibahas adalah ROE. Semakin tinggi tinggi ROE, semakin efisien sebuah perusahaan mengelola investasi untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan karena tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi. Sartono (2010), menyatakan bahwa semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal makaReturn On Equity(ROE) suatu perusahaan semakin meningkat.
• Hubungan Persediaan (Inventory turnover) dengan Return On Equity Menurut Kasmir (2011) perputaran persediaan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalamn satu periode. Sedangkan Weygandt, dkk. (2009:348) mendifinisikan Perputaran persediaan digunakan untuk mengukur beberapa kali persediaan rata-rata terjual dalam satu periode.
Semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin cepat kembalinya dana yang tertanam pada persediaan tersebut. Akibatnya, laba yang peroleh akan
(38)
menjadi bertambah.. Banyaknya laba yang diterima ini akan menaikkan tingkat profitabilitas perusahaan. Dengan demikian, perputaran persediaan akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2013. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
1.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan asumsi sementara dari analisis yang sudah dilakukan dengan melihat latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan.
H1 : Hutang secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
H2 : Persediaan secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
H3 : Secara simultan Hutang dan Persediaan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hutang Variabel X1
Profitabilitas (Y1) Persediaan
(39)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Manajemen Keuangan
Sartono ( 2008 ) menerangkan pengertian mengenai manajemen keuangan sebagai berikut : “Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien”. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan merupakan suatu manajemen dana yang bukan hanya berhubungan dengan cara perolehan dana tetapi mencakup masalah penggunaan dana pengalokasian dana tersebut seefesien mungkin.
2.2. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Setiap perushaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja ataupun untuk pembelian aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling murah. Kedua hal tersebut harus bisa diupayakan oleh manajer keuangan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.
(40)
2.3. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang berisi kondisi keuangan hasil operasi perusahaan sebagai alat komunikasi dan sumber informasi mengenai suatu perusahaan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, yang dapat digunakan sebagai badan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat oleh pihak manajemen untuk
memberikan gambaran atauprogress reportsecara periodik. Karena itu, laporan keuangan mempunyai sifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan sebagai progress reportterdiri atas data yang merupakan kombinasi antara fakta yang telah dicatat(recorded fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan kebiasaan dalam akuntansi, danpersonal judgemen(Najmudin 2011). Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang
dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang (Sawir 2005).Dari semua penjelasan yang ada mengenai definisi laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan suatu gambaran mengenai keadaan suatu perusahaan selama satu periode tertentu, dimana laporan tersebut dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatan-kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan baik interen maupun eksteren.
(41)
2.4. Modal Kerja
2.4.1 Pengertian Modal
Modal sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan suatu
perusahaan. Modal sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan usaha perusahaan. Modal sangat berperan sebagai sumber pendanaan perusahaan yang menggambarakan perusahaan dalam memenuhi dapat didanai oleh modal sendiri secara keseluruhan atau didanai dengan modal sendiri dan ditambah dengan modal berasal dari pinjaman.
Definisi modal menurut Warren, Reeve dan Philip (2005), Modal atau ekuitas pemegang saham adalah jumlah total dari dua sumber utama ekuitas saham, yaitu modal disetor dan laba ditahan. Sedangkan definisi ekuitas menurut Mayo (2004), A variety of debt instrument to tap the funds of investor who purchase debt
securities, there are only two types of stock: preferred stock and common stock. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat memperoleh dana untuk menjalankan kegiatan usahanya dengan memperoleh dari modal disetor yang berupa saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan yang berasal dari operasi perusahaan.
2.4.2 Sumber Modal
Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan kegiatan operasionalnya dapat diperoleh dengan mencari sumber pembiayaan. Menurut Riyanto (2001) modal dapat dilihat dari asalnya, sumber modal terdiri:
1. Sumber Intern (Internal Sources)
(42)
berasal dari laba ditahan dan akumulasi penyusutan. Besarnya laba yang dimasukkan ke dalam cadangan atau ditahan, tergantung besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu dan tergantung kepada kebijakan dividen perusahaan tersebut.
2. Sumber Ekstern (External Sources)
Adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan atau dana yang diperoleh dari para kreditur atau pemegang saham yang merupakan bagian dalam perusahaan.
2.4.3 Jenis–jenis Modal
Sumber modal eksternal, terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Modal Asing
Riyanto (2001), menyatakan“modal asing adalah modal berasal dari luar perusahaan yang sifatnyasementara di dalam perusahaan tersebut.” Modal tersebut merupakan “hutang”yang pada saatnya harus dibayar kembali. Modal asing atau hurang terbagi atas tiga golongan, yaitu:
a. Hutang Jangka Pendek (Short-term Debt)
Harnanto (2003), “hutang jangka pendek atau lancar adalah suatu kewajiban atau hutang yang terjadi dalam kaitannya dengan operasi normal perusahaan.”
Hutang jangka pendek terdiri dari: 1) Hutang Dagang
Brigham dan Houston (2006), “hutang dagang adalah hutang yang muncul akibat penjualan kredit dan dicatat sebagai piutang oleh pihak penjual dan utangoleh pihak pembeli.” Hutang dagang
(43)
adalah salah satu kategori hutang jangka pendek terbesar, yang mencerminkan kurang lebih 40 persen dari kewajiban ancar di rata-rata perusahaan nonkeuangan. Hutang dagang adalah sumber pendanaan “spontan”, di dalamartian bahwa ia terjadi dari transaksi bisnis biasa.
2) Hutang Wesel
Hutang wesel merupakan pengakuan hutang atau pernyataan tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di kemudian hari. Hutang wesel dicatat dan disajikan di dalam neraca perusahaan. Hanya hutang wesel yang jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang yang di golongkan sebagai kewajiban jangka pendek.
3) Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo dalam Periode Kini Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam periode kini merupakan bagian dari hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam tahun sekarang, sedangkan sisanya tetap dilaporkan sebagai hutang jangka panjang.
b. Hutang Jangka Menengah (Intermediate-term Debt)
Menurut Riyanto (2001), “hutang jangka menengah adalah hutang yang jangka waktunya antara satu sampai sepuluh tahun.” Hutang jangka menengah terdiri dari:
1)Term Loan
Term loanmerupakan kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya,term loandibayar
(44)
kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu.Term loanbiasanya disediakan olehcommercial bank,insurance,
pension funds, lembaga pembiayaan pemerintah, dansupplier perlengkapan. Menurut Sartono (2001), “keuntungan dariterm loanadalah tidak segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman”.
2)Leasing
Menurut Sartono (2001), “leasingadalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut lessor dengan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangkawaktu tertentu.”
Sedangkan menurutFinancial Accounting Standard Board (FASB-13),“leasingadalah suatu peranjian penyediaan barang-barang modal yang digunakan untuk suatu jangka waktu tertentu. c. Hutang Jangka Panjang (Long-term Debt)
Riyanto (2001), “Hutang jangka panjang adalah hutang yang ka waktunya lebih dari sepuluh tahun.” Sedangkan menurut Skousen dan Stice (2004),“hutang jangka panjang adalah obligasi yangtidak diharapkan untuk dibayar tunai dalamjangka satu tahun.”
Hutang jangka panjang pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut diperlukan jumlah yang besar. Adapun jenis hutang jangka panjang, yaitu:
(45)
1) Pinjaman Berjangka
Pinjaman berjangka (long-term) merupakan suatu perjanjian dimana peminjam setuju untuk melakukan pembayaran bunga dan pembayaran pokok pinjaman pada tanggal tertentu sesuai dengan perjanjian kepada pihak yang meminjamkan. Pemberian pinjaman berjangka antara lain dilakukan oleh bank komersial dan
perusahaan asuransi.
2) Obligasi
Obligasi adalah instrumen (surat) utang yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi untuk membayar pemegang obligasi sejumlah nilai pinjaman beserta bunga pada saat jatuh tempo yang telah ditetapkan. Obligasi termasuk salah satu jenis efek. Namun, berbeda dengan saham, yang kepemilikannya menandakan pemilikan sebagian dari suatu perusahaan yang menerbitkan saham, obligasi menunjukkan utang dari penerbitnya. Dengan demikian, pemegang obligasi memiliki hak dan kedudukan sebagai kreditor dari penerbit obligasi. Obligasi merupakan instrumen utang jangka panjang. Pada umumnya diterbitkan dengan jangka waktu berkisar antara 5 sampai 10 tahun.
3) Hipotik
Hipotik merupakan pinjaman berjangka, dimana pemberi uang diberi hak hipotik terhadap suatu barang yang tidak bergerak. Apabila pihak peminjam (debitur) tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat
(46)
digunakan untuk menutupi tagihannya. Sartono (2001),
menyatakan manfaat yang diperoleh dengan menggunakan hutang jangka panjang adalah:
a. Bunga yang dibayarkan merupakan pengurang pajak penghasilan.
b. Melaluifinancial levergedimungkinkan laba per lembar saham akan meningkat. Sedangkan kelemahan penggunaan hutang jangka panjang sebagai sumber dana adalah:
a.Financial riskperusahaan meningkat sebagai akibat meningkatnyaleverage.
b. Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajer.
2. Modal Sendiri
Riyanto (2001), menyatakan“modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan juga tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas.”Dengan kata lain, modal sendiri merupakan modal yang dihasilkan atau dibentuk di dalam perusahaan atau keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas terdiri dari:
a. Modal Saham
Saham adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagian pendapatan tetap atau dividen dari perusahaan serta kewajiban menanggung
(47)
risiko kerugian yang diderita perusahaan. Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya. Semakin banyak persentase saham yang dimiliki, maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
2.5 Resiko Keuangan (Financial Risk)
Risiko keuangan menurut Brigham dan Houston (2006) adalah “tambahan risiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusanuntuk mendapatkan pendanaan melalui utang.” Risiko keuangan diakibatkan oleh transaksi-transaksi keuangan. Secara konseptual, pemegang saham akan menghadapi sejumlah risiko yang inheren pada operasi perusahaan. Jika sebuah perusahaan menggunakan utang, maka hal ini akan
mengkonsentrasikan risiko bisnis pada pemegang saham biasa.
2.6 Laverage
Laveragemerupakan penggunaan aset dalam sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban bunga) dengan maksud agar meningkatkan
keuntungan potensial pemegang saham. Dengan kata lain,leverageadalah penggunaan dana yang menuntut peningkatan untuk membayar biaya tetap.
2.7 Operating Leverage
Brigham danHouston (2006), “operating leverageadalah tingkat
sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di dalam operasi sebuah perusahaan.”Operating leveragejuga dapat diartikan sebagai penggunaan dana
(48)
dengan biaya tetap dengan harapan pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan dana tersebut dapat menutup biaya tetap dan biaya variabel.
2.8 Hutang
Keputusan pembiayaan mencakup alternatif sumber dana yang akan digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dari segi struktur pembiayaan, suatu perusahaan dikatakan menggunakan Hutang jika perusahaan tersebut
menggunakan pinjaman atau hutang sebagai salah satu sumber pembiayaan selain modal sendiri. Penggunaan dana tersebut menimbulkan biaya tetap yaitu beban bunga, yang harus di bayar tanpa memperdulikan tingkat laba perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan hutang berarti
perusahaan memperoleh modal atau aktiva dengan dana yang berasal dari kreditur atau pemegang saham biasa dan preferen. Dana tersebut dapat berupa hutang yang harus dibayar sebesar pokok pinjaman dan bunganya.
Hutang dapat dihitung menggunakanDebt to equity ratio(DER).Debt to Equity Ratiomerupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan, hal ini berkaitan dengan keputusan pembiayaan dan menghitung bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang (Bambang Riyanto, 2001). Rasio ini memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko keuangan.
Rasio ini diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2009) :
(DER) = Total Utang ( )
(49)
2.9 Persediaan (Inventory Tunrover)
Inventoryatau persediaan adalah sesuatu barang yang dibeli untuk kemudian diolah menjadi barang lain atau langsung dijual kembali sesuai dengan jenis perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh terhadap neraca atau laporan posisi keuangan maupun laporan laba rugi. Jumlah dan
persentase persediaan setiap perusahaan berbeda-beda. Al Haryono Jusup (2005) mengemukakan bahwa persediaan seringkali merupakan bagian yang sangat besar dari keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Besar persediaaan umumnya dipengaruhi oleh harapan-harapan akan volume penjualan dan tingkat harga di masa datang. Harapan dapat
menjual lebih banyak atau harga jual akan meningkat, mendorong perusahaan untuk memperbanyak persediaan barang (Djarwanto, 1996). Al Haryono Jusup melanjutkan bahwa manajemen persediaan yang efektif seringkali merupakan kunci keberhasilan operasi perusahaan (2005). Dalam laporan laba rugi, persediaan memegang peranan penting sebagai penentuan hasil operasi perusahaan selama suatu periode.
Munawir (2001) berpendapat bahwa tingkat perputaran
persediaan (inventory turnover), menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli dan dijual kembali. Perusahaan dagang membeli persediaan kemudian dijual kembali tanpa proses pengolahan lebih lanjut. Berbeda dengan perusahaan dagang, perusahaan manufaktur mempunyai tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan produk jadi.
(50)
kecepatan rata-rata persediaan bergerak keluar dari perusahaan” (Wild, Subramanyam, dan Halsey, 2005).
Jadi Inventory Turnoveradalah tingkat perputaran persediaan pada suatu perusahaan yang ditunjukkan melalui perbandingan antara penjualan dengan persediaan dalam satu periode.
Inventory Turnoverdapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Inventory Turnover= Penjualan / Persediaan
2.10Return On Equity(ROE)
Return on equity(ROE) menurut Garrison dan Noreen (2001) adalah,“membagi earning after tax(EAT) yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan rata-rata ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham biasa pada tahun tersebut.” Sedangkan menurut Sundjaja dan Barlian (2002), “ROE adalah ukuran pengembalian yang diperoleh para pemilik (baik pemegang saham biasa dan sahampreferen) atas investasi mereka di perusahaan.”
Sartono, (2001), “Return on equityadalah rasio yang mengukur kemampuan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.”Dengan demikian ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Rasio ini menunjukkan kemampuan modal pemilik yang
ditanamkan oleh investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien modal yang ditanamkannya dalam perusahaan tersebut.
(51)
Return on equity(ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham yang dimiliki perusahaan.Return on equitydapat dihitung sebagai berikut (Agus Sartono, 2008) :
(ROE) =
2.11 Pengaruh Hutang terhadap Profitabilitas (ROE)
Perusahaan yang menggunakan Hutang berharap keuntungan yang
akan diterima dari penggunaan dana kegiatan pembiayaan tersebut lebih besar dari beban tetap yang akan mereka tanggung dari penggunaan dana tersebut. Pada kondisi yang bagus atau stabil, penggunaanfinancial leveragedapat memberikan pengaruh positif berupa peningkatan ROE. Hal ini dikarenakan tingkat
pengembalian terhadap laba operasi perusahaan lebih besar dari pada beban tetapnya. Tinggi rendahnya DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian ROE yang dicapai perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman lebih kecil daripada biaya modal sendiri, maka sumber dana yang berasal dari pinjaman atau hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba, demikian juga dengan
sebaliknya. Perusahaan dengan laba bertumbuh akan memperkuat hubungan DER dengan profitabilitas yaitu dimana profitabilitas meningkat seiring dengan DER yang rendah. Rasio profitabilitas yang dibahas adalah ROE. Semakin tinggi tinggi ROE, semakin efisien sebuah perusahaan mengelola investasi untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar beban perusahaan
terhadap pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan karena tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi. Sartono (2010),
(52)
menyatakan bahwa semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka Return On Equity(ROE) suatu perusahaan semakin meningkat.
2.12 PengaruhInventory turnover terhadap Profitabilitas (ROE)
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa persediaan, para pengusaha akan
dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada sewaktu-waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Pengertian persediaan dalam hal ini merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Adanya investasi dalaminventoryyang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunya kualitas, keuangan, sehinga semua ini akan
memperkecil keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil dalaminventoryakan mempunyai efek yang menekan
keuntungan juga, karna kekurangan material, perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal.
Penilian yang digunakan untuk melihat baik tidaknya pengelolaan persediaan dalam suatu perusahaan adalah dengan menghitunginventory turnovernya (perputaran persediaan). Tingkat perputaran persediaan dapat mengukur
(53)
hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau tingkat penjualan yang telah ditentukan. Tingkat rendahnya perputaran persediaan mempunyai akibat langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam persediaan. Makin tinggiturnovernya makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan, sehingga untuk memenuhi volume penjualan tertntu dengan naiknya perputaran dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil.
2.13 Penelitian Terdahulu
1. Arman Ramadhan (2008) dalam penelitiannya mengenaipengaruh
Financial leverage terhadap Return On Equity dan Earning Per Share pada Perusahaan pertambangan dan logam yang terdaftar di bursa efek
indonesia, menemukan bahwa hasil analisnya menunjukan bahwa Penggunaan hutang yang lebih besar tidak selalu memberikan tingkat financial leverageyang lebih besar bagi perusahaan pertambangan logam dan mineral lainnya. Meningkatnya penggunaan hutang berakibat
meningkatnya beban hutang yang harus ditanggung oleh perusahaan. Sedangkan tingkatfinancial leverageyang besar tidak selalu dapat meningkatkanreturn on equitydanearning per sharepada perusahaan pertambangan logam dan mineral lainnya. Pada perusahaan pertambangan logam dan mineral lainnyafinancial leveragetidak selalu mempunyai hubungan yang positif terhadap ROE dan EPS begitu juga sebaliknya. Financial leverageyang positif akan diikuti dengan meningkatnya ROE dan EPS sedangkanfinancial leverage yang negatif akan diikuti
(54)
menunjukan pengujian hipotesa dan analisis determinasi, diketahui bahwa tidak ada pengaruhfinancial leverageterhadap ROE dan EPS yang signifikan, hal ini disebabkan pengaruhfinancial leverageterhadap ROE dan EPS tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadap perusahaan pertambangan logam dan mineral lainnya.
2. Abdul Hamid (2009) dalam penelitiannya tentangpengaruh financial leverage terhadap return on equity dan earning per share pada sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009-2011,menunjukan bahwaFinancial leveragetidak berpengaruh secara parsial terhadap ROE, hal ini dibuktikan dari uji statistik yang menunjukkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0,083 > 0,05), maka H diterima artinyafinancial leveragesecara signifikan tidak berpengaruh
terhadap ROE.
3. Meilana Stevani Aulia (2013) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh financial leverage terhadap return on equity dan earning per share pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012,yang menunjukan hasil bahwa Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan signifikannya pengaruh yang ditimbulkanfinancial leverageterhadap EPS, masing-masing perusahaan (TELKOM, INDOSAT dan XL AXIATA) bernilai positif dan berfluktuasi pada periode penelitian 2010–2012. hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : pendapatan per lembar saham (EPS) yang diterima perusahaan mengalami kenaikan pada tahun 2012 hal ini
(55)
disebabkan adanya modal pinjaman yang menyebabkan perubahan pada EBIT (Earning Before Interest and Tax) yang akan memberikan laba per lembar saham lebih tinggi. Meskipun masing-masing perusahaan
mengalami penurunan di tahun 2010 akibat perubahan harga saham dan nilai tukar rupiah cenderung berfluktuasi hal ini disebabkan karena lemahnya fundamental ekonomi.
Besar kecilnya pendapatan per lembar saham dipengaruhi dari hasil investasi yang ditanamkan para investor Karena jumlah pendapatan akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Sedangkan ROE pada tahun 2012 mengalami penurunan secara fluktuasi dikarenakan perubahan harga saham dan nilai tukar rupiah cenderung berfluktuasi hal ini disebabkan karena lemahnya fundamental ekonomi, akan tetapi pada tahun 2010 mengalami kenaikan hal ini disebabkan penggunaan modal pinjaman meningkat yang akan meningkatkan ROE perusahaan pula, hal itu disebabkan pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi pesat sehingga tingginya penggunaan modal pinjaman perusahaan yang selama ini mendominasi dan menjadi faktor penting terdongkraknya pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dibarengi dengan meningkatnya investasi sehingga meningkat pula ROE masing–masing perusahaan.
Nilai EPS dan ROE dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang positing denganFinancial Laveragehal ini dikarenakan kenaikan dan penurunan nilai EPS disebabkan oleh pihak internal perusahaan dan nilai ROE cenderung dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan.
(56)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Objek penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 12 perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen tahun 2010-2013. Penarikan sampel dilakukan dengan metodepurposive sampling. Purposive samplingadalah metode pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang ditetapkan (Sekaran, 1992 dalam Anindhita, 2010). Sampel ini ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, sebagai berikut :
• Perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yanglistingdi Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu 2010-2013.
• Perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian, yaitu 2010-2013.
3.2 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang diambil dari publikasi laporan keuangan tahunan di Bursa Efek
(57)
Indonesia. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan riset semata yang diterbitkan oleh suatu lembaga (Amirullah, 2002).
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi, ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai Hutang (Debt To Equity Ratio), persediaan (Inventorry turnover) danReturn On Equity(ROE) yang didapat dari laporan keuangan perusahaan Manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang dikumpulkan adalah laporan keuangan dan laporan kinerja perusahaan yang dipublikasikan pada situs Bursa Efek Indonesia atauIndonesian Stock Exchange (IDX) periode 2010 sampai 2013.
3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manfaktur subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Sampel penelitian diambil secarapurposive samplingyaitu metode dimana pemilihan sampel pada karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan tersebut harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahaan tersebut membuat laporan keuangan tahunan pada Tahun 2010– 2013 dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia.
(58)
Tabel 3.1 Daftar perusahaan sektor manufaktur subsektor otomotif dan komponen
No Saham Emiten IPO
1 ASII Astra International Tbk 04 April 1990
2 AUTO Astra Otoparts Tbk 15 Juni 1996
3 BRAM Indo Kordsa Tbk 05 September 1990
4 GDYR Goodyear Indonesia Tbk 1 Desember 1980
5 GJTL Gajah Tunggal Tbk 5 Mei 1990
6 IMAS Indomobil Sukses International Tbk 15 September 1993
7 INDS Indospring Tbk 10 Agustus 1990
8 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 05 Februari 1990 9 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 09 Juni 2005
10 NIPS Nipress Tbk 24 Juli 1991
11 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk 12 Juli 1990
12 SMSM Selamat Sempurna Tbk 09 September 1996 Sumber :www.idx.co.id(data perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan
komponen diolah)
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Supomo,1999). Dalam penelitian ini variabel dependen adalah profitabilitas yang diukur dengan ROE.
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel Hutang yang diukur denganDebt to equity ratiodan variabel persediaan yang diukur dengan menggunakanInventorry turnover.
(59)
3.5.2 Definisi Operasional Variabel
3.5.2.1 Variabel Dependen
Profitabilitas perusahaan dapat dihitung dengan mengguanakanratio profitability yaituReturn On Equity (ROE).Return on equityadalah rasioprofitabilityyang dihitung dengan cara membagi laba setelah pajak dengantotal equity.Return on equitymenunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atastotal equitytyang dimilikinya. Menurut Weston dan Brigham (1990), rumus untuk menghitung ROE adalah sebagai berikut:
Return on equity (ROE) = x 100%
3.5.2.2 Variabel Independen
Variabel Independen pada penelitian ini, yaitu tingkat Hutang yang diukur dengan DER dan persediaan yang diukur dengan ITO.
1. Hutang (Debt To Equity Ratio)
Hutang perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio hutang, rasio hutang tersebut yaituDebt to equity ratio(DER).Debt to equity ratio(DER) merupakan rasio hutang terhadap modal sendiri. Rasio ini mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai oleh hutang dibanding dengan modal sendiri. Menurut Subramanyam & Wild (2010), rumus untuk menghitung DER adalah sebagai berikut:
(60)
2. Persediaan (Inventorry turnover)
Aktivitas perusahaan dalam mengelolah persediaannya dapat dihitunga
menggunakan rasio perputaran yaituInventorry Tunrover.Inventorry turnover diukur dengan membandingkan penjualan dengan persediaan. Menurut Riyanto (2008) rumus untuk menghitungInventory turnoveradalah :
(61)
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Proksi Definisi Operasional Skala
Variabel Independen (X)
Hutang Debt to Equity
Ratio
Debt to equity ratio(DER) adalah rasio hutang terhadap modal sendiri di perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen tahun 2010-2013.
Rasio
Persediaan Inventory
turnover
Inventory turnoveradalah perbandingan penjualan dengan persediaan di perusahaan manufaktur subsektor komponen tahun 2010-2013.
Rasio
Variabel Dependen (Y)
Profitabilitas Return on equity (ROE)
Return on equityadalah perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri untuk
mengetahui kemampuan perusahaan mengembalikan modalnya di perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen tahun 2010-2013.
(62)
3.6 Analisis Data
Analisis statistik desktiptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Analisis ini dimaksudkan untuk menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan dan karakteristik data tersebut. Pengukuran yang dilihat dari statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,sum, range,kurtosis, danskewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011). Analisis statistik adalah cara untuk mengolah informasi data (kuantitatif) yang berhubungan dengan angka-angka , bagaimana mencari, mengumpul, mengolah data, sehingga sampai menyajikan data dalam bentuk sederhana dan mudah untuk dibaca atau data yang diperoleh dapat dimaknai (diinterpretasikan). Analisis statistik yang digunakan dalam proses analisis data kuantitatif yaitu analisis Statistik Deskriptif (Descrptive Statistics).
Tabel 3.3 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance DER 48 4.74 .25 4.99 1.1685 .86186 .743 ITO 48 12.97 .58 13.55 5.4112 3.07929 9.482 ROE 48 42.71 .09 42.80 15.4360 10.73525 115.246 Valid N (listwise) 48
Sumber :Output Spss
Tabel 3.3 diatas menunjukkan nilai N atau jumlah data yang akan diteliti berjumlah 48 data. ROE sebagai proksi dari profitabilitas (variabel dependen) memiliki nilai minimum sebesar 0,09 dan nilai maksimum sebesar 42,80 dengan nilairangesebesar 42,71. Nilaimeanatau rata-ratanya sebesar 15,4360 dengan standar deviasi sebesar 10,73525.
(63)
Variabel DER yang merupakan proksi dari tingkat hutang menunjukkan bahwa nilai minimum dari tingkat hutang adalah sebesar 0,25 dan nilai maksimum sebesar 4,99 dengan nilairangesebesar 4,74. Nilaimeanatau rata-ratanya sebesar1,1685 dengan standar deviasi sebesar 0,86186.
Variabel ITO sebagai proksi dari persediaan menunjukkan nilai minimum sebesar 0,58 dan nilai maksimum sebesar 13,55 denganrangesebesar 12,97. Nilaimean atau rata-ratanya sebesar 5,411 dengan standar deviasi sebesar 3.07929.
3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Teknik regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel dependen (nilai perusahaan) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel independen
(profitabilitas, struktur modal, dan kebijakan dividen). Rumus dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Wirawan, 2002):
ROE=a+b1DER+b2ITO +e Keterangan :
Y =Profitabilitas(ROE) X1= Hutang (DER)
X2= Persediaan (ITO)
a= Konstanta
b1= Koefisien korelasi Hutang (DER)
b2= Koefisien korelasi Persediaan (ITO)
(64)
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian yang perlu dilakuka dalam suatu penelitian statistik parametrik adalah pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yang terdiri dari uji
multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokolerasi, dan normalitas.
Pengujian yang terdapat penyimpangan terhadap asumsi klasik perlu untuk
diatasi, salah satu cara yaitu dengan dilakukannya transformasi data sehingga hasil analisis akan lebih akurat. Uji asumsi klasik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwaresidualmengikuti distribusi normal, apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011). Normal atau tidaknya distribusiresidual, salah satunya dapat dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.
Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho: Dataresidualterdistribusi normal
Ha: Dataresidualtidak terdistribusi normal
Jika angka probabilitas <α = 5% berarti Ho ditolak, berarti data tidak
terdistribusi secara normal. Sebaliknya bila angka probabilitas >α = 5%, maka Ho diterima dan dataresidualterdistribusi secara normal.
(65)
Tabel 3.4 Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,68728528
Most Extreme Differences
Absolute ,069 Positive ,055 Negative -,069 Kolmogorov-Smirnov Z ,603 Asymp. Sig. (2-tailed) ,860 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 3.4 Dengan jumlah sampel sebanyak 48 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,603 dengan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,860 (Sig. > 0,05),sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Selain itu normalitas juga dapat dilihat dari grafik uji normalitas pada gambar di bawah ini.
(66)
Gambar 3.1 Grafik Histogram Regresi Standarisasi Residu
Gambar 3.1 terlihat bahwa pola terdistribusi normal, tetapi jika kesimpulan normalnya hanya dilihat dari histogram maka hal ini dapat membuat keliru untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat dipergunakan dalam analisis grafik yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residu normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
(67)
Gambar 3.2 Normal P-Plot Regresi
Gambar 3.2 menunjukkan data terdistribusi secara normal karena distribusi data residualnya terlihat mendekati garis normalnya. Berdasarkan tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa pola distribusi data mendekati normal. Kemudian pada grafik normalplotterlihat titik-titik sebaran mendekati garis normal.
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna
(68)
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2005). Adapun beberapa metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, yaitu:
1. Mengamati nilai R2, F hitung, dan T hitung.Jika nilai R2 dan F hitung tinggi sementara nilai t hitung banyak yang tidak signifikan, maka pada model
regresi diindikasikan ada multikolinearitas (Kuncoro,2001).
2. Mengamati nilai korelasi antara dua variabel independen. Jika nilai korelasi antara dua variabel independen yang melebihi 0,8 maka model regresi
diindikasikan ada multikolinearitas (Gujarti,2003).
3. Mengamati nilai VIF. Jika nilai VIF melebihi nilai 10, maka model regresi diindikasikan terdapat multikolinearitas (Ariyanto,2005).
Tabel 3.5 Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 3.359 3.094
DER 1.880 1.547 .151 .989 1.012 ITO 1.826 .433 .524 .989 1.012 a. Dependent Variable: ROE
Tabel 3.5 menunjukkan hasil uji multikolinearitas yaitu DER memiliki nilai VIF sebesar 1.012 dengan nilaitolerancesebesar 0.989 dan ITO memiliki nilai VIF sebesar 1.012 dengan nilaitolerancesebesar 0.989. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel
(69)
independen, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi linear berganda.
3.6.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi diantara kesalahan pengganggu pada periode tdengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka hal tersebut merupakan masalah autokorelasi.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari masalah autokorelasi.
Cara untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi dalam penelitian ini digunakan ujiDurbin-Watson(DW Test). Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanyaintercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lain lagi.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
• 0 < d < dl, artinya ada autokorelasi
• dl≤ d ≤ du, artinya tidak ada kesimpulan
• 4-dl < d < 4, artinya ada autokorelasi
• (4-du)≤ d ≤ (4-dl), artinya tidak ada kesimpulan
• du < d < (4-du), artinya tidak ada autokorelasi
Pada table Durbin-Watson dengan α = 0,05 dan K = 3 dl (batas bawah) = 1,450
(70)
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai DW untuk variavel dependen (ROE) sebesar 1,769, maka nilai DW berada di daerahdu < d < (4-du) yaitu 1,623< 1,769< 2,377, yang berarti bahwa tidak ada autokorelasi.
Tabel 3.6 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson 1 .560a .314 .283 9.08718 1.769 a. Predictors: (Constant), ITO, DER
b. Dependent Variable: ROE
Tabel 3.6 menunjukkan hasil dari uji autokorelasi model regresi dengan nilai Durbin-Watson sebesar 1,769. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai tabel yang menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel sebanyak 48 (n = 48) dan jumlah variabel independen sebanyak 2 (k = 2), maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah (DL) sebesar 1,450 dan nilai batas atas (DU) sebesar 1,623. Oleh karena itu, nilai (DW) lebih besar dari 1,450 dan lebih besar dari 4–1,623 atau dapat dinyatakan bahwa 1,450 < 1,769 < 2,377 (du < dw < 4–du). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanvariancedari residual satu pengamatanke pengamatan lain
(71)
heteroskedastisitas,salah satunya melalui grafik scatterplot.Kesimpulan diambil dengan melihat persebaran titik padascatterplotdengan dasar analisis tidak terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).
Hasilscatterplotdapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari Grafikscatterplotterlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis dengan grafikscatterplotmemiliki kelemahan yang cukup signifikan, karena jumlah pengamatan memengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah
(1)
69
pengembalianya. Agar dapat lebih efektif untuk menunjang profitabilitas perusahaan. Dan juga meningkatkan persediaan perusahaan untuk
menghasilkan perputaran persediaan yang efektif, untuk menunjang kenaikan penjualan perusahaan sehingga dapat menaikan profitabilitas perusahaan.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Sartono 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi edisi keempat.Yogyakarta BEF.
Agus Sartono. 2008. Manajemen keuangan teori, dan aplikasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Ariyanto, dkk. 2005.Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12. Jakarta: Penerbit Salemba Infotek.
Almilia, Luciana Spica dan Meliza Silvy. 2006.Analisis Kebijakan Dividen dan Kebijakan Leverage Terhadap Prediksi Kepemilikan Manajerial dengan Tehnik Analisis Multinomial Logit. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Volume 6, No. 1.
Ang, Robert.1997.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Terjemahan. Jakarta:Media Staff Indonesia.
Augusty, Ferdinand, 2006.Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen.
Terjemahan .Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Aulia, Stefani Meiliana. 2013. Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Equity dan Earning Per Share Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Mulawarman
(3)
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Sebelas Buku Dua. Penerjemah Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.
Djarwanto, Ps. 1996. Pokok–pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Garrison dan Noreen, 2001, Akuntansi Manajerial, penerjemah Budisantoso, A. Totok, buku 2, Jakarta : Salemba Empat.
Gujarati, Damodar. 2003.Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 21 (edisi kelima)Semarang: Universitas Diponegoro.
Hamid, Abdul. 2010.Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Equity dan Earning Per Share Pada Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Gunadarma. Fakultas Ekonomi. Jurusan Akuntansi.
Harnanto. 2003.Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Dua. Yogyakarta: BPFE. Herdianti, Tiarra. 2012.Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On
Equity (ROE) pada perusahaan Manufaktur yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011Malang. Jurnal Ilmu
Administrasi.
Horne,James C Van dan John M. Wachowicz, JR. 2009.Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan. Edisi bahasa Indonesia terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.Jakarta : Salemba Empat.
Husnan, Suad. 1998.Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). BPFE: Yogyakarta.
(4)
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti , 2004.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Jusuf, Al Haryono, 2005. Dasar-dasar Akuntansi, STIE YKPN, Yogyakarta. Mayo, Herbert B. 2004.Financial Intitutions, Investment and Management. Tenth
Edition. South Western: Thomson.
Munawir, S.2004.Analisis Informasi Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas, Yogyakarta : Liberty.
Munawir, S. 2010.Analisis Laporan Keuangan.Edisi Keempat Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Kasmir. 2011.Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-2, Jilid 1, Jakarta : Erlangga. Kuncoro, Mudrajat. 2001.Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
Ekonomi. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.
Najmudin. (2011). Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern.
Yogyakarta: Andi.
Narware, P. C. n.d.Working Capital And Profitability–An Empirical Analysis. http://www.icwai.org/icwai/knowledgebank/fm46.pdf. diakses 7 April 2011
Purnama Sari, Yulia. 2013.Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Asset Tetap dan Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROE) pada Perusahaan Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010–2013. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung.
(5)
Priharyanto, Budi. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Debt To Equity Ratio, dan Size Terhadap Profitabilitas.Tesis. Magister Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Rahmat, Muhamad. 2013.Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap
Return on Equity Pada Perusahaan Retail Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2012Tanjung Pinang. Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Ramadhan, Arman. 2008.Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Pertambangan dan Logam Mineral Lainnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2002-2006. Jakarta: (Skripsi) Asia Banking Finance And Informatics Institute Perbanas.
Riyanto, Bambang. 2008.Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan Kedua, PT Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Skousen, K. Fred, James D. Stice, 2004. Intermediate Accounting Edisi Lima
Belas, Terjemahan Tim Penerjemah salemba Empat, Saemba Empat, Buku Satu, Jakarta.
Subramanyam, dan Robert F. Halsey, 2005.Financial Statement Analysis, Edisi 8, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.
Sutrisno.(2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta: Ekonisia.
(6)
Syamsuddin. 2007.Manajemen Keuangan Peursahaan. Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sekaran. 1992, Statistika Ekonomi, Edisi I, Erlangga, Jakarta.
Sari, Anindita. 2010 Statistika Dasar Penlitian, Jilid 1, Edisi 1, Yogyakarta : Universitas Janabadra.
Sundjaja, Ridwan S, Inge Barlian, 2002. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Sartono, Agus. 2001.Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE. Sugiyono, E. Wibowo. 2001,Statistika Penelitian, Edisi I, Alfabeta, Bandung. Supomo. 1999, Dasar-dasar Statistika, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Syamsuddin, Lukman. 2009.Manajemen Keuangan Perusahaan: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Waluyo, Wirawan B. Ilyas, 2002. Perpajakan Indonesia, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Warren, Carl, James. M Reeve, Philip E. Fess. 2005.Pengantar Akuntansi. Terjemahan oleh Thomson Learning dariAccounting. Jakarta: Salemba Empat.
Weston, J Fred dan Brigham. Copeland, 1997,Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Binarupa Aksara, Jakarta.
---www.idx.co.id. ---www.sahamok.co.id