Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran dalam kategori sangat baik.
c. Tahap penilaian pembelajaran
Berdasarkan data angket yang disebar kepada para guru Program Studi Keahlian Teknik Ketenagalistrikan pada tahap penilaian proses
pembelajaran diperoleh skor tertinggi sebesar 8 dari skor tertinggi ideal yang mungkin dicapai 8 dan skor terendah sebesar 6 dari skor terendah ideal yang
mungkin dicapai 2. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS 17.0 diperoleh nilai rerata mean sebesar 6.8; nilai tengah median sebesar
7; nilai modus mode sebesar 6; dan nilai standar deviasi 1.73; dan varian sebesar 0.7.
Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori pencapaian. Kategori tersebut adalah sangat baik, baik, cukup baik, dan tidak baik.
Penentuan kategori didasarkan pada rerata ideal Mi. Mi untuk aspek perencanaan pembelajaran adalah sebesar 5. Standar deviasi ideal SDi. SDi
untuk aspek perencanaan pembelajaran adalah sebesar 1. Perhitungan interval kategori aspek penilaian pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 1.
Rentang skor dan kategori pencapaian untuk aspek penilaian pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Rangkuman distribusi kategori penilaian pembelajaran
No Interval
Persen Kategori
1 6.5 s.d 8
60 Sangat Baik
2 5 s.d 6.5
40 Baik
3 3.5 s.d 6.5
Cukup Baik 4
2 s.d 3.5 Tidak Baik
Untuk memperjelas tabel distribusi tersebut dapat digambarkan dengan histrogram batang sebagai berikut:
Gambar 9. Histrogram kategori penilaian pembelajaran Sebagai data pembanding akan disajikan analisis data yang diperoleh
dari siswa tentang penilaian proses pembelajaran di Program Studi Keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMK N 2 Yogyakarta. Rentang skor dan kategori
pencapaian untuk aspek penilaian pembelajaran yang diambil dari data siswa ditunjukkan sebagai berikut:
10 20
30 40
50 60
Kategori 40
60
P e
r s
e n
Tidak Baik Cukup Baik
Baik Sangat Baik
Keterangan:
Tabel 7. Rangkuman distribusi kategori penilaian proses pembelajaran dari siswa.
No Interval
Persen Kategori
1 6.5 s.d 8
25 Sangat Baik
2 5 s.d 6.5
70 Baik
3 3.5 s.d 6.5
5 Cukup Baik
4 2 s.d 3.5
Tidak Baik
Untuk memperjelas tabel distribusi tersebut dapat digambarkan dengan histrogram batang sebagai berikut:
Gambar 10. Histrogram kategori penilaian pembelajaran dari siswa. Berdasarkan Tabel 6, Tabel 7, dan mean sebesar 6,8 dari data angket
aspek penilaian proses pembelajaran dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh Program Keahlian Teknik
Ketenagalistrikan dalam kategori sangat baik dengan presentase 60 dari data yang diambil dari guru dan dalam kategori baik dengan presentasi 70
10 20
30 40
50 60
70
Kategori 5
70
25
P e
r s
e n
Tidak Baik Cukup Baik
Baik Sangat Baik
Keterangan:
dari data yang diambil dari siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian proses pembelajaran dalam kategori sangat baik.
d. Tahap pengawasaan proses pembelajaran
Berdasarkan data angket yang disebar kepada para guru Program Studi Keahlian Teknik Ketenagalistrikan pada tahap pengawasan proses
pembelajaran diperoleh skor tertinggi sebesar 12 dari skor tertinggi ideal yang mungkin dicapai 12 dan skor terendah sebesar 8 dari skor terendah ideal yang
mungkin dicapai 3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS 17.0 diperoleh nilai rerata mean sebesar 10.2; nilai tengah median sebesar
10; nilai modus mode sebesar 10; dan nilai standar deviasi 3; dan varian sebesar 2.2.
Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori pencapaian. Kategori tersebut adalah sangat baik, baik, cukup baik, dan tidak baik.
Penentuan kategori didasarkan pada rerata ideal Mi. Mi untuk aspek perencanaan pembelajaran adalah sebesar 7.5. Standar deviasi ideal SDi.
SDi untuk aspek perencanaan pembelajaran adalah sebesar 1.5. Perhitungan interval kategori aspek ppengawasan pembelajaran dapat dilihat pada
Lampiran 1. Rentang skor dan kategori pencapaian untuk aspek pengawasan pembelajaran adalah sebagai berikut: