manajemen kurikulum dan pembelajaran pada program studi keahlian teknik ketenagalistrikan sekolah menengah kejuruan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMK N 2 Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Provinsi D.I.
Yogyakarta. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012. C.
Definisi Operasional
M. Singarimbun dan S. Efefendi 1989: 46 mengemukakan definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel. Definisi operasional yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Manajemen kurikulum adalah suatu kegiatan untuk mengelola kurikulum dalam suatu sekolah yang ditinjau dari aspek kerangka dasar kurikulum,
struktur kurikulum, beban belajar, dan kalender pendidikan di Program Studi
Keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMK N 2 Yogyakarta.
2. Manajemen pembelajaran adalah suatu usaha untuk mengelola kegiatan pembelajaran dalam sekolah yang ditinjau dari aspek perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan pengawasan proses pembelajaran di Program Studi Keahlian Teknik
Ketenagalistrikan SMK N 2 Yogyakarta.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah stakeholder yang terkait dengan Penerapan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi Keahlian Teknik
Ketenagalistrikan SMK N 2 Yogyakarta. Adapun stakeholder yang dimaksud adalah warga Program Studi Keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMK N 2
Yogyakarta terdiri dari Ketua Program Studi Keahlian, Guru, dan Siswa. Subjek dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purpose
sampling, dengan memperhatikan kemampuan maupun pengetahuan responden tentang topik yang dikaji. Adapun respondennya adalah :
1. Ketua Program Studi Keahlian 1 orang 2. Guru Mata Pelajaran 5 orang
3. Siswa 20 orang
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah : 1. Wawancara
Menurut Nana S. Sukmadinata 2008: 216 merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian
deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Pedoman wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci
sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v check pada nomor yang sesuai.
2. Angket Angket merupakan daftar pertanyaan kepada objek penelitian yang
bertujuan untuk menggali informasi tentang topik yang dikaji. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup. Angket tertutup digunakan karena
alternatif jawaban dari pertanyaan angket relatif sedikit. Angket diajukan kepada warga sekolah terkait penerapan manajemen kurikulum dan
pembelajaran pada Program Studi Keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMK N 2 Yogyakarta.
3. Observasi Langsung Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung dan pencatatan yang
sistematis ke lapangan dalam rangka penulusuran data dan melengkapi data yang diperoleh dalam angket, dengan objek observasi pada fokus penelitian.
4. Dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder
berupa dokumen-dokumen kegiatan disekolah, peraturan-perturan dan data relevan lainnya yang berfungsi untuk memperkuat data primer. Dokumentasi
dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta tentang penerapan manajemen kurikulum dan pembelajaran pada Program Studi Keahlian Teknik
Ketenagalistrikan SMK N 2 Yogyakarta.