digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Konstruksi
Paradigma konstruksionis memiliki pandangan tersendiri terhadap kebenaran media dan teks berita yang dihasilkannya. Konsep
mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog Peter L. Berger. Dalam pandangan sosiolog tersebut, dalam karyanya bersama
Thomas Luckman mengenai posisi konstruksi sosial yang berada diantara fakta sosial dan definisi sosial.
5
Pemikiran Berger melihat realitas kehidupan sehari-hari memiliki dimensi-dimensi subjektif dan objektif. Manusia dianggap
sebagai instrumen dalam menciptakan suatu realitas sosial yang objektif
melalui proses
eksternalisasi, sebagaimana
ia mempengaruhinya dengan proses internalisasi dalam hal ini
mencerminkan realitas subjektif. Berger memaparkan masyarakat adalah produk manusia yang terjadi secara dialektis, dinamis dan
plural secara terus menerus. Selain itu Berger juga beranggapan sebaliknya, bahwa manusia sebagai produk masyarakat. Singkatnya,
kedua anggapan Berger mengenai dialektis realitas terdapat kedua unsur yang kuat dan saling mempengaruhi.
Berger menyebutkan ada tiga proses penting dalam peristiwa yang berkaitan dengan pembentukan manusia dengan masyarakat:
5
Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media Yogyakarta: Lkis, 2002 h.22
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Eksternalisasi, yaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri
manusia ke dalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik
2. Objektivasi, yaitu hasil yang telah dicapai , baik mental
maupun fisik dari kegiatan luar eksternalisasi manusia 3.
Internalisasi, yaitu penyerapan kembali dunia objektif nyata ke dalam kesadaran dan menghasilkan pengaruh individu oleh
struktur dunia sosial Kesimpulannya adalah realitas tidak dibentuk secara
sengaja, maupun sesuatu yang datangnya dari Tuhan. Tetapi realitas itu dibentuk dan dikonstruksi, bergantung pada bagaimana
pengalaman, pendidikan dan lingkungan sosial seseorang.
a. Media adalah agen konstruksi.
Media berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti perantara, tengah atau pengantar. Dalam bahasa Inggris, media
merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti tengah, antara, rata-rata. Dari pengertian ini ahli komunikasi mengartikan media
sebagai alat yang menghubungkan pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan penerima
pesan
.
6
6
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009 hal. 403