5. Standarisasi Meja belajar
Standarisasi meja belajar dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 18 :Standarisasi Meja Belajar
Sumber : Julius Panero Martin Zelnik, 2003: 153.
Pada gambar 18 merupakan ukuran standarisasi meja belajar, ukuran yang disarankan antara meja belajar dengan perabot lainnya atau penghalang fisik
lainnya sebesar 24 hingga 28 inci atau 61 hingga 71,1 cm. Untuk mengakomodasi
sirkulasi serta kegiatan di seputar meja, dibutuhkan jarak bersih antara 42 hingga 46 inci atau 106,7 hingga 116,8 cm.
6. Standarisasi Kursi belajar
Standarisasi kursi belajar dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 19: Standarisasi Kursi Belajar
Sumber : Julius Panero Martin Zelnik, 2003: 126.
Pada gambar 19 merupakan gambar standarisasi kursi belajar, yang dimaksudkan pada gambar di atas adalah kursi untuk pemakaian dalam waktu
singkat. Dimensi tinggi sebesar 17 inci atau 43,2 cm dapat mengakomodasi orang yang bertubuh besar.
7. Standarisasi kamar mandi
Standarisasi kamar mandi dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 20: Standarisasi Kamar Mandi
Sumber : Julius Panero Martin Zelnik, 2003: 163.
Pada gambar 20 merupakan standarisasi dari kamar mandi, disarankan zona aktivitas atau jarak bersih antara bagian muka dari kakus dan garis dinding atau
penghalang fisik terdekat sekurangnya sebesar 24 inci atau 61 cm. Untuk letak
pegangan tisu setinggi 30 inci atau 76,2 cm di atas permukaan lantai.
48
BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Data Perancangan
Data perancangan merupakan data yang dibutuhkan untuk mendukung proses perancangan furnitur multifungsi dan penataannya sebagai solusi permasalahan
rumah tempat tinggal tipe 36 di Perumahan Griya Kembang Putih. Data perancangan ini terdiri dari pengumpulan data, penyusunan konsep, visualisasi
desain serta alat atau instrumen. Data yang diperoleh dari hasil foto lokasi perumahan yang memberikan gambaran ruang rumah, beserta ukuran ruang dan
fasilitas serta aktivitas yang terdapat di ruang tersebut.
1. Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dibutuhkan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan melalui studi lapangan.
a. Studi Lapangan
Dalam perancangan ini diperlukan studi lapangan yang digunakan untuk melengkapi data-data perancangan. Studi lapangan ini terdiri dari observasi dan
wawancara.
1 Observasi
Observasi dilakukan dengan survey secara langsung di Perumahan Griya Kembang Putih Kasihan Bantul untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
perancangan, serta melalui browsing internet, buku, artikel maupun majalah yang terkait dengan perancangan sebagai data pembanding untuk proses perancangan.