Secara Alkitabiah pemikiran, dan pemahaman iman yang juga secara langsung maupun tidak langsung semacam ini sangat mempengaruhi konsep berpikir gereja-gereja yang lahir dari
reformasi termasuk injili, dan ekumenis, yang nampak dalam pemahaman imannya maupun misinya yang berkembang hingga saat ini. Maka banyak teolog yang terpengaruh oleh cara
berpikir dan praktek misi yang diwariskan dari para Bapa gereja untuk menggumuli misi kristen dalam denominasinya, dan perkembangan misi secara lebih luas.
2.2. Pengertian Penginjilan
Penginjilan adalah membagi atau memberitakan kabar baik kepada orang lain. Penginjilan merupakan pemberitaan tentang Yesus yang hidup, mati dan bangkit sehingga otoritasNya atas
manusia sebagai Tuhan dan Raja yang sekarang ini duduk disebelah kanan Allah Bapa. Dalam hal ini penginjil tidak boleh terjebak dalam pengertian teologis, dimana tujuannya menjadi faktor
untuk mengukur suatu penginjilan yang diperkenankan Tuhan. Penginjilan dalam pengertian deontologis menurut Stott: Penginjilan tidak boleh
didefenisikan dalam pengertian penerima-penerima Injil, tidak boleh didefinisikan dalam preaching. Hal ini nampak dari khotbah-khotbah, tafsiran-tafsiran dan kuliah-kuliah. Juga
dari segi kehidupan jemaat, liturgi, dan disiplin kita bisa melihat usaha pembenaan. Reformasi juga tidak lepas dari kontra reformasi karena dalam kerangka ini kita dapat
mengerti nada-nada polemis terhadap gereja Khatoliik Roma. Konteks Politis pun kait- mengkait dengan kedua konteks diatas dan sangat mempengaruhi jalannya reformasi.
Konteks corpus Christianum-pun masih tetap ada dan dengan demikian IPI hanya bisa dipikirkan dalam kerangka menaklukan kuasa-kuasa yang berada di luar corpus
Christianum itu. Lebih Lanjut Gereja-gereja kita dituntut untuk mengembangkan visi yang sama dalam konteks yang berbeda.
pengertian hasil, inti penginjilan adalah pemberitaan injil. Pemberitaan tersebut bukan tugas dunia, bukan tugas orang tidak percaya, pemberitaan adalah tugas esensial dari gereja. Misi
termasuk penginjilan adalah mandat Yesus Kristus kepada gereja sebagaimana Ia berkata: ”pergilah keseluruh dunia dan beritakanlah kabar baik kepada segala mahkluk” Mrk. 16:15-20.
Jadi baik penginjilan maupun persoalan sosial manusia merupakan hal yang penting untuk perwujudan kerajaan Allah dalam arti yang luas. Namun dalam hal yang paling utama
penginjilan merupakan hal yang utama. Karena penginjilan adalah perhatian utama Injil, dimana semua orang mendapat kesempatan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat mereka. Karena gereja adalah agen penginjilan, yaitu alat untuk menyebarluaskan injil keseluruh dunia. Penyebarluasan injil ini diikuti oleh pengaruh injil itu sendiri yang
membawa pembaharuan manusia di semua sektor kehidupan sosial.
9
Maka pemikiran semacam ini telah diakui dan ditegaskan bahwa tugas penginjilan dan kehidupan sosial gereja, keduanya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena
itu bagian dari misi gereja yang juga penting. Namun paling utama yang harus diutamakan adalah pemberitaan injil atau penginjilan karena gereja merupakan agen misi, maka lingkup
sosialpun akan berjalan didalam terang injil.
2.3. Misi Gereja yang Berakar pada Misi Allah