pengertian hasil, inti penginjilan adalah pemberitaan injil. Pemberitaan tersebut bukan tugas dunia, bukan tugas orang tidak percaya, pemberitaan adalah tugas esensial dari gereja. Misi
termasuk penginjilan adalah mandat Yesus Kristus kepada gereja sebagaimana Ia berkata: ”pergilah keseluruh dunia dan beritakanlah kabar baik kepada segala mahkluk” Mrk. 16:15-20.
Jadi baik penginjilan maupun persoalan sosial manusia merupakan hal yang penting untuk perwujudan kerajaan Allah dalam arti yang luas. Namun dalam hal yang paling utama
penginjilan merupakan hal yang utama. Karena penginjilan adalah perhatian utama Injil, dimana semua orang mendapat kesempatan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat mereka. Karena gereja adalah agen penginjilan, yaitu alat untuk menyebarluaskan injil keseluruh dunia. Penyebarluasan injil ini diikuti oleh pengaruh injil itu sendiri yang
membawa pembaharuan manusia di semua sektor kehidupan sosial.
9
Maka pemikiran semacam ini telah diakui dan ditegaskan bahwa tugas penginjilan dan kehidupan sosial gereja, keduanya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya karena
itu bagian dari misi gereja yang juga penting. Namun paling utama yang harus diutamakan adalah pemberitaan injil atau penginjilan karena gereja merupakan agen misi, maka lingkup
sosialpun akan berjalan didalam terang injil.
2.3. Misi Gereja yang Berakar pada Misi Allah
Pemikiran misi ini dilandasi atas amanat agung, kemudian secara nyata dihubungkan dengan hakekat gereja bagi sebuah misi kristen dan, gereja itu sendiri merupakan ekspresi misi Allah.
9 Stott : Pengertian Penginjilan. Dalam bukunya Stevri. I. Lumintang. Misiologia Kontemporer Malang: Departemen Literatur PP II, 2006 132-148.
Oleh sebab itu gereja harus kembali kepada Alkitab sebagai dasar dan sumber misi gereja. Yesus berkata: Damai sejahtera bagimu Seperti Bapa telah mengutus Aku demikian Aku mengutus
kamu.” Dan Ia menghembusi mereka dan berkata: terimalah Roh Kudus” Yoh. 20:21-22. Ayat- ayat ini menyampaikan kepada kita tiga hal yakni pertama bahwa misi Allah Bapa juga
merupakan misi Allah Anak. Kedua, Allah Tritunggallah yang mengutus gereja kedalam dunia ini dengan otoritas Allah Sendiri. Ketiga bahwa misi Allah adalah misi Allah Bapa, Allah Anak
dan Allah Roh Kudus.
10
Selain itu Alkitab jugalah yang memberikan fondasi misi kristen. Dalam perjanjian lama Abraham yang diutus kepada bangsa-bangsa dan kita sebagai keturunnya diutus untuk
melanjutkan misi Allah tersebut. Karena, jika dengan iman kita jadi milik Kristus, maka kita adalah anak-anak rohani Abraham dan memikul tanggungjawab untuk semua umat manusia. Para
nabi perjanjian lama juga telah mengatakan bagaimana Allah akan menjadikan Sang Kristus ahli waris dan terang untuk bangsa-bangsa.
Dalam perjanjian baru, Yesus juga bernubuat bahwa dari timur barat dan dari utara selatan” dan akan” duduk makan bersama Abraham, Ishak dan Yakub di dalam kerajaan Surga Mat
8:11;Luk13:29. Setelah klaim maha hebat bahwa” segala kuasa di surga, dan di bumi” telah diberikanNya kepadaNya Mat.28:18. Dalam konsekuensi universalnya itulah Ia memerintahkan
para pengikutNya untuk menjadikan semua bangsa muridNya, membaptis mereka ke dalam umat baru-Nya, dan mengajarkan kepada mereka semua dan demikian pula hal ini terjadi pada jemaat
atau orang kristen perdana.
11
Hal ini menjadi faktor yang paling penting dalam memperkokoh 10 Ibid.,129-131.
11John R.W.Stott, Johanes Verkuyl dkk. Misi Menurut Perspektif Alkitab
JakartaYayasan Komunikasi Bina Kasih, 2007 10-20.
dasar berpikir tentang tugas setiap orang percaya yang diambil dari Matius 28:18-20.
12
Inilah ciri khas utama dalam paradigma misi injili yang sangat menonjol.
2.4. Kontekstualisasi Penginjilan A. Teologi Kontekstualisasi