17
Pendekatan menurut teori Legal Reasoning digunakan untuk menganalisis putusan hakim sebagai proses penalaran
sebagai metode yuridik untuk melakukan identifikasi terhadap tatanan hukum yang berlaku. Selain itu digunakan
untuk menetapkan putusan hukum sebagai langkah penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. Reasoning
atau ratio decidendi merupakan referensi untuk menyusun dan memperkuat argumentasi dalam pemecahan isu hukum.
Pendekatan legal reasoning mempunyai ciri khas yang bersifat memberikan sanggahan legal argument dalam
paradigma hukum yang diperdebatkan legal debate.
14
Sistem kontinental yang dianut di Indonesia bertujuan untuk merealisir postulat kesamaan dengan mengikat hakim pada
undang-undang, yaitu peraturan yang sifatnya umum yang menentukan agar sekelompok peristiwa tertentu diputus
sama. Disini, hakim terikat pada jalan pikiran deduktif umum-khusus. Untuk menemukan putusannya diperlukan
analogi dan a contrario
15
. Ada tiga pendekatan dalam teori legal reasoning argumentasi
hukum, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan teori Rule-based reasoning
argumentasi berdasarkan peraturan
Pendekatan berdasarkan
Rule-based reasoning
argumentasi berdasarkan peraturan beranjak dari penerapan aturan hukum tertentu terhadap suatu kasus.
14
Abraham Amos, Op.cit. hal. 22
15
Sudikno Mertokusumo, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, 1993, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal. 28-29
18
Rule peraturan yang menjadi dasar argumentasi dalam penelitian ini adalah UU No. 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Pendekatan
berdasarkan teori
Principle-based reasoning argumentasi berdasarkan asas
Principle-based reasoning argumentasi berdasarkan asas beranjak dari penerapan asas terhadap suatu kasus.
Asas yang akan digunakan sebagai landasan argumentasi dalam penelitian ini yaitu 5 lima asas Good Corporate
Governance : Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness.
3. Pendekatan
berdasarkan teori
Doctrinal-based reasoning argumentasi berdasarkan doktrin
Doctrinal-based reasoning argumentasi berdasarkan doktrin beranjak dari penerapan doktrin terhadap suatu
kasus. Doktrin tersebut yaitu 5 doktrin tertransplantasi dalam UU No. 40 Tahun 2007 yaitu Doktrin Piercing the
Corporate Veil, Doktrin Ultra Vires, Doktrin Business Judgement Rule, Doktrin Fiduciary Duty dan Doktrin Self
Dealing. Argumentasi mengenai pertimbangan hakim yang disajikan
dalam penelitian bisa berdasarkan salah satu dari 3 tiga pendekatan approach tersebut, bisa pula merupakan
perpaduan dari ketiganya.
19 G.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian dan jenis data yang
digunakan.
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam tesis ini yaitu
penelitian yuridis normatif.
16
Yuridis normatif adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-
prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang diteliti. Aturan hukum,
prinsip-prinsip hukum maupun doktrin-doktrin yang berusaha ditemukan dalam penelitian ini adalah aturan
hukum, prinsip-prinsip hukum maupun doktrin-doktrin yang terkait dengan tanggung jawab organ perseroan
dalam kepailitan.
Selain itu juga metode secara eksploratif, yaitu suatu
penelitian yang mencoba membuka wawasan terhadap suatu hal yang belum pernah diteliti sebelumnya dengan
tujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu, penelitian ini juga digunakan untuk
mendapatkan ide-ide baru mengenai masalah yang diteliti, atau bahkan belum ada sama sekali.
17
Penelitian ini
16
Johny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Jawa
Timur: Bayumedia Publishing, 2009, hal. 45.
17
Amirudin, dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, 2006,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 25.
20
berusaha mengeksplorasi lebih dalam konsep tanggung jawab Organ Perseroan dalam kasus-kasus kepailitan.
2. Pendekatan Penelitian