23
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem
3.1 Metode Pengembangan Sistem
3.1.1 Prototype Model
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perancangan sistem dengan menggunakan model Prototype. Prototype
model merupakan model perancangan sistem dimana kebutuhan diubah menjadi sistem yang bekerja Working System yang diperbaiki
secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan dari kerjasama antara analis dengan pengguna user. Prototyping juga bisa dibangun
melalui beberapa tools pengembang untuk menyederhanakan proses Fatta,2007.
Gambar 3.1 Prototyping Model Pressman,1997
Proses dari prototyping model, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Pengumpulan Kebutuhan Pengguna Tahap pertama dalam perancangan sistem dengan metode
prototype adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna melalui proses requirement dan analisis. Dalam proses
requirement, Developer
bertemu dengan
client untuk
mendapatkan informasi dasar pengguna. Client dalam penelitian ini adalah guru Teknik Mesin Otomotif kelas XI di SMK TI
Kristen Salatiga. Sedangkan developer adalah penulis sendiri selaku subjek yang melakukan penelitian.
2. Perancangan Prototype
Informasi yang didapat kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan prototype cetakan biru awal.
Tahap ini prototype sudah mulai di rancang, yang diperlukan adalah merancang desain tampilan antarmuka, flowchart system,
dan skenario aplikasi. 3.
Evaluasi Prototype Pada tahap selanjutnya, developer didorong untuk bekerja
dengan client untuk menentukan seberapa baik prototype itu memenuhi kebutuhannya, dan untuk memberikan saran-saran
bagaimana memperbaiki
prototype tersebut.
Developer kemudian menggunakan feedback ini untuk memperbaharui
prototype yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, developer akan memperbaiki prototype sesuai dengan feedback yang telah
didapat pada proses evaluasi. Hasil revisi dari prototype selanjutnya diberikan kembali pada client untuk dievaluasi dan
dinilai kembali, apakah tujuan umum dari pembuatan software telah tercapai. Apabila prototype belum memenuhi kebutuhan
pengguna, tahap selanjutnya kembali ke tahap paling awal, begitu seterusnya sampai tujuan umum tercapai dan pengguna
merasa puas Pressman,1997.
3.1.2 Analisis Kebutuhan