16
8. Norma dan sanksi sakral
Sanksi adalah serangkaian aturan atau kaidah yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat sebagai alat pengontrol manusia dari
perbuatan jahat, setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi berat atau ringan sesuai dengan kesalahan yang diperbuatnya.
Sehingga sanksi dan norma yang berlaku dalam masyarakat memiliki kekuatan yang mengikat dan berbeda-beda macamnya. Norma-
norma itu sangat jelas perumusannya dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Dalam upacara tradisi bagi masyarakat pendukungnya
mengandung suatu sanksi yang tegas dan jelas. Sanksi sakral yang terkandung dalam hal ini nampak pada setiap kegiatan upacara tradisi yang
dilakukan oleh seluruh mesyarakat dengan tata uraian yang dianggap baku, tidak bisa ditawar dan disesuaikan dengan apa yang telah digariskan oleh
pendahulunya. Norma dan sanksi sakral ini harus dipenuhi dan ditaati oleh seluruh
masyarakat karena apabila sanksi sakral atau pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh masyarakat disaat menjalankan upacara tradisi, jika
dilanggar atau tidak dijalankan maka akan terjadi malapetaka. Dengan demikian maka sanksi ini harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat di
Desa Betenung, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
9. Nilai-nilai budaya
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara tradisi perkawinan ini nampak dari sikap gotong royong masyarakat setempat
17
dalam melakukan segala sesuatunya secara bersama-sama, seperti menyiapkan alat-alat perlengkapan perkawinan, masak bersama dan
sebagainya. Seluruh masyarat menunjukkan sikap antusias dalam membantu untuk persiapan perkawinan.
Di sini juga terlihat toleransi masyarakat yang beragama lain dalam proses berlangsungnya upacara, sehingga tidak terlihat adanya perbedaan
agama. Semua masyarakat tanpa terkecuali ikut ambil bagian untuk terselenggaranya upacara perkawinan tersebut. Selain membantu persiapan
perkawinan masyarakat juga memberikan bantuan berupa makanan yang dibutuhkan, seperti beras, sayuran, gula, kopi, rokok, ayam, babi, tuak atau
arak dan sebagainya.
10. Sistem Kerukunan Dalam Upacara Tradisi