18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif-korelasional. Penelitian kuantitatif-korelasional merupakan jenis penelitian yang menekankan pada
analisis data-data numerikal angka yang diolah melalui metode statistika yang bertujuan menyelidiki sejauhmana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi
pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi Azwar, 2003. Variabel dari penelitian ini adalah kompetensi lintas budaya yang merupakan
variabel independentbebas X dan harga diri karyawan sebagai variabel dependenttergantung Y.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat pada subyek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun secara
kualitatif Azwar, 2003. Penelitian ini mempunyai dua variabel, yaitu variabel independent bebas dan variabel dependent tergantung. Variabel independent atau
variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya dapat mempengaruhi variabel yang lain pada suatu penelitian Azwar, 2003. Variabel dependent tergantung
merupakan variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek ataupun pengaruh variabel lain Azwar, 2003.
Kedua variabel yang ada di dalam penelitian ini adalah kompetensi lintas budaya sebagai variabel independentbebas X dan harga diri karyawan sebagai
19 variabel dependenttergantung Y. Hubungan di antara kedua variabel itu dilihat
sebagai hubungan sebab-akibat, dimana X sebagai variabel bebas akan berpengaruh terhadap Y sebagai variabel tergantung. Hubungan di antara kedua variabel tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
3.3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati Azwar, 2003. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kompetensi Lintas Budaya. Kompetensi lintas budaya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang baik secara pribadi, berkelompok, organisasi atau dalam
etnik dan ras dalam melaksanakan aktifitas-aktifitas perjumpaan lintas budaya dan subbudaya. Dalam aktifitas tersebut, seseorang tidak hanya mengenali dan
menghargai budaya orang lain, tapi juga bisa bekerjasama dengan orang yang berbeda budayanya itu. Kompetensi lintas budaya berkaitan dengan suatu keadaan
dan kesiapan individu sehingga kapasitasnya dapat berfungsi efektif dalam situasi perbedaan budaya.
b. Harga diri. Harga diri merupakan bagian dari kepribadian seseorang. Harga diri lahir dari interpretasi seseorang atas dirinya. Dalam kehidupan sehari-hari harga
Kompetensi Lintas Budaya
X Harga Diri Karyawan
Y
20 diri dapat dirumuskan dalam sikap bagaimana orang merasa, meyakini dan
mengetahui diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri akan dapat merasakan dengan benar adanya kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, melihat
kekurangan dan kelebihan itu sebagai yang ada pada dirinya, sehingga akan mampu mengelolanya dengan baik. Interpretasi itu membuat seseorang yakin
akan kemampuannya sendiri sehingga mampu mandiri dan bertindak aktif dalam mengapai berbagai tujuan dari kehidupannya.
3.4. Populasi dan Sampel