83 dilaksanakan agar terwujud rasa kebersamaan dan kepedulian antar
sesama lansia
maupun dengan
masyarakat. Bapak
WH mengungkapkan bahwa walaupun sudah tua, tetapi apabila ada
undangan pertemuan pak WH selalu datang kalau tidak sakit atau pergi. Bapak WH senang bisa bertemu dengan teman sebayanya
karena bisa guyonan bercanda. 2. Faktor pendukung dan penghambat
a. Faktor pendukung Faktor pendukung pelaksanaan pelayanan di PPS LU desa
Srimartani diantaranya yaitu antusias dan semangat yang dimiliki lansia untuk mengikuti kegiatan serta keluarga yang memberikan
dukungan dan membantu lansia untuk menikmati hari tuanya yang tentram dan menyenangkan. Bapak SA menyatakan bahwa
partisipasi anggota PPS LU sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan,
selain itu
masyarakat dan
keluarga juga sangat
mendukung kegiatan yang diikuti lansia di PPSLU sehingga adanya kemauan dan semangat dari lansia menjadikan faktor
pendukung untuk menjadi lansia yang sehat dan produktif. b. Faktor penghambat
Faktor penghambat pelaksanaan pelayanan di PPS LU yaitu kurangnya dana atau kas yang dimiliki PPS LU untuk pelaksanaan
kegiatan, belum ada bantuan dana dan fasilitas serta tenaga kesehatan dari donatur atau pemerintah, serta sarana dan prasarana
84 yang belum memadai. Bapak SA menyatakan bahwa adanya
kekurangan dana untuk pelaksanaan kegiatan karena minimnya bantuan dana dari pihak luar dan tidak memungkinkan untuk
meminta dana kepada lansia. Selain itu cek kesehatan tidak ada tindak lanjut karena tidak ada bantuan dari puskesmas.
B. Saran
Berdasarkan hasil
penelitian tentang
upaya peningkatan
kesejahteraan sosial bagi lansia melalui Pos Pelayanan Sosial Lanjut Usia PPS LU yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang peneliti ajukan
yaitu: 1. Membangun relasi dengan pihak luar yang terkait seperti donatur yang
berasal dari masyarakat desa Srimartani yang tergolong masyarakat kelas menengah ke atas dan pemerintah desa serta puskesmas setempat
untuk mendapatkan bantuan dana, fasilitas serta tenaga kesehatan. 2. Pengelola PPS LU, keluarga lansia, dan masyarakat memberikan
motivasi dan dukungan bagi lansia yang belum berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
3. Pengelola PPS LU dan lansia mengadakan kegiatan usaha bersama untuk meningkatkan pendapatan atau kas PPS LU.
85
DAFTAR PUSTAKA
Adi Fahrudin. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Argyo Demartoto. 2007. Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia Suatu Kajian Sosiologis. Surakarta: UNS Press dan LPP UNS
BBPPKS Yogyakarta. 2009. Pos Pelayanan Sosial Lanjut Usia PPS LU, Model Pelayanan Sosial Bagi Lanjut Usia Dalam Perspektif Pekerjaan
Sosial. Yogyakarta: Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta
Badan Pusat Statistik, 2010. Statistik Penduduk Lanjut Usia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di unduh dari bps.go.id pada tanggal 28 Oktober 2014.
Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Departemen Sosial RI. 2009. Pendampingan Pelayanan Sosial Lanjut Usia Berbasis Masyarakat. Jakarta:
Departemen Sosial RI Hermana. 2008. Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia. Di unduh dari
kemensos.go.id pada tanggal 28 Oktober 2014. Isbandi Rukminto Adi. 2013. Kesejahteraan Sosial Pekerjaan Sosial,
Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Komisi Nasional Lanjut Usia. 2008. Pedoman Rumah Pelayanan Dan Kegiatan Lansia. Jakarta: Komisi Nasional Lanjut Usia
Lexy J. Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurul Zuriah. 2011. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2004 tentang Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Rita Eka Izzaty dkk. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press Siti Partini. 2011. Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dengan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta Supartini. 2012. The Elderly Center Social Welfare Service For Elderly People
In Yogyakarta. Jakarta: Kementerian Sosial RI
86 Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut usia Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok
Kesejahteraan Sosial Wirawan. 2011. Evaluasi Teori, Model, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali
Press
LAMPIRAN