maupun bersifat decreasing return to scale DRS Hadinata dan Manurung, 2006. IRS adalah keadaan dimana kenaikan input akan menyebabkan kenaikan
output, tetapi skala kenaikan output lebih tinggi daripada skala kenaikan input. Sedangkan DRS adalah kondisi dimana kenaikan input akan menyebabkan
kenaikan output, tetapi skala kenaikan input lebih tinggi daripada skala kenaikan output. Untuk penelitian ini maka akan digunakan model CCR.
3.5 Operasional Variabel Penelitian
Adapun penentuan variabel-variabel input dan output dalam penelitian ini
ditunjukkan pada Tabel 3.2 Tabel 3.2
Variabel Input-Output
Pendekatan Input Output Simpanan Pembiayaan
Intermediasi Aset Pendapatan Biaya Tenaga Kerja
Sumber: Hasil Olah Data Input-Output
Dalam penelitian ini terdapat definisi dari operasional variabel yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Input
Variabel input adalah variabel yang mempengaruhi variabel output. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak tiga variabel.
a. Total Simpanan
Simpanan I1 adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifkat deposito
tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu Kasmir, 2003:65.
Universitas Sumatera Utara
b. Aset
Aset I2 adalah seluruh kekayaan yang dimiliki oleh bank meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, surat berharga
yang dimiliki, pembiayaan atau kredit, dan aktiva tetap yang dimiliki.
c. Biaya Tenaga Kerja
Menurut Mulyadi 2000:343, tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya
tenaga kerja I3 adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya tenaga kerja manusia.
2. Variabel Output
Variabel output adalah variabel yang menjadi pusat perhatian, dalam penelitian ini variabel output yang digunakan adalah total kredit atau pembiayaan
O1 dan pendapatan operasional O2.
a. Total Kredit atau Pembiayaan
Total kredit atau pembiayaan O1 merupakan produk utama bank sebagai lembaga intermediasi yang menghubungkan antara pihak yang
kelebihan dana surplus dengan pihak yang kekurangan dana defisit.
b. Pendapatan
Pendapatan O2 merupakan pendapatan hasil dari kegiatan operasional maupun non operasional bank yang tergolong bank asing maupun bank
swasta nasional.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perbankan nasional berjalan seiring dengan bergulirnya perubahan kebijakan kepemilikan perbankan. Sebelum 1980-an, bank hanya dimiliki para
bankir yang memang berkemampuan mengelola bank. Pada masa 1990-an setelah liberalisasi perbankan, bank kemudian banyak dimiliki oleh para konglomerat.
Kalangan investorswasta tertarik untuk berekspansi dalam industri perbankan. Sebagai akibatnya perkembangan bank swasta nasional mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat dan laju pertumbuhannya telah mampu mematahkan dominasi bank pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bermunculan
bank-bank baru dan juga pembukaan kantor-kantor bank, terutama oleh bank swasta, dua diantaranya hingga saat ini yakni Bank Central Asia BCA dan Bank
Danamon, Tbk. Dan hingga saat ini perkembangan bank swasta nasional terus meningkat. Berdasarkan statistik Bank Indonesia tahun 2012, Bank Swasta
Nasional yang ada di Indonesia berjumlah 66 bank dengan 9.094 kantor cabang dan total aset yang mencapai 1.840.880 miliar rupiah.
Sedangkan perkembangan bank asing di Indonesia dimulai dengan berdirinya The Chartered Bank of India, Australia and China tahun 1859,
Hongkong and Shanghai Banking Corporation di tahun 1884, Bank of China tahun 1915, Yokohama Specie Bank tahun 1919, kemudian Mitsui Bank 1925.
Hingga akhirnya muncul bank asing lainnya dan sampai saat ini masih bisa mempertahankan eksistensinya dalam hal perbankan di Indonesia yakni Citibank,
Universitas Sumatera Utara
N.A dan Standard Chartered Bank. Dimana dua bank tersebut memiliki total aset yang cukup besar setiap tahunnya berdasarkan data statistik Bank Indonesia.
4.2 Hasil dan Pembahasan