Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kinerja Perbankan

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat efisiensi Bank Asing selama periode 2008-2012? 2. Bagaimanakah tingkat efisiensi Bank Swasta Nasional selama periode 2008-2012? 3. Bank manakah yang lebih efisien selama Periode 2008-2012?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi bank asing selama periode 2008-2012. 2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi bank swasta nasional selama periode 2008-2012. 3. Untuk mengetahui bank mana yang diteliti lebih efisien selama periode 2008-2012.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai suatu kesempatan bagi penulis menambah wawasan ilmiah yang berkaitan dengan program studi yang sedang penulis tekuni khususnya mengenai perbandingan tingkat efisiensi antara bank asing dan bank swasta nasional di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 2. Sebagai bahan studi tambahan literature dan informasi bagi mahasiswaI Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan dan juga masyarakat yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. 3. Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang topiknya berhubungan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, pengertian bank adalah sebagai berikut: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.1.2 Jenis-Jenis Bank

Menurut undang-undang RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan undang-undang RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank di golongkan menjadi sebagai berikut: a. Berdasarkan jenisnya Berdasarkan jenisnya, bank di bagi menjadi: 1 Bank umum Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran; atau bank komersial. Universitas Sumatera Utara 2 Bank perkreditan rakyat Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Berdasarkan kepemilikannya Berdasarkan kepemilikannya, bank dibagi menjadi: 1 Bank milik pemerintah 2 Bank milik pemerintah daerah 3 Bank milik swasta nasional 4 Bank milik koperasi 5 Bank milik asingcampuran c. Berdasarkan bentuk hukumnya Berdasarkan bentuk hukumnya, bank dibagi menjadi: 1 Bank berbentuk hukum perusahaan daerah 2 Bank berbentuk hukum perseroan PERSERO 3 Bank berbentuk hukum perseroan terbatas PT 4 Bank berbentuk hukum koperasi d. Berdasarkan kegiatan usahanya: Berdasarkan kegiatan usahanya, bank dibagi menjadi: 1 Bank devisa 2 Bank bukan devisa e. Berdasarkan sistem pembayaran jasa Berdasarkan sistem pembayaran jasa, bank di bagi menjadi: Universitas Sumatera Utara 1 Bank berdasarkan pembayaran bunga 2 Bank berdasarkan pembayaran berupa pembagian hasil keuntungan bank dengan prinsip syariah.

2.1.3 Fungsi Bank

Fungsi perbankan Indonesia menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

2.1.4 Sumber-Sumber Dana Bank

Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak dibidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Dana bank loanable Fund adalah sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya Hasibuan, 2001. Uang tunai yang dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada bank yang sewaktu-waktu akan diambil kembali baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur. Adapun jenis sumber-sumber dana bank tersebut: 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran Universitas Sumatera Utara dari para pemegang sahamnya. Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. Kerugiannya adalah waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana dalam jumlah besar memerlukan waktu yang relatif lebih lama. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank. Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan. Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi kedalam 3 jenis yaitu: a. Simpanan giro demand deposit Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. b. Simpanan tabungan saving deposit Simpanan tabungan merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu anjungan tunai mandiri ATM. c. Simpanan deposito time deposit Simpanan deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu jatuh tempo. Penarikannya pun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya. Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana diatas. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari: a. Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia Merupakan kredit yang diberikan bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu. b. Pinjaman antar bank Pinjaman antar bank biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. Pinjaman antar bank lebih dikenal dengan nama call money. c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri Pinjaman ini diperoleh oleh bank dari pihak luar negeri. d. Surat berharga pasar uang SBPU Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.

2.2 Kinerja Perbankan

Syofyan 2003 dalam Sukarno dan Syaichu 2006:48 menyatakan bahwa kinerja dapat diartikan sebagai penilaian bagaimana hasil ekonomi dari kegiatan industri memberikan kontribusi terbaik guna mencapai tujuan. Dari definisi Universitas Sumatera Utara tersebut dapat diartikan bahwa kinerja adalah seberapa baik hasil yang dicapai oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perekonomian, dimana tujuan perekonomian adalah untuk memaksimumkan kesejahteraan ekonomi. Kinerja bank pada umumnya diukur dengan menggunakan indikator tingkat kesehatan bank sebagai ukuran kinerja Putri dan Lukviarman, 2008. Dalam hal ini kinerja suatu bank diukur dengan menggunakan lima indikator penilaian mencakup Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to Risk Market yang lebih dikenal sebagai analisis CAMELS. Empat dari enam aspek tersebut yaitu Capital, Assets, Earnings, Liquidity menggunakan rasio-rasio keuangan tradisional untuk mengukur kinerja dan kesehatan bank. Penggunaan analisis CAMELS tersebut tidak lepas dari Bank Indonesia selaku regulator yang telah mengeluarkan ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan bank melalui Surat Edaran BI Nomor 26BPPP1993 tanggal 23 Mei 1993. Pendekatan lain untuk mengukur kinerja bank adalah dengan menggunakan metode Economic Value Added EVA dan bila bank yang bersangkutan telah menjual sahamnya di pasar modal dapat dilengkapi dengan Market Value Added MVA. EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa residual income yang mengurangkan biaya modal terhadap laba operasi. Sedangkan MVA adalah selisih antara Market Value of Capital. Sehingga dapat dikatakan sebagai total economic surplus perusahaan Mardiah Dkk, 2006. Penelitian ini tidak menggunakan analisis CAMELS dan EVA maupun MVA sebagai alat pengukuran kinerja, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini dikarenakan CAMELS menilai kinerja perbankan dengan Universitas Sumatera Utara pendekatan kesehatan bank dan EVA maupun MVA dengan pendekatan nilai tambah ekonomi, sementara penelitian ini menggunakan pendekatan efisiensi dengan teknik DEA sebagai ukuran kinerja perbankan di Indonesia.

2.3 Konsep Efisiensi