Data Uji Coba Analisis Data Instrumen Uji coba

a. Data Uji Coba

Bagian ini mendeskripsikan tentang hasil uji coba penggunaan instrumen penilaian yang diujicobakan kepada tiga orang guru sebagai rater atau penilai terhadap penilaian karya seni lukis. Komponen-komponen yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan rating oleh para rater telah diperoleh dari hasil pengembangan pada tahap sebelumnya dan dikenal dengan produk tentatif instrumen penilaian karya seni lukis. Instrumen penilaian ini terdiri atas tiga komponen utama yakni penilaian proses, penilaian produk, dan pada pengguna di lapangan. Hasil ujicoba instrumen ini disajikan pada bagian analisis data. Kegiatan uji coba ini dipaparkan data hasil uji coba pada keempat kawasan tersebut. Data uji coba terdiri dari 2 dua komponen yaitu 1 data uji coba komponen penilaian proses, 2 data uji coba komponen penilaian produk. Hasil analisis G study digunakan untuk mengetahui koefisien reliabilitas alat penilaian yang dikembangkan serta estimasi komponen variansi kesalahan yang diakibatkan oleh berbagai sumber variansi, dalam pengembangan ini yakni sumber variansi murid P, penilai R dan item kriteria penilaian I. Setelah koefisien G dapat diketahui, maka pada tahapan analisis lanjut analisis D study akan didapatkan informasi tentang keputusan seberapa jauh penggunaan instrumen yang telah diuji memiliki keberlakuan pada faset yang lebih luas terutama menyangkut kesamaan kondisi pengukuran, dan dapat diterimanya kondisi faset tersebut bagi rater atau penilai yang lain. b. Hasil Analisis Genova Untuk Estimasi Komponen Variansi 1. Analisis Estimasi Komponen Varians Komponen Penilaian Proses Rangkuman analisis G study dari data uji coba komponen penilaian proses dapat disajikan sebagaimana pada Tabel 9. Hasil rangkuman analisis G study untuk penilaian proses di kelas 1, kelas 2 dan di kelas 3 menunjukkan bahwa estimasi variance true skor yang terbesar dari faset yang berkaitan dengan objek pengukuran universe of admissible observations di kelas 1 adalah sumber variansi kesalahan pengukuran komponen item yang nested pada penilai I:R dengan proporsi 86,27 dari seluruh komponen varian harapan. Hal yang sama untuk di kelas 2 dan kelas 3, dan Tabel 1. 18 Estimasi Komponen Variansi Siswa, Penilai, Kriteria Penilaian dari Uji Kelompok Siswa 180  n untuk Penilaian Proses Sumber Variansi Kelas JK1 JK2 db KR Varian Total Varian Murid P 1 6004,76 193,3 59 3,28 0,14 4,58 2 413296,33 7823,63 59 132,60 4,23 0,93 3 381079,14 7701,29 59 130,53 4,15 0,98 Penilai R 1 5874,04 62,59 2 31,29 0,00 0,00 2 631942,66 226469,95 2 113235,0 242,43 53,04 3 581347,72 207969,86 2 103984,9 222,38 52,77 I:R 1 8728,20 2854,16 18 158,56 2,64 86,27 2 836923,95 204981,29 18 11387,85 189,51 41,46 3 771345,40 189997,68 18 10555,43 175,67 41,69 PR Interaksi Murid dan Penilai 1 6092,29 24,94 118 0,21 0,00 0,00 2 644940,43 5174,14 118 43,85 3,83 0,84 3 594179,71 5130,71 118 43,48 4,04 0,96 PI:R Interaksi Murid dan Item Nested pada Penilai 1 9244,00 297,56 1062 0,28 0,28 9,15 2 868049,00 18127,28 1062 17,07 17,07 3,73 3 800302,00 16124,60 1062 15,18 15,18 3,60 Total 1 35943,29 3432,55 1259 193,62 3,06 100,00 2 3395152,40 457402,15 1259 124816,4 457,07 100,00 3 31282540,00 426924,14 1259 114729,6 421,42 100,00 Catatan: JK1 = sums of squares for mean scores; JK2 = sums of squares for score effects. yang terbesar adalah sumber variansi penilai R dengan proporsi masing-masing 53,04 dan 52,77. Kondisi yang demikian berarti bahwa faset yang berkaitan dengan objek pengukuran untuk penilaian proses, yang dominan mempengaruhi variansi kesalahan pengukuran adalah item yang bersarang pada penilai I:R dan untuk uji coba di kelas 2 dan di kelas 3 adalah penilai R. Sumber variansi item yang bersarang pada penilai I:R merupakan komponen varian yang paling dominan; hal ini diduga karena guru yang menjadi rater atau penilai baru mengenal model dan konstruk alat penilaian yang dikembangkan. Selain itu penggunaan alat penilaian yang dikembangkan ini merupakan cara baru yang berbeda dengan cara-cara konvensional sebagaimana yang lazim digunakan oleh para guru sebelum cara penilaian ini dikenalkan. Pada uji coba di kelas 2 dan di kelas 3, kondisi semacam itu telah bergeser yakni bukan lagi komponen varians item yang bersarang pada penilai I:R yang dominan sebagai penentu varians kesalahan pengukuran melainkan penilai atau rater. Hal ini dapat dipahami karena faktor pemahaman dan latihan atau pengalaman guru sangat 19 dituntut untuk bisa melakukan penilaian yang benar sesuai konstruk yang dikandung oleh alat penilaian yang dikembangkan. Sumber variansi komponen yang lain yakni murid P, interaksi murid dengan penilai PR, interaksi murid dan item nested pada penilai PI:R proporsinya tampak lebih kecil terhadap seluruh komponen variansi hasil penilaian proses kualitas karya seni lukis dibanding proporsi komponen varians penilai R dan kriteria penilaian yang nested pada penilai I:R. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa pada penerapan alat penilaian karya seni lukis untuk komponen proses, peranan penilai R merupakan sumber variansi kesalahan pengukuran terbesar. Latihan dan pengalaman bagi penilai dalam menggunakan alat penilaian untuk menilai kualitas karya seni lukis merupakan cara untuk mengurangi kesalahan pengukuran dan untuk meningkatkan tingkat konsistensi dan keajegan hasil penilaian.

2. Analisis Estimasi Komponen Varian Komponen Penilaian Produk