53
dan prasarana menjadi cacatan terlebih untuk SMA Islam Kandangan yaitu ketersediaan laboratorium IPA dimana selama ini digunakan bergantian untuk
mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika. Kelengkapan dalam setiap peralatan dan perlengkapan ruang juga belum sepenuhnya sesuai dengan standar minimum
jika dilihat dari segi jumlahnya. Komputer misalnya, jumlah yang tersedia hanya 10 unit sehingga pemakaian untuk satu komputer digunakan berdua. Jumlah
beberapa sarana seperti kamar mandi, gudang, dan sarana prasarana lainnya perlu penambahan dan juga perbaikan untuk sarana dan prasarana yang sudah tersedia.
4.1.3 Pengelolaan Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung
Pengelolaan sarana prasarana yang ada di SMA Swasta di Kabupaten Temanggung pada umumnya mencakup lima hal penting yaitu perencanaan,
pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan
pengelolaan sarana dan prasarana.
1. Perencanaan
Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana merupakan langkah awal yang harus disusun oleh sekolah dalam mengupayakan penambahan sarana dan
prasarana. SMA swasta di Kabupaten Temanggung juga menerapkan program perencanaan tersendiri terkait dengan pengadaan sarana dan prasarana. Program
perencanaan yang selama ini dilaksanakan pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung terdiri dari dua hal penting yaitu penyusuan daftar kebutuhan dan
54
penentuan skala prioritas. Penyusunan daftar kebutuhan dilakukan SMA PGRI 1 Temangung dengan melibatkan para guru mata pelajaran dan juga setiap
penanggung jawab atau kepala ruang. Daftar kebutuhan tersebut berupa proposal sederhana yang berisi tentang kebutuhan sarana maupun prasarana untuk
menunjang pembelajaran. Penyusunan yang dilaksanakan di SMA Islam Kandangan sama, akan tetapi daftar kebutuhan disusun oleh wakasek bagian
sarana dan prasarana dengan memberi pertanyaan secara lisan pada setiap guru dan kepala ruang serta tata usaha terkait dengan kebutuhan sarana dan prasarana.
Penyusunan daftar kebutuhan biasanya dilaksanakan pada akhir tahun ajaran sehingga nantinya akan diserahkan pada wakasek bagian sarana dan prasarana.
Wakasek bagian sarana dan prasarana tentunya tidak langsung dapat merealisasikan setiap permintaan yang ada, akan tetapi menampungnya terlebih
dahulu untuk dikoordinasikan pada kepala sekolah dan komite sekolah. Koordinasi yang dilakukan ini nantinya akan dapat menghasilkan skala prioritas
daftar kebutuhan sarana dan prasarana. Skala prioritas ditentukan dengan mempertimbangakan anggaran yang ada
serta tingkat kepentingannya. SMA swasta di Kabupaten Temanggung selama ini untuk pengadaan sarana dan prasarana kebanyakan menggunakan dana dari wali
murid, meskipun terkadang juga ada dana bantuan dari pemerintah. Ketersediaan dana yang terbatas itu membuat SMA swasta di Kabupaten Temanggung harus
benar-benar serius dalam menentukan skala prioritas. Skala prioritas ini ditentukan melalui koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan melalui
rapat koordinasi. Hasil akhirnya nanti akan menjadi dasar bagi wakasek bagian
55
sarana prasarana untuk menyusun program kerja kedepannya serta menentukan program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang.
Program perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung tentunya bukan semata-mata hanya tanggung jawab
dari wakasek sarana dan prasarana saja, melainkan melibatkan seluruh elemen sekolah yaitu para guru, kepala ruang, tata usaha, kepala sekolah, dan tentunya
komite sekolah.
2. Pengadaan