T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi dalam Transaksi Judi Togel Melalui Media Handphone di Kota Temanggung T1 BAB IV
BAB IV
BAHASAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN JUDI TOGEL
4.1. Latar Belakang Kabupaten Temangguung
Temanggung adalah salah satu kota kecil yang terletak di tengah - tengah provinsi
Jawa Tengah, berada pada bentangan dari utara ke selatan 46,8 km dan dari timur ke barat 43
km. Kabupaten Temanggung secara geografis terletak pada 11023´-110 46´30 bujur timur
dan 7 14´-7 32´35 selatan dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha). Disebelah utara
Kabupaten Temangggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang,
disisi timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, sedangnkan
disisi selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang, dan berbatasan dengan Kabupaten
Wonosobo disisi timur. Wilayah Kabupaten Temanggung secara geoekonomis dilalui oleh 3
jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 km), Yogyakarta (64 km), dan Purwokerto
(134 km).
Jumlah penduduk di Kabupaten Temanggung dari data terakhir tahun 2016 yang
diambil dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah 798.303 orang yang terdiri
dari 249.714 keluarga. Dengan mayoritas penduduk mengantungkan hidup dari sektor
petanian dan perkebunan seperti yang terlihat dari data statistik BPS (Badan Pusat Statistik)
Kabupaten Temanggung.
Jika dilihat dari jumlah penduduk menurut mata pencaharian tetap didominasi dari
sektor pertanian dan perkebunan. Sektor tersebut lebih berkembang dibandingkan dengan
sektor – sektor lain dikarenakan Kabupaten Temanggung secara makro merupakan cekungan
dengan bentuk dataran rendah di bagian tengah, yang dikelilingi oleh pegunungan, bukit atau
gunung. Geologi Kabupaten Temanggung tersusun dari batuan beku, yaitu sedimen dari
gunung api Sindoro - Sumbing dan sekitarnya. Kabupaten Temanggung pada dasarnya
dibedakan antara dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah dibentuk oleh sedimen,
sedang dataran tinggi dibentuk oleh pegunungan dan perbukitan yang keadaannya
bergelombang. Wilayah Kabupaten Temanggung sebagian besar merupakan dataran dengan
ketinggian antara 500 - 1450 m di atas permukaan air laut. Dengan keadaan tanah sekitar 50
persen dataran tinggi dan 50 persen dataran rendah. Oelh karena bentuk geologi tersebut
wilayah Temanggung termasuk dataran dengan lahan yang subur dan baik untuk
dimanfaatkan sebagai lahan petanian dan perkebunan.
17
Latar belakang pendidikan masyarakat Temanggung pun beragam. Dari data tahun
2011 tingkat pendidikan penduduk yang mengecap bangku sekolah dasar masih menenpati
persentasi tertinggi baik yang tamat ataupun belum sekitar 27,07%. Penduduk yang
menamatkan pendidikan setingkat SLTP berada pada urutan selanjutnya yakini sekitar
20,30%. Penduduk yang menamatkan pendidikan setingkat SLTA berjumlah sekitar 10,07%
dan yang menempuh sampai perguruan tinggi hanya sekitar 4,8%. Data dari Bappeda dan
BPS Temanggung,
analisi situasi Pembangunan Manusia dalam indek pembangunan
manusia kabupaten temanggung tahun 2011.
Walaupun tingkat pendidikan di Kabupaten Temanggung dapat dikatan termasuk
rendah namun angka “Melek Huruf” Kabupaten temanggung masih bisa dikatakan baik
dilihat dari persentasi dengan jumlah 95,96% dibandingkan dengan angka melek huruf
propinsi Jawa Tengah sebesar 90,34 dan pada tingkat karisidenan Kedu terbaik kedua setelah
Kabupaten Magelang. Sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Temanggung
sebesar 7,09 tahun. Dengan kata lain rata-rata tingkat pendidikan yang diselesaikan oleh
masyarakat adalah lulusan SD. Angka ini masih lebih rendah dari rata-rata lama sekolah
tingkat propinsi Jawa Tengah yang besarannya 7,29 tahun dan untuk Karesidenan Kedu
berada pada posisi keempat dari enam Kabupaten / Kota. Salah satu program yang dapat
mengangkat lamanya sekolah adalah dengan digalangkannya program wajib belajar 9 tahun.
Walau dengan latar belakang pendidikan yang tidak terlalu jauh dari standar yang
ditetapkan oleh pemerintah. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut tidak menjadikan
penduduk di wilayah Temanggung sebagai masyarakat yang sadar dan taat akan hukum.
Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang masuk bui karena tindak pidana kejahatan
perjudian.
4.2. Judi Togel
Bentuk perjudian kini semakin beragam serta bermacam - macam pula jenisnya, guna
menyesuikan perkembangan zaman yang semakin modern. Pelaku perjudian tidak selalu
harus bertemu secara langsung atau betatap muka, seperti permainan judi togel. Dimana
pemain tidak pernah bertatap muka dengan pemilik (bandar) yang sebenarnya.
Permainan togel adalah permainan menebak angka yang akan dikeluarkan bandar /
rumah judi pada saat tertentu dengan imbalan yang sangat fantastis tergantung ketepatan dan
jumlah angka benar yang ditebak pemain sesuia dengan angka yang dikeluarkan oleh bandar.
18
Togel atau singkatan dari toto gelap. Akhir-akhir ini sangat ramai beredar dalam masyarakat,
khususnya mereka yang menjadikan judi sebagai hobi. Perjudian ini sebenarnya sudah lama
ada, namun hal ini kian marak dan digemari oleh masyarakat Indonesia sejak bentuk
perjudian lain sulit untuk dilakukan, karena banyak orang yang masuk penjara karena adanya
larangan mengenai penyelengaraan permainan – permainan judi tersebut. Ketika
penyelengaraan judi - judi ini terlarang, oknum – oknum tidak bertanggung jawab tak
kehabisan akal sampai tumbuhlah istilah togel yang sedikit demi sedikit berkembang dalam
masyarakat Indonesia di berbagai daerah.
Kenapa disebut toto gelap, hal tersebut dikarenakan hanya orang-orang tertentu yang
memiliki akses untuk dapat terlibat hingga mengetahui hasil angka pengundian yang
dikeluarkan bandar dalam tiap undianya. Penjelasan dan cara kerja mengenai masing –
masing orang yang terlibat dalam transaksi judi togel ialah sebagai berikut :
a. Bandar / Rumah Judi : menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pemain yang
menjadi lawan pemain – pemain lain sekaligus (dalam permainan rolet, dadu, dan
sebagainya) atau orang yang menjalankan perjudian. Orang yang mengendalikan
suatu aksi (gerakan) dengan sembunyi-sembunyi. Orang yang membiayai suatu
gerakan yang kurang baik dan sering kali terlarang. Bandar / Rumah judi dalam
konteks judi togel adalah orang atau organisasi yang menjadi pusat permainan dan
berperan sebagai pihak yang mengendalikan, mengelola, sampai mengeluarkan
nomer undian judi togel. Dari data wawancara yang penulis dapat menjelaskan
bahwa ditiap wilayah / kota terdapat bandar yang menjadi bos atas permainan Togel
di wilayah dimana dia menjalankan perjudian tersebut. Bandar / rumah judi yang
khususnya berada diwilayah jawa tengah pusatnya berada di Semarang. Penjelasan
mengenai bandar tidak dapat penulis jelaskan lebih spesifik dikarenakan bandar
togel bukanlah kajian utama yang akan penulis paparkan dalam penelitian ini dan
permintaan dari nara sumber sendiri untuk tidak diterangkan secara gamblang.
b. Pengepul : Nominal (kata benda) orang yang mengepul, tugasnya adalah sebagai
pengepul atau orang yang mengumpulkan sesuatu (benda, uang, atau sebagainya).
Pengepul bertugas untuk mengumpulkan uang pertaruhan judi Togel. Mereka
(khususnya pengepul yang berada di wilayah Temanggung) bekerja langsung di
bawah perintah Bandar, yang berjumlah sekitar sepuluh orang. Dalam permainan
Togel dengan jenis Kuda Lari mereka bertugas mengambil kupon dari bandar (si
Bos) dan kemudian disebarkan kepada para bakul (pengecer / penjual) yang menjadi
tanggung jawab masing – masing pengepul. Tugas dan wilayah dimana mereka
19
melakukan transaksi sudah ditetukan. Kegiatan ini menurut nara sumber dilakukan
sebelum jam sembilan pagi, selain membagikan kupon pengepul juga bertugas
mengambil uang dan kupon pertaruhan yang sudah dikumpulkan para pengecer
untuk disetorkan kepada bandar agar kemudian kupon – kupon tersebut dapat
direkap terlebih dahulu. Sebab jam 11.15 nomer undian togel dengan jenis kuda lari
sudah dikeluarkan oleh Bandar / rumah judi. Namun untuk judi togel jenis HK
(Hong Kong) pengepul tidak mengunakan kupon sebagai bukti pembelian para
pemain, melainkan hanya menggunakan media handphone sebagai media dalam
melakukan transaksi. Pengepul disini juga berperan menjadi orang yang bertanggung
jawab atas para pengecer sekalian menjadi perantara antara pengecer dan bandar.
Hal ini dikarenakan pengecer tidak dapat berkomunikasi langsung dengan bandar,
mereka hanya dapat berkomunikasi melalui pengepul.
c. Pengecer : menurut KBBI pengecer adalah orang yang menjual secara sedikit –
sedikit atau satu – satu. Dalam permainan judi togel para pengecer / bakul adalah
orang yang melayani pembelian nomer taruhan dari konsumen atau para penjudi
yang tersebar di wilayah Kabupaten Temanggung. Yang kemudian mereka setorkan
kepada pengepul.
d. Penjudi : orang yang melakukan kegiatan terlarang (judi). Dalam permainan togel
mereka (para penjudi) dapat dikatakan sebagai konsumen. Karena mereka hanya
membeli nomer dengan nominal tertentu dengan harapan serta peruntungan agar
nomer yang mereka beli dapat menang atau lebih dikenal dengan istilah “tembus”
dan mendapatkan hadiah sesuai dengan angka dan nominal rupiah yang mereka beli.
20
BAHASAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN JUDI TOGEL
4.1. Latar Belakang Kabupaten Temangguung
Temanggung adalah salah satu kota kecil yang terletak di tengah - tengah provinsi
Jawa Tengah, berada pada bentangan dari utara ke selatan 46,8 km dan dari timur ke barat 43
km. Kabupaten Temanggung secara geografis terletak pada 11023´-110 46´30 bujur timur
dan 7 14´-7 32´35 selatan dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha). Disebelah utara
Kabupaten Temangggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang,
disisi timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, sedangnkan
disisi selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang, dan berbatasan dengan Kabupaten
Wonosobo disisi timur. Wilayah Kabupaten Temanggung secara geoekonomis dilalui oleh 3
jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 km), Yogyakarta (64 km), dan Purwokerto
(134 km).
Jumlah penduduk di Kabupaten Temanggung dari data terakhir tahun 2016 yang
diambil dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah 798.303 orang yang terdiri
dari 249.714 keluarga. Dengan mayoritas penduduk mengantungkan hidup dari sektor
petanian dan perkebunan seperti yang terlihat dari data statistik BPS (Badan Pusat Statistik)
Kabupaten Temanggung.
Jika dilihat dari jumlah penduduk menurut mata pencaharian tetap didominasi dari
sektor pertanian dan perkebunan. Sektor tersebut lebih berkembang dibandingkan dengan
sektor – sektor lain dikarenakan Kabupaten Temanggung secara makro merupakan cekungan
dengan bentuk dataran rendah di bagian tengah, yang dikelilingi oleh pegunungan, bukit atau
gunung. Geologi Kabupaten Temanggung tersusun dari batuan beku, yaitu sedimen dari
gunung api Sindoro - Sumbing dan sekitarnya. Kabupaten Temanggung pada dasarnya
dibedakan antara dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah dibentuk oleh sedimen,
sedang dataran tinggi dibentuk oleh pegunungan dan perbukitan yang keadaannya
bergelombang. Wilayah Kabupaten Temanggung sebagian besar merupakan dataran dengan
ketinggian antara 500 - 1450 m di atas permukaan air laut. Dengan keadaan tanah sekitar 50
persen dataran tinggi dan 50 persen dataran rendah. Oelh karena bentuk geologi tersebut
wilayah Temanggung termasuk dataran dengan lahan yang subur dan baik untuk
dimanfaatkan sebagai lahan petanian dan perkebunan.
17
Latar belakang pendidikan masyarakat Temanggung pun beragam. Dari data tahun
2011 tingkat pendidikan penduduk yang mengecap bangku sekolah dasar masih menenpati
persentasi tertinggi baik yang tamat ataupun belum sekitar 27,07%. Penduduk yang
menamatkan pendidikan setingkat SLTP berada pada urutan selanjutnya yakini sekitar
20,30%. Penduduk yang menamatkan pendidikan setingkat SLTA berjumlah sekitar 10,07%
dan yang menempuh sampai perguruan tinggi hanya sekitar 4,8%. Data dari Bappeda dan
BPS Temanggung,
analisi situasi Pembangunan Manusia dalam indek pembangunan
manusia kabupaten temanggung tahun 2011.
Walaupun tingkat pendidikan di Kabupaten Temanggung dapat dikatan termasuk
rendah namun angka “Melek Huruf” Kabupaten temanggung masih bisa dikatakan baik
dilihat dari persentasi dengan jumlah 95,96% dibandingkan dengan angka melek huruf
propinsi Jawa Tengah sebesar 90,34 dan pada tingkat karisidenan Kedu terbaik kedua setelah
Kabupaten Magelang. Sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Temanggung
sebesar 7,09 tahun. Dengan kata lain rata-rata tingkat pendidikan yang diselesaikan oleh
masyarakat adalah lulusan SD. Angka ini masih lebih rendah dari rata-rata lama sekolah
tingkat propinsi Jawa Tengah yang besarannya 7,29 tahun dan untuk Karesidenan Kedu
berada pada posisi keempat dari enam Kabupaten / Kota. Salah satu program yang dapat
mengangkat lamanya sekolah adalah dengan digalangkannya program wajib belajar 9 tahun.
Walau dengan latar belakang pendidikan yang tidak terlalu jauh dari standar yang
ditetapkan oleh pemerintah. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut tidak menjadikan
penduduk di wilayah Temanggung sebagai masyarakat yang sadar dan taat akan hukum.
Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang masuk bui karena tindak pidana kejahatan
perjudian.
4.2. Judi Togel
Bentuk perjudian kini semakin beragam serta bermacam - macam pula jenisnya, guna
menyesuikan perkembangan zaman yang semakin modern. Pelaku perjudian tidak selalu
harus bertemu secara langsung atau betatap muka, seperti permainan judi togel. Dimana
pemain tidak pernah bertatap muka dengan pemilik (bandar) yang sebenarnya.
Permainan togel adalah permainan menebak angka yang akan dikeluarkan bandar /
rumah judi pada saat tertentu dengan imbalan yang sangat fantastis tergantung ketepatan dan
jumlah angka benar yang ditebak pemain sesuia dengan angka yang dikeluarkan oleh bandar.
18
Togel atau singkatan dari toto gelap. Akhir-akhir ini sangat ramai beredar dalam masyarakat,
khususnya mereka yang menjadikan judi sebagai hobi. Perjudian ini sebenarnya sudah lama
ada, namun hal ini kian marak dan digemari oleh masyarakat Indonesia sejak bentuk
perjudian lain sulit untuk dilakukan, karena banyak orang yang masuk penjara karena adanya
larangan mengenai penyelengaraan permainan – permainan judi tersebut. Ketika
penyelengaraan judi - judi ini terlarang, oknum – oknum tidak bertanggung jawab tak
kehabisan akal sampai tumbuhlah istilah togel yang sedikit demi sedikit berkembang dalam
masyarakat Indonesia di berbagai daerah.
Kenapa disebut toto gelap, hal tersebut dikarenakan hanya orang-orang tertentu yang
memiliki akses untuk dapat terlibat hingga mengetahui hasil angka pengundian yang
dikeluarkan bandar dalam tiap undianya. Penjelasan dan cara kerja mengenai masing –
masing orang yang terlibat dalam transaksi judi togel ialah sebagai berikut :
a. Bandar / Rumah Judi : menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pemain yang
menjadi lawan pemain – pemain lain sekaligus (dalam permainan rolet, dadu, dan
sebagainya) atau orang yang menjalankan perjudian. Orang yang mengendalikan
suatu aksi (gerakan) dengan sembunyi-sembunyi. Orang yang membiayai suatu
gerakan yang kurang baik dan sering kali terlarang. Bandar / Rumah judi dalam
konteks judi togel adalah orang atau organisasi yang menjadi pusat permainan dan
berperan sebagai pihak yang mengendalikan, mengelola, sampai mengeluarkan
nomer undian judi togel. Dari data wawancara yang penulis dapat menjelaskan
bahwa ditiap wilayah / kota terdapat bandar yang menjadi bos atas permainan Togel
di wilayah dimana dia menjalankan perjudian tersebut. Bandar / rumah judi yang
khususnya berada diwilayah jawa tengah pusatnya berada di Semarang. Penjelasan
mengenai bandar tidak dapat penulis jelaskan lebih spesifik dikarenakan bandar
togel bukanlah kajian utama yang akan penulis paparkan dalam penelitian ini dan
permintaan dari nara sumber sendiri untuk tidak diterangkan secara gamblang.
b. Pengepul : Nominal (kata benda) orang yang mengepul, tugasnya adalah sebagai
pengepul atau orang yang mengumpulkan sesuatu (benda, uang, atau sebagainya).
Pengepul bertugas untuk mengumpulkan uang pertaruhan judi Togel. Mereka
(khususnya pengepul yang berada di wilayah Temanggung) bekerja langsung di
bawah perintah Bandar, yang berjumlah sekitar sepuluh orang. Dalam permainan
Togel dengan jenis Kuda Lari mereka bertugas mengambil kupon dari bandar (si
Bos) dan kemudian disebarkan kepada para bakul (pengecer / penjual) yang menjadi
tanggung jawab masing – masing pengepul. Tugas dan wilayah dimana mereka
19
melakukan transaksi sudah ditetukan. Kegiatan ini menurut nara sumber dilakukan
sebelum jam sembilan pagi, selain membagikan kupon pengepul juga bertugas
mengambil uang dan kupon pertaruhan yang sudah dikumpulkan para pengecer
untuk disetorkan kepada bandar agar kemudian kupon – kupon tersebut dapat
direkap terlebih dahulu. Sebab jam 11.15 nomer undian togel dengan jenis kuda lari
sudah dikeluarkan oleh Bandar / rumah judi. Namun untuk judi togel jenis HK
(Hong Kong) pengepul tidak mengunakan kupon sebagai bukti pembelian para
pemain, melainkan hanya menggunakan media handphone sebagai media dalam
melakukan transaksi. Pengepul disini juga berperan menjadi orang yang bertanggung
jawab atas para pengecer sekalian menjadi perantara antara pengecer dan bandar.
Hal ini dikarenakan pengecer tidak dapat berkomunikasi langsung dengan bandar,
mereka hanya dapat berkomunikasi melalui pengepul.
c. Pengecer : menurut KBBI pengecer adalah orang yang menjual secara sedikit –
sedikit atau satu – satu. Dalam permainan judi togel para pengecer / bakul adalah
orang yang melayani pembelian nomer taruhan dari konsumen atau para penjudi
yang tersebar di wilayah Kabupaten Temanggung. Yang kemudian mereka setorkan
kepada pengepul.
d. Penjudi : orang yang melakukan kegiatan terlarang (judi). Dalam permainan togel
mereka (para penjudi) dapat dikatakan sebagai konsumen. Karena mereka hanya
membeli nomer dengan nominal tertentu dengan harapan serta peruntungan agar
nomer yang mereka beli dapat menang atau lebih dikenal dengan istilah “tembus”
dan mendapatkan hadiah sesuai dengan angka dan nominal rupiah yang mereka beli.
20