Gas Pembawa Sistem Injeksi Kolom Fase Diam

untuk menjamin bahwa solute akan menguap dan karenanya akan cepat terelusi Gandjar dan Rohman, 2007. Waktu yang menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan di kolom disebut waktu tambat retention time yang diukur mulai saat penyuntikan sampel sampai saat elusi terjadi dihasilkan puncak atau peak Gritter, dkk., 1991. Bagian utama dari kromatografi gas adalah gas pembawa, sistem injeksi, kolom, fase diam, suhu dan detektor.

2.4.1 Gas Pembawa

Gas pembawa harus memenuhi persyaratan antara lain tidak reaktif, murni dan dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi. Gas pembawa biasanya gas Helium, Nitrogen, Hidrogen atau campuran Argon dan Metana. Pemilihan gas pembawa tergantung pada penggunaan spesifik dan jenis detektor yang digunakan. Untuk setiap pemisahan, kecepatan optimum gas pembawa tergantung pada diameter kolom dan jenis gas Gandjar dan Rohman, 2009.

2.4.2 Sistem Injeksi

Cuplikan dimasukkan ke dalam ruang suntik melalui gerbang suntik injection port, biasanya berupa lubang yang ditutupi dengan septum atau pemisah karet rubber septum. Ruang suntik harus dipanaskan tersendiri, terpisah dari kolom, dan biasanya pada suhu 10-15 o C lebih tinggi dari suhu kolom. Jadi seluruh cuplikan diuapkan segera setelah disuntikkan dan dibawa ke kolom Gritter, dkk., 1991.

2.4.3 Kolom

Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena didalamnya terdapat fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan komponen sentral pada Universitas Sumatera Utara kromatografi gas. Ada 2 jenis kolom pada kromatografi gas yaitu kolom kemas packing column dan kolom kapiler capillary column Gandjar dan Rohman, 2009. Kolom kemas terdiri atas fase cair yang tersebar pada permukaan penyangga yang inert yang terdapat dalam tabung yang relatif besar. Fasa diam dilapiskan atau terikat secara kovalen pada penyangga. Jenis kolom ini terbuat dari gelas atau logam yang tahan karat atau dari tembaga dan alumunium. Panjang kolom 1-5 meter dengan diameter 1,4 mm Gandjar dan Rohman, 2009. Kolom kapiler berbeda dengan kolom kemas karena memiliki rongga pada bagian dalam kolom yang menyerupai pipa tube disebut juga Open Tubular Columns. Fase diam melekat mengelilingi dinding dalam kolom, ada empat jenis lapisan yaitu: WOCT wall coated Open Tube, SCOT Support Coated Open Tube, PLOT Porous Layer Open Tube dan FSOT Fused Silica Open Tube Gandjar dan Rohman, 2009.

2.4.4 Fase Diam

Fase diam yang dipakai pada kolom kapiler dapat bersifat non polar, polar, atau semi polar. Fase diam non polar yang paling banyak digunakan adalah metil polisiklosan HP-1; DB-1; SE-30; CPSIL-5 dan fenil 5-metilpolisiklosan 95 HP-5; DB-5; SE-32; CPSIL-8. Fase diam semi polar adalah fenil 50- metilpolisiklosan 50 HP-17; DB-17; CPSIL-19, sementara itu fase diam yang polar seperti polietilen glikol HP-20M; DB-WAX; CP-WAX; Carbowax-20M. Jenis fase diam akan menentukan urutan elusi komponen-komponen dalam campuran Gandjar dan Rohman, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.4.5 Suhu